RELIGI: RENUNGAN: Hajji

Sebentar lagi Lebaran haji......
dan sebagian umat muslim melakukan ibadah haji
semoga bisa menjadi renungan buat kita :


Haji adalah salah satu rukun islam yang cukup sekali dilaksanakan seumur hidup dan bila seseorang talah cukup syarat tapi belum juga mau melaksanakan rukun haji ini . Nabi bersabda tentangnya Haji bahwa ” Barang siapa mati sedangkan ia belum mengerjakan haji silahkan ia memilih mati sebagai yahudi atau sebagai seorang nasrani.(dirawikan oleh ibn ’Adjy dari Abu Hurairah , dan Tirmidzi dari Ali dengan keterangan Hadist ini gharib (yakni perawinya hanya satu orang saja) dan sanadnyapun diragukan.(AL-Ghazali :2000:12)
AL-Ghazali , Rahasia Haji dan Umroh ,penerjemah Muhammad Al-Baqir, Penerbit Karisma . cetakan 2000, Bandung

Berkata Qatadah:” Ketika Allah SWT memerintah kepada Ibrahim (Shalawat dan salam Allah atasnya dan atas Nabi kita Muhammad, serta hamba Allah yang terpilih) agar ia menyerukan kepada manusia, sesungguhnya Allah membangun sebuah rumah dan pergilah kamu kesana.
Telah bersabda Rasullullah saw:”Barang siapa berhaji ke Rumah Allah (ka’bah) lalu ia tidak mengucapkan kata-kata kotor dan tidak pula melakukan perbuatan keji, maka ia terlepas dari dosa dosanya (sehingga menjadi suci bersih) seperti ketika bari dilahirkan oleh ibunya (bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah), Sabda beliau lagi ” set-an tidak pernah terlihat, suatu hari lebih kecil, lebih hina, lebih remeh, lebih marah dari pada wukuf di Arafah (malik dari Thalhah bin Abdullah bin Kuraiz secara mursal). (Al-Ghazali,2000:14)
Dalam kitab Al-Ghazali diceritakn tentang Seseorang dari kalangan muqarrabin pernah ter-kasyaf-kan baginya sosok iblis di padang ’Arafah, waktu itu iblis tampak dalam bentuk seorang manusia yang kurus dan pusat dalam keadaan menangis dan punggungnya bungkuk
”Mengapa engkau menangis , wahai Iblis/” tanya orang itu .
:Oh ....aku menangis karena melihat orang-orang mengerjakan ibadah haji secara tulus, tidak dicampuri oleh usaha perdagangan apapun. Dan aku khawatir bahwa segala permohonan mereka akan dikabulkan, itulah sebanya aku menangis,”jawab iblis.
”Lalu apa yang menyebabkan engkau kurus kering ?”
”Suara ringkik kuda fi sabillillah (di jalan Allah), tetapi dijalanku tentunya hal itu lebih kusukai.
”Dan apa yang menyebabkan engkau pucat
”kerja sama dan saling tolong-menolong antara manusia dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah . Seandainya mereka saling tolong-menolong dalam kemaksiatan, tentunya lebih kusukai
”Dan apa yang menyebabkan punggungmu menjadi bungkuk?”
”Doa manusia memohon Husn al-khatimah (akhir hidup dalam kebaikan) . Setiap kali aku mendengar seperti itu, aku berkata kepada diriku:”Betapa celakanya aku !Bila orang ini akan berbangga dan terkelabui oelh amalannya? Aku khawatir ia cukup waspada terhadap tipu dayaku,”

Syarat-syarat sahnya Haji ada dua yang berkaitan dengan keislaman seseorang dan waktu pelaksanaannya. Haji dianggap sah apabila dilakukan oleh seorang Muslim, walaupun belum dewasa. Seorang anak yang mumayyiz (kira-kira berusia enam tahum keatas dan sudah dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk) hendaklah ia meniatkan (ihram) haji atas namanya sendiri. Tetapi apabila ia masih terlalu kecil belum mumayyiz, maka walinya yang meniatkan (ihram) untuknya, lalu diajak bersama-sama mengerjakan apa yang harus dikerjakan dalam haji seperti thawaf, sai dan lain-lain
Syarat kedua berkaitan dengan sahnya ibadah Haji, Ialah waktu pelaksanaannya, yaitu dimulai bulan syawal , Dzulkaidah dan sembilan hari pertama bulan Dzulhijah sambai terbit fajar hari kesepuluh atau yang disebut juga Yaum an-Nahr (hari Raya Haji – Penerjemah) maka barang siapa yang ber-ihram untuk haji diluar waktu-waktu tersebut, maka ihramnya beralih menjadi ”umroh.
Rukun-rukun haji terdiri lima yaitu :ihram, thawaf, sai (setelah thawaf), wukuf di padang ”Arafah dan bercukup. Begitu juga Rukun Umroh kecuali wukuf di ’Arafah.
Cara-cara melaksanakan Haji dan Umroh
(1) Ifrad (yang paling baik dari ketiga cara) yaitu dengan menyelesaikan haji dahulu secara sempurna. Apabila telah menyelesaikannya, kembali ke kawasan hill (atau halal) yakni di luar kawasan Haram lalu ber-ihran untuk mengerjakan ’umroh. Sedangnya tempat-tempat di luar kawasan haram untuk melakukan Ihram ”umroh ialah desa Al-Ji’ranah, kemudian At-Tan’im, Al-hudaibiyah, At-Tan’im . Haji Ifrad tidak dibebani dam kecuali ingin membayar dengan sukarela demi memperoleh pahala (ber-tathawwu’)
(2) Qiran, yaitu meniatkan haji dan umroh bersama-sama dengan mengucapakn Labaika bi hajjatin wa’umrotin ma’a (atau ma’an)
(3) Tamattu, meniatkan umroh dulu dan dilanjutkan dengan haji kemudian, harus menbayar dam.

ga nolak ijo min....

kalo pas berangkat Haji masih punya masalah duniawi di tempat asal gimana Bro ?
sah ga tuh ??

masih punya hutang maksudnya bro ??
bukannya kita, setiap manusia selalu punya masalah ?
ya....banyak berserah diri........

bukan hutang tapi menggantungkan masalah maksut ane...

yang punya hutang dan udah jatoh tempo, ayohh bayar dulu ayohh....

Kalo kita berbuat khilaf sama Allah, kita beristighfar dan bertobat pada-Nya, niscaya dia akan ampuni kita.

Namun jika kita khilaf pada sesama manusia, hutang yang belum terbayar, pernah menyakiti dll, maka sekalipun kita beristighfar ribuan kali kepada Allah swt, selama orang yang kita berurusan dengannya belum mengikhlaskan perbuatan kita, maka masalahnya akan terus berbuntut sampai di yawmil hisab nanti.

kalo belom beres biasanya apa yang terjadi di tanah suci Jay ???

Alhamdulillah saya sudah bisa menjalankan Rukun Islam yang kelima;
menunaikan ibadah haji "JIKA MAMPU"

Bro Dodik Wrote : kalo pas berangkat Haji masih punya masalah duniawi di tempat asal gimana Bro ? sah ga tuh ?? Sedikit pencerahan tambahan.... Sah & tidak sah nya seseorang berhaji..tergantung gimana syarat, rukun dan wajib hajinya di laksanakan..... Syarat Haji : Karena syarat haji adalah : sesuatu yang wajib dipenuhi sebelum dan saat melaksanakan sesuatu ibadah. Syarat-syarat haji memenuhi : 1. Islam 2. Dewasa 3. Berakal sehat 4. Merdeka 5. Istiha'ah / Mampu. Rukun Haji : Rukun Haji adalah apabila : Haji tidak sah apabila salah satu rukun tidak di laksanakan. Rukun haji memenuhi : 1. Niat dan Ihram 2. Wukuf di Arafah 3. Tawaf Ifadah 4. Sa'i 5. Tahalul / Bercukur Wajib Haji: Wajib Haji adalah : Membayar "dam" bilamana meninggalkan salah satu wajib haji. Wajib haji memenuhi : 1. Ihrom dari Miqot 2. Mabit di Muzdalifah 3. Mabit di Mina 4. Melontar Jumroh 5. Tawaf Wada 6. Meninggalkan Larangan Ihrom Amaliyah Sebelum Berhaji Ibadah haji sesungguhnya lebih merupakan perjalanan ruhani dari pada perjalanan jasmani, karena tujuan hakiki perjalanan ibadah haji bukanlah semata-mata makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina ataupun Madinah, bukan pula semata-mata thawaf, sa'i, wukuf, mabit atau melontar jumroh, tetapi tujuan sesungguhnya adalah ALLAH, dengan seluruh Kecintaan dan Keridhaan-Nya. Sebagian ulama bahkan memaknai perjalanan haji ini sebagai gkadi bersih untuk kembali kepada ALLAH. Haji/Umroh adalah latihan untuk "mati", karena selama haji/umroh kita meninggalkan tanah air, keluarga, tetangga dan seluruh harta milik kita dengan niat yang satu ingin menjumpai ALLAH TA'ALA. Kita ingin bersimpuh di "Rumah-Nya" yang suci. Kita ingin membasahi pipi kita dengan tangis penyesalan dan permohonan ampunan dari-Nya. Karena itu menyiapkan diri untuk berhaji sama dengan menyiapkan diri untuk mati. Allah SWT berpesan kepada setiap calon haji : " Berbekallah kalian semua, dan sebaik-baik berbekal adalah Taqwa. Bertaqwalah kalian semua kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal". ( Al-Baqarah : 197 ). Ya, sebaik-baiknya bekal yang dibawa oleh jema'ah haji adalah Taqwa. Bekal taqwa tersebut mengejawantah dalam amal-amal berikut : 1. Meneta hati sebaik dan sebersih mungkin, sehingga terjauh dari seluruh ambisi dan motifasi duniawi dalam berhaji. 2. Segera bertaubat kepada Allah dengan Taubatan Nasuhah dan memperbanyak Istiqfar, memohon ampun dan maqfiroh-Nya. 3. Mempersiapkan bekal yang benar-benar halal. 4. Belajar memahami dengan baik seluruh pelik dan persoalan yang berkenaan dengan haji dan umroh. 5. Mengembalikan hak-hak orang lain yang pernah diambil atau dirusak, baik dalam bentuk harta maupun kehormatan. 6. Meminta maaf dan halal kepada siapapun yang pernah kita sakiti atau kita dhalimi. 7. Meningkatkan amal kebajikan yang manfaatnya dirasakan oleh orang lain, seperti : infaq, shadaqah ataupun membantu menringankan penderitaan sesama. 8. Memperbanyak do'a keselamatan, kemudahan dan kemambruran kepada Allah, khususnya pada sepertiga malam akhir. 9. Mencari teman seperjalanan yang baik, taat dan taqwa serta faham masalah agama. 10. Berpamitan kapada sanak kerabat, juga tetangga. 11. Memperbanyak amal kebaikan di sepanjang perjalanan menuju tanah suci, serta meninggalkan perbuatan sia-sia. Semoga dengan bekal ilmu yang bermafaat kita bisa menjalankan ibadah haji dengan Khusus dan Tawadu...Amin Ya Rabbalalamin.... Dan adapun tempat-tempat yang di kunjungi selama berhaji : Makkah : Masjidil Harom Tampak Depan. Ka'bah, Tampak Orang sedang bertawaf dari Lt.2 " Maulid Nabi Muhammad SAW" Tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW yang sekarang jadi Perpustakaan. Batas Tanah Araf...( Pd tanggal 9 Dzulhijah semua jemaah haji berkumpul di tanah arafah walaupun kondisi jemaah sedang sakit ) Karena haji adalah Arafah. Arafah dan terdapat Tugu Jabal Rahmah " Suatu tempat sejarah dimana Nabai Adam AS dan Ibunda kita Siti Hawa di pertemukan setelah sekian lama terpisah. Tugu Jabal Rahmah " Sebagai Simbol " Jabal Uhud/Bukit Uhud" Terjadinya perang Uhud sewaktu umat muslim melawan kafir qurais. Tampak belakang Bukit Rimalah dimana pasukan pemanah ditugaskan oleh Rasulullah SAW. Jabal Tsur. Dimana terdapat Gua Hira Tenda Mina. Tampak kejauhan istana raja/tempat tamu-tamu negara di jamu bila haji

Muzdalifah " sewaktu ambil Batu kerilil persiapan Jumroh "

Arah menuju Lempar Jumroh

Salah Satu Tiang Jumroh " Ula, Usta, Aqobah "

Tampak Depan Masjid Nabawi

Tampak Kubah Hijau " Makam Nabi Besar Muhammad SAW"

Masjid Quba Masjid pertama di bangun di Kota Madinah oleh Rasulullah sewaktu Hijrah dari Makkah ke Madinah , Sabda Rasullulllah SWA :" Barang siapa yg melakukan wudhu dari rumah dan melaksanakan shalat sunat 2 raakaat di masjid Quba sama dengan pahalanya 1x Umroh"

Masjid Qiblatain " Masjid 2 Qiblat" dimana sebelumnya Qiblat ke arah masjidil Aqso kemudian sewaktu Rasullullah SAW Shalat Djuhur 2 rakaat mendapatkan perintah oleh Allah SWA untuk mengarah ke masjidil Haram.

Masjid Terapung

Laut Merah " Ditenggelamkannya Firaun sewaktu mengejar Nabi Musa AS".

Bravo KOSTER

***** R A G I L ******
B 6732 TOZ
KOSTER, Pengembangan Korwil Cilengsi
ragil_d26@yahoo.co.id
Hp:0815-19056767/081806424261/Esia:02196122820

lebaran haji biasanya musim kawin tuh bro....

042 wrote:

lebaran haji biasanya musim kawin tuh bro....

walah, om mimin ngomongin kawin mulu nih...

wah terima kasih banyak bro ragil atas pencerahannya...

ternyata sangat berat menjalani / naik haji dengan sah dihadapan ALLAH SWT.

tidak hanya sekedar mampu berhaji dan banyak beramal...

diluar itu masih banyak yang harus dilakukan

042 wrote:

lebaran haji biasanya musim kawin tuh bro....

ente kawin bulan haji min ????

undangan dah naik cetak belum ??

042 wrote:

lebaran haji biasanya musim kawin tuh bro....

mimin...
orang lg serius ngomongin haji,
eh malah lo ngomongin kawin

udah ngebet cepetan makax.. :diciumbayi:

cepetan Min ... kawin trus naik haji....

p1414ng wrote:

kalo belom beres biasanya apa yang terjadi di tanah suci Jay ???

Itu rahasia Allah swt...sah gak nya hajji itu lain urusan dengan ini...sah gak nya haji berkaitan dengan syarat, rukun dan wajib haji.

jika seseorang bermasalah dalam mu'ammalah (hubungan jual beli/utang piutang dll) dan mu'asyaroh (hubungan interaksi sosial), dan dia tidak menyelesaikannya dengan pihak2 yang dirugikannya baik secara lahir dan bathin, maka ga di tanah suci gak dimana sama saja, di dunia dia akan terus mendapat balasan akibat perbuatannya itu walaupun melalui perantara orang lain, diakhirat dia akan berurusan sangat lama dengan orang-orang yang dirugikannya.

Hadith Rasul saw :
kamaa tadiinu tudaanu = Kamu akan diperlakukan orang sebagai akibat kamu
memperlakukan orang lain

Sebuah keterangan hadith berbunyi :
Barangsiapa mengambil tanah milik orang lain yang bukan haknya, walaupun hanya sejengkal tanah, maka tanah tersebut akan mewujud menjadi sesuatu yang lebih berat daripada bumi yang kelak akan dikalungkan dilehernya diakhirat nanti.

gitu ya JAy....

kasi lagi donk pencerahannya yang laen biar tambah lengkap

Bro Jay wrote:

p1414ng wrote:

kalo belom beres biasanya apa yang terjadi di tanah suci Jay ???

Itu rahasia Allah swt...sah gak nya hajji itu lain urusan dengan ini...sah gak nya haji berkaitan dengan syarat, rukun dan wajib haji.

jika seseorang bermasalah dalam mu'ammalah (hubungan jual beli/utang piutang dll) dan mu'asyaroh (hubungan interaksi sosial), dan dia tidak menyelesaikannya dengan pihak2 yang dirugikannya baik secara lahir dan bathin, maka ga di tanah suci gak dimana sama saja, di dunia dia akan terus mendapat balasan akibat perbuatannya itu walaupun melalui perantara orang lain, diakhirat dia akan berurusan sangat lama dengan orang-orang yang dirugikannya.

Hadith Rasul saw :
kamaa tadiinu tudaanu = Kamu akan diperlakukan orang sebagai akibat kamu
memperlakukan orang lain

Sebuah keterangan hadith berbunyi :
Barangsiapa mengambil tanah milik orang lain yang bukan haknya, walaupun hanya sejengkal tanah, maka tanah tersebut akan mewujud menjadi sesuatu yang lebih berat daripada bumi yang kelak akan dikalungkan dilehernya diakhirat nanti.

naudzubillahimindalik
semoga kita bukan golongan orang yang njengkalin tanah orang lain

pandoo wrote:

Bro Jay wrote:

p1414ng wrote:

kalo belom beres biasanya apa yang terjadi di tanah suci Jay ???

Itu rahasia Allah swt...sah gak nya hajji itu lain urusan dengan ini...sah gak nya haji berkaitan dengan syarat, rukun dan wajib haji.

jika seseorang bermasalah dalam mu'ammalah (hubungan jual beli/utang piutang dll) dan mu'asyaroh (hubungan interaksi sosial), dan dia tidak menyelesaikannya dengan pihak2 yang dirugikannya baik secara lahir dan bathin, maka ga di tanah suci gak dimana sama saja, di dunia dia akan terus mendapat balasan akibat perbuatannya itu walaupun melalui perantara orang lain, diakhirat dia akan berurusan sangat lama dengan orang-orang yang dirugikannya.

Hadith Rasul saw :
kamaa tadiinu tudaanu = Kamu akan diperlakukan orang sebagai akibat kamu
memperlakukan orang lain

Sebuah keterangan hadith berbunyi :
Barangsiapa mengambil tanah milik orang lain yang bukan haknya, walaupun hanya sejengkal tanah, maka tanah tersebut akan mewujud menjadi sesuatu yang lebih berat daripada bumi yang kelak akan dikalungkan dilehernya diakhirat nanti.

naudzubillahimindalik
semoga kita bukan golongan orang yang njengkalin tanah orang lain

sebenernya "ziro'an minal ardhi" atau "sejengkal tanah" dalam hadith ini hanya kiasan saja....hakikatnya bukan hanya tanah...sekecil apapun itu jika bukan hak kita, tetaplah bukan hak kita...
Contoh sederhana kata-kata "eh bayarin dulu deh, nanti gwe ganti..!"...maka secara fiqih & hukum islam, kata2nya ini seperti sebuah "ijab" yang menjadikannya berstatus hutang....nah repotnya, kalo setelah itu berlarut2 sengaja ngelupainnya atau menganggapnya sepele, padahal yang meminjamkannya belum tentu mengikhlaskannya...Ini termasuk kategori mengambil sesuatu yang bukan haknya...

Inilah sebabnya Rasul saw. men-sunnah kan agar sebelum kita tidur selalu menghisab diri kita dan menuliskan berapa hutang2 kita yang belum terbayar, kita tidak tau, bisa jadi tidur tersebut adalah tidur yang terakhir, hanya Allah Yang Maha Tahu. Salah satu tujuannya adalah ahli waris kita bisa membaca & menunaikan list beban hutang kita yang kita tuliskan tersebut manakala kita meninggal dunia. Ruh kita pun akan tenang....

Sayyidina Umar bin khattab berkata :
Haasibuu qobla an tuhaasabuu
Hisablah (introspeksilah) diri2mu sebelum kau dihisab-Nya di hari kiamat nanti

Seringkali setiap insan begitu mudah mengkoreksi & melihat kesalahan orang lain yang setitik sekalipun, tetapi begitu sulit melihat noda besar dari kesalahan2 yang dibuat dirinya...
Pesan ini khususnya untuk diriku yang hina dina & berlumur dosa...
Smoga Allah ampuni hamba & kaum muslimin yang inginkan ishlah/perbaikan

oenank-jtc wrote:

042 wrote:

lebaran haji biasanya musim kawin tuh bro....

walah, om mimin ngomongin kawin mulu nih...

setuju nank hubungannya apah....... topiknya kan hajj

Insya Alloh bro Ragil..doa'kan ane yak, supaya sampe umurnya untuk menunaikan ibadah haji....ane azzam