LOGAT: Belajar Bahasa China: Memahami Bahasa Mandarin

BEBERAPA DEFINISI DAN LINTASAN HISTORIK BAHASA MANDARIN [12]

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider




BAHASA CINA DAN STATUSNYA

Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya diatas, bahasa Tiong Hoa 漢語 [klasik] atau 汉语 [modern] [Huá Yu], atau 華語 [klasik] [Hàn Yu], atau 华语 [modern] atau 中文 [Zhōng Wén] adalah bagian dari kelompok bahasa Sino-Tibet.

Meskipun kebanyakan orang Tiong Hoa menganggap berbagai varian bahasa Tiong Hoa lisan sebagai satu bahasa, variasi dalam bahasa-bahasa lisan tersebut sebanding dengan variasi-variasi yang ada dalam bahasa Latin atau Roman; bahasa tertulisnya juga telah berubah bentuk seiring dengan perjalanan waktu, meski lebih lambat dibandingkan dengan bentuk lisannya, dan oleh sebab itu mampu melebihi variasi-variasi dalam bentuk lisannya.

Sekitar 1,2 miliar atau lebih-kurang 1/5 penduduk dunia menggunakan salah satu bentuk bahasa Tiong Hoa sebagai penutur asli atau bahasa utama, dimana bahasa Tiong Hoa dengan berbagai dialek dan variasinya, jika dianggap dalam kesatuan sebagai satu bahasa, maka merupakan bahasa dengan jumlah penutur asli terbanyak di dunia, sehingga menduduki rangking pertama, mengalahkan bahasa Inggris yang merupakan bahasa resmi internasional.

. . .


Bahasa Tiong Hoa digunakan baik di daratan Tiong Kok maupun di pulau Tai`Wan, dengan kata lain di Cina wilayah utara maupun di Cina wilayah selatan. Namun bahasa Tiong Hoa selain dituturkan di Tiong Kok dan Tai`Wan, juga dituturkan di Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan komunitas Tiong Hoa lainnya yang tersebar di seluruh dunia.

Bahasa Tiong Hoa, yang dituturkan dalam bentuk standarnya, Mandarin. adalah bahasa resmi Tiong Kok dan Tai`Wan, namun juga menjadi salah satu dari empat bahasa resmi Singapura, dan salah satu dari enam bahasa resmi PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa, United Nation Organization, UNO). Dalam Organisasi Standar Internasional (international standard organization, ISO), bahasa Tiong Hoa dinyatakan sebagai bahasa standar dengan sandi ISO 639-1: zh dan ISO 639-2: chi (B) | zho (T).


. . .

BEBERAPA DEFINISI DAN LINTASAN HISTORIK BAHASA MANDARIN [13]

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider




. . .


Istilah dan konsep yang digunakan orang Tiong Hoa untuk berpikir tentang bahasa berbeda dengan yang digunakan orang-orang Barat; ini disebabkan oleh efek pemersatu aksara Tiong Hoa yang digunakan untuk menulis dan juga oleh perbedaan dalam perkembangan politik dan sosial Tiong Kok dibandingkan dengan Eropa. Tiong Kok berhasil menjaga persatuan budaya dan politik pada waktu yang bersamaan dengan jatuhnya kerajaan Romawi, masa di mana Eropa terpecah menjadi negara-negara kecì l yang perbedaannya ditentukan oleh bahasa.

Sebuah perbedaan utama antara konsep Tiong Kok mengenai bahasa dan konsep Barat akan bahasa, ialah bahwa orang-orang Tiong Hoa sangat membedakan bahasa-lisan (percakapan): yu, dan bahasa-tulisan (frasa atau kalimat): wen, dan Pembedaan ini diperluas sampai menjadi pembedaan antara kata-lisan (ucapan atau lafazh): hua, dan kata-tulisan (huruf atau aksara): zi.

Sebuah konsep untuk sebuah bahasa baku yang berbeda dan mempersatukan bahasa lisan dengan bahasa tulisan ini dalam bahasa Tiong Hoa tidaklah terlalu menonjol. Ada beberapa varian bahasa Tiong Hoa lisan, dimana bahasa Mandarin adalah yang paling penting dan menonjol. Tetapi di sisi lain, hànya ada satu bahasa tertulis saja, yang oleh orang Tiong Hoa dinamakan aksara Hàn atau 汉字 [Han Zì (baca: hàn cì )].


. . .

BEBERAPA DEFINISI DAN LINTASAN HISTORIK BAHASA MANDARIN [14]

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider




. . .


Bahasa Tiong Hoa lisan adalah semacam bahasa intonasi atau bernada yang berhubungan dengan bahasa Tibet dan bahasa Myanmar, tetapi secara genetis tak berhubungan dengan bahasa-bahasa tetangga seperti bahasa Korea, bahasa Vietnam, bahasa Thailand dan bahasa Jepang. Meskipun begitu, bahasa-bahasa tersebut mendapat pengaruh yang besar dari bahasa Tiong Hoa dalam proses sejarah, secara linguistik maupun ekstra-linguistik.

Pada masa dinasti T'ang banyak orang Jepang belajar ke Tiong Kok, lalu mengadopsi tulisan Tiong Hoa untuk membuat huruf Katakana dan Hiragana, serta meminjam tulisan Tiong Hoa untuk bahasa mereka yang disebut Kan Ji, yang berasal dari kata Hàn Zi. Begitu pula orang Korea, mereka menamakannya Hàn Ja.

Jadi, bahasa Korea dan bahasa Jepang sama-sama mempunyai sistem penulisan yang menggunakan aksara Tiong Hoa, yang masing-masing dipanggil Hàn Ja dan Kan Ji. Di Korea Utara, Han Ja sudah tidak lagi digunakan dan Hàn Gul ialah satu-satunya cara untuk menampilkan bahasanya, sementara di Korea Selatan Hàn Ja masih digunakan dan disebut Hàn Mun. Bahasa Vietnam juga mempunyai banyak kata-kata pinjam dari bahasa Tiong Hoa dan pada masa dahulu menggunakan aksara Tiong Hoa yang mereka sebut Hàn Tu'.

__________________________________________________

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.

Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.

BEBERAPA DEFINISI DAN LINTASAN HISTORIK BAHASA MANDARIN [15]

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider




KEBANGKITAN PERADABAN TIONG KOK

Berdasarkan data historik peninggalan masa lampau, diperkirakan bahwa peradaban Tiong Kok mulai bangkit sekitar 4000 – 3.000 tahun lampau. Nenek moyang orang Tiong Hoa kemungkinan besar berasal dari Tibet, dari Mongol. Sementara nenek moyang orang Mongol kemungkinan besar berasal dari Asia Tengah sekitar Babilonia. Migrasi manusia dari Asia Tengah ke India, Mongolia, Tibet, dan Cina diperkirkan berlangsung sekitar 5000 – 4000 tahun lampau. Otoritas tertua Cina diperkirakan mulai berlangung sekitar 4000 – 3000 tahun lalu, dimana kerajaan legendaris, dinasti pertama Tiong Kok: T'ang bangkit sekitar 3000 – 2500 SM.


Tercatat nubuwah nabi Lo Cu [Lao Ze, Lao Tze, Latin: Losius] (0604 – 0531 SM) membawa ajaran Buddha dari India ke Cina, sebagai pendiri pertama Buddhisme – Taoisme di Cina, dan nubuwah nabi Kong Hu Cu [Kong Fu Ze, Kon Fu Tze, Latin: Confusius] (0551 – 0478 SM), pendiri Taoisme setelah Lo Cu.

Almanak tahun bulan (lunar year calendar) Tiong Hoa telah dimulai sejak 500 SM. Bertepatan dengan dimulainya tarikh Masehi, diperkirakan orang Cina telah melakukan pelayaran ke Nusantara. Tercatat bahwa Fa Hien, penyebar Buddhisme – Taoisme, pada 414 M, dalam perjalanan dari Srilanka ke Tiong Kok, kapalnya dihantam topan, dan terdampar ke Jawa yang disebutnya sebagai Je Po Ti [Sansekerta: Java Dvipa], dan sejak itu terjadi hubungan dagang antara Tiong Kok dan Nusantara, dan migrasi orang Tiong Hoa ke Andalas (Sumatera), Java (Jawa), Borneo (Kalimantan), dan Celebes (Sulawesi) sekitar 500 M atau sekitar tahun 1000 kalender Tiong Hoa.


. . .

BEBERAPA DEFINISI DAN LINTASAN HISTORIK BAHASA MANDARIN [16]

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider




. . .


Selama masa kebangkitan kerajaan di Tiong Kok, dinasti paling berkuasa adalah dinasti 汉 [hàn (baca: hàn)] [202 SM – 220 M]. Diawali oleh dinasti hàn awal atau hàn barat [202 SM – 9 M], kemudian dinasti hàn tengah atau dinasti Hsin alias rezim Wang Mang [9 – 23 M], lalu dinasti hàn akhir [25 – 220 M].

Dalam masa Sam Kok atau babak Tiga Kerajaan [220 – 265], terjadi kebangkitan beberapa dinasti di utara dan di selatan, dan hingga menjadi Lima Kerajaan [907 – 960], dimana dinasti hàn akhir [947 – 950] masih bertahan. Kemudian menjadi 10 kerajaan [902 – 979], dimana dinasti hàn pecah atas dinasti Hàn selatan [907 – 971] dan dinasti hàn utara [951 – 979].

Suku 汉 [Hàn (baca: hàn)] merupakan suku mayoritas dan dominan, dan mereka menyebar dari utara hingga ke selatan, dan dengan sendirinya bahasa lisan mereka: 汉語 [Hàn Yu (baca: hàn ü, atau hàn i)], dan bahasa tulisan mereka: 汉字 [Hàn Zì (baca: hàn cì )], menjadi bahasa yang sangat banyak penggunanya di seluruh daratan Tiong Kok.

__________________________________________________

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.

Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.

BEBERAPA DEFINISI DAN LINTASAN HISTORIK BAHASA MANDARIN [17]

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider




DUA CINA — UTARA DAN SELATAN

Dinasti terakhir kekaisaran Tiong Kok adalah dinasti Qing [Ch'ing] dari Man Zu (Man Cu, Latin: Manchuria, asal kata Mandarin) [1644 – 1912], dengan kaisar terakhir Hsuan T'ung [1908 –1912], dimana pada 1910 terjadi perebutan Korea oleh Jepang dari kekuasaan Tiong Kok, dan pada 10 Oktober 1911 terjadi revolusi pemberontakan di Wu Chang dibawah pimpinan Sun Yat Sen, yang berhasilkan menggulingkan kaisar, dan pada 1912 memproklamirkan Republik Tiong Kok dengan Sun Yat Sen sebagai presiden pertama, dan dasar negara San Min Chu I, yang berarti: Tiga Azas Rakyat (Three People's Princì ples). Bahasa resmi nasional adalah 國語[Guo Yu (baca: kuo ü, atau kuo i)], artinya bahasa negara.

Kekuasaan republik ini tak bertahan lama, karena berada dibawah bayang-bayang kepentingan negara komunis РОССИЯ [baca: RUSSIYA = USSR] alias Russia, yang sudah sejak lama mengincar kawasan Tiong Kok, dan secara perlahan tapi pasti menyusupkan komunisme di kalangan rakyat jelata Tiong Hoa, sehingga sampai suatu saat berhasil merekayasa kelahiran parTai`komunis Tiong Hoa yang mayoritas terdiri dari kelompok buruh – tani, dan kelompok mana melakukan protes terhadap kelompok bangsawan dan negarawan, yang mau tak mau harus bertahan dalam kubu parTai`nasionalis.



Pada 1925 Sun Yat Sen meninggal, dan digantikan oleh Chiang Kai Sek [baca: zhang gai sek] sebagai ketua parTai`nasionalis. Kenaikan Chiang Kai Sek yang anti komunis ini makin memperuncì ng perseteruan antar parTai`, dan Rusia menemukan momen yang tepat untuk memasuki Tiong Kok ketika pecah Perang Dunia II [1942 – 1945], dan memberikan dukungan penuh terhadap Mao Che Tung [baca: mao zhe dong] sebagai ketua parTai`komunis, sehingga pasca Perang Dunia II Chiang Kai Sek dan parTai`nasionalis terdesak ke selatan, dan hal ini membuat Amerika Serikat melihat peluang untuk merealisasi ambisinya menguasai Tiong Kok, dengan cara memberikan dukungan penuh terhadap Chiang Kai Sek untuk memecah-belah Tiong Kok.

Dalam perang saudara ini, banyaknya kuantitas buruh – tani dan rakyat miskin tak seimbang dengan kuantitas para intelektual dan pejabat negara, membuat kedudukan kelompok komunis makin kuat terhadap kelompok nasionalis, sementara para negarawan yang sudah dipengaruhi Amerika Serikat terjerumus dalam hidup mewah dan korupsi pun merajalela. Sehingga pada 1949 terjadi perpecahan di Republik Cina, atas Cina Utara dan Cina Selatan; menyusul pecahnya Korea pada 1948 atas Korea Utara dan Korea Selatan, dan Vietnam pada 1945 atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan; yang mana semua perpecahan ini adalah imbas perang kekuasaan antara komunis Russia dan kapitalis Amerika.


. . .

BEBERAPA DEFINISI DAN LINTASAN HISTORIK BAHASA MANDARIN [18]

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider



. . .



Partai Komunis, Kun Chang T'ang dibawah pimpinan Mao Che Tung [baca: mao zhe dong] berjaya di utara dan memproklamirkan Republik Rakyat Tiong Kok (RRT) atau Republik Rakyat Cina (RRC) (the People's Republic of China), di wilayah utara dengan luas wilayah "de facto" sekitar 9,5 juta km persegi, dengan ibu-negeri: Pei King [baca: bei jing], dan dasar negara I Yung Chun Chin Hsing Ch'ü, yang berarti: Mars para Sukarelawan (March of the Volunteers). Mata uang: Yuan. Bahasa resmi nasional adalah: 话語[Hua Yu (baca: hwá ü atau hwá i)] atau 汉語[hàn Yu (baca: hàn ü atau hàn i)], kemudian disebut sebagai: 汉語普通话 [Hàn Yu Pu Tong Hua  (baca: hàn ü bu dong hwá atau hàn i bu thong hwá)], artinya bahasa standar nasional orang hàn.

Partai Nasionalis, Kou Min T'ang dibawah pimpinan Chiang Kai Sek [baca: zhang gai sek] bertahan di selatan dan menyatakan diri seperti sebelumnya sebagai Republik Cina (RC) (the Republic of China) alias Tai`Wan, di wilayah selatan dengan luas wilayah hànya sekitar 36 ribu km persegi, dengan dasar negara asal San Min Chu I, dan ibu-negeri Tai`Pei. Mata uang: Dolar Tai`Wan. Bahasa resmi nasional adalah: 國語[Guo Yu (baca: kuo ü atau kuo i)], artinya bahasa negara, kemudian disebut juga sebagai: 台語 [Tai`Yu (baca: dai ü, atau dai i)], artinya bahasa orang Tai`.


. . .

BEBERAPA DEFINISI DAN LINTASAN HISTORIK BAHASA MANDARIN [19]

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider




. . .


Dalam praktek seharihari, baik Hàn Yu maupun Guo Yu digunakan oleh masyarakat Tiong Hoa di wilayah utara dan selatan. Secara keseluruhan, karena keluasan kawasan utara, dimana pengaruh utara lebih dominan, gabungan dua bahasa ini, di utara disebut 北方話 [Bei Feng Hua (baca: pei fang hwá)], artinya bahasa standard dialek orang Pei atau masyarakat Cina Utara.


. . .


Sekian dari saya, mohon ma'af dan koreksi bila ada kekeliruan, karena saya bukan ahli bahasa, apalagi bahasa Cina. Untuk para rekan yang mahir dalam bahasa Cina | Mandarin, mungkin ada yang mau menambahkan?! Silahkan.

__________________________________________________

(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.

Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.