MAINTENANS: Isi Oli Harus Sesuai Anjuran!

First topic message reminder :


Peranan Oli sangat penting bagi mesin, khususnya untuk mesin motor
maupun mobil. Namun apabila tidak sesuai dengan anjuran produsen mesin
tersebut, tentunya akan mendatangkan masalah bagi mesin itu sendiri.
Banyak kasus teman-teman yang mengisi oli melebihi batas maksimal dari
yang dianjurkan, juga banyak teman-teman motoris yang mengisi oli mesin
mobil ke dalam mesin motornya. Wah, wah.. semoga tidak terjadi pada
mesin motor maupun mobil kita ya.
Pada mesin mobil dan motor disediakan alat untuk mengukur kapasitas
oli yang ada di mesin, sering disebut dengan Dipstick Oil. Pada
Dipstick Oil tersebut ada petunjuk High/Full dan Low/Add.

Pada gambar di atas dijelaskan bahwa apabila ketinggian oli berada
diantara batas Maksimal dan Minimal, maka kapasitas oli dalam mesin
dapat dikatakan berada dalam kondisi NORMAL. Jika berlebihan, segera
dikurangi (dibuang melalui Oil Drain). Jika kurang, segera ditambahkan
dengan oli yang sama jenisnya dengan oli yang ada di dalam mesin.


Mengapa tidak dibenarkan mengisi oli melebihi batas Maksimal?
Seluruh produsen mesin motor maupun mobil melarang kita untuk
mengisi oli melebihi batas maksimal, karena akan berdampak buruk pada
mesin. Seperti apakah kira-kira dampak buruknya?

• Apabila kapasitas oli berlebihan, maka putaran poros engkol /
  crankshaft akan menyentuh genangan oli yang ada di bak karter, sehingga
  membuat oli menjadi berbusa yang berisi udara/gas. Hal ini dapat
  menimbulkan oli menjadi lebih cepat panas / overheat, beroksidasi dan
  kehilangan tekanan oli (loss of oil pressure).
  
  Oli yang berbusa sukar untuk dipompa oleh pompa oli sehingga komponen
  mesin yang seharusnya mendapatkan pelumasan menjadi kering, dan akan
  rusak / macet.
  
• Selain itu, oli yang berbusa akan membuat tekanan gas yang
  berlebihan di dalam ruang mesin, sehingga melalui jalur sirkulasi (PCV)
  akan terdorong (blow by gas) ke filter udara. Biasanya filter udara
  menjadi basah oli.
  
• Motor dengan karburator, akan banyak ditemukan lapisan tipis oli,
  lebih parah akan menyumbat jalur-jalur dan needle valve (float
  valve) yang ada di karburator tersebut.
  
• Tekanan udara dari oli yang berbusa tersebut, juga merembes keluar melalui seal-seal yang ada di mesin.
  

• Pada mesin motor, pengisian oli yang berlebihan juga mengganggu
  plat kopling (clutch). Karena plat kopling menjadi terendam oli,
  sehingga terlalu banyak oli yang membasahi plat kopling tersebut dan
  menjadi Slip. Normalnya, oli akan terlempar dengan sendirinya oleh
  putaran plat kopling (clutch) tersebut. Jika plat kopling slip, maka
  akan mengurangi umur pakainya, kehilangan tenaga dan pemborosan bensin.
  

Nah, jadi jelas sekarang, mengapa produsen mesin motor maupun mobil
membatasi jumlah oli yang boleh dimasukkan ke dalam mesin. Kelebihan
dan kekurangan adalah tidak baik buat mesin.
Jangan kelebihan isi oli dong ya…
Bisakah oli mesin mobil dipakai di mesin motor?
Bisa dibilang seluruh pabrik oli akan berkata TIDAK DIANJURKAN. Mengapa demikian?
Oli mesin motor bisa dibilang lebih rumit spesifikasi dan karakteristiknya ketimbang oli mesin mobil.

Oli pada mesin mobil dirancang untuk melumasi Bushing dan Bearing
maupun pergerakan piston saja. Jadi pada mesin mobil, dibutuhkan oli
yang licin dan mampu membuat lapisan tipis untuk melumasi
komponen-komponen yang bergesekan tadi. Umumnya oli mesin mobil
ditambahkan aditif Friction-Modifiers untuk memperkecil gesekan.
Apa akibatnya jika oli licin tadi dipakai di mesin motor? Tentunya
untuk mesin motor yang menggunakan kopling basah (wet clutch), akan
membuat kopling menjadi slip karena licin.
Jadi, kopling basah mesin motor memerlukan oli yang tidak licin
sehingga kopling bisa tetap ‘gigit’, tidak kehilangan tenaga. Dengan
kata lain, pada oli mesin motor, tidak boleh ada Friction Modifiers
(Menurut standard JASO MA), atau ada sedikit Friction Modifiers
(Menurut standard JASO MB).
Viskositas (keenceran) Oli akan rusak oleh roda gigi. Umumnya roda
gigi transmisi mesin motor menyatu dengan mesin motor itu sendiri,
sehingga oli akan membasahi roda-roda gigi tadi. Untuk itu oli motor
dirancang untuk tahan terhadap ‘perasan’ roda-roda gigi transmisi agar
viskositasnya tidak rusak.

Sementara untuk mesin mobil, roda-roda gigi transmisi berada pada bagian terpisah, dan dilumasi khusus oleh oli transmisi.
Banyak ditemukan di toko perlengkapan motor menjual oli yang
sebenarnya untuk mesin mobil. Wah wah.. buat konsumen tentunya bikin
bingung…
Biar mudahnya… oli untuk mesin motor, pastikan ada tertulis 4T yang
digunakan untuk mesin motor jenis 4 tak maupun mesin motor 2 tak.

(Oli samping motor 2 tak bertuliskan kode 2T, bukan untuk dimasukkan ke ruang mesin).
Sementara, kalau oli mesin mobil, biasanya langsung tertulis angka
viskositasnya secara jelas, misalnya 10W40, 5W30, 20W50, dst..
Selain itu, pastikan untuk motor dengan sistem Kopling Basah
(Wet Clutch System) menggunakan oli mesin motor yang mencantumkan
standard JASO MA (untuk kebanyakan motor di Indonesia memerlukan
standard JASO MA, umumnya motor Jepang atau Asia).
Jangan salah isi oli dong ya…

RINGKASAN:
Biar lebih jelas lagi..
1. Oli Mesin mobil, ada kandungan Friction-Modifiers yang membuat
oli sangat licin, dan membuat lapisan film pada metal yang bergesekan,
agar licin / sedikit gesekan.
2. Oli Mesin Motor dengan Standard JASO MA, TIDAK ADA kandungan Friction-Modifiers, sehingga kopling basah tidak slip.
3. Oli Mesin Motor dengan Standard JASO MB, ADA ditambahkan sedikit
kandungan Friction-Modifiers, namun ditujukan untuk mesin2 motor yang
Advance Wet Clutch (kopling basah yang khusus). Masih sedikit sekali
motor yang menggunakan oli dengan standard JASO MB.

Semoga bermanfaat Bro!



Sumber referensi:

http://www.aa1car.com/library/api_motor_oil_classifications.htm

http://www.aa1car.com/library/motor_oil_605.htm

http://www.aa1car.com/library/oil_viscosity.htm

http://www.carbibles.com/engineoil_bible.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Motor_oil

http://forums.noria.com/eve/forums/a/tpc/f/616604995/m/1491044311

http://www.innerauto.com/Automotive_Animations/Engine_Lubrication

http://w6rec.com/duane/bmw/trans/tran_parts.htm

http://www.mobiloil.com

Sumber: www.saft7.com
Disadur langsung dari: http://saft7.com/?p=223

...

... believe it or not ... Thundie 2006 sy saat ini odometernya menujukkan angka 22222 lebih sedikit, artinya telah menempuh jarak lbh 22.222 km dlm waktu setahun lbh sedikit. Tp ganti oli baru 3 kali.

Terakhir ganti oli 2 bulan lalu, saya ganti sendiri di rumah, pakai oli sintetik PERTAMINA ENDURO 4T RACING, anti-slip kopling, standar SAE 10-40 atau setara API SJ atau JASO MA2. 1 liter oli ini kemudian sy tambah HEXON 10 ml, produksi bio-rotor technology.

BTW ... sejak saya beli sampai hari ini mesin Thundie saya tak pernah bermasalah sedikit pun, pindah gigi sangat lancar, tanpa suara mesin yg tak diinginkan, tarikan kopling enteng, bahkan perpindahan dr gigi 5, 4, 3, 2, 1, ke 0 [netral] ketika kendaraan masih melaju sangat lancar, akselerasi sangat bagus, dan top speed masih diatas 120 km/hr.

... sekali lagi ... believe it or not ... pd indikator permukaan oli mesin, level oli mesin Thundie sy nyaris tak pernah turun, artinya kuantitas oli hampir tak berkurang sedikit pun ... atau dgn kata lain, tak ada oli yg terbakar atau menguap krn panas atau merembes keluar dr mesin krn bocoran ... dan kalau pun ada, mungkin hanya dlm ukuran kecil, mikro atau mililiter ... dan ini artinya mesin Thundie sy beroperasi normal dan baik, efisien dan efektiv.

... yg jelas Thundie sy ganti oli mesin rata-rata tiap antara 7.000-7.500 km, dimana setahun biaya ganti oli Thundie sy kurang drpd Rp 100 ribu.

...

Salam Koster,

Busyet dech Pak Iwan ganti Oli, 7.500 Km, gw mah baru nginjak 2.000 Km saja dah deg2gan harus ganti Oli.

Rgds
090

ini ada artikel bagus, masuk akal juga sih alasannya. jadi gak berani deh ngikut-ngikut om Iwan ganti oli di 7500 km


Pelumas untuk mesin stress tinggi

(20/07/2006) - Kerja mesin mobil ternyata tidak sekeras mesin motor. Meskipun lebih kecil, mesin motor mengalami stress mesin lebih besar. Ekpektasi pengendara motor yang menuntut akselerasi dan power menggiring mesin motor bekerja lebih keras. Karena itulah, mesin motor membutuhkan pelumas khusus, berbeda dengan pelumas mobil.

Berbeda dengan pelumas mobil yang bekerja hanya di mesin, pelumas motor punya kerja lebih berat karena harus melumasi tiga bagian yaitu, mesin, transmisi dan kopling. Selain itu oil pan lebih kecil, menyebabkan suhu oli lebih tinggi. Lebih-lebih sistem pendinginan mesin kebanyakan hanya bergantung angin.

Kondisi seperti itu menyebabkan kualitas oli motor lebih cepat tergradasi. Mengantisipasi hal itu, Shell meluncurkan pelumas baru Shell Advanced dengan teknologi DPA (Dynamic Performance Additive). Fungsi DPA menjaga agar mesin lebih responsif, lebih bersih yang pada akhirnya mempertahankan peforma terbaik motor lebih lama...................... (sori di potong soalnya yang lain berbau promosi)



ini dia alasan kenapa motor cuma di rekomen untuk ganti oli di 2500 km.

ada lagi nih,..




Menjawab Kerja Keras Mesin 4 Tak


Dunia otomotif terus terdesak untuk berubah hingga lebih mengunggulkan teknologi ramah lingkungan. Dan motor bermesin 4 Tak pun menjadi pilihan hingga bakal mengeser dan dipastikan mengantikan teknologi motor 2 Tak.

Mesin 2 Tak memang relatif lebih sederhana. Mesin ini berkerja menyedot oli (populer sebagai oli samping) ke dalam crankcase, lalu membakarnya dalam silinder dan mengeluarkannya melalui knalpot. Proses pelumasan pun berlangsung maksimal, walaupun harus dibayar dengan kepulan banyak asap buangan.

Sementara mesin 4 Tak, nyaris tak membakar oli dalam kerjanya. Karena pelumasan mesin ini berada pada sistem tertutup dan selalu berputar melumasi komponen dalam mesin. Hanya sebagian kecil saja pelumas terbuang karena sejumlah penyebab.

Sejatinya, mesin motor 4 Tak terbilang berteknologi modern karena menyatu dan kompak. Dibandingkan mesin mobil atau bahkan truk, mesin 4 Tak jauh lebih kecil dan ringan bobotnya, namun sebetulnya mesin jenis ini selalu bekerja lebih berat.

Ini, khususnya berkait proses pelumasan yang harus 'melayani' sejumlah komponen sekaligus. Komponen itu berupa mesin, kopling serta girboks (kotak persneling) yang terangkai dalam satu kompartemen. Karena menyatunya komponen utama penggerak itulah, mesin motor 4 Tak jelas memerlukan oli berkualitas tinggi.

Berbeda dengan mobil yang memiliki tiga bagian komponen penggerak yang terpisah satu sama lainnya. Mesin mobil-- sampai truk besar sekalipun -- memiliki tiga ruang terpisah berisikan kopling, girboks dan komponen mesin. Karena memiliki tiga zona, maka oli bekerja pada masing-masing ruang. Demikian pula motor 2 Tak yang memiliki dua zona terpisah, satu berisi mesin dan ruang lain terdapat kopling serta girboks.

Kompaknya sistem 4 Tak menjadikan jenis mesin ini dapat menghasilkan tenaga sangat besar. Bila mesin mobil umumnya mengeluarkan tenaga (torsi) maksimal pada putaran 6.000 rpm, sebuah truk, tenaga maksimalnya muncul pada putaran 2.500 rpm. Paling dahsyat mesin sepada motor 4 Tak yang dapat menghasilkan tenaga maksimal pada putaran 12.000 rpm.

Menyatunya tiga zona mesin motor 4 Tak tersebut dan besarnya tenaga yang dihasilkan membawa dampak ekstrimnya kerja sirkulasi oli pada mesin jenis ini. Lalu, kondisi itu mensyaratkan kualitas pelumas yang lebih baik. Karena oli mesin motor 4 Tak harus bekerja dengan banyak fungsi sekaligus, antara lain sebagai pelumas, menjaga mesin tetap dingin serta mampu menjaga rapatnya posisi piston, ring dan katup. Selain juga masih harus berfungsi membersihkan kotoran ruang bakar dan menjadi komponen dalam mesin tidak berkarat, tak terkena asam dan aus.



sumber: http://www.republika.co.id

salam Koster,

tapi kalau harus ganti Oli 7.000 km ich sereeeem tatut...

Rgds
090
Teddy

...

... good ... good ... good .. utk kebaikan mesin motor anda, ganti tiap 2.500 - 3.000 km ... jangan ikuti saya ... krn sy termasuk malas ganti oli ... krn itu sy pakai oli latest standard API: SJ, SL, atau SM, ... yah rada tahanan dikitlah drpd standard API sebelumnya ... dan motor sy banyak technology treatment-nya ...

BTW ... sy masih punya motor 2 tak, Suzuki Bravo 1995, jadi sdh lbh 12 thn, ... begitu juga ganti olinya jarang, ... pernah sampai lbh diatas 10.000 km ... tp meski sering dipakai, mesinnya belum pernah ganti onderdil, piston dan piston ring-nya masih ok bgt, dan masih bisa lari diatas 100 km/jam ... kata org ini motor bandel ... ha ha ha ... malah sering ditawar org dgn harga tinggi ... bahkan sering mau ditukar dgn Suzuki Smash terbaru dan org masih mau nambah ... tp sy nggak mau lepas ... aneh tapi nyata ...

... barangkali Suzuki Thunder sy juga termasuk bandel, ... krn sejak pertama sy pakai sampai sekarang, belum sekali pun masuk-keluar bengkel krn bermasalah, ... utk ganti oli sy lakukan sendiri di rumah ...

... whatever ... ambil baiknya ... buang buruknya ... ganti oli tepat waktu itu lbh baik dan aman utk mesin motor anda ...

Salam Koster,

Ok Bro Iwan saya mah setengahnya Bro Iwan sajalah 2.000 Km ganti lebih dari itu was was aja perasaan.

Rgds
090

bro, mao tanya nih gimana kalo perjalanan yg kita tempuh penuh lobang banjir and sering jalan keujanan? harus lebih sering ganti oli kah? soalnya perjalanan kerja gw PP hampir 100KM and kalo ujan kaga kira2 kaya diguyur aer seember :kesamber: kaget gw disirem ujan. jadi kalo gw kadang ganti oli bisa 8000KM (kalo cuaca mendukung terus) tapi kalo lg musin ujan palingan 1bln 1x (25x100KM = 2500KM)

Motor

Thunder 125 Gua ,gua sekarang ganti oli 3 bulan skali bro,Ya Habisnya jarang pakai,paling 1minggu cman dua kali keluar,dan jaraknya cuman dari sekret pusat ke warung jambu aja.

Kalo
Tornado GX 100 punya gua baru ajaib,diservicenya paling cepat 8 bulan skali,dicuci dua bualn skali tapi masih kuat-kuat aja buat jalan,thunder gua aja kalah

salam koster

Kalau ane karna pakai oli global dan katanya oli ini manja banget jadi per 1500
langsung ganti deh..

EE ONE S wrote:

...

... believe it or not ... Thundie 2006 sy saat ini odometernya menujukkan angka 22222 lebih sedikit, artinya telah menempuh jarak lbh 22.222 km dlm waktu setahun lbh sedikit. Tp ganti oli baru 3 kali.

Terakhir ganti oli 2 bulan lalu, saya ganti sendiri di rumah, pakai oli sintetik PERTAMINA ENDURO 4T RACING, anti-slip kopling, standar SAE 10-40 atau setara API SJ atau JASO MA2. 1 liter oli ini kemudian sy tambah HEXON 10 ml, produksi bio-rotor technology.

BTW ... sejak saya beli sampai hari ini mesin Thundie saya tak pernah bermasalah sedikit pun, pindah gigi sangat lancar, tanpa suara mesin yg tak diinginkan, tarikan kopling enteng, bahkan perpindahan dr gigi 5, 4, 3, 2, 1, ke 0 [netral] ketika kendaraan masih melaju sangat lancar, akselerasi sangat bagus, dan top speed masih diatas 120 km/hr.


...

Mengangkat kembali tulisan bro EE ONE SS nih....... soalnya saat ini ane lagi ragu2 sama oli yanga ne pake... sbeelumnya ane pae BM1 PC 1300 SAE 10-40 karena pas service sebelumnya di kampung sulit menemukan oli tersebut ane ganti oli pake Enduro 4T Racing 10-40 karena terinspirasi sama tulisan diatas, kelihatanya oli berkurang, mungkin karena saya nggka pake aditive seperti pak iwan.

kebetulan mau service dan ganti oli lagi nih....... apakah kembali ke oli sebelumya BM1 atau terusin pakai yg enduro ya..... gimana pak EE ONE ??

Quote :

whaaa khaaakkk khaaakkkkkkkkkk . . .

Bro Dhanny, ya jelas kurang lah , wong isi 1 botol plastik Enduro 4T Racing 10-40 itu cuma 0,8 liter!!! Sedangkan kebutuhan ganti oli Thunder 125 itu 1,1 liter!!! Jadi msh kurang 0,3 liter!!! Utk itu ente musti beli 2 botol!!!

Nah, kalau ente ganti merek oli, filter oli musti dibersihkan atau sekalian diganti [tiap 2.500, dianjurkan]. Berarti kebutuhan total oli ente jadi 1,15 liter!!! Jadi memang musti beli 2 botol gitu!!! Jangan lupa kalau ganti filter oli, segelnya juga musti diganti!!!

SIAP MENRIMA PERINTAH PAK .... ehe he he

klo gak salah olinya yang 1 liter pak, baik tipsnya ane perhatiin deh pak, oke deh klo gitu service yang sekarnag ane tetep pake Enduro 4T Racing yang 10-40 agr tidak ganti saraingan oli lagi, dan kayaknya motor sudah menerima oli ini... eh eh eh ehe h tarikan jadi enteng dan irit BBM ...

oh ya aditive Hexon belinya dimana? dan pemkaianya langsung di campur gitu saja sama oli nya? nuhun pak

Dhanny wrote:

Quote :

whaaa khaaakkk khaaakkkkkkkkkk . . .

Bro Dhanny, ya jelas kurang lah , wong isi 1 botol plastik Enduro 4T Racing 10-40 itu cuma 0,8 liter!!! Sedangkan kebutuhan ganti oli Thunder 125 itu 1,1 liter!!! Jadi msh kurang 0,3 liter!!! Utk itu ente musti beli 2 botol!!!

Nah, kalau ente ganti merek oli, filter oli musti dibersihkan atau sekalian diganti [tiap 2.500, dianjurkan]. Berarti kebutuhan total oli ente jadi 1,15 liter!!! Jadi memang musti beli 2 botol gitu!!! Jangan lupa kalau ganti filter oli, segelnya juga musti diganti!!!

SIAP MENRIMA PERINTAH PAK .... ehe he he

klo gak salah olinya yang 1 liter pak, baik tipsnya ane perhatiin deh pak, oke deh klo gitu service yang sekarnag ane tetep pake Enduro 4T Racing yang 10-40 agr tidak ganti saraingan oli lagi, dan kayaknya motor sudah menerima oli ini... eh eh eh ehe h tarikan jadi enteng dan irit BBM ...

oh ya aditive Hexon belinya dimana? dan pemkaianya langsung di campur gitu saja sama oli nya? nuhun pak

Iya Bro...enduro 4t Racing 1 ltr...ogut jg pake...enak bro...eh bro sori skalian nanya emang bro taunya olinya nguap/brkurang gmn sih bro? Ngeceknya...

tinggal liat di kaca pengukur di bawah kick starter aja..., kan keliatan tuh oli volumenya berkurang dari pertama ngisi, ato volumenya di bawah tanda LOW

opo iku judul ne
main tenen.....
kaya boso jowo aja.......

mimin....benerin napa...treat nya bagus lho.....

oenank-jtc wrote:

tinggal liat di kaca pengukur di bawah kick starter aja..., kan keliatan tuh oli volumenya berkurang dari pertama ngisi, ato volumenya di bawah tanda LOW

Oh iya bener ya bro...Siip deh Thanks...