Login Disini Bro...! Kalau belum Login silahkan Register! Terimakasih.
Komunitas Suzuki Thunder [KOSTER] Indonesia

www.suzuki-thunder.com
koster.indonesianforum.net
Login Disini Bro...! Kalau belum Login silahkan Register! Terimakasih.
Komunitas Suzuki Thunder [KOSTER] Indonesia

www.suzuki-thunder.com
koster.indonesianforum.net
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.





 
BerandaPortalIndeksForum STIMilistLatest imagesBlogToolBarRSS FeedPencarianBukuTamuJoin KOSTERKontak KamiKontak PengurusThunderThunder KamiModifikasiTouringRiders Of The MonthGalleryOutletBursaLegalSpiritualKomunitasWilayahBeritaLoginPendaftaran
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Similar topics
TOPIK PILIHAN
KOSTER 2005 — 2010
community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
MUSIK KOSTER







Real-Time Clock
community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
Latest topics
» MODIF: Pasang Delta Box di Thunder + Kuping Yamaha V-ixion
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime03.11.15 12:35 by Deden Andriawan

» [NUBIE] brian; bekasi...
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime03.11.15 12:27 by Deden Andriawan

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Jakarta Timur: BEJAT
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime30.10.13 17:33 by 124m4

» KOSTER WEB INFO: http://www.suzuki-thunder.tk. Forum Komunitas Suzuki Thunder. Sign up and Join Us
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime25.06.13 19:02 by webster

» KORWIL: KOSTER Bekasi
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime02.02.13 13:15 by harry2yo

» WARTA: KOSTER Denpasar | Bali: KOBRA
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime02.02.13 13:14 by harry2yo

» WARTA: Obrolan dan Kabar KOSTER Ponorogo
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime02.02.13 13:14 by harry2yo

» tip mengatasi pengisian thunder 125 biar awet spul ama akinya
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime16.12.12 23:07 by Arip Apendi

» salam kenal para master thunder, tolong upload dong motor para master
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime13.12.12 9:53 by Deden Andriawan

» MODIF: MetaMorfosa Thunder Mimin
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime05.12.12 17:44 by nanto_art

» MODIF: PROFIL: Modifikasi Cicilan
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime05.12.12 17:38 by nanto_art

» MODIF: Akhirnya UpSideDown
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime05.12.12 17:35 by nanto_art

» thundie ane,,masih proses modif ne... blm ssuai keinginan...hehe...
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime05.12.12 17:31 by nanto_art

» Thunder Black & White Simplicity
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime05.12.12 17:30 by nanto_art

» POLL: MODIF: Mau Hasil Modifikasi Maksimum???
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime05.12.12 17:28 by nanto_art

» MODIF: Dilema Modifikasi, Prioritas, dan Opsi: Sport? Touring? Sport-Touring?
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime05.12.12 17:24 by nanto_art

» NEWBIE : Salam Kenal smua mas bro, Arief Jakarta Selatan
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime28.11.12 13:43 by harry2yo

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Surabaya
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime27.11.12 16:54 by t.aguss

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Samarinda
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime01.11.12 11:34 by harry2yo

» MODIF: Ganti Lampu Utama Thunder dengan Lampu Lain
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime01.11.12 11:13 by harry2yo

» DIJUAL SUZUKI THUNDER 125 TH 2007(DES) HARGA 7JT
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime01.11.12 11:10 by harry2yo

» KOPDAR POUNDSTERLING KOSTER LEUWILIANG
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime01.11.12 11:06 by harry2yo

» NEWBIE from Batam
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime01.11.12 11:01 by harry2yo

» MODIF: Ganti Ban Thunder dengan Ban Lebar
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime01.11.12 11:00 by harry2yo

» Setelan Angin Karburator
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime22.10.12 1:00 by double

» DI JUAL BODY KIT MOTOR SPORT (FULL FAIRING) SUZUKI THUNDER
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime04.10.12 1:21 by voltage

» Nyari KOSTER di daerah Bandung biar bisa bantu Modif :D
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime24.09.12 13:08 by bhaktiaditya

» MODIF: Ubah Thunder ke Model Mono-ShockBreaker
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime21.09.12 18:28 by harry2yo

» Salam Kenal....
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime21.09.12 18:18 by harry2yo

» SALAM KENAL DARI SAYA WEBSTER
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime21.09.12 18:16 by harry2yo

» Salam kenal untuk semuanya disini
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime21.09.12 18:14 by harry2yo

» Thunder 125 thn 2009 ganti karbu konvesional venturi 26,koq gak stabil ya?
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime04.09.12 0:01 by enjienji

» KOSTER OUTLET: FuelFlow Booster: Performance Booster | Fuel Saver: X Power
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime01.08.12 0:47 by manyon

» MODIF: Saran utk Thunder 125 2005 Non-Kick Starter
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime18.07.12 7:42 by Deden Andriawan

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Depok | KORIDOR
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime20.06.12 17:50 by Deden Andriawan

User Yang Sedang Online
Total 4 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 4 Tamu

Tidak ada

User online terbanyak adalah 234 pada 17.12.09 20:24
SITUS KOSTER
BLOG KOSTER
FACEBOOK KOSTER


community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus;

SKEMA INSTALASI
APLIKASI facebook KOSTER

instal : klik disini

KOMENTAR


Punya FaceBook? Tambahkan KOSTER Indonesia dan KorWilnya disini :

Temukan dan tambahkan semua teman KOSTER seIndonesia di FaceBook anda bro!

E-MAIL GRATIS THUNDER
daftar dan periksa disini !!
provided and supported by :
powered by :
MESIN LACAK
NAVIGASI
PAGINA BANTU

E-MAIL KOSTER

PESAN KE PENGPUS
KOSTER INDONESIA

singkat lengkap

MILIS GROUP

Ketikkan E-Mail Anda:





Powered by
www.suzuki-thunder.net

NOTIFIKASI FORUM

Ketikkan E-Mail Anda:





Delivered by
www.suzuki-thunder.net

ANGGOTA KOSTER

ANGKA PERTUMBUHAN
ANGGOTA FORUM KOSTER
WAKTU ANGGOTA
01-09-06 1
20-04-08 1.000
10-05-09 2.000
07-10-09 2.500
09-12-09 3.000
23-12-09 3.050
06-01-10 3.100
02-02-10 3.200
18-02-10 3.250
05-03-10 3.300
22-04-10 3.350
03-04-10 3.375
09-04-10 3.400
08-05-10 3.500
05-06-10 3.600
16-06-10 3.625
17-06-10 3.630
18-06-10 3.635
19-06-10 3.640
23-06-10 3.650
28-06-10 3.670
02-07-10 3.680
06-07-10 3.690
07-07-10 3.700
15-07-10 3.737
21-07-10 3.750
23-07-10 3.760
25-07-10 3.770
28-07-10 3.780
31-07-10 3.790
04-08-10 3.800
05-08-10 3.810
12-08-10 3.830
17-08-10 3.850
21-08-10 3.870
23-08-10 3.880
25-08-10 3.890
28-08-10 3.900
01-09-10 3.920
06-09-10 3.930
07-09-10 3.940
09-09-10 3.950
17-09-10 3.975
20-09-10 3.980
25-09-10 3.990
03-10-10 4.000
11-10-10 4.025
10-11-10 4.050
06-12-10 4.075
11-12-10 4.090
22-12-10 4.100
01-03-11 4.130
16-03-11 4.140
28-03-11 4.150
07-04-11 4.160
16-04-11 4.170
29-04-11 4.180
07-05-11 4.190
08-05-11 4.200
19-05-11 4.210
28-05-11 4.220
27-06-11 4.250
11-08-11 4.300
19-09-11 4.350
RERATA PER BULAN : 100


ANGKA PERTUMBUHAN
ANGGOTA RESMI KOSTER
NRA KOSTER WILAYAH
0001 - 0154 JaDeBoTaBek
0155 - 0170 TanjungPinang
0171 - 0243 JaDeBoTaBek
0244 - 0251 Pandaan
0252 - 0271 Surabaya
0272 - 0325 JaDeBoTaBek
0326 - 0335 Cilacap
0336 - 0364 Kupang
0365 - 0375 Kendari
0376 - 0385 Trenggalek
0386 - 0400 Pontianak
0401 - 0420 Malang
0421 - 0460 Blitar
0461 - 0540 Jember
0541 - 0615 Bondowoso
0616 - 0635 Situbondo
0636 - 0655 Denpasar
0656 - 0680 TanjungPinang
0681 - 0780 JaDeBoTaBek
0781 - 0837 JaDeBoTaBek
0838 - 0841 Indramayu
0842 - 1000 . . .

community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus

NRA terakhir dikeluarkan
pengurus pusat KOSTER:

NRA: 0841 community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
KORWIL: Indramayu


WILAYAH KOORDINASI KOSTER INDONESIA
KW WILAYAH NRA
30 Jakarta Pusat 7
20 Jakarta Barat 13
19 Jakarta Selatan 21
18 Jakarta Timur 32
21 Jakarta Utara 12
39 Tanggerang Sel 12
01 Bogor 79
02 Bogor: Cibinong 44
22 Bogor: BojongGede 6
08 Bogor: Parung 23
32 Bogor: P. Panjang
03 Bogor: LeuwiLiang 27
06 Bogor: Ciawi 27
07 Bogor: Cisarua 7
16 Bogor: Citeureup 4
17 Bogor: Cileungsi 14
05 Depok 49
40 Indramayu 4
13 Dumai
09 TanjungPinang 41
27 Cilacap 10
29 Surabaya 20
43 Ponorogo 20
44 Pacitan
33 Malang 20
48 Batu
49 AsamBagus
50 Tamanan
04 Blitar 40
41 Tulungagung  
37 Trenggalek 10
28 Pasuruan: Pandaan 8
42 Probollingo
11 Jember 80
12 Situbondo 20
38 Bondowoso 75
31 Banyuwangi
45 Banjarmasin  
46 Palangkaraya
15 Samarinda
34 Balikpapan
35 Pontianak 15
36 Bali 20
14 Kupang 30
25 Soppeng
23 Kendari 10
24 BauBau
26 Manado
47 Kawanua
10 Papua
TOTAL KORWIL 50
TOTAL NRA KOSTER 900
TOTAL ANGGOTA 5.000


KOSTER WILAYAH
SENUSANTARA

PENDATAAN KORWIL
[ pop-up ]

BELUM ANGGOTA KOSTER?
KLIK DISINI
[ pop-up ]

INAUGURASI KOSTER
[ pop-up slideshow ]

CETAK
BROSUR KOSTER

[ ukuran dalam pixel ]
1024 x 768 
   ●  800 x 600
   ●  640 x 480
   ●  520 x 390

KIRIM PESAN KE PENGPUS
KOSTER INDONESIA

singkat lengkap


AKTIVITAS KOSTER
[ pop-up ]

KONFIRMASI PEMBAYARAN
[ pop-up ]

LOGIN FACEBOOK-FORUM

KOMENTAR


 

 KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi

Go down 
+2
Rotor
candra904
6 posters
PengirimMessage
candra904
BRIGJEN KOSTER
BRIGJEN KOSTER
candra904


ANGGOTA FORUM
Male Poin Brogader : 6198
Total Posan : 1806
Sejak : 24.05.07
Domisili : Balikpapan
KorWil : Balikpapan
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 aja dah...
Sikon : kawin 1 anak
Slogan : Orang Bijak Taat Ibadah... Taat Pajak....Taat Berlalulintas

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime28.12.07 12:40

GANJA
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Ganja4KapanLagi.com
- Semua bagian dari tanaman mengandung kanabioid psikoaktif. Tanaman
canabis biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil - kecil dan
digulung menjadi rokok disebut joints. Akan mengikat pikiran dan dapat
membuat pengguna ketagihan.Bentuk yang paling poten berasal dari
tanaman yang berbunga atau dari eksudat resin yang dikeringkan dan
berwarna coklat-hitam yang berasal dari daun yang disebut hashish atau
hash.Ganja mengandung sejenis bahan kimia yang disebut
delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) yang bisa mempengaruhi suasana hati
dan mempengaruhi cara orang tersebut melihat dan mendengar hal-hal
disekitarnya.
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Ganja_kering3
Ganja Kering dan Rokok Ganja
Efek Pemakaian:Dari
semua jenis narkoba, ganja dianggap sebagai narkotika yang aman
dibandingkan dengan putaw atau sabu. Namun pada kenyataanya sebagian
besar pecandu narkoba bermula dengan mencoba ganja. Ganja mempengaruhi
konsentrasi dan ingatan, bahkan seringkali para pengguna ganja akan
mencari obat-obatan yang lebih keras dan lebih mematikan. Pemakai
ganja mudah kehilangan konsentrasi,denyut nadi cenderung meningkat,
keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi buruk, ketakutan, mudah
panik, depresi, kebingungan dan berhalusinasi.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.friendster.com/candra904
Rotor
PELTU KOSTER
PELTU KOSTER
Rotor


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6258
Total Posan : 385
Sejak : 18.06.07
Domisili : Jakarta Timur
KorWil : Bejat
NRA : 018
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : Black Supermoto
Sikon : Married
Hobi : Kuliner
Slogan : Be Your Self

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime28.12.07 14:45

GRANAT = Gerakan Anti Narkotika

Selamat kan Generasi Muda Demi Negeri Tercinta Ini

Bendera Indonesia dar der dor...
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
Heri
LETJEN KOSTER
LETJEN KOSTER
Heri


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6388
Total Posan : 2503
Sejak : 13.11.06
Domisili : Bogor
KorWil : Bogor
NRA : 0079
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 aja
Sikon : Senang2 aja
Hobi : lupa
Slogan : lupa

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: STIGMA SOSIAL Bagian I   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime08.07.08 11:41

"Gue nggak mau jadi
junky. Gue nggak mau jadi sampah masyarakat. Gue ingin lepas dari masalah
narkoba. Gue udah capek jadi pecandu.
Gue ingin keluar dari panti rehabilitasi ini dan hidup bebas. Gue punya bayi yang membutuhkan gue sebagai
ibunya. Gue udah lama nggak ketemu dengan dia. Gue kangen ama dia. Gue ingin
kembali merawatnya. Ayahnya nggak mau mengakuinya sebagai seorang anak."
(S, 17 tahun, perempuan, pecandu).






Kalimat yang
penuh tekad dan kepahitan ini keluar dari seorang perempuan penderita narkoba
kepada seorang psikolog di suatu panti rehabilitasi yang tergolong mewah di
kawasan Puncak. Cukup banyak luka kehidupan yang telah ia alami. Ayah bayinya
juga seorang pecandu dan tidak mau menikahinya. Bahkan ketika pacaran, ia juga
sering dipukuli pasangannya. Selain berhubungan dengan pacarnya, ia juga
mencoba melacur untuk mendapatkan obat-obatan terlarang, tidak hanya untuk
dirinya, tetapi juga untuk pacarnya. Ia kemudian hamil dan punya bayi.
Keluarganya sangat malu akan dirinya dan kemudian memasukkannya ke panti
rehabilitasi ini.


Penderitaannya belum berakhir ketika ia masuk ke
dalam panti rehabilitasi. Ia sudah tiga bulan di panti rehabilitasi ini, dan
masih dianggap tidak dapat menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku. Ia
tidak boleh melihat anaknya. Hari itu saja, lehernya masih saja digantungi
tulisan "perempuan nakal" yang sebetulnya sangat menjatuhkan harga
dirinya karena harus dibawanya berkeliling dihadapan seluruh pria di panti
rehabilitasi itu.


Betapa tidak, saat itu ia adalah satu-satunya
pasien perempuan dalam panti rehabilitasi tersebut. Bahkan psikiater dan
konselor sebaya di panti rehabilitasi ini juga pria. Ia mengalami kesulitan untuk membicarakan
masalah pribadinya sebagai seorang perempuan kepada orang di sekitarnya. Tak
heran karena dalam panti rehabilitasi itu, ia hidup dalam dunia pria. Ia tampak merasa kesepian. Apalagi, ketika
malam, ia tidur sendirian tanpa teman. Tentu saja, ia harus tidur terpisah dari
wilayah laki-laki.


Namun, setidaknya perempuan ini
masih beruntung dibandingkan banyak perempuan narkoba lainnya. Misalnya, ia bukan orang yang terdeksi
sebagai penderita HIV positif seperti banyak rekannya yang lain. Ia juga masih
punya keluarga, yang masih mencoba mendorongnya untuk pulih.


Yang terpenting,
ia masih sangat beruntung karena masih mendapatkan perawatan untuk menuju
kepulihannya. Dengan segala keterbatasan yang ada, ia masih berada di dalam
suatu panti rehabilitasi yang masih memberikan harapan akan adanya pembebasan
di masa depan. Setidaknya ia berada
dalam lingkaran yang lebih aman dibandingkan dunia luar. Ia berada dalam
lingkungan yang menginginkan kepulihannya. Dunia luar bisa saja lebih kejam.


Ia juga masih bisa menyatakan suaranya untuk dapat
kembali hidup normal. Suara yang seringkali masih saja tidak dipercayai oleh
lingkungan masyarakat di sekitarnya. Padahal
untuk kepulihannya, ia sangat membutuhkan dukungan dari semua pihak.





Ya, betapa
tidak. Perempuan ini memiliki dua macam stigma. Yang pertama, ia adalah perempuan.
Yang kedua, ia adalah perempuan pecandu narkoba. Mereka menghadap stigma sosial yang lebih
besar dibandingkan rekan-rekanya pencandu narkoba yang berjenis kelamin pria.


Sebagai seorang perempuan ia berbeda dengan
seorang pria. Masyarakat lebih mengharapkan dirinya untuk dapat tampil
menunjukkan perilaku seorang puteri cantik yang dapat menyenangkan hati semua
orang. Seorang puteri yang lebih mencintai rutinitas rumah tangga daripada
kerlap-kerlip kehidupan malam di jalanan. Seorang ibu yang baik di dalam
keluarganya. Mereka telah gagal memenuhi peran tradisional dan standar
moralitas masyarakat tersebut.


Selain itu, sebagai seorang pencandu narkoba ia
juga berbeda dengan orang normal lainnya. Masyarakat seringkali melihat diri
pecandu narkoba sebagai sampah yang lebih harus dijauhi karena telah melanggar
norma masyarakat yang ada. Suatu kelompok yang menakutkan dan dekat dengan
perilaku seksual bebas, kekerasan ataupun tindakan kriminal.



Ia tidak
sendirian. Ia hanya salah satu. Masalah ini merupakan masalah dunia yang dapat
merengkuh setiap agama, ras, budaya, profesi, ataupun kelas sosial. Di Amerika Serikat saja tidak kurang dari
5 juta perempuan mengalami masalah ketergantungan obat. Penelitian National
Household Survey on Drug Abuse
pada tahun 1997 menemukan 34,3% perempuan
kulit putih, 19,2% perempuan Latin, dan 24,9% perempuan Amerika-Afrika
dilaporkan pernah menggunakan obat-obatan ilegal sepanjang hidup mereka. Padahal
penelitian ini belum mencakup wanita gelandangan, para mahasiswi serta perempuan
dalam lembaga pemasyarakatan. Sementara di Indonesia belum ada penelitian
ilmiah yang dapat membuktikan berapa banyak perempuan yang terkena masalah ini.
Namun, tidak berarti perempuan Indonesia tidak mengalami masalah ini. Kasus
penyalahgunaan obat perempuan di Indonesia juga terlihat cukup parah.


Mereka adalah suatu fenomena gunung es. Kasus yang lebih sering ditutup-tutupi karena
mendatangkan aib di mata masyarakat. Sebagai perempuan, orang lebih berusaha
menutupi keberadaan mereka dibandingkan rekannya yang pria.


Mereka tengah beperang melawan lingkaran adiksi
atau ketergantungan obat. Mereka ada di mana-mana. Mereka bisa saja tetangga,
teman dekat, atau bahkan anggota keluarga kita sendiri. Mereka yang seharusnya kita cintai. Sulitnya, kebanyakan mereka tidak mendapatkan
perawatan yang seharusnya mereka butuhkan.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
Heri
LETJEN KOSTER
LETJEN KOSTER
Heri


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6388
Total Posan : 2503
Sejak : 13.11.06
Domisili : Bogor
KorWil : Bogor
NRA : 0079
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 aja
Sikon : Senang2 aja
Hobi : lupa
Slogan : lupa

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime08.07.08 11:42

2. MEMASUKI LINGKARAN ADIKSI





Sebagian orang mungkin telah bosan melihat atau
mendengar kata-kata atau slogan-slogan yang menyuruh untuk menjauhi
narkoba. Poster di sekolah dan tempat
kerja, spanduk di pinggir jalan, brosur dari lembaga swadaya masyarakat, bahkan
siaran radio dan televisi cukup sering berbicara tentang nasihat menjauhi
narkoba.


Namun, pengetahuan tentang masalah narkoba di
masyarakat masih terlihat kurang. Penelitian Direktorat Pendidikan Luar Biasa
Departemen Pendidikan Nasional Indonesia (2001) di lembaga pemulihan narkoba
Indonesia bahkan menunjukkan hal yang lebih mengejutkan, pengetahuan tentang
obat-obatan terlarang yang dimiliki penderita narkoba masih tergolong
kurang. Padahal mereka telah menggunakan
narkoba sedemikian lama. Hal ini
terdengar ironis, akan tetapi juga menggambarkan kenapa dan bagaimana masalah
ini menjadi sulit ditangani.


Penanganan narkoba juga menjadi terasa lebih sulit
jika kita melihat bahwa pendidikan untuk masyarakat professional, seperti
psikiater atau psikolog, tentang narkoba juga masih harus ditingkatkan. Mata kuliah Psikologi Narkoba di Fakultas
Psikologi masih berupa mata kuliah pilihan dan tidak diadakan di semua
universitas. Kursus profesional bidang narkoba masih tergolong langka.
Sementara di lapangan, kasus kesalahan penanganan masih sering terjadi. Masih ada psikiater yang memberikan obat
untuk penderita schizophrenia, seperti Prozac, kepada pasien narkobanya, yang
justru akan memperparah keadaan pasiennya.
Terkadang, psikolog atau konselor dijadikan tameng dan diadu domba oleh
pasiennya untuk kepentingan yang justru mencegah pemulihannya.


Lantas, kalau pengguna narkoba dan profesional
sendiri masih kesulitan untuk memahami narkoba, bagaimana dengan masyarakat
awam? Bagaimana mereka dapat mengenali dan menolong orang yang terlibat
narkoba? Apakah ada tindakan yang sebetulnya dirasakan baik, namun justru
merupakan tindakan yang sesungguhnya mensabotase kepulihan penderita narkoba?





Dalam kehidupan
bermasyarakat, keluarga merupakan elemen terkecil yang sangat penting.
Lingkungan pertama yang paling dapat diharapkan untuk memberikan pertolongan
pada tiap masalah adalah keluarga. Pada kenyataanya keluarga sering kali
terlambat mengetahui adanya anggotanya yang terlibat narkoba. Keterlambatan
deteksi ini pada gilirannya mengakibatkan mereka tertolong terlambat.


Sering kali masyarakat masih menghubungkan masalah
narkoba dengan bentuk keluarga yang tidak harmonis. Narkoba dianggap hanya dapat hinggap pada
keluarga yang berantakan atau tidak dapat memberikan pendidikan yang tepat pada
anak-anaknya. Pandangan bukan hanya
tidak seluruhnya benar, tetapi juga membawa kesulitan dalam menangani masalah
ini dengan tepat.


Data yang ada menunjukkan bahwa kejadian ini lebih
banyak terjadi pada keluarga utuh daripada keluarga yang terpecah. Juga dapat terjadi pada keluarga segala jenis
dan segala lapisan. Dapat terjadi pada
keluarga tokoh agama, dokter, psikiater, psikolog atau tokoh masyarakat
lainnya.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
Heri
LETJEN KOSTER
LETJEN KOSTER
Heri


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6388
Total Posan : 2503
Sejak : 13.11.06
Domisili : Bogor
KorWil : Bogor
NRA : 0079
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 aja
Sikon : Senang2 aja
Hobi : lupa
Slogan : lupa

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Bag II   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime08.07.08 11:43

Orang tua
seringkali merasa tertipu dan menjadi sangat marah ketika pertama kali
mengetahui anaknya, terlebih anak perempuan, mengalami masalah narkoba.
Tindakan kekerasan, yang sebetulnya tidak perlu, dapat saja terjadi. Kemarahan dapat membuat orang tua tidak ingat
bahwa mereka membutuhkan pembimbingan yang tepat dan penuh kesabaran.





“Ketika ayah saya
menemukan bahwa saya seorang pecandu, dia berteriak memaki-maki saya. Dia
memukul wajah saya keras-keras sampai hitam dan biru. Waktu saya jatuh ke
lantai, dia menendang saya dan terus memaki-maki saya terus menerus sampai ibu
saya datang. Ayah kemudian memukul ibu. Saya benci ayah.” N, 22 tahun,
perempuan, pecandu)





Tidak hanya itu,
mereka menjadi menutup diri atau menunjukkan gejala penolakan lainnya. Seringkali mereka baru memberikan pengobatan
yang tepat setelah mereka menyerah untuk menanganinya sendiri.





“Waktu orang tua saya tahu saya memakai obat, mereka
membawa saya ke dokter. Tapi sebelum masuk mobil, orang tua saya melihat
berkeliling untuk memastikan bahwa tidak ada yang mengenali mereka. Saya hanya
mendapatkan rawat jalan. Kemudian mereka mengurung saya di rumah. Malamnya,
mereka mengunci kamar dan menggembok jendelanya. Suatu hari, saya mencuri kunci
gembok, membukanya dan mengembalikan kunci kembali ke tempat semula. Saya
bekerja ketika mereka tidak memperhatikan saya. Jadi mereka tidak menyadarinya.
Malam hari ketika mereka semua
tidur, saya kabur ke luar ke jalan. Saya menyetop taksi, lari ke bandar
dan meminta bandar membayar taksi saya.
Saya membayarnya dengan melakukan hubungan seks. Ini jalan berminggu-minggu. Waktu orang tua
saya menemukan permainan saya, saudara-saudara saya datang dengan orang tua
saya, dan akhirnya membawa saya ke panti rehabilitasi.” (XY, 24 tahun,
perempuan, pecandu)





Gejala penolakan
ini lebih besar pada kasus yang melibatkan perempuan dibandingkan kasus yang
melibatkan lawan jenisnya.





“Waktu saya dan saudara laki-laki saya pulang dari
panti rehabilitasi, ayah saya menyuruh saya kalau ada saudara yang datang ke
rumah, saya harus bilang kalau saya baru saja dari Malang. Saya nggak boleh bilang kalau saya
pencandu yang mulai pulih, ke siapa saja. Termasuk ke nenek, paman atau tante.
Saya rasanya sangat marah ketika saudara saya datang ke rumah, ayah saya bilang
kalau saudara laki-laki saya baru saja pulang dari panti rehabilitasi narkoba,
sementara saya baru saja pulang sekolah dari Malang dan datang untuk liburan. Sebenarnya saya ingin mengatakan yang
sesungguhnya, jadi saya nggak perlu menyembunyikan kenyataaan yang ada. Ayah
saya malu pada saya. (N, 21 tahun, wanita, pecandu)








Padahal, kasus
yang ada menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam membantu pecandu narkoba
dalam menghadapi masalahnya. Seringkali
keluarga menghadapi pecandu yang tidak menyadari bahwa pemakaian narkoba
merupakan masalah bagi diri pecandu dan juga masyarakat di sekitarnya. Banyak
pecandu merasa mereka tidak butuh pemulihan dan tidak memerlukan pertolongan
untuk pulih. Kesadaran untuk pulih
justru baru dirasakan ketika mereka tiba pada satu peristiwa penting yang tidak
timbul begitu saja, yang mungkin baru mereka alami setelah mereka mengikuti
program rehabilitasi. Pecandu biasanya berusaha dengan segala cara agar mereka
tidak perlu mengikuti program pemulihan, antara lain dengan memberikan
janji-janji yang sering kali tidak akan mereka tepati, yang kemudian
mendatangkan trauma dan mengikis
kepercayaan keluarga pada pecandu. Rasa
cinta yang tegas dari keluarga untuk memberikan program pemulihan terbaik bagi
pecandu sangat dibutuhkan.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
Heri
LETJEN KOSTER
LETJEN KOSTER
Heri


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6388
Total Posan : 2503
Sejak : 13.11.06
Domisili : Bogor
KorWil : Bogor
NRA : 0079
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 aja
Sikon : Senang2 aja
Hobi : lupa
Slogan : lupa

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime08.07.08 11:45

Orang tua
seringkali merasa tertipu dan menjadi sangat marah ketika pertama kali
mengetahui anaknya, terlebih anak perempuan, mengalami masalah narkoba.
Tindakan kekerasan, yang sebetulnya tidak perlu, dapat saja terjadi. Kemarahan dapat membuat orang tua tidak ingat
bahwa mereka membutuhkan pembimbingan yang tepat dan penuh kesabaran.





“Ketika ayah saya
menemukan bahwa saya seorang pecandu, dia berteriak memaki-maki saya. Dia
memukul wajah saya keras-keras sampai hitam dan biru. Waktu saya jatuh ke
lantai, dia menendang saya dan terus memaki-maki saya terus menerus sampai ibu
saya datang. Ayah kemudian memukul ibu. Saya benci ayah.” N, 22 tahun,
perempuan, pecandu)





Tidak hanya itu,
mereka menjadi menutup diri atau menunjukkan gejala penolakan lainnya. Seringkali mereka baru memberikan pengobatan
yang tepat setelah mereka menyerah untuk menanganinya sendiri.





“Waktu orang tua saya tahu saya memakai obat, mereka
membawa saya ke dokter. Tapi sebelum masuk mobil, orang tua saya melihat
berkeliling untuk memastikan bahwa tidak ada yang mengenali mereka. Saya hanya
mendapatkan rawat jalan. Kemudian mereka mengurung saya di rumah. Malamnya,
mereka mengunci kamar dan menggembok jendelanya. Suatu hari, saya mencuri kunci
gembok, membukanya dan mengembalikan kunci kembali ke tempat semula. Saya
bekerja ketika mereka tidak memperhatikan saya. Jadi mereka tidak menyadarinya.
Malam hari ketika mereka semua
tidur, saya kabur ke luar ke jalan. Saya menyetop taksi, lari ke bandar
dan meminta bandar membayar taksi saya.
Saya membayarnya dengan melakukan hubungan seks. Ini jalan berminggu-minggu. Waktu orang tua
saya menemukan permainan saya, saudara-saudara saya datang dengan orang tua
saya, dan akhirnya membawa saya ke panti rehabilitasi.” (XY, 24 tahun,
perempuan, pecandu)





Gejala penolakan
ini lebih besar pada kasus yang melibatkan perempuan dibandingkan kasus yang
melibatkan lawan jenisnya.





“Waktu saya dan saudara laki-laki saya pulang dari
panti rehabilitasi, ayah saya menyuruh saya kalau ada saudara yang datang ke
rumah, saya harus bilang kalau saya baru saja dari Malang. Saya nggak boleh bilang kalau saya
pencandu yang mulai pulih, ke siapa saja. Termasuk ke nenek, paman atau tante.
Saya rasanya sangat marah ketika saudara saya datang ke rumah, ayah saya bilang
kalau saudara laki-laki saya baru saja pulang dari panti rehabilitasi narkoba,
sementara saya baru saja pulang sekolah dari Malang dan datang untuk liburan. Sebenarnya saya ingin mengatakan yang
sesungguhnya, jadi saya nggak perlu menyembunyikan kenyataaan yang ada. Ayah
saya malu pada saya. (N, 21 tahun, wanita, pecandu)








Padahal, kasus
yang ada menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam membantu pecandu narkoba
dalam menghadapi masalahnya. Seringkali
keluarga menghadapi pecandu yang tidak menyadari bahwa pemakaian narkoba
merupakan masalah bagi diri pecandu dan juga masyarakat di sekitarnya. Banyak
pecandu merasa mereka tidak butuh pemulihan dan tidak memerlukan pertolongan
untuk pulih. Kesadaran untuk pulih
justru baru dirasakan ketika mereka tiba pada satu peristiwa penting yang tidak
timbul begitu saja, yang mungkin baru mereka alami setelah mereka mengikuti
program rehabilitasi. Pecandu biasanya berusaha dengan segala cara agar mereka
tidak perlu mengikuti program pemulihan, antara lain dengan memberikan
janji-janji yang sering kali tidak akan mereka tepati, yang kemudian
mendatangkan trauma dan mengikis
kepercayaan keluarga pada pecandu. Rasa
cinta yang tegas dari keluarga untuk memberikan program pemulihan terbaik bagi
pecandu sangat dibutuhkan.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
Heri
LETJEN KOSTER
LETJEN KOSTER
Heri


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6388
Total Posan : 2503
Sejak : 13.11.06
Domisili : Bogor
KorWil : Bogor
NRA : 0079
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 aja
Sikon : Senang2 aja
Hobi : lupa
Slogan : lupa

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: BAG III   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime08.07.08 11:46

Perasaan cinta
dan kepercayaan terhadap anggota keluarga (yang dalam hal ini merupakan
pecandu) dapat juga menjadi penghalang untuk mengenali masalah yang ada serta
mencari solusi dari masalah tersebut.
Keluarga sering kali tidak percaya apabila mendengar ada anggota
keluarganya yang bermasalah dengan narkoba, dan ketika mereka percaya, keterlibatan anggota kelurganya itu dengan
narkoba sudah terlalu jauh. Untuk itu, tidak ada salahnya bila kita saling
menjaga keluarga kita dengan mempelajari karakter pecandu serta melihat ada
atau tidaknya perilaku tersebut pada anggota keluarga kita masing-masing. Keluarga tetaplah tulang punggung utama dalam
menghadapi masalah narkoba.


Kecenderungan
untuk mengalami kecanduan terhadap narkoba dapat terjadi dimulai pada awal masa
kehidupan. Bukan hanya pada masa kanak-kanak, namun juga pada awal masa
pembuahan. Suatu penelitian tentang
pasangan bayi kembar identik yang memiliki orang tua alkoholik menunjukkan hal ini.
Pasangan bayi ini dipisah. Satu dipelihara oleh keluarga baik-baik yang tidak
memiliki kebiasaan untuk meminum alkohol, sementara yang satu tetap dipelihara
oleh keluarga asalnya yang mengalami masalah dengan alkohol tersebut.
Kecenderungan anak yang dipelihara pada keluarga baik-baik untuk menjadi kecanduan alkohol
ternyata tetap tinggi. Faktor herediter
terbukti memiliki kontribusi untuk masalah kecanduan.


Ibu yang
mengalami kecanduan atau tidak sengaja mengkonsumsi narkoba, pada masa
kehamilan dapat menularkan kecanduannya pada anak yang sedang
dikandungnya. Darah ibu yang tercemar
oleh narkoba, dapat turut terkonsumsi melalui plasenta oleh bayi tersebut. Akibatnya bayi sudah mengalami kecanduan di
perut ibunya dan dapat lahir dengan ciri-ciri sindroma putus obat terlarang
(atau sakaw).





"Tahun 1970-an ada dokter di blok A yang
menolong untuk membuat badan jadi langsing.
Banyak perempuan yang ingin menggunakan rok mini dan baju sexy datang ke
dokter ini untuk mendapatkan obat. Saya
betul-betul punya masalah dengan berat badan. Jadi saya ke sana, dan
mendapatkan obat dari dokter itu. Berat badan saya turun, banyak sekali. Tapi
saya ingat, waktu saya nggak dapat obat secara teratur, saya jadi depresi. Jadi
saya ke dokter itu lagi untuk mendapatkan obat. Sesudah menggunakan obat, saya
selalu merasa gembira, rasanya seluruh dunia cerah, berwarna, dan
bernyanyi. Saya berhenti waktu saya
menikah. Tentu saja saya jadi gemuk kembali. Kadang-kadang saya kepikiran, kalau
saya membuat anak saya jadi lebih gampang ketagihan, karena saya dulu tidak
sengaja menggunakannya." (N, perempuan, 55 tahun, ibu pecandu yang
kegemukan)





Pada saat usia
yang masih tergolong kanak-kanak, ketika kita berpikir mereka masih polos dan
senang bermain dengan boneka mereka, mereka juga sudah mendapat godaan dari
luar untuk mengalami kecanduan. Mereka
bisa saja didatangi orang yang tak dikenal yang menawarkan barang-barang yang
disukai oleh mereka, baik secara gratis maupun membayar, namun benda-benda
tersebut sudah dibubuhkan atau diberi narkoba.
Benda itu bisa saja berupa permen, alat tulis, boneka atau benda lain
khas anak kecil. Mereka kemudian
memakainya tanpa mengerti apa yang terjadi pada diri mereka.


Kemudian, ketika
mereka mulai menginjak masa remaja, masalah yang mereka hadapi lebih banyak
lagi. Pada masa ini, pergaulan
dengan teman sebaya menjadi titik pusat dari tahap perkembangan mereka. Mereka
mulai mencari kehidupan di luar rumah. Beberapa diantaranya menjadi anak gaul
yang mulai memasuki dunia gemerlap. Pacaran
dapat menjadi awal dari masalah ini.





Saya
mengenal narkoba karena pacar saya seorang bandar ekstasy dan shabu-shabu. Kedatangan
saya ke Bali untuk mencari pekerjaan dan saya bekerja di dalam satu tempat
hiburan malam menjadi pramusaji salah satu diskotik. Dari pacar sayalah mengenal ecstasy dan
shabu-shabu. Sampai suatu malam saat
pulang dari diskotik saya dan pacar saya kena razia polisi. Pada saat itu saya memakai jaket pacar saya
dan pada saat yang sama pacar saya berhasil lolos melarikan diri dan tanpa
sepengetahuan saya, jaket yang saya kenakan terdapat banyak narkoba jenis
ekstasy dan shabu-shabu maka sayapun dibawa ke kantor polisi. Saat ini saya berada di Lembaga
Pemasyarakatan Kerobokan untuk menunggu putusan vonis yang harus saya
jalankan.” (R, 19 tahun, perempuan, napi narkoba).






Namun, tidak berarti bahwa mereka pasti mengenal narkoba dari kehidupan
malam. Banyak juga yang mengenal narkoba
dari teman pergaulan di sekolah. Bahkan mereka yang tergolong aktivis kegiatan
kerohanian di sekolah dapat saja terkena masalah.





“Saya dulu punya teman kelompok di sekolah sepuluh orang. Satu per satu mereka mulai
menggunakan narkoba. Bahkan teman saya
yang aktif di kegiatan kerohanian dan sering berdiskusi di mushalla pun ada
yang ikut pakai. Sekarang sebagian mereka sudah meninggal karena overdosis.
Tinggal saya dan teman saya yang masih hidup”. (G, 19 thn, pecandu)






Orang-orang
terdekat, seperti pacar atau suami juga merupakan pendorong untuk menggunakan
obat. Bahkan dalam kasus dimana pada
awalnya perempuan ini menginginkan pacar atau suaminya berhenti menggunakan
narkoba.





“Saya menyuruh pacar saya berhenti menggunakan
obat. Dia tidak mau. Saya jadi penasaran dan ingin tahu seperti apa rasanya
obat yang tidak bisa ditinggalkan pacar saya, bahkan demi saya. Saya kemudian juga kecanduan” (R, 22 thn,
perempuan pecandu}





Waktu saya berkenalan dengan suami saya, saya tidak
pernah menggunakan narkoba. Setelah saya menikah, saya cape untuk
menyuruhnya berhenti menggunakan obat. Kemudian saya mengatakan, bahwa jika dia
tidak berhenti, maka saya akan ikut pakai.
Lalu, saya mulai pakai, walaupun kemudian saya hamil. Suami saya tidak
menghentikan saya. Ia bahkan menyuntikkan obat untuk saya. Saya menjadi
kecanduan. Kehidupan kami menurun sesudah itu. Saya kehilangan bayi karena terus menggunakan obat dan menjadi terinfeksi
dengan Hepatitis C dan HIV. Saya mendapatkan kedua macam virus itu dari
suami saya. (L, 28 thn, perempuan pecandu)





Selain
itu, ada berbagai faktor internal yang juga merupakan pendorong remaja putri
memasuki dunia narkoba. Rasa percaya
diri yang rendah atau perasaan kegagalan seringkali menjadi faktor utama yang
membuat remaja putri terlibat masalah ini.






“Orang tua saya memarahi saya. Saya merasa
gagal. Waktu saya sedih, saya ke tempat
pacar saya. Ia menyodorkan putaw untuk menghibur saya. Karena tidak tahu harus apa, saya menerima
saja. Setelah itu, setiap ketemu pacar saya, saya terus pake bersama. (F, 15
thn, perempuan pecandu)





Faktor citra
tubuh yang kurang ideal merupakan salah satu masalah khas perempuan yang
mendorong mereka mengalami masalah ini.





"Saya merasa kegemukan. Saudara perempuan saya jauh
lebih langsing daripada saya.
Waktu saya 16 tahun saya
ke dokter dan dia ngasih saya amphetamine.
Saya dan keluarga saya juga nggak tahu kalau amphetamine bisa membuat
saya kecanduan. Saya dapat tablet terus
menerus dari dokter itu. Waktu ada shabu-shabu, saya juga ikut pakai. Badan
saya jadi benar-benar langsing, tetapi saya jadi sakit dan mata saya jadi
kosong. Dan di dalam, saya jadi menderita, lebih dari sebelumnya. Saya cuma
bisa berharap suara di kepala saya bakal berhenti. Tapi nggak. Ada seseorang di
dalam diri saya yang menyuruh saya melakukan hal-hal yang jelek ke orang
lain." (W, perempuan, 25 tahun,
klien panti rehabilitasi narkoba)






Bahkan perempuan yang sedang mengikuti program di panti rehabilitasi,
sering merasakan ini sebagai hal yang membuat mereka dapat jatuh kembali.





"Gue jadi trigger kalo
celana jeans yang gue pakai jadi sempit. Soalnya dulu gue biasa nyari ubas kalo
gue merasa sudah mulai gemuk. Kalo ada ubas gue bisa tahan nggak makan sampai
lebih dari dua hari. Cuma abis itu gue
jadi agak paranoid". (S, 18 tahun, perempuan, klien panti rehabilitasi
narkoba)






Selain itu,
fakta yang ada juga menunjukkan bahwa perempuan lebih cepat mengalami
ketergantungan dibandingkan lawan jenisnya. Berbagai penelitian di Amerikan
Serikat menunjukkan bahwa perempuan dapat lebih cepat mengalami adiksi terhadap
obat-obatan tertentu, seperti kokain, bahkan langsung setelah pemakaian
pertamanya ketika ia masih dalam taraf mencoba-coba. Wanita juga lebih besar
kemungkinannya untuk mengalami ketergantungan pada obat penghilang rasa sakit
yang diresepkan, seperti asam mefenamat, paracetamol, dan lain-lain.


Fakta bahwa
perempuan lebih cepat mengalami ketergantungan merupakan salah satu penyebab
yang membuat perempuan yang masuk panti rehabilitasi lebih parah dibandingkan
lawan jenisnya. Hal ini kemudian membuat
pengobatannya menjadi lebih sulit.
Namun, ironisnya, jumlah wanita yang masuk panti rehabilitasi cenderung
jauh lebih sedikit dari pria.


Sedikitnya
jumlah perempuan yang masuk panti rehabilitasi membuat masalah ketergantungan
obat; penyebab ketergantungan dan akibatnya bagi kehidupan wanita lebih sulit
dimengerti. Terlebih lagi, masalah ketergantungan obat seringkali masih
diperlakukan sebagai penyakit pria.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
Heri
LETJEN KOSTER
LETJEN KOSTER
Heri


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6388
Total Posan : 2503
Sejak : 13.11.06
Domisili : Bogor
KorWil : Bogor
NRA : 0079
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 aja
Sikon : Senang2 aja
Hobi : lupa
Slogan : lupa

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime08.07.08 11:48

PENGARUH PADA ANAK




Lingkaran adiksi tidak hanya berhenti bagi
pengguna saja. Lingkaran ini dapat
diteruskan pada keturunannya. Ibu pecandu yang hamil dapat membuat anaknya mengalami kemungkinan besar
untuk kecanduan. Penelitian menunjukkan
bahwa anak yang lahir dari ibu pecandu, dapat membuat ambang ketagihan anak
terhadap narkoba lebih rendah. Anak
menjadi lebih mudah mengalami kecanduan.


Perempuan yang
menggunakan narkoba membahayakan kehidupannya dan kesehatan anak-anaknya. Penelitian
dari NIDA menunjukkan hubungan yang kuat antara penggunaan narkoba pada ibu
hamil dengan komplikasi medik baik pada ibu maupun anaknya. Selama kehamilan, obat-obatan yang
dipergunakan ibu, masuk ke aliran darah bayinya.




“Waktu saya
hamil saya tetap pakau. Anak saya lahir premature. Saya melihat anak saya
kejang-kejang waktu lahir. Tidak lama ia
meninggal. Tapi saya nggak tahu apa ini karena disebabkan saya seorang
pecandu”. (P, 20 thn, perempuan pecandu)




Kondisi ini tidak hanya berakibat bagi ambang
ketagihan bagi seorang anak. Banyak akibat lain yang juga terjadi. Akibat
segera yang paling serius bagi bayi dapat berupa prematuritas, berat badan
lahir rendah, dan hambatan pertumbuhan. Akibat jangka panjang dapat berupa
keterampilan motorik yang buruk dan masalah perilaku. Penggunaan narkoba yang berkelanjutan dari
ibu dapat membawa anak-anaknya pada resiko keterlantaran, kekerasan fisik, dan malnutrisi.


HANYA INI YANG BISA GW BAGI TENTANG ADIKSI YANG HAL2 LAINNYA
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
Heri
LETJEN KOSTER
LETJEN KOSTER
Heri


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6388
Total Posan : 2503
Sejak : 13.11.06
Domisili : Bogor
KorWil : Bogor
NRA : 0079
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 aja
Sikon : Senang2 aja
Hobi : lupa
Slogan : lupa

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: NARKOBA & PENYALAHGUNAANNYA   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime08.07.08 11:53

Narkoba adalah obat, bahan, Zat bukan makanan, yang Jika
diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntikan, Berpengaruh terutama pada
kerja otak (susunan Syaraf pusat ) dan seringkali menyebabkan ketergantungan.
Yang tergolong narkoba adalah : Narkotika, Psikotropika dan zat Adiktif lain,
termasuk minuman beralkhohol.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba bukan untuk maksud pengobatan,
tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya.
DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Gangguan kesehatan jasmani : fungsi organ-organ tubuh terganggu (hati, jantung,
paru, otak, dll).
Penyakit menular karena pemakaian jarum suntik bergantian (hepatitis B/C, HIV.
AIDS).
Overdosis yang dapat menyebabkan kematian. Ketergantungan, yang menyebabkan
gejala sakit jika pemakainya dihentikan atau dikurangi, serta meningkatnya
jumlah narkoba yang dikonsumsi.
Gangguan kesehatan jiwa (gangguan prkembangan mental-emosional,paranoid).
Gangguan dalam kehidupan keluarga, sekolah dan sosial (pertengkaran, masalah
keuangan, putus sekolah, menganggur, kriminalitas, dipenjara, dikucilkan, dll).
PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH TERJADINYA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah upaya Yang dilakukan terhadap
factor-faktor yang Berpengaruh atau penyebab, baik secara langsung Maupun tidak
langsung, Agar seseorang atau sekelompok masyarakat Mengubah keyakinan, sikap
dan perilakunya sehingga Tidak memakai narkoba atau berhenti memakai narkoba
Keluarga adalah lingkungan pertama & utama dalam membentuk dan mempengaruhi
keyakinan, sikap dan perilaku seseorang terhadap penggunaan narkoba.
BANGUN KELUARGA HARMONIS
1. MENDENGARKAN SECARA AKTIF

Mendengarkan secara aktif menunjukan kasih sayang dan perhatian orangtua kepada
anak. Sikap orang tua yang menyebabkan anak berhenti atau menolak mencurahkan
isi hatinya :
? Menghakimi atau menuduh
? Merasa benar sediri
? Terlalu banyak memberi nasihat atau ceramah
? Sikap seolah-olah mengetahui semua jawaban
? Mengkritik atau mencela
? Menganggap enteng persoalan anak
Hindari kata-kata negatif: harus, jangan, tidak boleh Gunakan kalimat terbuka
yang tidak membantu pembicaraan. contoh ;
- ?Ayah mengerti bahwa hal itu tidak
- ?Ibu sangat perhatian tentang.............?
Orang tua perlu melatih cara mendengarkan aktif, betapapun ?baik?nya mereka :
Ulangi pernyataan sebagai tanda anda
Faham apa yang diungkapkan anak.
Perhatikan bahasa tubuh anak
(mimik, muka, gerakan tubuh) waktu berbicara. Jika bertentangan, perhatikan
bahasa tubuh yang menyatakan isi hati yang sebenarnya.
Beri dorongan non-verbal untuk menunjukan perhatian anda : ?O ya?? coba
jelaskan lagi tentang hal itu?. ?lalu apa yang terjadi ?
Gunakan nada lembut dalam menjawab pertanyaan.
2. TINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK ;
Remaja yang menyalahgunakan narkoba memiliki citra diri yang rendah/negatip.
Remaja dengan citra diri positip lebih mudah menolak tawaran narkoba. Orang tua
membantu peningkatan percaya diri anak dengan :
Beri pujian dan dorongan untuk hal-hal kecil atau sepele yang dilakukannya :
?terima kasih atas bantuanmu?, ?kamu telah mencoba dengan baik.?
Bantu anak mencapai tujuannya secara realistik. Arahkan keinginan atau
cita-citanya sesuai kemampuan dan kenyataan. Hindari berkhayal.
Koreksi tindakannya, bukan pribadi atau harga dirinya. Jangan katakan : ?Ayah
tidak menyukai tindakanmu itu.?
Beri anak tanggung jawab yang dapat membangun kepercayaan dirinya, sesuai
kemampuan dirinya. Beri tugas yang harus dikerjakannya setiap hari dirumah :
membersihkan kamar tidur, menyapu ruangan, mencuci.
Perlihatkan pada anak, bahwa ia dikasihi, dengan sikap, tindakan dan perkataan,
kasih itu tidak boleh dibuat-buat, tetapi murni dan tulus.
3. KEMBANGKAN NILAI POSITIP PADA ANAK :
Sejak dini ajarkan anak membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah.
Hal itu memungkinkan anak berani mengambil keputusan atas dorongan hati
nuraninya, bukan karena tekanan atau bujukan teman.
Tunjukan sikap tulus, jujur tidak munafik, terbuka, mau mengakui kesalahan,
meminta maaf, serta tekad orangtua untuk memperbaiki diri.
4 ATASI MASALAH KELUARGA :
Jangan biarkan koflik suami-istri berlarut-larut, sebab anak dapat merasakan
suasana ketegangan orangtua. Jangan bertengkar atau berdebat didepan anak.
Jika perlu, minta pertolongan/kosultasi tenaga profesi/ahli, atau orang yang
dapat anda percayai.
Ciptakan suasana damai antara suami isteri.
MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI RUMAH
1. PELAJARI FAKTA & GEJALA DINI PENYALAHGUNAAN NARKOBA


Pelajari fakta tentang penyalahgunaan narkoba;
Berpartisipasi aktif dalam gerakan peduli anti-narkoba dan anti-kekerasan.
2. ORANG TUA SEBAGAI TELADAN
Berhentilah merokok, minum minuman beralkohol, atau memakai narkoba. Buang
semua peralatan dan persediaan rokok atau minuman beralkohol.
Perlihatkan kemampuan orangtua berkata ?tidak? terhadap hal-hal yang bertentangan
dengan hati nurani. Jangan malu minta tolong jika butuh pertolongan.
Tidak menggunakan cara kekerasan (tindakan,kata-kata) pada anak atau orang
lain. Hormati hak-hak anak dan orang lain. Perlakukan anak/orang lain dengan
adil dan bijaksana. Hiduplah secaara tertib dan teratur.
3. KEMBANGKAN KEMAMPUAN ANAK TOLAK NARKOBA
Beritahu anak mengenai haknya melakukan sesuatu yang cocok bagi dirinya. Jika
ada teman yang memaksa atau membujuk, ia berhak menolaknya.
Bimbing anak mencari kawan sejati yang tidak menjerumuskannya.
Cari peluang untuk mengajarkan pada anak mengenai bahaya narkoba dengan
menggunakan nalar sehat. Hindari cara menakut-nakuti atau memberi nasihat.
Ajarkan anak menolak tawaran memakai narkoba.
Ketahui jadwal kegiatan anak, siapa kawan-kawannya. Tetapi janganlah bertindak
seperti polisi dirumah. Jadilah sahabat bagi anak anda.
4. ATASI MASALAH KELUARGA :
Jangan biarkan koflik suami-istri berlarut-larut, sebab anak dapat merasakan
suasana ketegangan orangtua. Jangan bertengkar atau berdebat didepan anak.
Jika perlu, minta pertolongan/kosultasi tenaga profesi/ahli, atau orang yang
dapat anda percayai.
Ciptakan suasana damai antara suami isteri.
5. DUKUNG KEGIATAN ANAK YANG SEHAT DAN KREATIF :
Dukung kegiatan anak di Sekolah, berolahraga, menyalurkan hobi, bermain musik,
dsb. Tanpa menuntut prestasi atau harus menang.
Libatkan diri dalam kegiatan anak. Anak menghargai saat orangtua melibatkan
diri dalam kegiatan mereka, tanpa terlalu banyak ikut campur dalam keputusan
yang diambil anak.
6. BUAT KESEPAKATAN TENTANG NORMA DAN PERATURAN :
Anak menginginkan kehidupan yang teratur. Ia belajar bertanggung jawab jika
ditetapkan aturan bagi perilaku dan kegiatannya sehari-hari.
Tetapkan hal itu bersama anak secara adil dan tuliskan perturan-peraturan itu
secara singkat dan jelas.
Jenis obat / narkotika yang sering digunakan oleh masyarakat pemakai adalah BK,
Nipam, Rohipnol, Mogadon, Lexotan dan Valium. Sementara Jenis Putao adalag;
Opium, Morphin & Codein, Pethidine ( Mepheridine ) & Methadone, Hydromorphone
& Oxycodon, Heroin ( Diacethylmorphine ) dan Endogenous Morphine. Jenis
lain adalah Ganja, Ectasy dan sabu ? sabu. Biasanya penyebab seseorang
mengkonsumsi obat diatas adalah karena ingin tahu, ingin dianggap dewas /
hebat, ingin diterima dalam pergaulan, kenikmatan, tidak bisa tidur, frustasi
dan karena gelisah / cemas. Dari segi keluarga biasanya karena todak harmonis
dan kurang mendapat perhatian orang tua. Dapat juga karena dipengaruhi oleh
teman, misalnya dibujuk, ditekan dan dijebak. Kenikmatan yang biasa diperoleh
pada awal penggunaanya adalah merasa gembira ? euphoria, mengurangi rasa sakit
? efek analgetik, mual & muntah, pernapasan menjadi dangkal ? sesak,
Konstipasi ? sulit buang air besar, miosis ? pengecilan penampang pupil mata
dan merasa ngantuk ? telat tidur.
Efek lanjut dari pengguna adalah; Ketergantungan obat, ketergantungan psychis (
sugesti ), keteragantungan fisik ( withdrawal ? sakao ). Gangguan fisik ,
terjadi kerusakan fungsi otak / brain damage, abses pada kulit / pembuluh
darah, dapat terjadi osteomielitis, gangguan koordinasi otot ? otot, terjadi
endocarditis, bronchitis, penumonia, gigi rusak, kronik konstipasi, impotensi
sexual pada laki-laki, gangguan menstruasi & kemandulan pada wanita dan
nafsu makan hilang. Lebih lanjut dapat terjadi Koma / kematian akibat over
dosis / komplikasi. Dapat terjadi AIDS, dan secara Psiko sosial, prestasi
belajar menjadi menurun, produktifitas kerja menurun, terjadi masalah keuangan,
masalah kriminal, masalah keluarga dan kecelakaan lalulintas. Penanggulangannya
adalah ; memeriksakan diri kedokter / ke rumah sakit.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
lo2nmanson
SERTU KOSTER
SERTU KOSTER
lo2nmanson


ANGGOTA FORUM
Male Poin Brogader : 6206
Total Posan : 141
Sejak : 31.05.07
Domisili : Bandung-jombang
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : thunder 125
Sikon : 100% perjaka
Hobi : Otomotif,musik,komputer
Slogan : belajar mati sebelum mati

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime23.08.08 10:26

yup betul sekali paparan diatas aku alami itu semua tapi sekarang udah bersih
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki_thunder.com
dexolgenk
Jenderal KOSTER
Jenderal KOSTER
dexolgenk


ANGGOTA FORUM
Male Poin Brogader : 6039
Total Posan : 3355
Sejak : 25.12.07
Domisili : Batam Island
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : Thunder 125 ... pengen dijadiin kaya motard..
Sikon : Single
Hobi : Surfing
Slogan : Keep Fighting ( Tetap Berusaha, bukan terus berantem )

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime23.08.08 14:58

SAY NO TO DRUG
narkoba...emang bener2 ngerusak
temen gw ada yang kecanduan
semua barang dirumah satu persatu di jual
dan lebih parahnya lagi
ampe kaleng bekas pun dikiloin
Kembali Ke Atas Go down
http://www.btmc125.tk
Thunder Rider
Admin | WebMaster
Admin | WebMaster
Thunder Rider


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 27474
Total Posan : 24741
Sejak : 19.06.07
Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0115
Jabatan : Penasehat Ahli
Thunder :
  • 125
Julukan : Wild Horse | Silver Hawk
Status :
  • kawin | nikah
Sikon : 1I2A
Hobi : 1001
Slogan : Tiap Pribadi adalah Unik

KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime23.08.08 15:07

mmhhhh...mikir... BTW, Bro sekalian, sy pernah selama 7 (tujuh) tahun sbg pemakai dan sekaligus pengedar NARKOTIKA, NARKOBA, NAZA, psikotropika, atawa apalah namanya.

lama amat yach... Buat yg msh menggunakannya atau mau berhenti atau baru saja mencoba lepas darinya dan bgmn caranya bisa hidup normal sesudahnya, silahkan berbagi dgn saya. I will show you the simplest way, how to escape from it, and face the real life, without any difficult at all !!! Org yg paling tahu cara keluar dengan mudah dan selamat dari penjara adalah org yg pernah dipenjara dan keluar dgn sukses. Bukan org luar dan baik-baik yg tak pernah ditahan dlm penjara.

Dulu sy tahu betul seluk-beluknya Cayooo...Semangat!, dan penah membantu org utk bikin skripsi sarjana dan disertasi doktor tentangnya. Tp sekarang mungkin sdh rada 'gaptek' ya, krn sdh lama tak berurusan dgnnya . . . ha ha ha . . .

. . . Nyanyi nyanyi...Yess
Kembali Ke Atas Go down
http://pro.tesqscape.com/
Sponsored content





KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi   KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi Icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 
KESEHATAN: NARKOTIKA: Problem dan Solusi
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» KESEHATAN: FLU: Problem dan Solusi
» KESEHATAN: KULIT: Problem dan Solusi
» KESEHATAN: PARU: Problem dan Solusi

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: Forum Bebas :: OlahRaga, Hobi, Rekreasi & Petualangan | Sport, Hobby, Recreation & Adventure :: Pojok Kesehatan | Health Corner-
Navigasi: