SISTEM TRANSMISI KELAJUAN SUZUKI THUNDER, HUBUNGANNYA RPM DAN KMPHBAGAIMANA MENINGKATKAN RPM ATAU KMPH VIA SISTEM TRANSMISI?(C) 2006—2010 — EE ONE S KOSTER 0115 Thunder RiderBERAPA BANYAK GERIGI CAKRAM-GIGI?Brp banyak gigi yg harus ditambahkan atau dikurangin pd cakram-gigi depan atau belakang utk memperoleh akselerasi atau top speed sesuai dgn yg diinginkan?
Perhitungan eksakt sangat matematis, tp cara paling sederhana adalah berdasarkan pd persentasi kenaikan atau penurunan diinginkan.
Jika spdmotor dgn top speed 120 km/jam, cakram-gigi depan bergigi 15 dan cakram-gigi belakang bergigi 45, maka rasio FGR (Final Gear Ratio) asal adalah 45/15 atau 3/1 alias 3 : 1, dan kebalikan rasio FGR asal adalah 15/45 atau 1/3 alias 1 : 3.
Pd Suzuki Thunder, baik yg 125 maupun yg 250, rasio gigi 1 adalah sekitar 3, sedangkan rasio gigi 5 adalah sekitar 1 [0,95 atau mendekati 1]. Artinya, kekuatan tarikan gigi 1 bisa mencapai lbh 3 X kekuatan tarikan gigi 5, sebaliknya, kekuatan tarikan gigi 5 tak sampai 1/3 X kekuatan tarikan gigi 1. Sedangkan kelajuan puncak dpt dicapai pd gigi 5 adalah lbh 3 X lipat kelajuan dpt dicapai pd gigi 1. Jika misalnya kelajuan maksimum pd gigi 1 hanya 50 kmph, maka kelajuan maksimum dpt dicapai pd gigi 5 lbh drpd 150 kmph.
Pd Suzuki Thunder, baik yg 125 maupun yg 250, baik reduksi awal (initial reduction) maupun reduksi akhir (final reduction) adalah diatas 3. Sekitar 3,2 utk awal dan 3,5 utk akhir.
Rasio gigi secara keseluruhan ditentukan oleh semua faktor diatas, mulai dari rasio gigi transmisi hingga sproket, dimana terjadi faktor reduksi krn faktor jarak antara pasangan sproket dan diameter memasing sproket.
MENAIKKAN DAN MENURUNKAN KMPH ATAU KELAJUAN PUNCAKMisalkan, jika top speed sekarang ingin dinaikkan jadi 180 km/jam, maka kenaikan adalah 180/120 = 3/2 = 1,5 x atau 150%.
Rasio FGR menjadi 3 x 2/3 = 6/3 = 2, dan kebalikannya, 1/3 x 3/2 = 3/6 = 1/2 = 0,5.
Jika ingin diubah adalah cakram-gigi belakang, maka banyak gigi cakram-gigi belakang menjadi 15 x 2 atau 15 / 0,5 = 30.
Jika ingin diubah adalah cakram-gigi depan, maka banyak gigi cakram-gigi depan menjadi 45 / 2 atau 45 x 0,5 = 22,5 dibulatkan jadi 23.
Rasio FGR sekarang adalah 30/15 = 2 dan kebalikannya 15/30 = 0,5, atau 45/23 = 1,96 dan kebalikannya 23/45 = 0,51.
Misalkan, jika top speed sekarang ingin diturunkan jadi 90 km/jam, maka penurunannya adalah 90/120 = 3/4 = 0,75 x atau 75%.
Rasio FGR menjadi 3 x 4/3 = 12/3 = 4, dan kebalikannya, 1/3 x 3/4 = 3/12 = 1/4 = 0,25.
Jika ingin diubah adalah cakram-gigi belakang, maka banyak gigi cakram-gigi belakang menjadi 15 x 4 atau 15 / 0,25 = 60.
Jika ingin diubah adalah cakram-gigi depan, maka banyak gigi cakram-gigi depan menjadi 45 /4 atau 45 x 0,25 = 11,25, dibulatkan jadi 11.
Rasio FGR sekarang adalah 60/15 = 4 dan kebalikannya 15/60 = 0,25, atau 45/11 = 4,09 dan kebalikan 11/45 = 0,24.
Kesimpulannya, jika rasio FGR diturunkan, maka top speed naik. Sebaliknya, jika rasio FGR dinaikkan, maka top speed turun. Dgn kata lain, top speed berbanding terbalik dgn rasio FGR.
MENAIKKAN DAN MENURUNKAN RPM ATAU AKSELERASIMisalkan, jika RPM maksimum adalah 10.000 rpm dan ingin ditingkatkan jadi hanya 12.000 rpm, maka rasio FGR harus diperbesar, 12.000/10.000 = 12/10 = 6/5 = 1,2, dan kebalikkannya 10.000/12.000 = 10/12 = 5/6 = 0,83 = 83%.
Jika rasio FGR asal adalah 3 dan kebalikannya 1/3 = 0,333, maka rasio FGR baru harus menjadi 3 x 6/5 = 18/5 = 3,6 dan kebalikannya 1/3 x 5/6 = 5/18 = 0,278.
Jika ingin diubah adalah cakram-gigi belakang, maka banyak gigi cakram-gigi belakang menjadi 15 x 3,6 atau 15 / 0,278 = 53,96 dibulatkan jadi 54.
Jika ingin diubah adalah cakram-gigi depan, maka banyak gigi cakram-gigi depan menjadi 45 / 3,6 atau 45 x 0,278 = 12,51, dibulatkan jadi 13.
Rasio FGR sekarang adalah 54/15 = 3,6 dan kebalikannya 15/54 = 0,278, atau 45/13 = 3,46 dan kebalikannya 13/45 = 0,289.
Misalkan, jika RPM maksimum adalah 10.000 rpm dan ingin dibatasi jadi hanya 8.000 rpm, maka rasio FGR harus diperkecil, 8.000/10.000 8/10 = 4/5 = 0,8, dan kebalikannya 1.000/8.000 = 10/8 = 5/4 = 1,25 = 125%.
Jika rasio FGR asal adalah 3 dan kebalikannya 1/3 = 0,333, maka rasio FGR baru harus menjadi 3 x 4/5 = 12/5 = 2,4, dan kebalikannya 1/3 x 5/4 = 5/12 = 0,417.
Jika ingin diubah adalah cakram-gigi belakang, maka banyak gigi cakram-gigi belakang menjadi 15 x 2,4 atau 15 / 0,417 = 35,98 dibulatkan jadi 36.
Jika ingin diubah adalah cakram-gigi depan, maka banyak gigi cakram-gigi depan menjadi 45 / 2,4 atau 45 x 0,417 = 18,765, dibulatkan jadi 19.
Rasio FGR sekarang adalah 36/15 = 2,4 dan kebalikannya 15/36 = 0,42, atau 45/19 = 2,37 dan kebalikannya 19/45 = 0,42.
Kesimpulannya, jika rasio FGR diturunkan, maka RPM turun. Sebaliknya, jika rasio FGR dinaikkan, maka RMP naik. Dgn kata lain, RPM dan akselerasi berbanding lurus dgn rasio FGR.
KESIMPULAN: PILIH RACING ATAU TOURINGJika kita ambil rasio gerigi sproket depan dan belakang, umpamanya adalah bulat 15/45 atau 1/3, dgn mengurangi banyak gerigi sproket belakang shg kurang drpd 45, menjadi 44, 43, 42, 41, atau 40, maka berarti kita melakukan penambahan kelajuan puncak dgn mengorbankan tarikan. Lakukan pilihan ini jika Suzuki Thunder anda dipakai terutama utk jalan rata dan mulus atau digunakan utk orientasi racing. Sebaliknya, dgn menambah banyak gerigi sproket belakang shg lbh drpd 45, menjadi 46, 47, 48, 49, atau 50, maka berarti kita melakukan penambahan tarikan dgn mengorbankan kelajuan puncak. Lakukan pilihan ini jika Suzuki Thunder anda dipakai terutama utk jalan naik-turun dan bergelombang atau digunakan utk orientasi touring.
PRAKTEK STANDARJadi ada 2 pilihan, apakah mengubah cakram-gigi depan atau cakram-gigi belakang. Satu aturan teknik berlaku umum dlm praktek adalah bahwa, jika cakram-gigi depan harus diperkecil, maka lbh baik memperbesar cakram-gigi belakang, krn cakram-gigi depan berfungsi sbg pengemudi (driver) yg melakukan upaya (effort), sedangkan cakram-gigi belakang sbg terkemudi (driven) yg menjadi beban (load), shg secara mekanik lbh efisien.
Perlu dicatat bahwa pengubahan cakram-gigi tak hanya mengubah rasio kemudi final, tp juga juga mengubah penggunaan daya dibutuhkan utk memutar roda belakang. Begitu kedudukan batas garis atas rantai berubah thdp poros lengan ayun (swing arm pivot), begitu pula kecendrungan kendaraan thdp squat (tunggingan). Jika hanya cakram-gigi depan diperkecil, maka bagian belakang kendaraan akan memperoleh lbh banyak anti-squat. Jika hanya cakram-gigi belakang diperbesar, maka bagian belakang kendaraan juga akan memperoleh lbh banyak anti-squat. Jika cakram-gigi baik depan maupun belakang diubah, bbrp kalkulasi gemetrik harus dilakukan utk memperoleh bgmn hasil kejadiannya. Pengubahan ukuran cakram-gigi merupakan pekerjaan yg harus dilakukan dgn teliti dan seksama. Meskipun tak mengganggu pengendara, tapi merupakan satu komponen atau subsistem dlm sistem transmisi roda gigi kendaraan secara keseluruhan yg berdampak pd gerak maju dan laju kendaraan.
__________________________________________________
(C) 2006-2010 - EE ONE S KOSTER 0115 Thunder Rider
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.