MAINTENANS: Minyak Rem Sebagai Indikator Kondisi Pad

Tamu

Salam Koster

SISTEM rem disc brake yang disebut juga hydraulic brake, kini
banyak digunakan pada kendaraan bermotor roda empat dan sepeda motor.
Rem cakram tersebut memerlukan perawatan berbeda dengan sistem rem tromol biasa. Pada
sistem rem tromol biasa untuk motor, perawatannya hanya memerlukan pemeriksaan kedalaman
tuas rem.
Kalau tekanan sudah terlalu dalam dan disetel sudah hampir habis berarti brake shoe
(sepatu rem) harus diganti. Namun untuk mobil meski memakai sistem drum (tromol)
ataupun disc brake tetap pengoperasiannya memakai sistem rem hydraulic.
Karena rem depan lebih berperan untuk pengereman dan emergency, disc brake pada
mobil atau sepeda motor umumnya dipasang pada roda depan. Khusus roda belakang biasanya
memakai sistem drum (tromol).
Pemeriksaan pada sistem disc brake maupun drum (tromol) yang memakai
sistem hydraulic, harus dilakukan secara berkala. Itu bisa dilihat dari ketinggian
minyak rem sebagai indikator. Spesifikasi minyak rem umumnya DOT 3 atau DOT 4 yang diisi
pada tabung rem.
Bila ketinggian minyak rem menurun dari batas maksimal, perlu ditambah. Begitu pula
bila minyak remnya di bawah titik atau indikator "low" artinya disc brake pad
(kampas rem) kemungkinan sudah hampir habis. Bila kampas rem tak diganti, rem akan
berbunyi keras karena piringan cakram dari bahan besi/baja tergesek dengan rumah disc
brake pad yang juga dibuat dari logam. Gesekan tadi kalau dibiarkan akan merusak disc
brake.
Untuk menjaga agar disc brake awet, sebaiknya benda tersebut dibersihkan agar
bersih dari tanah dan pasir. Kedua benda tadi bisa merusak kinerja rem.
Umur disc brake pad yang asli biasanya mencapai antara 10.000 km hingga 15.000
km sedangkan yang bukan asli hanya mencapai antara 3.000 hingga 5.000 km.
Hindari pengereman secara mendadak. Menghentikan laju kendaraan sebaiknya dibantu engine
brake dengan mengoperkan gigi perseneling sesuai dengan kecepatan. (bk)Sumber : Harian Pikiran Rakyat