Subyek: TIK: Teknologi Informasi dan Komunikasi Habiskan 40 Persen Total Konsumsi Energi Dunia 12.04.10 4:20
TESQscape Indonesia TESQscape COMmunication NETwork World Wide Web Internet Presence Provider Provides unlimited hosting webspace and unlimited bandwidth for exclusive users 0251 8611 593 | 081 2991 3951 | 0838 9181 1115 | 1345 | 088 8872 8949
ICT Habiskan 40 Persen Total Konsumsi Energi Dunia
JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi energi untuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi ternyata mencapai 40 persen dari total konsumsi energi secara global. Demikian diungkapkan Partono Rudiarto, Direktur Inixindo, salah satu perusahaan ICT terkemuka di Indonesia, dalam acara Green ICT yang digelar hari ini, Kamis (8/4/2010), di Jakarta Convention Center.
Tak hanya itu, menurut Partono angka 40 persen tersebut masih akan terus bertambah sejalan dengan pesatnya belanja produk ICT di seluruh dunia. "Angka ini akan terus tumbuh sejalan dengan pesatnya belanja produk ICT di seluruh dunia," ujarnya. Terkait hal tersebut, muncul berbagai inisiatif untuk bisa memanfaatkan ICT secara aman, ramah lingkungan, dan hemat energi yang dikenal dengan istilah Green ICT.
Untuk memotivasi seluruh organisasi di Indonesia agar menerapkan Green ICT, ada tiga hal yang perlu diperhatikan. "Pertama, aspek regulasi seperti komitmen menjaga lingkungan dunia. Kedua, aspek ekonomis, memberikan solusi efisiensi menyeluruh pada setiap organisasi. Terakhir, aspek pencitraan, akan meningkatkan image dan perusahaan sebagai organisasi yang peduli lingkungan," tandas Direktur Inixindo itu.
Subyek: Re: TIK: Teknologi Informasi dan Komunikasi Habiskan 40 Persen Total Konsumsi Energi Dunia 12.04.10 4:26
Green ICT Hijaukan Bumi Lewat Teknologi Informasi
Data center yang menjadi tempat server internet bekerja 24 jam tanpa henti dan menyedot listrik secara kontinyu.
JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah acara bertajuk "Green ICT, Economy Innovation ICT Conference and Exhibition" digelar hari Kamis (8/4/2010) ini di Jakarta Convention Center (JCC). Acara yang digelar atas kerja sama Inixindo, Info Komputer, Himals 4, dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) tersebut dibuka langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
Green ICT sendiri merupakan acara konferensi sekaligus ekshibisi yang mengumpulkan para pengguna teknologi informasi di Indonesia, baik individu maupun perusahaan, guna membahas isu seputar dampak ICT terhadap lingkungan dan mencari solusi bersama untuk meningkatkan penghematan energi, mengurangi zat sisa negatif operasional ICT, serta mengurangi dampak global warming.
Menurut Partono Rudiarto, Direktur Inixindo, angka konsumsi energi di Indonesia, bahkan di dunia, terus meningkat tajam. Tak bisa dipungkiri, hal tersebut pun berujung pada percepatan pemanasan global.
"Oleh karena itu, kita perlu mendorong para pengguna teknologi untuk melakukan penghematan dan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Nah, acara Green ICT ini menjadi ajang mencari solusi dan mewujudkan komitmen dari para pengguna teknologi untuk mendukung gerakan hijau," paparnya.
Subyek: Re: TIK: Teknologi Informasi dan Komunikasi Habiskan 40 Persen Total Konsumsi Energi Dunia 12.04.10 4:29
Pemerintah Siapkan Regulasi ICT Ramah Lingkungan
Data center yang menjadi tempat server internet bekerja 24 jam tanpa henti dan menyedot listrik secara kontinyu.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) tengah menyiapkan sejumlah regulasi agar industri teknologi informasi dan komunikasi atau ICT (information and communication technologies) ramah lingkungan.
Dirjen Aplikasi Telematika Kemkominfo Ashwin Sasongko di Jakarta, Kamis (8/4/2010) mengatakan, regulasi tersebut bisa menyangkut konten, perangkat lunak perangkat keras dan manufaktur. "Kami minta masukan seperti apa regulasi yang diinginkan guna mendukung green ICT," katanya.
Ia mencontohkan, regulasi green ICT di antaranya berupa pemanfaatan teknologi yang memungkinkan peralatan elektronik seperti komputer, pendingin ruangan, atau lampu dapat mati secara otomatis ketika tidak digunakan, pemakaian baterai dan plastik yang lebih ramah lingkungan, hingga meminimalkan penggunaan listrik di pabrik-pabrik ICT.
Ashwin mengatakan, pemakaian ICT yang ramah lingkungan memang membutuhkan investasi awal cukup besar. Namun, lanjutnya, ke depan, biaya pengoperasian green ICT bisa menjadi lebih murah, sehingga dalam jangka panjang akan makin efisien.
Ia mengatakan, sejumlah UU yakni UU No 36 Tahun 2009 tentang Telekomunikasi, UU No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, dan UU No 11 Tahun 2008 tentang Infomasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sudah masuk dalam program revisi tahun 2010.
"Bisa saja, regulasi green ICT masuk ke dalam revisi UU tersebut," ujarnya.
Subyek: Re: TIK: Teknologi Informasi dan Komunikasi Habiskan 40 Persen Total Konsumsi Energi Dunia 12.04.10 4:33
Pusat Data Internet Ikut Memanaskan Bumi
Data center yang menjadi tempat server internet bekerja 24 jam tanpa henti dan menyedot listrik secara kontinyu.
KOMPAS.com - Perkembangan pusat data Internet ikut menyumbang emisi karbon ke angkasa. Boleh jadi penerbangan akan lebih ramah lingkungan daripada Internet. Internet pernah dianggap sebagai kawasan ramah lingkungan. Pendirian usaha baru di Internet tidak perlu menghabiskan lahan atau emisi karbon seperti usaha konvensional. Dugaan ini ternyata keliru.
Data di Internet disimpan di pusat data (data center). Di pusat data terdapat server lengkap berpendingin udara agar bisa bekerja optimal. Salah satu pusat data terbesar terdiri atas 80.000 server.
Pusat data rakus listrik. Di AS, pusat data melahap 1,5 persen total konsumsi listrik. Pada 2005 pusat data mengkonsumsi 1 persen konsumsi listrik dunia, naik dari 0,6 persen pada 2000. Ketika dikonversi, emisi karbon yang dilepaskan oleh pusat data internet saban tahun sudah mengatasi Argentina dan Belanda. Kalau laju konsumsi ini dibiarkan, maka pada 2020 emisi karbon Internet mencapai 670 juta ton.
Pemborosan energi di pusat data terutama disebabkan oleh ketidakefisienan kerja di server. Survei McKinsey dan Uptime Institute memergoki sepertiga server pasif (idle). Mereka juga menemukan rata-rata administrator server tidak tahu program apa saja yang jalan di server mereka.
Penghematan listrik di pusat data Internet bisa dilakukan dari dua sisi. Secara perangkat keras, kini sudah tersedia perkakas keras yang irit listrik dan tidak gampang panas. Dari sisi perangkat lunak, administrator harus tahu isi servernya dan mengurangi kerja program yang hanya memboroskan listrik.(UNDIX DOANG)