Subyek: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 6:18
HUKUM KEDUDUKAN LAFAZH DAN SKALA PRIORITAS DALAM KALIMAT AYAT AL-QUR`ÁN
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
DALIL: "posisi atau kedudukan lafazh (kata, word) dalam suatu kalimat (sentence) atau anak-kalimat | frasa (phrase) menentukan level skala prioritas atau peringkat derajat kepentingan hal yang dinyatakan, diperikan, atau direpresentasikan oleh lafazh tersebut."
RUMUS: "dalam ABC atau A dan B dan C, berlaku bahwa A lebih prior daripada B, dan B lebih prior daripada C.
Dalam suatu kalimah ayat Al-Qur`án, jika ada dua atau lebih lafazh berpadanan atau berpasangan (in pair) atau dalam urutan (in sequence), maka keberadaan yang lafazh-nya disebutkan lebih dulu, berarti diciptakan atau dijadikan lebih dulu, atau harus dilaksanakan lebih dulu, atau lebih utama, dan sebaliknya.
Jika padanan tersebut ditemukan dalam beberapa ayat, dan ada pembalikan kedudukan lafazh, maka susunan padanan yang berlaku adalah sebagaimana dalam ayat terbanyak. Keadaan seperti ini hanya merupakan penekanan dalam konteks tertentu saja, tak berlaku umum.
. . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27472 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 7:12
MANA LEBIH UTAMA:`AMRI MA’RÚF ATAU NAHI MUNKÁR?
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
wa l takunm min-kum `umatun yad’uwna `ilaa `al-khayri, wa ya`muruwna bi `al-ma’ruwfi wa yanhawna ‘ani ‘al-munkari. [ Q 3 : 104 ]
Dan hendaklah ia-ada diantara–kalian suatu-umat (sekelompok orang) yang mereka-menyeru (menghimbau, mengajak) kepada sang-kebaikan, dan mereka-memerintahkan terhadap sang-kearifan (pengenalan, recognition) [pengertian, understanding; pemahaman, comprehension; pengetahuan, knowledge; ’ilmiýah, keilmuan; kecerdasan, inteligence; keterpelajaran, intellectuality] dan mereka-melarang akan|dari sang-keinkaran (pembangkangan, penolakan, rejection) [jahilliÿah, kebodohan, stupidity]; dan mereka-itu, mereka adalah sang-para-peruntung.
kuntum khayra `ummatin `ukhrijat li `aln-naasi, ta`muruwna bi `al-ma’ruwfi wa tanhawna ‘ani ‘al-munkari. [ Q 3 : 110 ]
kalian-adalah sebebaik kelompok dikeluarkan untuk sang-para-manusia, kalian-memerintahkan terhadap pengenalan (recognition) dan kalian-mencegah akan penolakan (rejection).
artinya: memerintahkan terhadap pengenalan adalah lebih utama daripada melarang terhadap penolakan, tapi menyeru kepada kebaikan adalah lebih utama lagi daripada menyuruh terhadap pengenalan.
KONSISTENSI`AMRI MA’RÚF – NAHI MUNKÁR
Konsistensi bahwa `amri ma’rúf lebih utama daripada nahi munkar dapat ditemukan pada banyak ayat Al-Qur`án, antara lain dalam [ Q 3:104,110,114, 7:157, 9:71,112, 22:41 31:17]
. . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27472 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 7:23
`AMRI MA’RÚFI WA NAHI MUNKÁRI COMMAND TO RECOGNITION AND PROHIBITION TO REJECTION
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
Perintah yang benar dari `amri ma’ruwfi wa nahi munkaariadalah tidak terbalik!!! Dan harus diartikan secara apa adanya dalam pengertian luas. Artinya ma’ruwf (kearifan, pengenalan, recognition), pengajaran, pembelajaran, pelatihan, pendidikan, penyuluhan, penjelasan, pencerahan (teaching, learning, training, education, information, explanation, clearification) harus didahulukan. Jika banyak orang sudah menjadi ’ariyf (orang yang-mengenal, pengenal, regocnizer), mengerti, memahami, mengetahui, maka banyak orang tak mau melakukan munkar (penginkaran, penolakan, rejection). Jangankan disuruh beli atau membayar, diberikan secara gratis saja tak mau menerima.
Jika kita tinjau dari ilmu ekonomi, dalam siasat pemasaran (marketing strategy), maka jika permintaan (demand) kita potong (cut) atau kita tekan, maka dalam pasar kenyal (elastic market) secara otomatis penyediaan (supply) akan turun, dan sebaliknya. Dengan kata lain, supply ada karena ada demand, dan supply meningkat dengan meningkatnya demand. Sebaiknya, jika demand tak ada atau menurun, maka pasar menjadi lesu, dan dengan sendirinya supply pun merosot (drop).
Thus penawaran narkotika, perjudian, dan pelacuran adalah karena angka permintaan tinggi. Menghancurkan dan memusnahkan sumber narkotika, perjudian, dan pelacuran bukanlah cara, metoda, taktik dan strategi yang benar berdasarkan pada Al-Qur`än. Krn hanya bersifat sementara, sia-sia dan bahkan mustahil membasmi akarnya, karena Iblis bercokol disana, tapi musti sebaliknya. Artinya memberikan pengenalan, pengertian, pemahaman, pengetahuan kepada orang akan bahaya kemaksiatan. Lalu jika orang sudah mengenal, mengerti, memahami, mengetahui, maka deman dengan sendirinya turun. Lalu pedagang mana yang mau berjualan kalau sepi atau tak ada pembeli??? Secara teoritis, akhirnya supply akan menurun dan pasar akan tutup sendiri!!! Jadi, jika kita sudah berhasil menerapkan kearifan, maka memerangi kemunkaran hanya tinggal satu langkah kecil saja lagi. Dan hebatnya, tak ada aksi kekerasan dan pengrusakan atau pun korban dalam strategi ini. Kenapa??? Karena inilah cara yang diperintahkan Alläh.
Jadi kunci rahasia pembasmian kemaksiatan adalah: dari dalam keluar (inside-out), bukan dari luar kedalam (outside-in); dan harus dimulai dari pengenalan diri sendiri (own-self recognition) dan baru kemudian ke lingkungan (environment), dan siapa saja yang mengenal diri sendiri (recognize own-self), niscaya ia akan segera mengenal Tuhan-nya, pengasuh dan pemelihara-nya. Dan hanya inilah satu-satunya jalan menuju ma’riyfatu`allaahi (pengenalan Alläh, recognition of Alläh).
Bagaimana meletakkan skala prioritas (priority) sebenarnya sudah dijelaskan oleh banyak sekali ayat-ayat Al-Qur`an, hanya saja manusia tak pernah mau mengerti dan memahami, sehingga tak mengetahui.
Dalam ayat diatas, Q 3:104 [dan berbagai ayat lainnya, spt Q 31:17, 22:41, 9:71, 29:45], dalam Al-Qur`än, frasa memerintahkan terhadap sang-kearifan selalu diletakkan mendahului frasa melarang terhadap sang-keinkaran, tak pernah terbalik. Artinya perintah kearifan lebih prior atau utama, daripada larangan keinkaran, bukan sebaliknya. Dan menyeru (menghimbau, mengajak) kepada sang-kebaikan diletakkan paling depan, karena orang baik adalah lebih utama daripada orang pandai, bukan sebaliknya.
Hal ini menjelaskan mengapa pembasmian kemunkaran atau kejahatan tak pernah tuntas bilamana ia diletakkan sebagai prioritas, karena para-orang yang ditugaskan sebagai aparat penegak hukum itu sendiri belum memiliki kearifan alias masih dalam jahilliÿah dan moralnya belum baik.
Jadi kesimpulanya, skala prioritas yg dikehendaki Allah dgn redaksional ayat Q 3:104 adalah sbb.
menyeru, menghimbau, atau mengajak kepada kebaikan (goodness) [top priority]
memerintahkan, atau menyuruh terhadap pengenalan | kearifan (recognition) [high peiority]
melarang, atau mencegah akan pembangkangan | keinkaran (rejection) [low periority]
Ingat, tidak dan jangan pernah dibalik!!!
Jadi baik lbh dulu. Org baik akan mau belajar shg menjadi pandai. Dgn demikian, org baik dan pandai tak akan mau melakukan kemaksiatan yg menjerumuskan dirinya kdlm kejahatan dan kebodohan.
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
gerry_garsono Administrator KOSTER
Poin Brogader : 8062 Total Posan : 7747 Sejak : 07.12.06 Domisili : Parung. Bogor KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0039 Jabatan : WaKetUm Thunder :
125
Julukan : Thunder Bear Sikon : in relationship Hobi : touring, rolling, adventurer, sports Slogan : Percayalah dengan diri sendiri
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 7:33
salam koster :koster:
alhamdulilah....allahu akbar....ternyata di AL Quran itu semua ilmu ada.... om iwan thanks info nya..yak...
Lanjut juragan....
BRAVO KOSTER
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27472 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 7:38
`AMRI MA’RÚFI WA NAHI MUNKÁRI COMMAND TO RECOGNITION AND PROHIBITION TO REJECTION
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
Sbg pelengkap uraian dlm pos diatas, berikut adalah kutipan bbrp ayat lain Al-Qur`an yg mengandung kalimah spt diatas. Perhatikan bahwa kedudukan anak-kalimat atau frasa (phrase) tak pernah tertukar atau terbalik!! Itu hukum baku skala prioritas dlm redaksional ayat-ayat Al-Qur`an.
Ayat yang mengandung lafazhshalawaat [segala shalaat] yang juga mengadung kalimah `amri ma’ruwfi wa nahi munkari, ada 4 ayat [Q 31:17 22:41 9:71 29:45].
yaa bunay–ya `aqimi `alsh-shalawaata, wa `umur bi `al-ma’ruwfi wa `inha ’ani `al-munkari, wa `ishbir ’alaa maa `ashaaba–ka. `inna dzaalika min ’azmi–`al-`umuwri. [ Q 31 : 17 ].
Wahai anak–ku kamu-dirikanlah sang-shalät (pensejahteraan-diri, self-prosperity) dan kamu-perintahkanlah [orang] kepada sang-kearifan (pengenalan, recognition) dan kamu-laranglah terhadap sang-keinkaran (penolakan, rejection), dan kamu-bersabarlah atas apa-saja-yang dia-telah-memusibahi-(menimpai)–mu. Sesungguhnya [yang demikian] itu adalah sebagian-dari suatu-ketetapan–perintah. [ Q 31 : 17 ].
`aqaamuw `alsh-shalawaata wa `aatuw `alz-zakawaata, wa `amruw bi `al-ma’ruwfi wa nahaw ’ani `al-munkari. [ Q 22:41 ].
Kalian-dirikanlah sang-shalät (pensejahteraan-diri, self-prosperity) dan kalian-tunaikanlah sang-zakat (pembersihan-harta, wealth-cleaning), kalian-perintahkanlah [orang] kepada sang-kearifan (pengenalan, recognition) dan kalian-laranglah terhadap sang-keinkaran (penolakan, rejection). [ Q 22 : 41 ].
ya`muruwna bi `al-ma’ruwfi wa yanhawna ’ani `al-munkari, wa yuqiymuwna `alsh-shalawaata wa yu`wtuwna `alz-zakawaata. [ Q 9 : 71 ].
Mereka-memerintahkan kepada sang-kearifan (pengenalan, recognition) dan mereka-melarang terhadap sang-keinkaran (penolakan, rejection), dan mereka-mendirikan sang-shalät (pensejahteraan-diri, self-prosperity) dan merek-menunaikanlah sang-zakat (pembersihan-harta, wealth-cleaning). [ Q 9 : 71 ].
`utlu maa `uwhiya `ilay–ka mina `al-kitaabi, wa `aqimi `alsh-shalawaata. `inna `alsh-shalawaata tanhaa ’ani `al-fahsyaa`i wa `al-munkari. wa la dzikru `allaahi `akbaru. wa `allaahu ya’lamu maa tashna’uwna. [ Q 29 : 45 ].
Kamu-bacalah apa-saja-yang dia-telah-diwahyukan kepada–mu dari `al-kitäb dan kamu-dirikanlah sang-shalät (pensejahteraan-diri, self-prosperity). Sesungguhnya sang-shalät dia-mencegah terhadap sang-kekejian dan sang-keinkaran (penolakan, rejection). Dan sungguh mengingat Alläh adalah lebih-besar [utama, penting dari apa pun juga]. Dan Alläh Maha-Mengetahui apa-saja-yang kalian-laksanakan [kerjakan, perbuat, lakukan]. [ Q 29 : 45 ].
Dari 4 ayat tsb diatas, kita bisa menyusun skala prioritas sbb.
membaca ayat-ayat Al-Qur`an lbh prior drpd mendirikan sholat, krn tanpa bisa membaca ayat-ayat Al-Qur`an org tak mungkin bisa mendirikan sholat.
mendirikan sholat lbh prior drpd menunaikan zakat dan menyeru org kpd kebaikan dan menyuruh org kpd pengenalan dan melarang org dari pembangkangan, krn org yg akan berbuat thdp org lain tsb dirinya sendiri hrs lbh dulu sejahtera dan hrs lbh dulu baik, pandai, dan berkemampuan; dan salat satu guna mendirikan sholat adalah mencegah org dr perbuatan keji dan inkar.
menunaikan zakat adalah prioritas berikutnya. Krn hanya org sejahtera yg mampu berzakat.
mengingat Allah adalah lbh besar atau utama, bukan berarti cukup dzikir saja dan tak perlu sholat, krn dzikir adalah bagian drpd sholat, dan salah satu guna dr sholat justeru adalah utk mengingat Allah.
Demikian, semoga bisa dipahami dan bermafaat . . .
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27472 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 7:52
`AMRI MA’RÚFI WA NAHI MUNKÁRI COMMAND TO RECOGNITION AND PROHIBITION TO REJECTION
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
IKHTISAR
Nah bro sekalian, intisari dr dua pos kajian ayat-ayat Al-Qur`an diatas adalah, kita belajar bahwa, ayat-ayat Al-Qur`an redaksional kalimat, anak-kalimat, dan lafazh (kata, word) penyusunnya disusun dan ditata sedemikian rupa berdasarkan pd PRIORITAS, mana yg lbh prior atau utama, mana yg lbh penting, atau mana yg harus didahulukan, atau mana yg lbh dulu.
Ingat, jangan pernah dibalik. Krn redaksional tatanan sedemikian adalah hukum, aturan, dan ketetapan Allah. Kenapa Allah berkalimat sedemikian, bukan sebaliknya, ternyata ada alasan logis dan tautan sebab-akibat.
Anda tak akan pernah bisa mengajak org lain utk menjadi baik sblm diri anda sendiri lbh dulu menjadi baik. Anda tak akan pernah bisa memberi org lain ilmu sblm anda pandai. Anda tak akan pernah bisa memberi org lain harta sblm anda kaya. Jadi mulailah dr diri sendiri.
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27472 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 8:00
MINA `ALZH-ZHULUMAATI `ILAA `ALN-NUWRI FROM THE-DARKNESS INTO THE-LIGHT
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
Perlu ditekankan kembali bahwa, misi dan tugas utama diutusnya Muhammad saw sebagai nabi dan rasül (prophet and apostle, informer and messengger) dengan Al-Qur`än (Sang-Kajian, The-Recital) adalah untuk membebaskan manusia dari jahilliÿah (kebodohan, stupidity), membawa umat manusia "mina `alzh-zhulumaati `ilaa `aln-nuwri" (dari sang-kegelapan kepada sang-cahaya, from the-darkness into the-light), dari kebodohan kepada kecerdasan (from stupidity into intellectuality), dengan melaksanakan "`amri ma’ruwfi wa nahi munkaari " (perintah kepada kearifan | pengenalan dan larangan kepada penginkaran | penolakan, command to recognition and prohibiton to rejection).
Dan tugas mulia ini belum selesai, karena ternyata masih banyak orang tinggal dalam kegelapan, kebodohan, penolakan, kemiskinan, kejahatan, dst. Dan ini menjadi tugas para pengikut dan para penerusnya, 'ulama, `ustadz, muballigh, da'i, kiya'i. Tapi bagaimana mungkin kalau mereka sendiri tak mengerti dan memahami??? Apakah misi Muhammad gagal??? Tidak!!! Dia telah meninggalkan Al-Qur`än (The-Recital) dan Als-Sunnah (The-Tradition) sebagai panduan dan rujukan (guidance and reference). Sekarang terserah manusia apakah mau mempelajari isinya dan menerapkan kandungannya serta berpegang kepadanya atau tidak!!!
Tapi kembali jadi pertanyaan, berapa persenkah orang yang mau belajar, mengerti dan memahami??? Jadi kembali terpulang bahwa kunci rahasia kedamaian hati dan kedamaian dunia ini terletak dalam diri setiap orang!!!
. . .
SATU KEKELIRUAN BESAR UMAT ISLAM DALAM BERJIHAD
Salah satu kebodohan kebanyakan orang yang mengaku sebagai pemeluk ajaran Muhammad saw adalah bahwa mereka hanya melihat kepada pengertian sempit `amri ma’ruwfi wa nahi munkaari (perintah kepada kearifan | pengenalan dan larangan kepada penginkaran | penolakan, command to recognition and prohibiton to rejection), dengan mengartikannya sebagai: "perintah kepada kebaikan dan larangan kepada keburukan (command to goodness and prohibition to badness), dan kemudian membalik frasa atau anak-kalimatnya menjadi: larangan kepada keburukan dan perintah kepada kebaikan (prohibition to badness and command to goodness).
Akibatnya mereka beramairamai melakukan demostrasi dan aksi destruktiv dan bahkan pengrusakkan massal terhadap obyek yang mereka anggap buruk dan sumber kemaksiatan, mencakup orang, barang, dan bangunan. Berapa banyak terjadi penyerangan, pengrusakan, bahkan pembakaran terhadap tempat hiburan malam, perjudian, dan pelacuran, bahkan tempat peribadatan non-Islam, oleh kelompok orang yang mengatasnamakan "Islam" tapi tak bertindak secara "islami." Apakah ini salah? Masalahnya adalah bahwa mereka tak mengerti!!! Dan pemimpin mereka, jelas tak mengerti!!! Inilah contoh nyata jahilliÿah (kebodohan, stupidity) di zaman modern!!!
Seribu satu kali pun kemaksiatan, keburukan, kejahatan dibasmi, ia akan tetap tumbuh dan berkembang, bahkan lebih hebat dan dahsyat!!! Karena Iblis (Devil) tak pernah mati, dan ia akan terus mencetak banyak syaitan (satan) baru yang lebih mampu dan tangguh dari golongan jin dan manusia (mina `al-jinnati wa `aln-naasi, from the-jin-kind and the-human-kind).
. . . perlu diulangai sbg penekannan kembali bahwa . . .
PERINTAH ALLAH JANGAN PERNAH DIBALIK
Perintah yang benar dari `amri ma’ruwfi wa nahi munkaari adalah tidak terbalik!!! Dan harus diartikan secara apa adanya dalam pengertian luas. Artinya ma’ruwf (kearifan, pengenalan, recognition), pengajaran, pembelajaran, pelatihan, pendidikan, penyuluhan, penjelasan, pencerahan (teaching, learning, training, education, information, explanation, clearification) harus didahulukan. Jika banyak orang sudah menjadi ’ariyf (orang yang-mengenal, pengenal, regocnizer), mengerti, memahami, mengetahui, maka banyak orang tak mau melakukan munkar (penginkaran, penolakan, rejection). Jangankan disuruh beli atau membayar, diberikan secara gratis saja tak mau menerima.
Jika kita tinjau dari ilmu ekonomi, dalam siasat pemasaran (marketing strategy), maka jika permintaan (demand) kita potong (cut) atau kita tekan, maka dalam pasar kenyal (elastic market) secara otomatis penyediaan (supply) akan turun, dan sebaliknya. Dengan kata lain, supply ada karena ada demand, dan supply meningkat dengan meningkatnya demand. Sebaiknya, jika demand tak ada atau menurun, maka pasar menjadi lesu, dan dengan sendirinya supply pun merosot (drop).
Thus penawaran narkotika, perjudian, dan pelacuran adalah karena angka permintaan tinggi. Menghancurkan dan memusnahkan sumber narkotika, perjudian, dan pelacuran bukanlah cara, metoda, taktik dan strategi yang benar berdasarkan pada Al-Qur`än. Krn hanya bersifat sementara, sia-sia dan bahkan mustahil membasmi akarnya, karena Iblis bercokol disana, tapi musti sebaliknya. Artinya memberikan pengenalan, pengertian, pemahaman, pengetahuan kepada orang akan bahaya kemaksiatan. Lalu jika orang sudah mengenal, mengerti, memahami, mengetahui, maka deman dengan sendirinya turun. Lalu pedagang mana yang mau berjualan kalau sepi atau tak ada pembeli??? Secara teoritis, akhirnya supply akan menurun dan pasar akan tutup sendiri!!! Jadi, jika kita sudah berhasil menerapkan kearifan, maka memerangi kemunkaran hanya tinggal satu langkah kecil saja lagi. Dan hebatnya, tak ada aksi kekerasan dan pengrusakan atau pun korban dalam strategi ini. Kenapa??? Karena inilah cara yang diperintahkan Alläh.
. . .
If you can, please don't make mistake! Jangan buat kekeliruan! Dan jika anda membuat kekeliruan, jangan ulangi dan pernah menginkarinya, krn menyanggah suatu kekeliruan tlh dilakukan berarti membuat kekeliruan baru!!!
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27472 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 8:16
MANA LEBIH UTAMA: JIHAD HARTA ATAU JIHAD DIRI?
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
tu`wminuwna bi `allaahi wa rasuwli–hii, wa tujaahiduwna fiy sabiyli `allaahi bi `amwaali–kum wa `anfusi–kum. dzaalikum khayrun lla–kum, `in kuntum ta’lamuwna. [ Q 61 : 11 ]
kalian-berimanlah terhadap Alláh dan rasul–Nya, dan kalian-berjuanglah didalam jalan Allah dengan harta-harta–kalian dan diri-diri–kalian. itu lebih-baik bagi–kalian, jika telah-adalah kalian-mengetahui.
artinya: jihad harta lebih utama daripada jihad diri.
KONSISTENSI JIHAD HARTA – JIHAD DIRI
Konsistensi bahwa jihad harta lebih utama daripada jihad diri dapat ditemukan pada banyak ayat Al-Qur`án, antara lain dalam [Q:S 4:95, 8:72, 9:20,41,44,81,88, 49:15, 61:11]
. . .
_________________________________________________
(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27472 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 8:17
JIHAADUN FIY SABIYLI `ALLAAHI ― STRIVE WITHIN WAY OF ALLÄH
JANGAN PASANG BADAN SEBELUM MISKIN
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
Merujuk kembali ke pembahasan sebelumnya diatas, dalam Al-Qur`än sudah diletakkan ketentuan dasar untuk cara, metoda, taktik dan strategi melawan kemunkaran. Bukan dengan kekerasan, peperangan, dan pengrusakan, tapi dengan menunjukkan sesuatu yang lebih cerdik dan lebih baik. Sebagaimana dinyatakan dalam ayat berkut.
`ud’u `ilaa sabiyli rabbi–ka, bi `al-hikmati wa `al-maw’izati `al-hasanati; wa jaadil–hum bi `allatiy hiya `ahsanu; `inna rabba–ka huwa `a’lamu, bi–maa dhalla ’an sabiyli–hii; wa huwa `a’lamu bi `al-muhtadiyna. [ Q 16 : 125 ]
Kamu-serulah ke jalan [tuhan] pengasuh-dan-pemelihara–mu, dengan sang–hikmah [pengetahuan] dan pelajaran yang-baik, dan kamu-bantahlah–mereka dengan [cara] yang ia lebih-baik. Sesungguhnya [Tuhan] pengasuh-dan-pemelihara–mu, [Alläh] Dia lebih-mengetahui, terhadap–siapa-saja-yang ia-telah-tersesat dari jalan–Nya, dan Dia lebih-mengetahui terhadap sang-para-orang-terpandu. [ Q 16 : 125 ]
Berbagai cara kekerasan dan terorisme yang dilakukan selama ini oleh segelintir orang yang mengatasnamakan Islam, juga adalah suatu cara jahilliÿah, dimana mereka mengidentifikasikannya sebagai jihaadun fiy sabiyli `allaahi (perjuangan didalam jalan Alläh, strive within way of Alläh), sehingga lafazh jihaadun itu memiliki konotasi negativ sebagai "peperangan", padahal tidak demikian artinya, melainkan "perjuangan" dalam arti standard.
Dan dalam perjuangan ini, tak ada keutamaan atau prioritas untuk mengorbankan diri, bahkan sampai melakukan bunuh diri. Pengorbanan diri adalah perioritas terakhir atau paling penghabisan bilamana sudah tak ada apa-apa lagi, dan yang dimaksud dalam pengorbanan diri, pertama dari semua, adalah pengorbanan waktu dan tenaga, pikiran dan perasaan, kemampuan teknis dan administrativ, keahlian dan keterampilan, dlsb, yakni jasa, yang merupakan atribut suatu diri (nafs, self) [jamaa’: `anfus, selves]; bukan diri yang dijadikan korban.
Kalau bukan diri yang diutamakan, lalu apa yang telah ditetapkan oleh Alläh untuk dikorbankan dan menjadi skala prioritas dalam perjuangan??? Jawabnya adalah: harta atau kekayaan (maal, wealth) [jamaa’: `amwaal, wealths], uang atau barang, sarana atau fasilitas. Dan hal ini dinyatakan secara lugas dan tegas oleh Alläh berulang kali dalam Al-Qur`än. Berikut adalah satu ayat berkaitan dengan konteks ini.
. . . wa jaahiduw bi `amwaali–kum wa `anfusi–kum fiy sabiyli `allaahi. dzaalikum khayrun lla–kum, `in kuntum ta’lamuwna. [ Q 9 : 41 ].
. . . dan kalian-berjihadlah| berjuanglah dengan harta-harta–kalian [uang, barang] dan diri-diri–kalian [upaya, jasa] didalam jalan Alläh. [yang demikian] Itu adalah lebih-baik bagi–kalian jika kalian-seandainya-telah-adalah[] kalian-mengetahui. [ Q 9 : 41 ].
. . . and all-of-you-strive-please with your–weatlhs [money, goods] and your–selves [effort, services] within way of Alläh. [such as] that-is better for–all-of-you if you-had-had you-know. [ Q 9 : 41 ].
Dalam ayat diatas ini [dan berbagai ayat lainnya] dalam Al-Qur`än, frasa harta selalu diletakkan mendahului frasa diri, dan tak pernah terbalik. Artinya perintah berjuang dengan harta adalah lebih prior atau utama, Jadi harta dulu [sampai habis], baru diri.
Dalam mushhaf Al-Qur`aan, lafazh dari kata-dasar j-h-d (jiym-haa-daal) disebut 41 kali dalam 36 ayat dalam 19 surah. Dalam ayat diatas, juga ayat serupa [Q:S 61:11 9:24, 44,88 29:6 48:15, dan lainnya], dinyatakan dengan tegas dan jelas bahwa perjuangan selalu membutuhkan pengorbanan harta dan diri, dan kita diperintahkan berjuangan dengan keduanya, bukan hanya satu diantaranya, karena dirangkai dengan wa (dan, and); tapi dengan catatan bahwa pengorbanan harta [uang dan barang] lebih diutamakan (prior) daripada diri [jasa dan jiwa], karena dalam kalimat dilafazhkan lebih dulu, harta dulu baru diri, kecuali bagi para-orang yang tak memiliki harta. Tapi orang tak berharta tentu ia akan lebih dulu berpikir mencari harta untuk menghidupi dirinya dari harus bubuh-diri.
Dengan demikian, jika seseorang hendak menegakkan perjuangan didalam jalan Alläh, maka hendaklah ia mengeluarkan sebagian atau bahkan seluruh hartanya demi mendukung perjuangan. Jadi bukan sebaliknya, harta disembunyikan, diri ditampilkan. Jadi jangan pasang badan sebelum kere alias miskin.
. . .
Demikian ulasan kami, semoga uraian ini bermanfaat untuk semua, sebagai bekal dasar untuk jadi lebih bijaksana; tak ada manusia sempurna, sehingga tak ada seorang pun pernah luput dari kekeliruan, kesalahan, dan kealpaan; begitu pula saya; apalagi topik diatas bukan bidang studi dan dalam lingkup profesi saya; dan dengan rendah hati mohon maaf dan harap maklum bila ada salah kata dan atau salah ketik. Hanya Alläh, Tuhan Maha-Berilmu dan Maha-Benar. Semoga kita semua dilimpahi ilmu bermanfaat dan senantiasa dibimbingNya ke jalan yang benar dan tetap berada dalam kebenaran. Amiin.
. . .
_________________________________________________
(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27472 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 9:46
MANA LEBIH DULU: PRIA ATAU WANITA?
(C) 2006—2009 — EE ONE S | Thunder Rider
Terlepas dari anggapan bahwa Adam diciptakan lebih dulu daripada Hawá (Eva, Eve), dalil prioritas menunjukkan bahwa pria diciptakan lebih dulu daripada wanita.
yaa `ayyu-haa `aln-naasu, `inna-a, khalaqnaa-kum min dzakarin wa `untsaa. [ Q 49 : 13 ]
wahai siapa-dia adalah sang-jenis-manusia, sesungguhnya-Kami, Kami-telah-menciptakan-kalian dari seorang-pria dan seorang-wanita.
wo who-so is the-humankind, surely-Us, We-have-created-all-of-you from a-man and a-woman.
Jika dalam ayat Al-Qur`án, Alláh menyebut dengan kata "Kami" (nahnu, na---, ---naa), maka maksudnya, dalam suatu proses peristiwa, Alláh, Al-Khaaliq (Maha-Pencipta, All-Creator) melibatkan makhluq-Nya dalam perstiwa tersebut. Pengertian al-makhluwq (si-tercipta, the-creature) disini bisa apa saja selain Alláh, apakah mala`ikat, jin, manusia, langit, Bumi, dlsb.
Dalam semua ayat Al-Qur`án, gender jantan (mudzakkar, masculine) atau pria (male) prior terhadap gender betina (muannats, feminine) atau wanita (female) artinya:
pria diciptakan lebih dulu daripada wanita
pria superior terhadap wanita
pria imam atau pemimpin bagi wanita
pria bertanggungjawab atas wanita
pria bertugas melindungi wanita
dlsb.
. . .
Sebuah puisi melukiskan demikian ...
A woman is created from a rib of a man Not from his head to be above him And not from his leg to be walked upon But from his side to be equal And near to his heart . . . to be loved. . .
. . .
_________________________________________________
(C) 2006–2009 — EE ONE S | Thunder Rider
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9713 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 9:56
masya Alloh...muantab Pak Ustadz iwan, ane setuju bahwa..
urutan yang disebutkan secara konsisten dalam Al-Qur'an menjadi indikator fadhilah/kautamaan sesuatu secara skala prioritas.
jihad bi amwal (harta) lebih mantab, utama dan lebih berat dibandingkan dengan anfus (diri)
perintah sholat lebih afdhol 'indallohi dibandingkan zakat, karena sholat adalah 'imadul islaam (tiang Islam)
laki2 lebih diberikan keutamaan ketimbang wanita secara fisik maupun secara derajat
amar ma'ruf lebih utama dilakukan lebih dulu, dengan sendirinya kemungkaran akan sirna..
lanjutt omm
042 Administrator KOSTER
Poin Brogader : 9531 Total Posan : 10367 Sejak : 11.11.06 Domisili : Didepan komputer...! KorWil : Bogor NRA : 0042 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
125
Julukan : Brandon Sikon : I istri dan 1 anak Hobi : Banyak... Slogan : Cintai dan sayangilah dua orangtuamu...
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . . 28.05.08 13:51
Quote :
A woman is created from a rib of a man Not from his head to be above him And not from his leg to be walked upon But from his side to be equal And near to his heart . . . to be loved. . .
Mantap pisan puisinya bro!!!
Sponsored content
Subyek: Re: RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . .
RELIGI: HUKUM AL QUR`AN: Skala Prioritas Standar . . .