Jadi di stadion senayan ceritanya lagi ada perlombaan adu banyak2kan anak, peserta yang sudah sampe final itu India, China sama Indonesia (yg ini harus ikut secara pertandingannya juga di adain di senayan...)
Komentator : "Baiklah para penonton saatnya kita mulai pertandingan ini.. kita panggil peserta pertama dari India... berapa banyakkah anak yang dia punya..???"
Lalu keluarlah peserta dari India dengan membawa masuk truk roda 6 yang di belakangnya berisi anak2nya....
Komentator : "Marilah kita hitung berapa banyak kah anak2nya... sambil dihitung 1..2..3..4..20... yah ternyata ada 20 anak... hebat !!! (penonton bertepuk tangan..) Baiklah sekarang kita panggilkan peserta dari China...!!!
Peserta dari China keluar dengan membawa bus Damri yang besar berisikan anak2nya..
Komentator : "Oke kita hitung sama2 berapa banyakkah anaknya... 1..2..10..20...30..50.. yah ternyata ada 50 anak... sungguh hebat !!! (penonton pun semakin bergemuruh tepuk tangannya).. Yah sekarang peserta terakhir dari Indonesia...!!!
Keluarlah Peserta dari Indonesia dengan memakai sarung dan masuk mengendarai Vespa dengan ditemani 2 orang anaknya yang masih kecil..
Komentator : "Lho apa ini kok cuman 2 orang, bagaimana bapak bisa sampai putaran final ??? tanya komentator bingung...
Peserta dari Indonesia : "Tenang pak... saya ngga curang kok.. coba bapak dengar baik2 sorak sorai penonton...
Melihat situasi kota yang semakin kacau saat-saat ini, seorang gadis kota berkeinginan untuk berlibur jalan-jalan di desa. Dan di sana dia berteman dengan seorang pemuda desa.
Suatu senja ketika sedang berjalan-jalan di padang rumput, mereka melihat sepasang sapi yang sedang menggesekkan hidung mereka.
"Ah...", kata si pemuda itu, "Pemandangan seperti itu membuatku ingin melakukan hal yang sama."
"Silahkan saja...", kata si gadis, "Itukan sapimu..."
Suatu hari yang sangat terik, timbullah niat si Dolah untuk mengambil kelapa muda di belakang rumahnya buat memanjakan tenggorokannya yang sudah lama terasa kering. Sejenak dipandangnyalah batang kelapa itu.
"Wah, tinggi nian batang kelapa ini. Apa bisa aku memanjatnya, sementara aku bukanlah pandai sangat memanjat, tapi biar ku coba dahulu, tak dapat aku menahan lagi haus di tenggorokanku ini," gumamnya menahan haus.
Dengan bersusah payah sampai jugalah akhirnya dia ke puncak kelapa dan berhasil menjatuhkan sebuah kelapa muda ketanah.
Lalu ketika ia mau turun, betapa terkejutnya Dolah yang ternyata dia sedang berada pada ketinggian yang amat sangat.
"Waaaah..., matilah aku kali ini, bagaimana aku bisa turun. kelapa ini sangat tinggi sekali, gamang aku melihat ke bawah. Orang-orang saja seperti semut. Maaaak...! tolong aku maaaak...!" ratapnya penuh kebingungan.
Hari sudah semakin senja, sedangkan Dolah yang bertambah haus masih berada diatas pohon kelapa. Tak satupun yang mendengar jeritannya minta tolong saking tingginya. Tiba-tiba dalam kebingungannya itu ia teringat pada sesuatu.
"Oh iya, disamping rumahku kan ada tangga yang panjang, kenapa tak ku coba saja tangga itu untuk turun, dodol nian aku ini," ujarnya diiringi senyum.
Maka cepat-cepatlah si Dolah turun mengambil tangga disamping rumahnya itu dan naik pohon lagi. Akhirnya dengan tangga yang diambilnya itu dan dengan menurunkan kakinya satu persatu yang sudah gemetar berjam-jam tadi, selamatlah dia turun dan tercapailah hajatnya menghilangkan dahaga. "Selamat juga aku akhirnya."
124m4 BRIGJEN KOSTER
Poin Brogader : 6786 Total Posan : 1962 Sejak : 05.09.08 Domisili : Bekasi - Jakarta Timur KorWil : Bekasi - Jakart NRA : 0304 Thunder :
non-Thunder
Julukan : Jupe Status :
lajang
Sikon : In a relationship Hobi : makan, touring, rolling Slogan : KOSTER IN MY HEART BUT BEJATER
Seorang turis asing mengunjungi sebuah pos perdagangan di pemukiman Indian di New Mexico. diantara banyak benda cenderamata yang di belinya terdapat sebatang pipa perdamaian yang bagus sekali, dengan ukiran dan tulisan Indian yang tidak di pahaminya.
Karena ingin tahu, dia menemui seorang Indian tua dan menanyakan apa arti tulisan yang terdapat pada pipa.
"Gampang saja," kata si Indian, "Tulisan ini berbunyi ' MEROKOK BISA BERBAHAYA BAGI KESEHATAN ANDA'."
Jono adalah seorang serdadu yang sudah kenyang ditugaskan di daerah konflik. Oleh tetangganya, Jono dijuluki pahlawan perang. Tapi Jono harus membayar mahal karena banyak anggota tubuhnya yang sudah palsu akibat luka-luka semasa bertugas di medan tempur. Kaki Jono palsu, tangannya palsu, dan berbagai anggota tubuh lainnya juga palsu. Tapi ada satu kebiasaan Jono yang tak hilang. Yaitu kegemarannya main taruhan. Suatu hari, Jono bertaruh dengan tetangganya, si Budi.
Jono: "Budi, ayo kita bertaruh."
Budi: "Taruhan apa, Pak Jono?"
Jono: "Saya akan menggigit telinga saya sendiri."
Budi: "Ah, mana mungkin ada orang bisa menggigit telinga sendiri. Melihat tanpa cermin pun tidak bisa. Apalagi menggigit."
Jono: "Makanya, taruhan Rp 500 ribu, yuk!"
Budi: "Oke, siapa takut."
Setelah disepakati, Jono pun melepas telinga palsunya dan menggigitnya. Budi jelas kesal karena kalah taruhan. Keesokan harinya, Jono menantang Budi taruhan lagi.
Jono: "Mau taruhan lagi, Rob?"
Budi: "Oke, tapi saya yang pilih jenis taruhannya."
Jono: "Oke, no problem."
Budi: "Kalau Pak Jono bisa menggigit mata sendiri, saya bayar 1 juta."
Budi berani bertaruh seperti itu karena Jono bisa melihat dengan jelas dan tidak buta. Maka tidak mungkin ia melepas bola matanya. Karena bola mata itu asli. Tapi dasar Jono si Pahlawan Perang, dia pun tetap nekat.
Jono: "Oke, saya setuju!"
Jono pun segera melepas gigi palsunya, dan menggigitkan gigi itu ke matanya sendiri.
Tukang obat di Lapangan menarik perhatian orang banyak, sehingga mereka berkumpul mengerumuninya.
Si tukang obat berkata, "Botol di tangan saya ini berisi obat awet muda. Ini akan mengembalikan kemudaan Anda. Ini akan menjaga agar Anda tetap sehat. Lihat saya! Saya ikut dalam Perang Diponegoro? Umur saya sudah lebih dari 200 tahun."
Seorang laki-laki yang berdiri di barisan paling depan berbicara kepada pembantu tukang obat yang tampak masih muda, yang sedang sibuk melayani pembeli.
"Betulkah orang itu sudah berumur 200 tahun?" dia bertanya.
"Dia mengakunya sih begitu," jawab pembantu tukang obat. "Tapi saya tidak tahu dengan pasti. Saya baru bekerja pada dia selama 120 tahun."
"??!!@##$??"
124m4 BRIGJEN KOSTER
Poin Brogader : 6786 Total Posan : 1962 Sejak : 05.09.08 Domisili : Bekasi - Jakarta Timur KorWil : Bekasi - Jakart NRA : 0304 Thunder :
non-Thunder
Julukan : Jupe Status :
lajang
Sikon : In a relationship Hobi : makan, touring, rolling Slogan : KOSTER IN MY HEART BUT BEJATER
Dalam salah satu inspeksi pada kelas Pemberatnasan Buta Huruf di pedesaan, seorang Camat membanggakan petani dan peternak yang telah dibina melalui program PBH kepada Kepala Dinas Sosial Kabupaten.
Dalam sambutannya, sang Camat mempersilakan Kadis Sosial untuk melakukan pengujian tertulis... kepada para peserta.
Pak Kadis menulis dipapan : "baju",
dibelakang pak Kadis sang Camat ini memegang baju nya, serentak peserta mengucapkan "baaa ... juuuu".
Bagus, kata Pak Kadis.
Selanjutnya ditulis "rambut", dengan sigapnya sang Camat memegang rambut dan terdengan bunyi serentak "rammm... buuut".
Kemudian pak Kadis menulis "dompet",
sang Camat memegang kantong belakang kanan celananya dimana dompet selalu berada dan dengan sedikit gerakan membelakangi peserta,
kemudian terdengar suara lantang para peserta dengan serentak " pannn ... taaat"
124m4 BRIGJEN KOSTER
Poin Brogader : 6786 Total Posan : 1962 Sejak : 05.09.08 Domisili : Bekasi - Jakarta Timur KorWil : Bekasi - Jakart NRA : 0304 Thunder :
non-Thunder
Julukan : Jupe Status :
lajang
Sikon : In a relationship Hobi : makan, touring, rolling Slogan : KOSTER IN MY HEART BUT BEJATER
Sinta baru pertama kalinya naik pesawat terbang dan dia duduk dekat jendela di atas sayap. Ketika pesawat lepas landas menembus kabut tebal dan terus naik, pilot membiarkan lampu jelajahnya tetap menyala.
Selama setengah jam wanita ini memandangi lampu yang berkedip-kedip di ujung sayap dan kemudian dia membunyikan bel memanggil pramugari.
Setelah pramugari datang Sinta berkata : "Maaf, Nona, tolong beri tahu Pilot dia lupa mematikan lampu sein kanannya." ----------------------------------------------------------------------------
Pada satu hari seorang ibu melihat anaknya yang masih TK sedang bermain-main dengan seekor capung. Karena kasihan melihat capung yang hampir mati itu, si Ibu berkata kepada anaknya.
Ibu : "Eh .... dilepaskan tuh capungnya, kasihan mau mati."
Anak: "Memangnya kenapa Ma?"
Ibu : "Dosa!"
Anak: "Dosa itu apa ?"
Ibu : "Dosa ya dosa," ( sambil agak jengkel ) "Ntar induknya datang lho"
Anak: "Gede Ma.??"
Ibu : "Gede sekali, sebesar guling" ( sambil tambah jengkel )
Untuk sejenak si Anak terdiam. Ibunya pun mulai tersenyum, dan mulai mau pergi. Namun tiba-tiba terdengar si anak berteriak :
Seorang wanita dalam Balai Seni lama sekali memandangi lukisan seorang gelandangan yang pakaiannya compang-camping.
"Coba bayangkan!" katanya.
"Dia terlalu miskin sehingga ia tidak mampu untuk membeli sebuah pakaian yang pantas dan spiring nasi, tetapi dia mampu mwmbayar pelukis untuk membuat potret dirinya."
124m4 BRIGJEN KOSTER
Poin Brogader : 6786 Total Posan : 1962 Sejak : 05.09.08 Domisili : Bekasi - Jakarta Timur KorWil : Bekasi - Jakart NRA : 0304 Thunder :
non-Thunder
Julukan : Jupe Status :
lajang
Sikon : In a relationship Hobi : makan, touring, rolling Slogan : KOSTER IN MY HEART BUT BEJATER
Mahasiswa kedokteran sedang mendengarkan profesornya menerangkan suatu konsep kedokteran yang sangat sulit dan njelimet. Tiba-tiba salah satu mahasiswa nyeletuk, "Kenapa kita harus mempelajari masalah itu?"
"Untuk menyelamatkan kehidupan," jawab profesor dengan cepat, lalu melanjutkan kuliahnya.
Beberapa saat kemudian, mahasiswa tadi bertanya kembali, "Lalu, bagaimana fisika dapat menyelamatkan kehidupan?"
"Agar tidak ada orang dodol yang menjadi dokter, karena akan keluar dari sekolah kedokteran," jawab profesor.
124m4 BRIGJEN KOSTER
Poin Brogader : 6786 Total Posan : 1962 Sejak : 05.09.08 Domisili : Bekasi - Jakarta Timur KorWil : Bekasi - Jakart NRA : 0304 Thunder :
non-Thunder
Julukan : Jupe Status :
lajang
Sikon : In a relationship Hobi : makan, touring, rolling Slogan : KOSTER IN MY HEART BUT BEJATER
Seorang gadis yang pulang bekerja sedang berdesak-desakan dalam bis menuju ke rumahnya. Di dalam bis yang pengap Ia merasa terganggu sekali dengan ulah seorang lelaki muda di belakangnya.
Bukannya apa- apa, Si gadis merasa ada sesuatu yang mengganjal di bokongnya. Saking jengkelnya Ia berkata kepada si pemuda.
Gadis : "Kamu jangan macam-macam ya, sekali lagi Kamu tempelkan anumu di bokongku aku akan teriak!"
Pemuda : "Maaf, Nona salah pengertian kalau begitu, yang menempel di pantat Nona adalah gulungan kertas slip gaji Saya di kantong ini."
Mendengar jawaban yang seenaknya itu Si gadis berkata dengan nada agak keras : "Wah, hebat juga ya... berarti selama di bis ini Kamu sudah bekerja lembur 5 kali sebab slip gaji Kamu sudah 5 kali juga naik turun!!"
124m4 BRIGJEN KOSTER
Poin Brogader : 6786 Total Posan : 1962 Sejak : 05.09.08 Domisili : Bekasi - Jakarta Timur KorWil : Bekasi - Jakart NRA : 0304 Thunder :
non-Thunder
Julukan : Jupe Status :
lajang
Sikon : In a relationship Hobi : makan, touring, rolling Slogan : KOSTER IN MY HEART BUT BEJATER
Poin Brogader : 5762 Total Posan : 300 Sejak : 11.08.09 Domisili : Bali KorWil : Denpasar. Bali 8010-36 NRA : belum ada ... kapan dikasinya yach Jabatan : anggota biasa Thunder :
125
Julukan : Blue Thunder 125 Sikon : Tunangan Hobi : touring, nonton MotoGP,baca buku, renang, main ps2 Slogan : aku hidup untuk membahagiakan orang lain
Pak Lurah punya hobi memelihara burung.... bermacam2 jenisnya.
Pada suatu pagi, burungnya hilang semua. Merasa ulah si maling udah keterlaluan, si Pak Lurah berencana utk membawa masalah ini di pertemuan warga.
Sekitar 200 warga hadir.
Setelah berbicara panjang lebar soal moral, Si Pak Lurah bertanya: "Siapa yg punya burung??"
Seluruh laki2 yang hadir segera berdiri.
Menyadari kesalahannya dalam cara bertanya. Pak Lurah buru2 berkata: "Bukan itu maksud saya? Maksud saya adalah, siapa yg pernah lihat burung??"
Seluruh warga wanita berdiri.
"Wah, gawat", pikir si Pak Lurah. Dengan muka merah dia berkata: "Maksud saya siapa yang pernah lihat burung bukan miliknya?"
Separuh wanita berdiri.
Muka Pak Lurah makin merah, dan juga makin gugup, segera berkata lagi: "Maaf sekali lagi, bukan ke arah situ pertanyaan saya, maksud saya adalah, siapa yang pernah lihat burung saya??"