POLL: Survey KOSTER: Berapa kmph Top Speed Moto Anda Bro?

THUNDER 125 TAK BISA LARI KENCANG???

Rerata kelajuan puncak (top speed) Suzuki Thunder EN 125 2006 keatas adalah antara 140 s/d 160 kmph, alias 150 kmph. Bergantung kondisi spdmotor itu sendiri [stelan, dandanan, perubahan, yg mempengaruhi tarikan, berat, dan hambatan], dan kondisi jalan, dan tentu juga nyali pengendaranya.

Penggantian CDI dan Coil memang dapat meningkatkan performance mesin dimana efeknya akan memperbesar tegangan ke busi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan effisiensi pembakaran. Tapi kalau itu dilakukan utk membuat Suzuki Thunder agar bisa lari kencang, saya pikir itu ada benar dan ada juga tak benarnya. Itu logika sederhana teknik tanpa wawasan pemasaran (marketing) atau visi penjualan (selling). Namun Suzuki Thunder EN 125 tdk dilahirkan utk "technical performance", melainkan utk "masculine appearance". Ini logika marketing. Peluncuran Suzuki Thunder EN 125 adalah satu siasat pemasaran (marketing strategy) dari Suzuki utk kawasan Indonesia.

Begini, bagaimana pun Suzuki Thunder EN 125 tak akan bisa lari kencang, krn memang tak dirancang utk begitu. Meski pun diganti coil dan CDI (capacitor discharge ignition) dgn yg dianggap akan menghasilkan pengapian busi lebih baik. Tetap saja tak akan bisa lari kencang. Meski daya mesin sedikit meningkat. Menurut saya, mungkin jalan keluar yg paling logis adalah ganti tanki bensin dgn tanki kecil dan lebih ringan, dan preteli embel2 badan (body accessories) yg tak perlu, alias ditelanjangi. Intinya, badannya dibuat jadi lebih ringan. Atau ganti spdmotor dgn Suzuki Thunder GSX 250.

Alasannya sederhana. Suzuki Thunder EN 125 adalah satu produk utk memenuhi kebutuhan permintaan pasar di Indonesia utk jenis spdmotor lelaki, tp dgn harga murah. Ia adalah satu produk kompromistik. Targetnya adalah harga yg terjangkau. Dan harga ini hanya dpt ditekan dgn menekan kapasitas silinder menjadi 124 cc (centimeter cubic), setara level spdmotor "balung-bawah" (underbone) alias spdmotor "bebek", shg lahirlah Thunder 125. Kode "EN" berarti "entry naked". Orang kata, "Body MoGe, tapi mesin Bebek".


Jadi Suzuki Thunder EN 125 tdk dirancang utk kemampuan "race". Modelnya boleh saja dimodifikasi jadi spdmotor "sport", tp ini hanya sekedar penampilan luar, krn kemampuan "engine"nya bukan level "sporter", "racer" atau "roader", sebab kapasitas silinder kecil. Bagaimana pun, Thunder 125 tak akan bisa lari, karena rasio berat badan [kosong 127 kg] dan kapasitas silender [124 cc, very small displacement], tak memenuhi rasio standar "racing". Dgn kata lain, Thunder 125 tak bisa lari karena "keberatan badan", dimana thrust (dorongan) dr daya mesin (engine power) tak cukup kuat mendorong bobot badan [yg jika dgn beban dan pengendara bisa mencapai 220 kg bahkan lebih]. Jadi sekali lagi, Thunder 125 tak dirancang sbg spdmotor "sporter" atau "racer", melainkan hanya sbg "cruiser" dan "tourer". Hal ini menjelaskan mengapa Thunder 125 standard tak menggunakan ban lebar.

Jadi kuncinya, agar Thunder 125 bisa lari, harus ganti mesin, alias ganti cc [over-hole], alias ganti spdmotor!! No way!!!

Suzuki Thunder yg dipasarkan dgn memenuhi kriteria "sporter" adalah Suzuki Thunder GSX 250, dimana kode "S" yg berarti "sporter". Ini pun masih kelas "beginner" atau "entry-level" [600 cc kebawah, berat 200 kg kebawah, engine power 100 hp kebawah].

Hp atau pk (horse power, par krag, tenaga kuda) adalah satuan daya (power) setara 745,7 Watt. Dlm konteks ini, ukuran 1 Watt adalah daya yg diperlukan untuk memindahkan bobot kendaraan tiap 1 kg sejauh 1 meter dlm waktu 1 detik. Berarti utk memajukan spdmotor dgn pengendara dgn bobot total 220 kg sejauh 1 meter dibutuhkan daya tiap detik sebesar 250 Watt atau 0,335 hp. Dgn demikian, jika spdmotor dgn berat total 220 kg mampu menghasilkan daya 33,5 hp atau 25.000 Watt [25 kW] per detik, maka bisa maju sejauh 100 meter per detik, atau dgn kelajuan 0,1 km per detik atau 360 km per jam.

Formula ideal kriteria spdmotor sport adalah bahwa mesin harus bisa menghasilkan daya 1 hp utk tiap 1 kg berat badan. Dan formula ini, secara teknis, baru mulai bisa didekati pd 800 cc, dan dicapai pada 900 cc keatas. Jadi spdmotor sport ideal adalah 1000 cc keatas. Jadi, dgn bobot spdmotor diatas 125 kg, jangan pernah berharap bisa lari kencang dgn 125 cc, apalagi kurang.

Jika Thunder 125 baru hanya sekitar Rp 14 jutaan, maka Thunder 250 baru sekitar Rp 22 jutaan. Harga spdmotor diatas 20 jutaan ini tak terjangkau oleh kebanyakan rakyat Indonesia, shg diluncurkanlah yg dibawah 15 jutaan. Dan ini juga siasat Suzuki melalui Thunder 125 cc utk memukul pemasaran Honda Tiger 200 cc [137 kg, Rp 20,4 jt dan 23 jt CW] dan Mega Pro 160 cc [126 kg, Rp 17 jt dan 18,5 jt CW], Yamaha Scorpio 220 cc [125 kg, Rp 19,4 jt] dan V-ixion 150 cc [115 kg, Rp 18,9 jt], dan Bajaj Pulsar DTSi 180 cc [140 kg, Rp 16,5 jt].

Jadi, utk spdmotor lelaki harga murah, pilih Suzuki Thunder 125. Tp utk lari kencang, jangan pilih Suzuki Thunder 125, tp Thunder 250, Honda Tiger, atau Yamaha Scorpio.

"True sporter" harus memiliki silinder kapasitas besar [large displacement]. Utk kelas supersport, memiliki kapasitas silinder antara 600 s/d 800 cc, mampu menghasilkan daya 100 sampai 140 tenaga kuda [hp], shg dpt menahan berat beban antara 200 s/d 225 kg. Contoh, Suzuki Katana GSX 600 R [racer | roader].

Kelas lebih tinggi, superbike, memliki kapasitas silinder antara 800 s/d 1000 cc, mampu menghasilkan daya 140 sampai 180 tenaga kuda [hp], shg dpr menahan berat beban antara 225 s/d 250 kg. Contoh, Suzuki Bandit 1000 R.

Kelas tertinggi, hyperbike pada dasarnya juga memiliki karakteristik serupa dengan supersport dan superbike, tapi mesinnya memiliki daya dorong jauh lebih besar dengan perpindahan sangat besar (very large displacement), biasanya antara 1000 s/d 1500 cc. Hyperbike tipikal memiliki berat kendaraan sekitar 250 kg, tapi mampu melaju dengan kecepatan lebih 180 mph [1 mil = 1,609.340 km]. Peningkatan berat badan ini selaras dengan kemampuan alur balap disamping peningkatan stabilitas dan daya cengkram lebih tinggi pada kecepatan sangat tinggi. Contoh, Suzuki Bandit 1250 R, Suzuki Hayabusa GSX 1300 R.



KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SUZUKI THUNDER EN 125

KELEBIHAN

Harga termurah dalam rangkum sepedamotor pria antara 125—250 cc
Mesin 125 cc tapi model badan kelas 150—250 cc.
Tanki bensin besar, dgn kapasitas max 14 ltr.
Bensin irit (30 s/d 50 km per liter) tanpa booster [60 s/d 100 km per liter dengan booster]
Bengkel resmi banyak dimana-mana.
Suku-cadang mudah diperoleh dan harga relativ murah.
Mudah dimodifikasi.
lain-lain [silahkan tambahkan sendiri bila ada].

KEKURANGAN

Tak bisa lari kencang, tarikan kurang, karena rasio daya mesin dan bobot badan terlalu kecil.
Rem belakang masih tromol, tapi bisa diganti rem cakram.
Peredam-kejut (shock-breaker) masih biasa saja, tapi bisa diganti dengan yang canggih.
Tak ada sistem pengaman (security) untuk pencurian, harus ditambahkan sendiri
Lampu belok (sign lamp) tak otomatis padam sendiri
Kelistrikan kurang canggih, tapi gampang dimodifikasi.
lain-lain [silahkan tambahkan sendiri bila ada].

KESIMPULAN SEMENTARA

Tipe motor naked standard, bukan naked sport, siap untuk dimodfikasi.
Cocok dimodifikasi sebagai commuter, cruiser, dan tourer, tapi kurang cocok untuk racer dan sporter.
Bisa dimodikasi sesuai kebutuhan dan keperluan, tapi karena kapasitas mesin tak mungkin dinaikkan [kecuali di"over-hole"], maka satu-satunya jalan utk meningkatkan daya mesin adalah menambahkan power booster dan instant accelerator.
lain-lain [silahkan tambahkan sendiri bila ada].

SOLUSI SEDERHANA

Untuk meningkatkan daya mesin, dgn cara murah sederhana, bisa dipasang NUFTON SPB (sparking-plug booster) antara koil dan busi, biaya hanya Rp 100 ribu!

NUFTON SPB adalah booster busi (spark-plug) yg mampu merangsang pembakaran pd mesin kendaraan bermotor, spt pd spdmotor, mobil, dan pesawat-terbang, menggunakan efek superkonduktansi yg dibangkitkan reaksi nuklir thdp proses elektronik, berfungsi a.l. utk:

menurunkan resistansi dan meningkatkan konduktansi listrik ke busi.
meningkatkan beda potensial listrik antara dua elektroda busi, maksimum sesuai tegangan koil dan konduktansi busi.
meningkatkan intensitas percikan bunga-api listrik busi, maksimum sesuai tegangan maksimum elektroda busi
meningkatkan efektivitas pembakaran (combustion), maksimum tanpa emisi gas buang [CO = 0].
meningkatkan efisiensi pemakaian bahan-bakar (fuel consumption), maksimum bisa mencapai 100%.
meningkatkan usia pakai busi, maksimum tanpa oksidasi | kerak arang karbon.
menurunkan | mencegah endapan kerak arang karbon sisa pembakaran pada piston | zuiger.
menurunkan | mencegah endapan kerak arang karbon sisa pembakaran pada kamar pembakaran (combustion chamber) | silinder,
menurunkan | mencegah endapan kerak arang karbon sisa pembakaran pada knalpot.
meningkatkan desakan (compresion) kamar pembakaran,maksimum bisa mencapai 100%.
meningkatkan efektivitas tenaga mekanik (mechanical energy) mesin, maksimum bisa mencapai 100%.
mengurangi tenaga yang terbuang sebagai tenaga panas (heat energy), maksimum 0%.
meningkatkan suhu (temperature) panas mesin utk efesiensi pembakaran, namun tdk berlebihan (over-heating).
meningkatkan kinerja (performance) mesin.
memudahkan penyalaan (ignition) | start mesin.

. . .

PERLUKAH NANCAP SUZUKI THUNDER EN 125 DIATAS 100 kmph?

Gini dah bro, ... jarak rerata antara rumah dan kantor saya sekitar 33 km, dan rutin di hari kerja pd jam pulang-pergi kantor sy menempuhnya dgn Thunder dlm waktu rerata sekitar 90 mnt atau 1,5 jam, krn selain jalannya banyak kubangan kebo dan poldur (polisi tidur) juga sdh jelas macet. Berarti kelajuan rerata hanya 33 / 1,5 = 22 km per jam. Jadi sehehari sy pakai Thunder dgn kelajuan rerata 22 kmph. Lucu ya??? Tapi begitulah, kenyataannya demikian.

Lagi ... jarak rerata Jakarta | Depok | Bogor - Bandung sekitar 360 km. Di hari libur, Sabtu atau Minggu, sy menempuhnya dgn Thunder dlm waktu rerata sekitar 4 jam, biasa kalau macet antara Ciawi - Cipanas, dan juga sekitar Cimahi - Padalarang. Berarti kelajuan rerata hanya 360 / 4 = 90 kmph.

Nah, masih dibawah 100 kmph. Jadi bukan saja spdmotornya yg nggak bisa diajak lari, tp kondisi dan situasi jalannya tak memungkinkan.

Pernah sekali waktu sy nunggang Thunder, Depok - Bandung, dlm waktu 3 jam, krn kebetulan jalan lagi rada sepi. Berarti kelajuan rerata 360 / 3 = 120 kmph. Tercepat di kawasan Cigajur, bisa 130 s/d 140 kmph, krn Thunder sy pakai booster NUFTON SPB. Tp, wah begidik dah rasanya, ngeri banget. Takut jumpalitan. Besok2 nggak mau lagi ah!

Jadi dr data ini, menurut sy, batas aman adalah 90 kmph. Paling top 100 kmph dah. Jangan lebih. Bahaya!!!. . .


SUZUKI THUNDER EN 125: 130—140 KMPH ROAD RUN TEST