Oleh Fauzan Al-Anshari *
Mustahil mengharap mereka mau menghargai!, bila tidak bisa menghargai diri sendiri
“Ya Allah, tolonglah saudara kami muslim Palestina.
Saudara-saudara kami dibantai dan kami hanya bisa demo. Aku malu Ya Allah!
SAMPAI hari ini, korban tewas pembantaian warga Muslim di Jalur Gaza
hampir mencapai 1000 orang. Sedang korban luka hampir 4000 orang. Meski
semua orang menangis dan mengecam, Zionis-Israel, dengan dukungan
Amerika tak bertindak apa-apa. Janganlah berharap Amerika memberi
sanksi. Bahkan sekedar mengecam saja, tak akan dilakukan.
Bandingkanlah, andai kata yang melakukan ini adalah kaum Muslim.
Mungkin, semua pesawat tempur dan pasukan Amerika sudah langsung
menyerbu. Lihat kasus invasi Iraq dan Afghanistan. (
watch tanda tanda kiamat )
Pengabaian dunia terhadap pembantaian massal (genosida) yang secara
terang-terangan ini adalah sebuah pemandangan paling memuakkan dan
memalukan.
Bahkan, Shlomo Ben Ami, mantan Menlu Israel dalam artikel di Jakarta
Post (entah apa maksud koran ini yang justru memberi fasilitas suara
penjajah ketika itu) justru seolah melegalkan aksi-aksi pembantaian dan
pembunuhan massal yang dilakuan Israel tersebut.
Mereka Ingin Membunuh 'Teroris'
Mengapa Yahudi Mengincar Bocah-Bocah Palestina?Pertanyaannya,
mengapa semua ini terjadi? Mengapa Amerika dan dunia Barat yang selama
ini paling sering menjadikan HAM dan demokrasi tiba-tiba menelan ludah
mereka sendiri ketika Israel melawan nilai-nilai HAM dan demokrasi?
Mengapa ini bisa terjadi? Mengapa di zaman terbuka --dimana
masyarakat—senantiasa berharap menghargai pandangan dan nilai-nilai
kemanusiaan, justru ada kaum bernama Yahudi-Israel paling sering
melanggarnya?
Sebelum menjawab itu, ada baiknya kita memahami dulu karakter bangsa
Yahudi (Israel). Mengapa bangsa yang kecil ini tiba-tiba begitu
beringas dan sering tidak mematuhi kesepakatan dan nilai-nilai bersama.
Secara umum, sejarahnya amat panjang. Hampir semua catatan sejarah
–terutama— Al-Kitab dan Al-Quran menjelaskan perjalannya dengan rinci
dan detil.
Kita ketahui dari firman Allah swt :
"
Dan telah Kami
tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu: Sesungguhnya kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan
meyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” [QS. al-Isra’: 4]
Kerusakan pertama telah terjadi dan Yahudi pun dikutuk hingga tak
memiliki tanah air sampai akhirnya mencaplok bumi suci Palestina
sebagai bagian dari skenario langit untuk membasmi bangsa piggy dan
primata itu secara keseluruhan akibat kesombongan mereka. Hal itu telah
diisyaratkan dalam firman-Nya:
“
Dan Kami berfirman sesudah itu kepada bani Israil: Tinggallah
di muka bumi, maka apabila datang janji terakhir niscaya Kami datangkan
kamu dalam keadaan bercampur baur”. [QS. al–Isra’: 104]
Kebiadaban Israel yang Cuma berjumlah 7 jutaan jiwa itu memang menjadi
pertanda akan segera berakhirnya zaman ini. Bayangkan, jumlah umat
Islam se dunia 1,5 milyaran, namun tak sanggup menghentikan kebrutalan
Israel di Palestina. Bahkan kita melihat dengan mata kepala sendiri
lewat televisi bagaimana Israel dengan pongahnya memborbardir Gaza,
seolah kita membiarkan Israel membantai muslim Palestina. Tak berkutik
sedikit pun, kecuali demo dan bantuan kemanusiaan. Padahal yang
dibutuhkan adalah bahasa besi sebagaimana bahasa itu digunakan Israel
menjajah Palestina. Bukan bahasa diplomasi lagi. Bahasa itu sudah
usang. Suka atau tidak, peperangan total melawan Israel akan terjadi
sebagai episode akhir zaman.
"
Kiamat tidak akan terjadi sebelum kaum Muslimin memerangi
kaum Yahudi. Mereka akan diperangi kaum Muslimin, sehingga orang-orang
Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon. Maka berkatalah batu dan
pohon tersebut: Wahai orang Islam, wahai hamba Allah, ini ada orang
Yahudi bersembunyi di belakangku, kemarilah, bunuhlah dia! Kecuali
pohon gharqad, karena pohon itu adalah pohon Yahudi”. (HR.Bukhori-Muslim)
Yahudi Diusir dari Spanyol, Bellarusia, Poland, Rusia, Hungaria, PerancisPengusiran Yahudi dari Jerman dan ke Amerika 1939
Fakta Kebiadaban YahudiMari kita buktikan kebiadaban Yahudi sepanjang sejarah kemanusiaan yang
diketahui dan terdokumentasi secara akurat, seperti dalam Al-Quran,
hadits, manuskrip, maupun catatan sejarah dunia. Kejahatan yahudi
dimulai sejak 12 keturunan Nabi Ya’kub dari sejumlah istri mencelakai
Yusuf. Ke-12 anak Ya’kub as adalah Ru’bin, Syam’un, Yusakir, Zabulun,
Dan, Nafqali, Jamid, ‘Askir, Yusuf, Benyamin, Yahuda, dan Lawi.
Kemudian ke-12 keturunan tersebut berkembang menjadi 12 suku sampai
hari ini. Makar jahat mereka yang pertama terjadi pada zaman Nabi
Ya’qub as. Mereka berkeinginan menyingkirkan saudaranya sendiri, Yusuf
as yang berakhlaq mulia supaya mereka lebih dicintai bapaknya.
(QS.Yusuf: 7-18)
Kejahatan paling mengerikan adalah kegemaran mereka membunuh para Nabi dan Rasul.
Mereka telah membunuh
Nabi Yahya as secara kejam yaitu memenggal lehernya dan kepalanya diletakkan di nampan emas.
Nabi Zakaria asjuga dibunuh secara keji, yaitu dengan digergaji tubuhnya. Kedua
pembunuhan ini terjadi pada masa pemerintahan raja Herodes. Mereka juga
gemar membunuh orang-orang sholeh lainnya.
“
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah
dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh
orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah
mereka dengan siksa yang pedih“. [QS. Ali Imran: 21]
Nabi Isa as. pun tidak luput dari rencana busuk mereka untuk membunuhnya, akan tetapi Allah SWT menyelamatkannya.
“
Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh
al-Masih Isa ibnu Maryam Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya
dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh dan salib itu
ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang
yang berselisih paham tentang (pembunuhan Isa) benar-benar dalam
keraguan tentang (yang dibunuh) itu, kecuali mengikuti persangkaan
belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu Isa”. [QS. An-Nisa’: 157]
Kejahatan
raja Zu Nuwas adalah seorang raja Yahudi Najran
di Yaman yang sangat fanatik, tidak ingin ada agama lain di daerah
kekuasaannya. Alkisah ada sekelompok pengikut Nabi Isa as yang setia
(Nasrani), ketahuan oleh mata-mata kerajaan. Lalu mereka dipaksa murtad
dan masuk Yahudi, siapa tidak mau akan dibakar hidup-hidup. Raja Zu
Nuwas memerintahkan pasukannya untuk menggali parit dan menyiapkan kayu
dan bahan bakar, yang akan digunakan untuk membakar umat Nabi Isa as
yang setia dan tidak mau murtad. Kejadian ini dikisahkan di dalam
Al-Qur’an:
“
Binasalah orang-orang yang membuat parit, yang berapi
dinyalakan dengan kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang
mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang
beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu, melainkan
karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah SWT Yang Maha
Perkasa lagi Maha Terpuji”. [QS. al-Buruj: 4 – 8].
Di Romawi pada masa
kaisar Markus Urulius, seorang rabbi
Yahudi berhasil menghasutnya untuk memusuhi agama Nasrani dan
pemeluknya. Akhirnya dibuatlah keputusan untuk membunuh semua prajurit
yang beragama Nasrani. Hasutan rabbi Yahudi tersebut dilanjutkan dengan
menakut-nakuti kaisar, bahwa orang-orang Nasrani mengidap penyakit
menular yang membahayakan rakyat. Oleh karena itu kaisar mengeluarkan
perintah untuk membunuh semua penduduk Roma yang beragama Nasrani.
Puncak kejahatan Yahudi pada episode pertama terjadi pada masa
Rasulullah saw di Madinah. Sebagaimana diketahui bahwa Nabi saw sebagai
penguasa Madinah melakukan perjanjian damai kepada
tiga suku Yahudi, yakni
Bani Nadhir, Bani Qainuqa, dan Bani Quraizhah.
Akhirnya ketiganya diusir dari Madinah karena melakukan pengkhianatan
sebagaimana sudah menjadi kebiasaan mereka mengkhianati semua
perjanjian dengan manusia sampai hari ini. Kejahatan mereka direkam
dalam sejarah Islam.
Yahudi Bani Qainuqa' adalah Yahudi pertama yang mengingkari janjinya
dengan Rasulullah, pemicunya adalah diganggunya wanita muslimah yang
datang ke pasar mereka. Ia duduk di depan salah seorang pengrajin
perhiasaan, mereka merayunya agar membuka cadar yang dipakainya namun
ia menolak. Lalu si pengrajin menarik ujung baju si wanita dan
mengikatkannya ke punggung wanita tadi, ketika berdiri terbukalah
auratnya, lalu mereka menertawakannya. Sang wanita pun berteriak minta
tolong. Seorang lelaki muslim mendengar lalu menerjang si pengrajin dan
membunuhnya. Melihat kejadian itu orang-orang Yahudi mengerumuninya,
dan beramai-ramai membunuh lelaki muslim tersebut. Mendengar berita
kematian lelaki itu, maka keluarganya yang muslim menuntut
pertanggungjawaban orang-orang Yahudi. Maka Rasulullah datang bersama
para sahabat mengepung mereka selama 15 malam. Atas perintah beliau
mereka diberi hukuman untuk meninggalkan Madinah.
Yahudi Bani Nadhir melakukan pengkhianatan yang kedua. Suatu saat
Rasulullah pergi ke perkampungan Yahudi bani Nadhir untuk meminta
bantuan mereka atas diyat (denda) dua orang muslim yang terbunuh dari
Bani Amir, yang melakukan pembunuhan adalah Amr bin Umayyah Ad-Dhimari.
Permintaan itu diajukan karena sudah adanya ikatan perjanjian
persahabatan antara Rasulullah dengan mereka. Ketika beliau datang
mengutarakan maksud kedatangannya, mereka berkata: “
Baik wahai Abu Qasim! kami akan membantumu dengan apa yang engkau inginkan.” Pada saat Rasulullah duduk bersandar di dinding rumah mereka, kemudian mereka saling berbisik, kata mereka: “
Kalian
tidak pernah mendapati lelaki itu dalam keadaan seperti sekarang ini,
ini kesempatan buat kita. Karena itu hendaklah salah seorang dari kita
naik ke atas rumah dan menjatuhkan batu karang ke arahnya”, dan
untuk tugas ini diserahkan kepada Amr bin Jahsy bin Ka’ab. Lantas ia
naik ke atas rumah guna melaksanakan rencana pembunuhan ini, tetapi
Allah melindungi Rasul-Nya dari makar orang-orang Yahudi tersebut
dengan mengirimkan berita lewat Malaikat Jibril tentang rencana jahat
itu. Kemudian Rasulullah bergegas pulang ke Madinah, dan memberitahukan
kepada para sahabatnya tentang usaha makar tersebut. Beliau
memerintahkan para sahabatnya untuk bersiap-siap pergi memerangi
mereka. Ketika orang Yahudi Bani Nadhir mengetahui kedatangan pasukan
Rasulullah, mereka cepat pergi berlindung di balik benteng. Pasukan
Islam mengepung perkampungan mereka selama 6 malam, beliau
memerintahkan untuk menebang pohon kurma mereka dan membakarnya.
Kemudian Allah memasukkan rasa gentar dan takut di hati mereka,
sehingga mereka memohon izin kepada Rasulullah untuk keluar dari
Madinah dan mengampuni nyawa mereka. Mereka juga meminta izin untuk
membawa harta seberat yang mampu dipikul unta-unta mereka kecuali
persenjataan, dan Rasulullah pun mengizinkannya.
“
Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli
Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang
pertama. Kami tiada menyangka bahwa mereka akan keluar dan mereka pun
yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka
dari siksaan Allah, maka Allah mendatangkan kepada mereka hukuman dari
arah yang mereka tidak sangka. Dan Allah menancapkan ketakutan di dalam
hati mereka, dan memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka
sendiri dan tangan orang-orang beriman. Maka ambillah kejadian itu
untuk menjadi pelajaran wahai orang yang mempunyai pandangan”. [QS. al-Hasyr: 2]
Rabbi didalam peperangan IsraelYahudi
Bani Quraizhah melakukan pengkhianatan yang ketiga, Yahudi Bani Nadhir
yang telah terusir karena kesalahan mereka sendiri terus mendendam.
Bersama Yahudi Quraizhah memilih beberapa tokohnya yaitu Salam bin Abi
Haqiq, Hayyi bin Akhthab dan Kinanah bin Abi Haqiq pergi bersama
menghasut orang-orang Quraisy, Ghathafan dan beberapa suku musyrik
besar lainnya. Mereka berkonspirasi untuk membentuk pasukan Koalisi
(al-Ahzab), antara pasukan musyrik dan pasukan Yahudi. Akhirnya
terbentuklah pasukan Koalisi (al-Ahzab); Suku Quraisy di bawah pimpinan
Abu Sufyan ibnu Harb, suku Gathafan di bawah pimpinan Uyainah ibnu
Hushn, suku bani Murrah di bawah pimpinan Harits ibnu Auf dan suku-suku
yang lain, sementara pasukan Yahudi bani Quraizhah akan menusuk dari
belakang. Peperangan Al-Ahzab itu betul-betul mambuat khawatir dan
sesak dada kaum muslimin yang terkepung, apalagi tingkah golongan
munafiqin yang membuat goyah pasukan Islam. Berkat kesabaran kaum
muslimin, maka Allah SWT mengirim pasukan Malaikat dengan mendatangkan
serangan berupa angin taufan dan guntur yang memporak-porandakan
pasukan koalisi (Al-Ahzab). Mereka kocar-kacir, dan pulang ke tempat
masing-masing dengan membawa kekalahan. Tinggallah Yahudi Bani
Quraizhah, lalu Rasulullah A mengumumkan kepada pasukan Islam: Bagi
mereka yang mau mendengar dan taat agar jangan shalat ashar kecuali di
wilayah perkampungan Bani Quraizhah. Kaum muslimin langsung bergerak
menuju perkampungan Yahudi Bani Quraizah, dan mengepung mereka selama
25 malam. Orang-orang Yahudi tersebut benar-benar dicekam rasa
ketakutan, lalu memohon kepada Rasulullah A agar memberikan izin kepada
mereka untuk keluar, sebagaimana yang beliau lakukan kepada Yahudi Bani
Nadhir. Beliau menolak permohonan mereka, kecuali mereka keluar dan
taat pada keputusan beliau. Kemudian Rasululah A menyerahkan keputusan
atas mereka kepada Sa’ad ibnu Mu’adz pemimpin suku Aus. Keputusan telah
ditetapkan yaitu: laki-laki dewasanya dieksekusi, harta dirampas,
anak-anak dan wanita menjadi tawanan. Hukuman terhadap pengkhianatan
Bani Quraizhah lebih berat dari pada Bani Qainuqa' dan Bani Nadzir,
karena dampak dari pengkhianatan mereka hampir saja merontokkan moral
kaum muslimin dan membahayakan nyawa mereka semua.
“
Hai orang-orang yang beriman ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu, ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan
kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya.
Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan. Yaitu ketika
datang (musuh) dari atas dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi
penglihatanmu dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan, dan kamu
menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka disitulah
diuji orang-orang mukmin, dan digoncangkan hatinya dengan goncangan
yang sangat”. (QS. al-Ahzab: 9-11)