Poin Brogader : 6499 Total Posan : 4508 Sejak : 04.05.08 Domisili : PAMULANG KorWil : TANG-SEL NRA : 0237 Jabatan : Ang. Forum Thunder :
125
Julukan : 125 Sikon : menikah Hobi : TIDUR Slogan : Jadilah diri sendiri
Subyek: LENSA: Jagal Motor di Jalan Raya 27.10.08 17:18
Jagal Motor di Jalan Raya Agus Pambagio - detikNews
Jakarta - Setiap hari sejak Matahari menampakkan diri di ufuk timur sampai menjelang tengah malam, 12 juta warga DKI Jakarta dan Bodetabek berebut ruang sempit di jalan raya demi akses menuju kantor dan kembali rumah atau dari pertemuan satu ke pertemuan lainnya tepat waktu. Berbagai kejadian akan kita temui atau lihat di jalan raya yang semakin hari semakin padat dan penuh emosi.
Kepanikan kita akan terlambat sampai di tempat tujuan diperparah dengan semakin banyaknya pengendara sepeda motor yang menyelinap di sekitar mobil atau trotoar tempat kita berjalan layaknya pemilik jalan raya. Sudah lima tahun belakangan ini sepeda motor menjadi raja jalanan mengalahkan angkutan umum yang dulu terkenal sebagai penguasa jalanan. Kecelakaan yang sering melibatkan motor vs mobil sudah merupakan kejadian biasa sehari-hari.
Yang mengkhawatirkan saya saat ini justru kecelakaan motor vs motor terus meningkat. Hampir setiap hari saya menyaksikan minimal 2 kai kecelakaan motor lawan motor di jalan raya.
Sebagai pejalan kaki, saya sangat terganggu jika sedang berjalan di trotoar di Jabodetabek yang sudah semakin sempit oleh pedagang kaki lima dipenuhi pula oleh pengendara motor yang semakin ugal-ugalan mengambil jatah pejalan kaki di trotoar. Pengendara motor sepertinya sangat tidak peduli dengan pejalan kaki. Jalan raya sudah dipadatinya, trotoar pun diambilnya pula. Dua tahun lalu naik motor memang bisa mempersingkat waktu sampai ke tujuan tetapi saat ini naik motor sama macetnya dengan naik mobil.
Mobil baret atau penyok kesenggol motor sudah merupakan kejadian sehari-hari yang dialami pengendara mobil dengan pasrah. Kalau menyenggol mobil pengendara motor umumnya akan berlalu begitu saja tanpa berhenti dan minta maaf, bahkan kalau kita klakson mereka marah. Namun jika tersenggol mobil, pasti pengendara mobil diminta berhenti dan diwajibkan harus mengganti rugi.
Sopan santun di jalan raya memang sudah menguap. Jika terjadi kecelakaan antara mobil dengan sepeda motor, sudah dapat dipastikan mobilnya yang salah karena pengendara atau pemilik mobil dianggap lebih kaya dari pengendara atau pemilik motor. Mengapa bisa demikian? Apakah hukum memang sudah tidak berlaku lagi di jalan raya?
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: LENSA: Jagal Motor di Jalan Raya 27.10.08 17:40
Dlm pandangan sy, faktor lingkungan di Jakarta dan sekitarnya, JABODETABEK, dan kota besar lainnya, telah banyak mempengaruhi dan mengubah cara org berpikir dan bertindak. Nilai-nilai sosial yg kompromistik banyak tergeser oleh nilai individual yg egostik.
Apa yg terjadi? Nilai-nilai budaya kampung yg baik digeser oleh nilai-nilai budaya kota yg tdk baik!
Poin Brogader : 6626 Total Posan : 4444 Sejak : 05.08.08 Domisili : Jakarta Selatan KorWil : Jakarta Selatan Jabatan : Ang. Forum Thunder :
125
Julukan : 125cc Sikon : kawin Hobi : touring Slogan : Jadikanlah hidupmu penuh dengan persahabatan dan kekeluargaan
Subyek: Re: LENSA: Jagal Motor di Jalan Raya 27.10.08 17:57
Memang sudah hukum alam bro.. Di jalan raya Jakarta sepeda motor adalah pengendara yang rentan, hanya punya roda dua. Sedangkan mobil mempunyai roda empat dengan tingkat keseimbangan yang lebih baik ketimbang sepeda motor... Maka kelompok rentan ini (sepeda motor) perlu diwaspadai oleh pengendara mobil, tersenggol sedikit saja bisa fatal akibatnya..