MAINTENANS: Bagaimana Kalau Salah Oli?

dear all thunderians...

baru online lagi nih....
lansung aja ya gue baru ganti oli dengan merek ****** nah gw salah ternyata tu oli buat mesin diesel...
yang gw pgn tanyain pengaruh nya besar ga buat thundie gw....and langkah pencegahan apa yang harus gue lakukan....???

sebelumnya thanks abis ya bro.......

Secara teknik tak akan berdampak thdp gesekan metal mesin kendaraan , Bro.

Tak masalah bro , bahkan lbh tahan panas. Kalau oli mesin bensin dirancang tahan suhu panas s/d 200 °C [suhu kompresi maksimum mesin Otto, 160 °C], maka oli mesin solar dirancang tahan suhu panas s/d 350 °C [suhu kompresi maksimum mesin Diesel, 315 °C].

Kalau pun bermasalah , maka kemungkinan masalahnya hanyalah agak sulit menghidupkan mesin ketika mesin dingin. Itu saja.

Hanya saja , kalau anda kurang nyaman, silahkan ganti dgn oli baru yg lbh sesuai, dan oli bekas tsb bisa digunakan utk pelumasan eksternal.

Secara psikologis, konsumen akan merasa lbh aman dan nyaman bila mrk membeli produk yg dirancang khusus utk kendaraan mrk, meski pun secara teknis tak banyak berbeda.

. . . . . . :melet lidah: . . . :gigi rontok:

Kupasan penjelasan lanjut teknik adalah sbb.

Pada dasarnya semua oli alias minyak pelumas (lubricant oil) adalah sama. Yang paling membedakan adalah tingkat kekentalan atau viskositas (viscosity). Ada oli yg lebih kental utk suhu panas dan ada oli yg agak encer utk suhu dingin, dan ada yg sedang saja. Semua oli memiliki kekentalan peka suhu (temperature dependent viscosity). Krn ada musim panas dan musim dingin, dibuat oli dgn sensitivitas berbeda thdp temperatur. Ada yg lbh tahan panas, dan ada yg lbh tahan dingin. Itu saja. Dlm produksi, lebih 90 % oli adalah oli, hanya sekitar 10 % zat aditiv.

Dulu tak ada perbedaan menyolok antara oli utk mesin bensin atau mesin Otto (gasoline engine, Otto engine) dan oli utk mesin solar atau mesin Diesel (Diesel Engine). Keduanya tergolong mesin BBM (petroleum engine). Tp kemudian dibuat oli yg lbh sesuai utk masing-masing jenis mesin.

Perbedaan menyolok antara mesin bensin | Otto dan mesin | Diesel adalah pd langkah atau tak (stroke) yg mempengaruhi tekanan atau desakan alias kompresi (compression). Jadi ada siklus termodinamik Otto dan ada siklus termodinamik Diesel. Tp secara fisik dua siklus ini tak berbeda banyak, mirip dan bersaudara. Letak utama perbedaan adalah pada kompresi terhadap bahanbakar. Jika mesin bensin menggunakan percikan busi utk membakar BBM, maka mesin solar cukup menggunakan kompresi utk membakar BBM.

Silsilah persaudaraan termodinamik mesin Otto dan mesin Disesel ini bisa dilihat dlm forum ini, dlm topik:

• JENIS, MACAM, TIPE, DAN KATEGORI MESIN - SILSILAH MESIN SUZUKI THUNDER
  

Dalam silsilah klasifikasi ini, mesin bensin dan mesin solar adalah tergolong PRICE (petroleum reciprocating internal combustion engine).

• SI-PRICE (spark ignition PRICE), PRICE penyalaan dgn busi, alias Otto PRICE.
  
• CI-PRICE (compression ignition PRICE), PRICE penyalaan dgn kompresi | tanpa busi, alias Diesel PRICE.
  

Jadi perbedaan utama oli mesin bensin dan oli mesin solar adalah terletak pd ketahanannya thdp suhu panas mesin. Oli utk mesin solar relativ lbh tahan panas drpd oli utk mesin bensin.

Utk oli mesin bensin, ketahanan thdp suhu kompresi maksimum adalah 160 °C, sedangkan utk oli mesin solar, ketahanan thdp suhu kompresi maksimum adalah 315 °C.

Berkaitan dgn kekentalan oli, ada bbrp standar kode oli digunakan pabrikan, antara lain:

• SAE (Society of Automotive Engineers)
  
• API (American Petroleum Institute)
  
• ACEA (Association des Constructeurs Européens d'Automobiles; Association of European Automobile Constructors)
  
• JASO (Japanese Automotive Standards Organization)
  
• ILSAC (International Lubricant Standardization and Approval Committee)
  
• OEM (Original Equipment Manufacturer)
  

SAE tidak membedakan oli utk mesin bensin dan mesin solar. Tp membedakan oli utk musim panas (summer) dan musim dingin (winter), dgn kode S dan W. Jika tanpa kode berarti utk musim panas.

API membedakan oli utk mesin bensin dgn kode S (gasoline) dan oli utk mesin solar dgn kode D (Diesel), dan ada lagi oli utk gigi transmisi dgn kode G (gear). Ini adalah utk tujuan pemasaran (marketing purpose).

ACEA juga membedakan oli utk mesin bensin dgn kode A, dan utk mesin solar dgn kode B. Selain itu juga ada kode C utk mesin solar kendaran berat spt bis dan truk. Sekali lagi, ini juga lbh banyak berkiblat pemasaran (marketing oriented).

Konsumen akan merasa lbh aman dan nyaman bila mrk membeli produk yg dirancang khusus utk kendaraan mrk.

. . . . . . :melet lidah: . . . :gigi rontok:

Semoga bisa dicerna dan dipahami . . .

ia....biasanya oli untuk mesin diesel lebih kental kan
hhhmmmm.......
tapi emang ada oli diesel untuk motor ?
ente pake oli dari drum ya bro
bukan beli di bengkel ?

oh ya sedikit pertanyaan seputar oli neh
selama ini kan si thundie selalu pake SGO
nah, seandainya mo ganti oli neh..
apa perlu ganti saringan ( filter ) bukan saringan uchiha
:gigi rontok:
nah...kalo ganti saringan berapa taon sekali yak...

salam koster :koster:

bro hendy yg baik...sebaiknya per 1000 km bro..
or di lihat aja apa masih oke or udah kusam....ok
harga oli filter nggak mahal kok...

moga membantu yak...

gerry_garsono wrote:

salam koster :koster:

bro hendy yg baik...sebaiknya per 1000 km bro..
or di lihat aja apa masih oke or udah kusam....ok
harga oli filter nggak mahal kok...

moga membantu yak...

1000 km ?
setiap ganti oli donk bro
oli aja setiap 2000 km bro
ato maksud bro gerry yang baik 10.000 km ???
(cmiiw)

Penjelasan Bung MOMODE........Muantap.....

Klo Thundie ane setiap 2500 km service rutin + Ganti oli + Ganti Filter Oli

Memang saran petunjuk buku panduan perawatan Thundie :

- Pengantian Oli setiap 2500 - 3000 km.
- Filter Oli setiap 7500 km.

silahkan mana yang di pilih.

Makin sering rutin menganti Oli n Filter oli semakin mantap pula kebaradaan mesin.

Bravo KOSTER,


****** R A G I L ******
B 6732 TOZ
KOSTER, Korwil - Cileungsi
ragil_d26@yahoo.co.id
0819-32452461
CILEUNGSI - TMII - GATSU - SUDIRMAN
Touring Sesuap Nasi 110 km

kalo dari pamulang ke kali bata berapa kili meter ya?
soalnya ane bulan ini blm ganti oli & service nih....blm sempet ke BERES

Thunder Rider wrote:

Secara teknik tak akan berdampak thdp gesekan metal mesin kendaraan , Bro.

Tak masalah bro , bahkan lbh tahan panas. Kalau oli mesin bensin dirancang tahan suhu panas s/d 200 °C [suhu kompresi maksimum mesin Otto, 160 °C], maka oli mesin solar dirancang tahan suhu panas s/d 350 °C [suhu kompresi maksimum mesin Diesel, 315 °C].



Semoga bisa dicerna dan dipahami . . .

salam bikers,salam bro EE ONE
mau nanya nih....bagaimana pengaruhnya pada oli mesin,
1. bila mengendarai motor pada perjalanan pendek/kecepatan rendah.sehingga oli mesin tidak pernah mencapai
suhu kerja normal.
2.bila mengendarai motor pada perjalanan jauh sehingga oli mesin mencapai suhu kerja diatas normal.
thanks

Astalavista wrote:

Thunder Rider wrote:

Secara teknik tak akan berdampak thdp gesekan metal mesin kendaraan , Bro.

Tak masalah bro , bahkan lbh tahan panas. Kalau oli mesin bensin dirancang tahan suhu panas s/d 200 °C [suhu kompresi maksimum mesin Otto, 160 °C], maka oli mesin solar dirancang tahan suhu panas s/d 350 °C [suhu kompresi maksimum mesin Diesel, 315 °C].

Semoga bisa dicerna dan dipahami . . .

salam bikers,salam bro EE ONE
mau nanya nih....bagaimana pengaruhnya pada oli mesin,
1. bila mengendarai motor pada perjalanan pendek/kecepatan rendah sehingga oli mesin tidak pernah mencapai suhu kerja normal.
2. bila mengendarai motor pada perjalanan jauh sehingga oli mesin mencapai suhu kerja diatas normal.
thanks

1. Semua kendaraan memerlukan pemanasan mesin, walau hanya bbrp menit. Gunanya adalah agar oli terdistribusi penuh ke seluruh bagian mekanisme mesin yg paling sempit atau rumit sekali pun, dan oli mencapai keseimbangan tekanan dan suhu kerja. Jadi meski kendaraan melakukan perjalan jarak dekat, oli bekerja secara sempurna. Jadi jangan pernah menjalakan kendaraan seketika mesin dinyalakan, apalagi kalau baru dihidupkan dlm keadaan mesin dingin dan lama tak digunakan. Oli butuh ruang dan waktu cukup utk beroperasi dgn baik.
   
   
2. Satu penyebab peningkatan suhu mesin, selain akibat panas kompresi dan percikan busi adalah gesekan antara logam permukaan mesin. Dan satu cara untuk meredam suhu panas mesin yg terlalu tinggi krn gesekan adalah dgn menggunakan oil treatment, yakni semacam zat aditiv yg dicampurkan dlm oli. Zat ini mengandung karakteristik keramik, dimana keramik memiliki ketahanan thdp suhu panas melebihi logam [krn itu badan busi dibungkus keramik]. Zat ini dibawa oli ke seluruh bagian mesin dan kemudian mengendap pd permukaan logam mesin membentuk lapisan gel anti gesekan logam (anti metal friction gel).

Gunakan oli yg dirancang utk bbg variasi temperatur, misalnya dgn kode SAE 10-50, SAE 20-40, dlsb.

Semoga bisa menjawab pertanyaan diatas . . .

wah sebelumnya makasih banyak nih buat yang sudah pada reply....dengan penjelasan diatas gue jadi lebih tenang dan lebih paham intinya pada dasarnya pemakaian gw ga semuanya salah bahkan menurut penjelasan diatas bahkan lebih bagus ......ya mungkin untukkedepannya gw lebih memperhatikan jenis oli yang gw pake dan buat yang nanya gw beli dimana ....gw bukan beli di druman tapi di spbu dgn merk spbu tsb.....

efek yang baru gw rasain sih memang mesin waktu di nyalakan aga males nyala n yang pasti kentara konsumsi bbm gw sangat boros ...apa gw musti pake solar...he....he....coz thundie gw haus melulu...

wah yang bertanya kelihatannya sudah cukup puas tuh, hee..siip lah

puas...puas...

gaptekbyg wrote:

puas...puas...

paan c bro?

yyyaa....lumayan...thanks ya....

Seeeppp...

wahhh seep doang....