Awas, Viagra Bisa Bikin Telinga TuliKapanLagi.com- Anda pengguna Viagra, Cialis, atau Levitra? Jika iya, kini saatnya
Anda mulai berhati-hati. Menurut peringatan terbaru di Amerika, rutin
mengkonsumsi obat yang membuat pria tetap 'greng' di ranjang ini
memiliki efek samping pada pendengaran. Pernyataan bahaya
Viagra ini dikeluarkan oleh FDA (Lembaga Obat dan Makanan AS) setelah
memperoleh keluhan dari beragam konsumen Viagra, obat buatan Pfizer
Inc. (PFE.N), yang mengalami kehilangan pendengaran secara tiba-tiba. Efek
samping Viagra ini pertama kali dilaporkan oleh dua peneliti di RS Air
Force, Bangalore, India, saat seorang pria berusia 44 tahun mengeluh
tak bisa lagi mendengar setelah dia mengkonsumsi Viagra selama 15 hari,
seperti dikutip dari newspedia, edisi Oktober 2007.Sampai saat
ini tercatat ada 29 kasus gangguan pendengaran yang disebabkan Viagra
dan dua merk lain, Cialis dan Levitra. Di mana sekitar 70 persen
penggunanya mengalami tuli permanen, dengan atau tanpa dibarengi gejala
vestibular yang meliputi telinga berdengung, rasa pusing atau bahkan
vertigo.Kasus yang sama juga pernah terjadi pada 1996, di mana kasus kehilangan pendengaran terjadi setelah dua hari konsumsi obat. "Kita
tidak dapat mengatakan secara pasti semua itu disebabkan oleh obat,
tapi kita juga tak bisa membiarkan kasus ini", papar Dr Robert Boucher,
spesialis THT dari FDA.FDA sendiri juga sudah mengeluarkan peringatan untuk Cialis (
tadalafil), Levitra (
vardenadil), dan Viagra (
sildenafil).
Semua obat ini rata-rata menggunakan mekanisme yang sama untuk membantu
dan mempertahankan ereksi. Mereka membuat relaksasi pada otot polos,
dengan menghambat enzim
fosfodiestrase (PDE5). Otot polos ini berperan dalam impotensi yang disebut
corpus kavernosum,
yaitu jaringan yang mendukung ereksi. Namun sampai saat ini belum
diketahui pasti apakah senyawa kimiwa tersebut bisa merusak telinga
bagian dalam.
Tanggapan produsen 'pil cinta'Peraturan
dari FDA ini mendapat sambutan dari berbagai produsen pil yang dikenal
dengan 'pil cinta' tersebut. Eli Lilly (LLY.N), produsen Cialis dan
GlaxoSmithKline Plc (GSK.L) yang menjual Levitra menganggap laporan
tersebut hanya mewakili sedikit masalah yang sesungguhnya mengenai
perangkat medis dan obat.Pembuat obat Pfizer dan Lilly
menyatakan data mereka tak menunjukkan hubungan sebab akibat apapun
antara kehilangan pendengaran dan obat itu. Wakil Presiden
Pfizer Urusan Medis Dr. Ponni Subbiah mengatakan kehilangan pendengaran
termasuk dalam bagian iklan Viagra pada labelnya dengan persetujuan FDA
pada 1998. Itu terjadi pada kurang dari 2 persen pasien dalam percobaan
klinis, yang dikatakannya secara statistik tidak besar dibandingkan
dengan orang yang berada dalam kelompok pengganti.Sementara itu,
Keri McGrath, jubir Lilly, mengatakan kajian Lilly baru-baru ini
mendapati sebanyak 1,1 peristiwa kehilangan pendengaran secara mendadak
per satu juta pengguna Cialis, yang bisa dikatakan lebih rendah
dibandingkan dengan angka penduduk secara umum. Hampir 12 juta pria
menggunakan resep obat tersebut.Schering-Plough Corp. (SGP.N)
dan GlaxoSmithKline, yang memasarkan Levitra di Amerika Serikat,
melalui juru bicaranya Lee Davies mengatakan perusahaan mereka akan
mematuhi permintaan FDA dan menyatakan semua kasus kehilangan
pendengaran bersifat sementara.Saat ini National Institute on
Deafness and Other Communication Disorders mencatat sekitar 4 ribu
kasus kehilangan pendengaran secara mendadak terjadi di Amerika Serikat
setiap tahunnya.FDA meminta pengguna Viagra untuk memeriksakan
diri jika mengalami gangguan pendengaran usai mengkonsumsi viagra.
Meski pada akhirnya pilihan tetap ada di tangan pada pasien? Mana yang
lebih penting perkasa di ranjang atau kehilangan pendengaran?