MODIF: Ala Ducati Monster: Enak Dilihat dan Gampang

First topic message reminder :


Mengubah tampilan Suzuki Thunder 125 jadi Ducati Monster selain enak diliat juga gampang. Dengan basic tangki standar gambot yang hampir mirip, cukup poles sektor rangka dan kaki-kaki. Seperti Thunder milik Rahman Sudi yang kini berwajah motor Italia itu.

Paling khas tampak pada penerapan rangka pipa tubular yang digarap sistem bongkar-pasang. Maksudnya tidak dilas langsung ke rangka asli yang memang tetap dipakai utuh. “Kalau dilas ke rangka, repot dong pas mau bongkar busi. Apalagi mesin Thunder 125 berdiri, nggak tidur kayak motor asli. Makanya dibuat seperti itu,” sosor warga Ds. Buntu Lura, Kamiri, Palopo, Sulawesi Selatan.

Lantas rangka pipa tubular itu diikat baut pada rumah komstir. Bagian samping kanan-kiri rangka tengah hingga tulang belakang. Dan untuk menutup kekosongan ruang depan mesin, pelat tebal 3 mm ukuran 15x25 cm dipercaya sebagai engine guard. Dibuat terikat di tulang bawah.

Lain lagi dengan kaki-kaki. Meski aslinya menerapkan suspensi depan model upside down, pria kelahiran 1979 ini cukup memasang karet boot sok supaya dimensi tabung terlihat gambot. Sementara untuk kaki belakang dipasang lengan ayun handmade bikinan Joko Motor Makassar. Didukung monosok Jupiter MX, katanya sudah paling handal.

“Supaya lebih mudah, pasang monosok handmade karena penerapanya tidak sampai bongkar filter udara. Dengan konstruksi lengan ayun yang pas, tinggal buatkan dudukan atas dari besi pelat yang dilas ke rangka. Jadi, posisi rumah filter tidak perlu digeser,” lanjut Rahman.

Tapi sayang, tampilan Thunder Monster masih agak meleset. Itu lantaran salah penerapan model setang dan tidak berani merombak bentuk jok bagian belakang. Kalau aslinya adopsi setang sport cruiser dan berkontur buritan landai, eh Rahman malah pasang setang Renthal dengan jok standar.

“Iya juga sih. Sebab dulu saya pikir pantas. Tahunya malah jauh dari pakem. Tapi, sekarang lagi proses dan dibikin seperti itu. Lihat aja nanti hasilnya,” kelit punggawa Suzuki Thunder Sulawesi (STS) yang sedang ngadain Amaliah Ramadhan bareng Sawerigading Thunder di kota Palopo, Sulawesi Selatan. Sakses, Bro.

DATA MODIFIKASI
Ban Deli Tire
Pelek Okinawa
Cakram belakang Satria 120R
Footstep Variasi


Reporter : Kris Julianto
Fotografer : Endro Suryono

Keren abis gila. Tuh abis berapa duit yah ?
Btw..ganti arem mono aja abis berapa juga yah? please kalo ada link atau info tentang arem mono shock nya...

Ini juga ala duccati punya bro Ubay/Bayu TCI, gw demen sama tubular nya....

keren modifnya...simple aja,.

. . . kalo banyak yang suka turbular kayak begono, bikin aja rame2, beli besinya, bawa ke tukang las, kasih gambar contohnya . . .


. . . kreativ dikit nape . . .

Thunder Rider wrote:

. . . kalo banyak yang suka turbular kayak begono, bikin aja rame2, beli besinya, bawa ke tukang las, kasih gambar contohnya . . .


. . . kreativ dikit nape . . .

Pak Iwan kalau yang punya Aming ini dilas ya pak, ini gambar kok mirip sih
cuman beda dijok gitu

Thandyman wrote:

Thunder Rider wrote:

. . . kalo banyak yang suka turbular kayak begono, bikin aja rame2, beli besinya, bawa ke tukang las, kasih gambar contohnya . . .


. . . kreativ dikit nape . . .

Pak Iwan kalau yang punya Aming ini dilas ya pak, ini gambar kok mirip sih
cuman beda dijok gitu

kalo tubular yang difoto ini, ini siy thundie bangets bro...profilnya ngikutin tangki thundie....pasti bro bakal cepet bosen kalo model gini, hehe....tapi kembali ke selera masing2 ya, hee

Ho oh kali ya, tapi sektor kaki boleh tuh bro.

yup ok juga sektor kaki nya, wlp agak kurang rapi siy...

Ya kayak nggak nyambung gitu yang blkng,menurut data yang saya ketahui
budgetnya hampir 13jt???? bro, trus kalo yang ini foto anak koster ya bro

wah......cakep bgt tuh
persis....
miniatur ducati monster.........

Thandyman wrote:

Ya kayak nggak nyambung gitu yang blkng,menurut data yang saya ketahui
budgetnya hampir 13jt???? bro, trus kalo yang ini foto anak koster ya bro

13 juta, gila kemahalan & hasinya biasa aja tuh...

hmmm kalo foto yang diatas, seni modif nya lebih berkelas...kuerennnn

Thandyman wrote:

Ya kayak nggak nyambung gitu yang blkng,menurut data yang saya ketahui
budgetnya hampir 13jt???? bro, trus kalo yang ini foto anak koster ya bro

iya... Koster korwil mana yah ini?

042 wrote:

Thandyman wrote:

Ya kayak nggak nyambung gitu yang blkng,menurut data yang saya ketahui
budgetnya hampir 13jt???? bro, trus kalo yang ini foto anak koster ya bro

iya... Koster korwil mana yah ini?

udah bukan korwil min, tapi wilayah, heee

Datanya di Depok bro tapi nggak masuk Koster kali ya, kalo foto sih miripp//??
siapa yah......

13 JUTA MENDING PAKE LIMBAH MOGE FULL SET......

UDAH MANGTAB ABIEZZ.......

Thandyman wrote:

Thunder Rider wrote:

. . . kalo banyak yang suka turbular kayak begono, bikin aja rame2, beli besinya, bawa ke tukang las, kasih gambar contohnya . . .


. . . kreativ dikit nape . . .

Pak Iwan kalau yang punya Aming ini dilas ya pak, ini gambar kok mirip sih
cuman beda dijok gitu

maksudnya dilas gimana?

Semua frame juga pastilah dilas , hanya saja ada yg halus, lantas digerinda, diampelas, didempul, dicat rapi, dll, shg tak kentara sambungannya.

Kalau dilas ke bodi, wah jangan dong , gimana nyopotnya . . . whaaa khaaa khaaakkkkkkkkk . . .

Dilas ke main frame gitu, tapi iya ya nanti kalau mau repair gimana ya???......

Cuman yang jadi pertanyaan saya kalau pakai arm seperti itu kan berarti jarak antara sumbu roda makin pendek... laha ini ngaruh nggak kepengendalian ya. katanya maikn pendek jarak sumbu roda makin lincah tuh motor, betul nggak pak???

Jangan dilas ke sasis bro!!!! Caranya bikin kuping yg dicantelin ke sasis, cukup pakai baut dan mur yg rada gede. Lantas tu pipa nyantel ke tu kuping, pakai baut dan mur lagi, gitu !!!

Jarak sumbu antar roda menentukan pematahan atau peredaman getaran atau goncangan (vibration asbsorption, shock asbsorption, shock breaking) !!! Kerja shock-breaker atau shock-absorber hanyalah memperhalus sisa getaran yg sdh diredam.

Kemampuan ini peredaman goncangan ini terlepas dr disain "shock absorber" atau "shock breaker" pd garpu tsb. Tp krn krn kemiringan kedudukan garpu tsb yg membuat sudut sangat besar thdp vertikal. Jadi kemiringan dan panjang garpu roda (wheel fork) dan lengan (arm) sangat menentukan.

Kemiringan "shock breaker|absorber" adalah kunci utama peredaman goncangan . Makin miring kedudukannya, makin besar kemapuannya meredam goncangan. Ini menjelaskan knp semua kendaraan memiliki garpu dan atau "shock breaker|absorber" yg dipasang dlm posisi miring. Perhatikan saja kedudukan roda kendaraan, mulai dr sepeda angin, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, semuanya miring atau menyiku. Kalau anda suatu kali pergi ke rumahsakit, perhatikan juga roda kereta dorong pasien dan kursi roda utk org lumpuh, semua rodanya dipasang pd garpu yg miring. Jadi kemiringan adalah kunci utama peredaman goncangan.

Mengapa makin miring atau makin besar sudut thdp vertikal, makin mampu meredam goncangan? Jawaban tekniknya adalah bahwa arah vektor resultan makin menjauhi arah vertikal. Formulasi matematika fisika peredaman goncangan sangatlah sederhana, hanya berdasarkan pd rumus segita siku dalil Pythagoras (580|572-500|490 SM), matematikan dan filosofer Yunani dari Samos di zaman Ionia. Dalil ini jadi dasar ilmu-ukur-datar (planimetry) yg kemudian dikembangkan ke ilmu-ukur-segitiga (trigoniometry).

Bgmn dalil ini bekerja pd kemiringan pegangan roda, garpu dan "shock breaker|absorber" kendaraan, silahkan perhatikan ilustrasi dibawah ini.




Hal kecil dan tampak tak berarti ternyata begitu besar perannya . Dalil Pythagoras ternyata mampu membuat pesawat terbang raksasa semacam Hercules melakukan pendaratan empuk pd rodanya.

Tak seorg pun menyangka pd waktu itu bahwa dalil ditemukan ribuan tahun lalu ini, ternyata sangat membantu rancangan kendaraan bermotor modern saat ini. Thank so much for Pythagoras! And thanks for me too, who has explained this simply to all of you ... he he he ... sblmnya pd nggak tau atawa nggak sadarkan?

Nggak rugi dah lo belajar dalil Pythagoras di es-em-pe ... he he he ...

[BOETHO] wrote:

13 JUTA MENDING PAKE LIMBAH MOGE FULL SET......

UDAH MANGTAB ABIEZZ.......

SATUJU PISAN...

nazar wrote:

[BOETHO] wrote:

13 JUTA MENDING PAKE LIMBAH MOGE FULL SET......

UDAH MANGTAB ABIEZZ.......

SATUJU PISAN...

salam koster

setuju banget bro..
tapi kalau ane ...mendingan ngelunasin motor dulu lah...

Thunder Rider wrote:

Jangan dilas ke sasis bro!!!! Caranya bikin kuping yg dicantelin ke sasis, cukup pakai baut dan mur yg rada gede. Lantas tu pipa nyantel ke tu kuping, pakai baut dan mur lagi, gitu !!!

Jarak sumbu antar roda menentukan pematahan atau peredaman getaran atau goncangan (vibration asbsorption, shock asbsorption, shock breaking) !!! Kerja shock-breaker atau shock-absorber hanyalah memperhalus sisa getaran yg sdh diredam.

Kemampuan ini peredaman goncangan ini terlepas dr disain "shock absorber" atau "shock breaker" pd garpu tsb. Tp krn krn kemiringan kedudukan garpu tsb yg membuat sudut sangat besar thdp vertikal. Jadi kemiringan dan panjang garpu roda (wheel fork) dan lengan (arm) sangat menentukan.

Kemiringan "shock breaker|absorber" adalah kunci utama peredaman goncangan . Makin miring kedudukannya, makin besar kemapuannya meredam goncangan. Ini menjelaskan knp semua kendaraan memiliki garpu dan atau "shock breaker|absorber" yg dipasang dlm posisi miring. Perhatikan saja kedudukan roda kendaraan, mulai dr sepeda angin, sepeda motor, mobil, pesawat terbang, semuanya miring atau menyiku. Kalau anda suatu kali pergi ke rumahsakit, perhatikan juga roda kereta dorong pasien dan kursi roda utk org lumpuh, semua rodanya dipasang pd garpu yg miring. Jadi kemiringan adalah kunci utama peredaman goncangan.

Mengapa makin miring atau makin besar sudut thdp vertikal, makin mampu meredam goncangan? Jawaban tekniknya adalah bahwa arah vektor resultan makin menjauhi arah vertikal. Formulasi matematika fisika peredaman goncangan sangatlah sederhana, hanya berdasarkan pd rumus segita siku dalil Pythagoras (580|572-500|490 SM), matematikan dan filosofer Yunani dari Samos di zaman Ionia. Dalil ini jadi dasar ilmu-ukur-datar (planimetry) yg kemudian dikembangkan ke ilmu-ukur-segitiga (trigoniometry).

Bgmn dalil ini bekerja pd kemiringan pegangan roda, garpu dan "shock breaker|absorber" kendaraan, silahkan perhatikan ilustrasi dibawah ini.

Hal kecil dan tampak tak berarti ternyata begitu besar perannya . Dalil Pythagoras ternyata mampu membuat pesawat terbang raksasa semacam Hercules melakukan pendaratan empuk pd rodanya.

Tak seorg pun menyangka pd waktu itu bahwa dalil ditemukan ribuan tahun lalu ini, ternyata sangat membantu rancangan kendaraan bermotor modern saat ini. Thank so much for Pythagoras! And thanks for me too, who has explained this simply to all of you ... he he he ... sblmnya pd nggak tau atawa nggak sadarkan?

Nggak rugi dah lo belajar dalil Pythagoras di es-em-pe ... he he he ...

beuhhhhh.... ternyata eh ternyata basis kalkulasinya pake rumus phitagoras yah... ckckckckck... syah mah sudah lupa euy... hihihii...

Hebat yah si PITAHORAS....asalnya dari batak yah ni orang?

batak bogor sebelah mana seh....

Thandyman wrote:

Ya kayak nggak nyambung gitu yang blkng,menurut data yang saya ketahui
budgetnya hampir 13jt???? bro, trus kalo yang ini foto anak koster ya bro

Bro, itu yang pake baju putih kaya ... >>> posisi duduk di ban depan
Oh iya itukan... Bro Deny (KOSTER Cibinong)! .
Soalnya motor dia kan thunder merah.

Ya kan Bro Ger? itu Bro Deny kan? temannya Bro Lana

Thanks pak Iwan ane paham dah jadi tahu sebab dan akibatnya nih he he he......

Rully KOSTER 014 wrote:

Thandyman wrote:

Ya kayak nggak nyambung gitu yang blkng,menurut data yang saya ketahui
budgetnya hampir 13jt???? bro, trus kalo yang ini foto anak koster ya bro

Bro, itu yang pake baju putih kaya ... >>> posisi duduk di ban depan
Oh iya itukan... Bro Deny (KOSTER Cibinong)! .
Soalnya motor dia kan thunder merah.

Ya kan Bro Ger? itu Bro Deny kan? temannya Bro Lana

tapi thundie nya belum pernah liat sebelumnya ya? wah kalo bener bro Deny koster cibinong, salutttt bro:mantappp: