Login Disini Bro...! Kalau belum Login silahkan Register! Terimakasih.
Komunitas Suzuki Thunder [KOSTER] Indonesia

www.suzuki-thunder.com
koster.indonesianforum.net
Login Disini Bro...! Kalau belum Login silahkan Register! Terimakasih.
Komunitas Suzuki Thunder [KOSTER] Indonesia

www.suzuki-thunder.com
koster.indonesianforum.net
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.





 
BerandaPortalIndeksForum STIMilistLatest imagesBlogToolBarRSS FeedPencarianBukuTamuJoin KOSTERKontak KamiKontak PengurusThunderThunder KamiModifikasiTouringRiders Of The MonthGalleryOutletBursaLegalSpiritualKomunitasWilayahBeritaLoginPendaftaran
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Similar topics
TOPIK PILIHAN
KOSTER 2005 — 2010
community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
MUSIK KOSTER







Real-Time Clock
community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
Latest topics
» MODIF: Pasang Delta Box di Thunder + Kuping Yamaha V-ixion
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime03.11.15 12:35 by Deden Andriawan

» [NUBIE] brian; bekasi...
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime03.11.15 12:27 by Deden Andriawan

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Jakarta Timur: BEJAT
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime30.10.13 17:33 by 124m4

» KOSTER WEB INFO: http://www.suzuki-thunder.tk. Forum Komunitas Suzuki Thunder. Sign up and Join Us
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime25.06.13 19:02 by webster

» KORWIL: KOSTER Bekasi
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime02.02.13 13:15 by harry2yo

» WARTA: KOSTER Denpasar | Bali: KOBRA
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime02.02.13 13:14 by harry2yo

» WARTA: Obrolan dan Kabar KOSTER Ponorogo
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime02.02.13 13:14 by harry2yo

» tip mengatasi pengisian thunder 125 biar awet spul ama akinya
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime16.12.12 23:07 by Arip Apendi

» salam kenal para master thunder, tolong upload dong motor para master
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime13.12.12 9:53 by Deden Andriawan

» MODIF: MetaMorfosa Thunder Mimin
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime05.12.12 17:44 by nanto_art

» MODIF: PROFIL: Modifikasi Cicilan
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime05.12.12 17:38 by nanto_art

» MODIF: Akhirnya UpSideDown
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime05.12.12 17:35 by nanto_art

» thundie ane,,masih proses modif ne... blm ssuai keinginan...hehe...
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime05.12.12 17:31 by nanto_art

» Thunder Black & White Simplicity
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime05.12.12 17:30 by nanto_art

» POLL: MODIF: Mau Hasil Modifikasi Maksimum???
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime05.12.12 17:28 by nanto_art

» MODIF: Dilema Modifikasi, Prioritas, dan Opsi: Sport? Touring? Sport-Touring?
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime05.12.12 17:24 by nanto_art

» NEWBIE : Salam Kenal smua mas bro, Arief Jakarta Selatan
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime28.11.12 13:43 by harry2yo

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Surabaya
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime27.11.12 16:54 by t.aguss

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Samarinda
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime01.11.12 11:34 by harry2yo

» MODIF: Ganti Lampu Utama Thunder dengan Lampu Lain
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime01.11.12 11:13 by harry2yo

» DIJUAL SUZUKI THUNDER 125 TH 2007(DES) HARGA 7JT
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime01.11.12 11:10 by harry2yo

» KOPDAR POUNDSTERLING KOSTER LEUWILIANG
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime01.11.12 11:06 by harry2yo

» NEWBIE from Batam
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime01.11.12 11:01 by harry2yo

» MODIF: Ganti Ban Thunder dengan Ban Lebar
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime01.11.12 11:00 by harry2yo

» Setelan Angin Karburator
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime22.10.12 1:00 by double

» DI JUAL BODY KIT MOTOR SPORT (FULL FAIRING) SUZUKI THUNDER
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime04.10.12 1:21 by voltage

» Nyari KOSTER di daerah Bandung biar bisa bantu Modif :D
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime24.09.12 13:08 by bhaktiaditya

» MODIF: Ubah Thunder ke Model Mono-ShockBreaker
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime21.09.12 18:28 by harry2yo

» Salam Kenal....
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime21.09.12 18:18 by harry2yo

» SALAM KENAL DARI SAYA WEBSTER
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime21.09.12 18:16 by harry2yo

» Salam kenal untuk semuanya disini
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime21.09.12 18:14 by harry2yo

» Thunder 125 thn 2009 ganti karbu konvesional venturi 26,koq gak stabil ya?
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime04.09.12 0:01 by enjienji

» KOSTER OUTLET: FuelFlow Booster: Performance Booster | Fuel Saver: X Power
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime01.08.12 0:47 by manyon

» MODIF: Saran utk Thunder 125 2005 Non-Kick Starter
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime18.07.12 7:42 by Deden Andriawan

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Depok | KORIDOR
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime20.06.12 17:50 by Deden Andriawan

User Yang Sedang Online
Total 2 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 2 Tamu :: 1 Bot

Tidak ada

User online terbanyak adalah 234 pada 17.12.09 20:24
SITUS KOSTER
BLOG KOSTER
FACEBOOK KOSTER


community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus;

SKEMA INSTALASI
APLIKASI facebook KOSTER

instal : klik disini

KOMENTAR


Punya FaceBook? Tambahkan KOSTER Indonesia dan KorWilnya disini :

Temukan dan tambahkan semua teman KOSTER seIndonesia di FaceBook anda bro!

E-MAIL GRATIS THUNDER
daftar dan periksa disini !!
provided and supported by :
powered by :
MESIN LACAK
NAVIGASI
PAGINA BANTU

E-MAIL KOSTER

PESAN KE PENGPUS
KOSTER INDONESIA

singkat lengkap

MILIS GROUP

Ketikkan E-Mail Anda:





Powered by
www.suzuki-thunder.net

NOTIFIKASI FORUM

Ketikkan E-Mail Anda:





Delivered by
www.suzuki-thunder.net

ANGGOTA KOSTER

ANGKA PERTUMBUHAN
ANGGOTA FORUM KOSTER
WAKTU ANGGOTA
01-09-06 1
20-04-08 1.000
10-05-09 2.000
07-10-09 2.500
09-12-09 3.000
23-12-09 3.050
06-01-10 3.100
02-02-10 3.200
18-02-10 3.250
05-03-10 3.300
22-04-10 3.350
03-04-10 3.375
09-04-10 3.400
08-05-10 3.500
05-06-10 3.600
16-06-10 3.625
17-06-10 3.630
18-06-10 3.635
19-06-10 3.640
23-06-10 3.650
28-06-10 3.670
02-07-10 3.680
06-07-10 3.690
07-07-10 3.700
15-07-10 3.737
21-07-10 3.750
23-07-10 3.760
25-07-10 3.770
28-07-10 3.780
31-07-10 3.790
04-08-10 3.800
05-08-10 3.810
12-08-10 3.830
17-08-10 3.850
21-08-10 3.870
23-08-10 3.880
25-08-10 3.890
28-08-10 3.900
01-09-10 3.920
06-09-10 3.930
07-09-10 3.940
09-09-10 3.950
17-09-10 3.975
20-09-10 3.980
25-09-10 3.990
03-10-10 4.000
11-10-10 4.025
10-11-10 4.050
06-12-10 4.075
11-12-10 4.090
22-12-10 4.100
01-03-11 4.130
16-03-11 4.140
28-03-11 4.150
07-04-11 4.160
16-04-11 4.170
29-04-11 4.180
07-05-11 4.190
08-05-11 4.200
19-05-11 4.210
28-05-11 4.220
27-06-11 4.250
11-08-11 4.300
19-09-11 4.350
RERATA PER BULAN : 100


ANGKA PERTUMBUHAN
ANGGOTA RESMI KOSTER
NRA KOSTER WILAYAH
0001 - 0154 JaDeBoTaBek
0155 - 0170 TanjungPinang
0171 - 0243 JaDeBoTaBek
0244 - 0251 Pandaan
0252 - 0271 Surabaya
0272 - 0325 JaDeBoTaBek
0326 - 0335 Cilacap
0336 - 0364 Kupang
0365 - 0375 Kendari
0376 - 0385 Trenggalek
0386 - 0400 Pontianak
0401 - 0420 Malang
0421 - 0460 Blitar
0461 - 0540 Jember
0541 - 0615 Bondowoso
0616 - 0635 Situbondo
0636 - 0655 Denpasar
0656 - 0680 TanjungPinang
0681 - 0780 JaDeBoTaBek
0781 - 0837 JaDeBoTaBek
0838 - 0841 Indramayu
0842 - 1000 . . .

community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus

NRA terakhir dikeluarkan
pengurus pusat KOSTER:

NRA: 0841 community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
KORWIL: Indramayu


WILAYAH KOORDINASI KOSTER INDONESIA
KW WILAYAH NRA
30 Jakarta Pusat 7
20 Jakarta Barat 13
19 Jakarta Selatan 21
18 Jakarta Timur 32
21 Jakarta Utara 12
39 Tanggerang Sel 12
01 Bogor 79
02 Bogor: Cibinong 44
22 Bogor: BojongGede 6
08 Bogor: Parung 23
32 Bogor: P. Panjang
03 Bogor: LeuwiLiang 27
06 Bogor: Ciawi 27
07 Bogor: Cisarua 7
16 Bogor: Citeureup 4
17 Bogor: Cileungsi 14
05 Depok 49
40 Indramayu 4
13 Dumai
09 TanjungPinang 41
27 Cilacap 10
29 Surabaya 20
43 Ponorogo 20
44 Pacitan
33 Malang 20
48 Batu
49 AsamBagus
50 Tamanan
04 Blitar 40
41 Tulungagung  
37 Trenggalek 10
28 Pasuruan: Pandaan 8
42 Probollingo
11 Jember 80
12 Situbondo 20
38 Bondowoso 75
31 Banyuwangi
45 Banjarmasin  
46 Palangkaraya
15 Samarinda
34 Balikpapan
35 Pontianak 15
36 Bali 20
14 Kupang 30
25 Soppeng
23 Kendari 10
24 BauBau
26 Manado
47 Kawanua
10 Papua
TOTAL KORWIL 50
TOTAL NRA KOSTER 900
TOTAL ANGGOTA 5.000


KOSTER WILAYAH
SENUSANTARA

PENDATAAN KORWIL
[ pop-up ]

BELUM ANGGOTA KOSTER?
KLIK DISINI
[ pop-up ]

INAUGURASI KOSTER
[ pop-up slideshow ]

CETAK
BROSUR KOSTER

[ ukuran dalam pixel ]
1024 x 768 
   ●  800 x 600
   ●  640 x 480
   ●  520 x 390

KIRIM PESAN KE PENGPUS
KOSTER INDONESIA

singkat lengkap


AKTIVITAS KOSTER
[ pop-up ]

KONFIRMASI PEMBAYARAN
[ pop-up ]

LOGIN FACEBOOK-FORUM

KOMENTAR


 

 KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan

Go down 
5 posters
PengirimMessage
odim
PELDA KOSTER
PELDA KOSTER
odim


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6085
Total Posan : 255
Sejak : 20.09.07
Domisili : bogor-jakarta-bogor
KorWil : Bogor Raya
NRA : 124
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : 125 - Black
Sikon : married
Hobi : traveling

KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Empty
PostSubyek: KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan   KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime26.02.08 12:47

Tuli Mengancam Kaum Muda

Menurut penelitian, ketulian menyerang orang makin dini. Penyebabnya adalah gaya hidup modern, seperti mendengarkan musik melalui earphone.

Entakan irama musik menemani perjalanan Linda—sebut saja begitu namanya—selama penerbangan dari Bangkok menuju Jakarta. Sejak pesawat lepas landas hingga mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, sekitar tiga setengah jam, earphone yang tersambung pada alat pemutar musik mini terus menempel di telinga gadis 18 tahun ini.

Semula Linda merasa asyik dan nikmat bisa mendengarkan musik kesayangannya tanpa peduli orang sekitar. Namun, ketika kupingnya tak lagi disumpal, dia terkejut.

Ternyata kupingnya terus berdengung dan gerebek-gerebek. Berkali-kali Linda menelan ludah, berharap dengungan dan rasa "penuh" di telinga segera pergi, tapi gagal. Kupingnya malah makin budek. Hiruk-pikuk kesibukan bandara cuma terdengar sayup-sayup.

Untunglah, perlahan-lahan dengungan itu memudar. Tapi Linda merasa pendengarannya tak setajam sebelumnya. Kondisi ini memaksanya mendatangi klinik telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). "Dia mengalami ketulian sampai 110 desibel," kata Ratna D. Restuti, dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Proklamasi, Jakarta Pusat, yang menangani gadis itu.

Angka 110 menunjukkan ukuran intensitas pendengaran atau audiogram. Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogramnya terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.

Kebiasaan mendengarkan musik dengan alat yang langsung disumpalkan ke telinga (earphone)—yang menjadi tren di kalangan anak muda masa kini—membuat prihatin Ratna. Apalagi lingkungan sekarang tak bebas dari kepungan suara bising: rumah dengan suara berbagai peralatan elektronik, jalan raya yang penuh kendaraan bermotor, tempat-tempat hiburan dengan musik keras, dan pabrik yang penuh geraman mesin.

Menurut hasil penelitian Jenny Bashiruddin, yang juga ahli THT, efek bising ini memang luar biasa. "Tak ada yang menyadari, misalnya, pusat permainan anak-anak di mal juga sumber bising berbahaya, karena tingkat kebisingannya mencapai 90-95 desibel," kata Jenny, yang melakukan penelitian efek bising di berbagai tempat selama 2007.

Dengan tingkat suara setinggi itu, anak-anak seharusnya hanya boleh tinggal satu-dua jam. Jika lebih lama dari itu, akan terjadi kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap. Menurut Jenny, makin sering dan lama diserbu kebisingan, makin cepat berkurang masa seseorang mampu mendengar secara normal. Alhasil, tuli pun makin dini menyerang orang.

Ini rupanya menjadi kecenderungan global. Di Amerika Serikat, melalui penelitian lebih komprehensif, telah disimpulkan bahwa pendengaran sekitar 5,2 juta anak berusia 6-19 tahun terganggu gara-gara terlalu sering terpapar musik keras akibat pemakaian Walkman dan iPod, kebiasaan menikmati televisi ukuran jumbo dengan suara menggelegar, atau pergi ke klub joget dengan musik tekno ajib-ajib.

Para ahli kesehatan di sana memperkirakan anak-anak iPod generation ini bakal lebih awal mengalami presbiakusis (tuli karena usia lanjut), yakni pada usia 40-an tahun. Padahal, secara normal, pengurangan kualitas pendengaran baru terjadi saat menginjak usia 60-70 tahun. Kondisi Indonesia pun tidak jauh berbeda. Apalagi makin banyak saja orang wira-wiri dengan kabel bersumpal "tertancap" di telinga.

Bila tidak percaya kedahsyatan dampaknya, lihat saja nasib Linda. Menurut Ratna, gadis muda itu didiagnosis mengalami tuli akibat bising karena telah mendengarkan musik dengan perangkat yang langsung menempel di telinga secara terus-menerus lebih dari tiga jam. Alat seperti ini semakin berakibat buruk karena si pemakai cenderung menggeber volume keras-keras agar telinga mereka tidak terganggu suara berisik di sekitarnya. "Seperti jika digunakan di kendaraan, termasuk pesawat dan kereta api," kata Ratna.

Untunglah Linda segera mendapat pertolongan. Dengan terapi hiperbalik—memberinya obat-obatan khusus—tingkat ketuliannya berkurang, tapi tak sembuh. "Tuli akibat bising memang cuma bisa dikurangi, tidak bisa pulih seratus persen jadi normal kembali," ujar Ratna. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.

Menurut Damayanti Soetjipto, ahli THT dari Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan, paparan bising merupakan salah satu penyebab ketulian di Indonesia, yang kasusnya mencapai 0,4 persen dari total jumlah penduduk. Penyebab lainnya adalah congek, serumen (kotoran telinga), obat-obatan, usia lanjut, tuli sejak lahir, dan tuli mendadak. "Sebenarnya sebagian bisa dicegah, tapi kesadaran masyarakat soal ini masih rendah," katanya.

Untuk mendongkrak kesadaran masyarakat itu, Komisi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian dibentuk dan diresmikan Sabtu dua pekan lalu di Jakarta . Damayanti, yang menjabat sebagai ketua, menerangkan komisi nasional ini dibentuk atas rekomendasi lembaga regional yang dibentuk Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sound Hearing 2030. Tujuan utamanya mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya.

Masalahnya, kebisingan belum dianggap sebagai ancaman serius. Bising malah dianggap keren. Beberapa aktivitas kehidupan modern identik dengan kebisingan. Konser-konser musik digelar dengan sound system makin canggih. Tengok juga sejumlah kafe dan diskotek serta berbagai tempat nongkrong anak muda yang bertebaran di penjuru kota . Juga jalan raya yang makin semrawut dan bising. Itu semua masih ditambah dengan hobi mendengarkan musik dengan earphone. Sepertinya, makin bising makin keren. Tapi, jika sudah tuli, pasti tidak lagi keren.

Suara Mengalir Sampai Jauh
  • Saat suara masuk, tulang-tulang pendengaran bergetar.
  • Suara lalu diteruskan ke koklea (rumah siput), yang terletak di bagian tengah telinga.
  • Pada koklea terdapat sel-sel rambut yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara.
  • Sel rambut juga berfungsi mengubah energi akustik menjadi rangsang listrik untuk dapat diteruskan ke pusat persepsi pendengaran di otak.

Suara berfrekuensi lebih dari 80 desibel dapat membuat sel-sel rambut mengalami kelelahan.

Sel-sel rambut yang sering lelah lama-kelamaan rusak.

Kerusakan pada sel rambut menyebabkan terganggunya proses mendengar. Akibatnya, terjadi penurunan fungsi pendengaran.

Pada awalnya, penurunan fungsi pendengaran hanya bersifat sementara, tapi bila paparan bising berlangsung terus, kerusakan akan permanen.

Lama Pemaparan
Ruangan tenang: 30-40 desibel80 dB16*
Percakapan normal: 65 desibel85 dB8*
Pengisap debu, televisi: 60-70 desibel90 dB4*
Walkman/iPod: 96 desibel95 dB2*
Arena bermain anak di mal: 90-95 desibel100 dB1*
Diskotek atau klub malam: 100-120 desibel105 dB1/2*
Orkes simfoni: 110 desibel110 dB1/4*
Konser musik: rock 110-140 desibel115 dB1/8*
* Lama pemaparan tiap hari dlm jam]

mmhhhh...mikir... Piss Mann!
Kembali Ke Atas Go down
http://www.yahoo.com
Surya
Donatur KOSTER
Donatur KOSTER
Surya


ANGGOTA FORUM
Male Poin Brogader : 6217
Total Posan : 256
Sejak : 21.08.07
Domisili : Duri-Riau
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : 125
Sikon : Menikah
Hobi : Touring, main Keyboard, Fotografi
Slogan : Jangan Hanya menjadi Baik,Jadilaah Cemerlang

KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Empty
PostSubyek: iPods Bikin Telinga Berdengung   KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime06.03.08 21:48

KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan HeadsetMusik
salah satu cara pendongkrak semangat, musik membuat hidup lebih hidup,
tapi apa jadinya jika musik bikin telinga berdengung? Tentu bukan musik
yang bikin telinga 'ngungung', tapi perilaku kita mendengarkan musik
yang membuat pendengaran jadi tak tajam lagi.Para peneliti di Australia menemukan sekitar seperempat pengguna iPods mengalami gangguan pendengaran. iPods mania atau pemakai portable music players lainnya sering beresiko mengalami kenaikan telinga berdengung (tinnitus)
atau masalah pendengaran lainnya, kecenderungan ini lebih banyak
dijumpai pada pengguna iPods yang gila-gilaan memutar volume iPods-nya.National
Acoustic Laboratories di Sydney meminta para responden mendengarkan
musik dengan volume sebanding dengan perangkat bermesin motor (ie:
mesin bor). Para peneliti menemukan bahwa tingkat dengungan (tinnitus) akan meningkat karena pendengaran tak bisa lagi mengadopsi kebiasaan normal telinga mereka. Penelitian
tersebut mencatat sekitar 25 persen responden cenderung mendengarkan
iPods ataupun portable musik lainnya dalam kapasitas 'bising' sebanding
dengan tingkat kebisingan suara-suara pada alat pemotong rumput maupun
perangkat bermesin motor, dengan rata-rata intensitas diatas 85
decibels.Dalam ukuran normal, orang dengan pendengaran normal
audiogram-nya terletak antara 0 sampai 20 decibels, lebih dari 30
decibels dengan rentangan sampai 100 desibel berarti ada gangguan
pendengaran. Ukuran intensitas pendengaran normal dicatat dalam
bentuk audiogram, dimana audigram yang terletak antara 30 sampai 40
decibels termasuk gangguan ringan. Dari 40 sampai 60 decibels termasuk
skala sedang. Antara 60 sampai 90 desibel sudah berat. Sebagai
gambaran, bunyi mesin bor jalanan sama dengan 100 desibel. Mesin
pesawat terbang 120 desibel. Sedang ruangan yang tenang kira-kira
sekitar 30 sampai 40 desibel."Menikmati alunan musik disco,
menghadiri pesta dansa, bekerja di pabrik, mendengarkan musik sambil
berkendara atau hanya mendengarkan musik didalam kamar, apapun
kondisinya jika mengganggu telinga hal tersebut sudah termasuk kategori
'kebisingan'," ujar Professor Harvey Dillon, penggagas penelitian."Akan
lebih baik jika mendengarkan musik dalam frekuensi normal, mungkin
gangguan ini tak tampak dalam waktu dekat namun tak menutup kemungkinan
memicu gangguan yang lebih berat beberapa tahun mendatang," tambah Prof. Dillon. (sky/rit)
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.net/profile.forum
Tamu
Tamu
Anonymous



KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan   KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime11.04.08 13:42

:koster: Bendera Indonesia
Kembali Ke Atas Go down
eWiNz
PELTU KOSTER
PELTU KOSTER
eWiNz


ANGGOTA FORUM
Male Poin Brogader : 5809
Total Posan : 327
Sejak : 21.06.08
Domisili : Kendari
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : Red Maroon and Black Tirev
Sikon : Stand By
Hobi : Touring, Racing, Modif. Hmmm ...

KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Empty
PostSubyek: MUSIK ITU SEHAT   KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime30.06.08 15:10

Hampir setiap orang menggunakan musik pada saat santai atau mungkin
untuk mendapatkan energi. Tapi disiplin terapi musik menggunakan musik
lebih jauh, dari memerangi depresi sampai melawan kanker.

Cheryl Dileo, seorang profesor terapi musik dan direktur Arts and Quality Life research Center di Temple University
mengatakan bahwa terapi musik adalah praktek berbasis bukti yang dapat
mengubah secara fisik, fisiologi, sosial dan daerah kognitif melalui
pengalaman musik dan hubungan yang berkembang antara klien dan pemberi
terapinya.

Nyalakan radio pada stasiun favorit untuk
menghilangkan mood jelek tidak sebaik terapi musik, jelas Dileo.
Bantuan diri melalui musik bukanlah terapi musik, walqaupun banyak
orang menggunakan musik untuk diri mereka masing-masing, contohnya
relakasasi untuk memperbaiki mood mereka atau teman olahraga.

Terapi
musik melibatkan proses antar personal melalui seorang ahli terapi
terlatih yang menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk
memenuhi kebutuhan klien yang diujinya. Walaupun banyak orang
mengetahui secara intuisi bagaimana menggunakan musik bagi mereka,
ketika digunakan dalam proses terapi musik oleh ahli terapi terlatih,
dapat menjadi lebih berdaya dalam mencapai hasil positif dari fisik,
fisiologi, kognitif dan sosial.

Menurut Dileo, penggunaan terapi
musik sudah bnyak sekali. Terapi musik dapat digunakan untuk mengurangi
kecemasan pada pasien di rumah sakit yang menjalani prosedur medik yang
sulit. Juga dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan mood.
Terapi musik juga dapat membantu pasien depresi mengekspresikan
perasaan mereka. Terapi musik telah digunakan untuk menjaga pasien
alzheime tetap kalem dan membantu meningkatkan ingatan mereka di Institute for Music and Neurologic Function di Beth Abraham family of Health Services, New York City. Di Children’s Memorial Hospital Chicago, ahli terapi musik terdaftar Elisabeth Pociask menggunakan terapi musik untuk membantu orangtua baru menenangkan bayi mereka.

Dileo
mengatakan bahwa ahli terapi musik harus disertifikasi, yang artinya
mereka harus menghadiri program kuliah 4 tahun dan menyelesaikan
supervisi internal dan lulus ujian nasional. Namun demikian, program
musik non formal dapat membantu. Katherine Puckett, direktur nasional mind-body medicine di Cancer Treatment Centers of America mengetakan
bahwa ketika mereka tidak mempunyai ahli terapi musik sebagai staf,
pusat ini menggunakan musik hanya untuk membantu pasien-pasien mereka.
Menenangkan tubuh dapat membantu menghilangkan nyeri fisik dan orang
lebih sedikit memerlukan pengobatan.

Cancer Treatment Centers of America
menjaga perpustakaan musik tersedia bagi pasien dan mereka mempunyai
kegiata khusus yang membantu pelepasan emosi bagi pasien-pasien.
Beberapa orang dapat melepaskan emosi melalui berbicara, tapi beberapa
orang perlu pelepasan non verbal. Pucket mengatakan bahwa orang-orang
merespon musik. Musik menenangkan, membuat nyaman dan menyejukan.
Kembali Ke Atas Go down
http://www.yahoo.com
dexolgenk
Jenderal KOSTER
Jenderal KOSTER
dexolgenk


ANGGOTA FORUM
Male Poin Brogader : 6037
Total Posan : 3355
Sejak : 25.12.07
Domisili : Batam Island
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : Thunder 125 ... pengen dijadiin kaya motard..
Sikon : Single
Hobi : Surfing
Slogan : Keep Fighting ( Tetap Berusaha, bukan terus berantem )

KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Empty
PostSubyek: KESEHATAN: Tuli Mengancam Kaum Muda   KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime11.10.08 10:36

Tuli Mengancam Kaum Muda

Menurut penelitian, ketulian menyerang orang makin dini. Penyebabnya adalah gaya hidup modern, seperti mendengarkan musik melalui earphone.


Entakan irama musik menemani perjalanan Linda—sebut saja begitu namanya—selama penerbangan dari Bangkok menuju Jakarta . Sejak pesawat lepas landas hingga mendarat di Bandar Udara Soekarno-Hatta, sekitar tiga setengah jam, earphone yang tersambung pada alat pemutar musik mini terus menempel di telinga gadis 18 tahun ini.

Semula Linda merasa asyik dan nikmat bisa mendengarkan musik kesayangannya tanpa peduli orang sekitar. Namun, ketika kupingnya tak lagi disumpal, dia terkejut. Ternyata kupingnya terus berdengung dan gerebek-gerebek. Berkali-kali Linda menelan ludah, berharap dengungan dan rasa "penuh" di telinga segera pergi, tapi gagal. Kupingnya malah makin budek. Hiruk-pikuk kesibukan bandara cuma terdengar sayup-sayup.

Untunglah, perlahan-lahan dengungan itu memudar. Tapi Linda merasa pendengarannya tak setajam sebelumnya. Kondisi ini memaksanya mendatangi klinik telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). "Dia mengalami ketulian sampai 110 desibel," kata Ratna D. Restuti, dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Proklamasi, Jakarta Pusat, yang menangani gadis itu.

Angka 110 menunjukkan ukuran intensitas pendengaran atau audiogram. Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogramnya terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.

Kebiasaan mendengarkan musik dengan alat yang langsung disumpalkan ke telinga (earphone)—yang menjadi tren di kalangan anak muda masa kini—membuat prihatin Ratna. Apalagi lingkungan sekarang tak bebas dari kepungan suara bising: rumah dengan suara berbagai peralatan elektronik, jalan raya yang penuh kendaraan bermotor, tempat-tempat hiburan dengan musik keras, dan pabrik yang penuh geraman mesin.

Menurut hasil penelitian Jenny Bashiruddin, yang juga ahli THT, efek bising ini memang luar biasa. "Tak ada yang menyadari, misalnya, pusat permainan anak-anak di mal juga sumber bising berbahaya, karena tingkat kebisingannya mencapai 90-95 desibel," kata Jenny, yang melakukan penelitian efek bising di berbagai tempat selama 2007.

Dengan tingkat suara setinggi itu, anak-anak seharusnya hanya boleh tinggal satu-dua jam. Jika lebih lama dari itu, akan terjadi kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap. Menurut Jenny, makin sering dan lama diserbu kebisingan, makin cepat berkurang masa seseorang mampu mendengar secara normal. Alhasil, tuli pun makin dini menyerang orang.

Ini rupanya menjadi kecenderungan global. Di Amerika Serikat, melalui penelitian lebih komprehensif, telah disimpulkan bahwa pendengaran sekitar 5,2 juta anak berusia 6-19 tahun terganggu gara-gara terlalu sering terpapar musik keras akibat pemakaian Walkman dan iPod, kebiasaan menikmati televisi ukuran jumbo dengan suara menggelegar, atau pergi ke klub joget dengan musik tekno ajib-ajib.

Para ahli kesehatan di sana memperkirakan anak-anak iPod generation ini bakal lebih awal mengalami presbiakusis (tuli karena usia lanjut), yakni pada usia 40-an tahun. Padahal, secara normal, pengurangan kualitas pendengaran baru terjadi saat menginjak usia 60-70 tahun. Kondisi Indonesia pun tidak jauh berbeda. Apalagi makin banyak saja orang wira-wiri dengan kabel bersumpal "tertancap" di telinga.

Bila tidak percaya kedahsyatan dampaknya, lihat saja nasib Linda. Menurut Ratna, gadis muda itu didiagnosis mengalami tuli akibat bising karena telah mendengarkan musik dengan perangkat yang langsung menempel di telinga secara terus-menerus lebih dari tiga jam. Alat seperti ini semakin berakibat buruk karena si pemakai cenderung menggeber volume keras-keras agar telinga mereka tidak terganggu suara berisik di sekitarnya. "Seperti jika digunakan di kendaraan, termasuk pesawat dan kereta api," kata Ratna.

Untunglah Linda segera mendapat pertolongan. Dengan terapi hiperbalik—memberinya obat-obatan khusus—tingkat ketuliannya berkurang, tapi tak sembuh. "Tuli akibat bising memang cuma bisa dikurangi, tidak bisa pulih seratus persen jadi normal kembali," ujar Ratna. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.

Menurut Damayanti Soetjipto, ahli THT dari Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan, paparan bising merupakan salah satu penyebab ketulian di Indonesia, yang kasusnya mencapai 0,4 persen dari total jumlah penduduk. Penyebab lainnya adalah congek, serumen (kotoran telinga), obat-obatan, usia lanjut, tuli sejak lahir, dan tuli mendadak. "Sebenarnya sebagian bisa dicegah, tapi kesadaran masyarakat soal ini masih rendah," katanya.

Untuk mendongkrak kesadaran masyarakat itu, Komisi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian dibentuk dan diresmikan Sabtu dua pekan lalu di Jakarta . Damayanti, yang menjabat sebagai ketua, menerangkan komisi nasional ini dibentuk atas rekomendasi lembaga regional yang dibentuk Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sound Hearing 2030. Tujuan utamanya mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya.

Masalahnya, kebisingan belum dianggap sebagai ancaman serius. Bising malah dianggap keren. Beberapa aktivitas kehidupan modern identik dengan kebisingan. Konser-konser musik digelar dengan sound system makin canggih. Tengok juga sejumlah kafe dan diskotek serta berbagai tempat nongkrong anak muda yang bertebaran di penjuru kota . Juga jalan raya yang makin semrawut dan bising. Itu semua masih ditambah dengan hobi mendengarkan musik dengan earphone. Sepertinya, makin bising makin keren. Tapi, jika sudah tuli, pasti tidak lagi keren.





Suara Mengalir Sampai Jauh
1. Saat suara masuk, tulang-tulang pendengaran bergetar.
2. Suara lalu diteruskan ke koklea (rumah siput), yang terletak di bagian tengah telinga.
3. Pada koklea terdapat sel-sel rambut yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara.
4. Sel rambut juga berfungsi mengubah energi akustik menjadi rangsang listrik untuk dapat diteruskan ke pusat persepsi pendengaran di otak.

Suara berfrekuensi lebih dari 80 desibel dapat membuat sel-sel rambut mengalami kelelahan.
Sel-sel rambut yang sering lelah lama-kelamaan rusak.
Kerusakan pada sel rambut menyebabkan terganggunya proses mendengar. Akibatnya, terjadi penurunan fungsi pendengaran.
Pada awalnya, penurunan fungsi pendengaran hanya bersifat sementara, tapi bila paparan bising berlangsung terus, kerusakan akan permanen.



Batas Intensitas Kebisingan
Lama Pemaparan

Ruangan tenang: 30-40 desibel
80 dB
16*

Percakapan normal: 65 desibel
85 dB
8*

Pengisap debu, televisi: 60-70 desibel
90 dB
4*

Walkman/iPod: 96 desibel
95 dB
2*

Arena bermain anak di mal: 90-95 desibel
100 dB
1*

Diskotek atau klub malam: 100-120 desibel
105 dB
1/2*

Orkes simfoni: 110 desibel
110 dB
1/4*

Konser musik: rock 110-140 desibel
115 dB
1/8*

*Lama pemaparan tiap hari (jam)
Kembali Ke Atas Go down
http://www.btmc125.tk
dexolgenk
Jenderal KOSTER
Jenderal KOSTER
dexolgenk


ANGGOTA FORUM
Male Poin Brogader : 6037
Total Posan : 3355
Sejak : 25.12.07
Domisili : Batam Island
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : Thunder 125 ... pengen dijadiin kaya motard..
Sikon : Single
Hobi : Surfing
Slogan : Keep Fighting ( Tetap Berusaha, bukan terus berantem )

KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan   KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime11.10.08 10:37

ga nolak cendol min.....
Kembali Ke Atas Go down
http://www.btmc125.tk
boybowie
Jenderal KOSTER
Jenderal KOSTER
boybowie


ANGGOTA FORUM
Male Poin Brogader : 6623
Total Posan : 4444
Sejak : 05.08.08
Domisili : Jakarta Selatan
KorWil : Jakarta Selatan
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : 125cc
Sikon : kawin
Hobi : touring
Slogan : Jadikanlah hidupmu penuh dengan persahabatan dan kekeluargaan

KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan   KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime11.10.08 16:09

Kalau begitu kita tidak boleh pake earphone ya Bro...
Trus ketempat hiburan yang music-nya keras gimana?
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.net/profile.forum
Sponsored content





KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Empty
PostSubyek: Re: KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan   KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan Icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 
KESEHATAN: MUSIK: dan Kesehatan
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» KESEHATAN: Kehadiran Wanita Cantik Bisa Merusak Kesehatan Pria Normal
» KESEHATAN: LINGKUNGAN: Pemanasan Global dan Kesehatan
» KESEHATAN: KOLESTEROL: dan Kesehatan

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: Forum Bebas :: OlahRaga, Hobi, Rekreasi & Petualangan | Sport, Hobby, Recreation & Adventure :: Pojok Kesehatan | Health Corner-
Navigasi: