Login Disini Bro...! Kalau belum Login silahkan Register! Terimakasih.
Komunitas Suzuki Thunder [KOSTER] Indonesia

www.suzuki-thunder.com
koster.indonesianforum.net
Login Disini Bro...! Kalau belum Login silahkan Register! Terimakasih.
Komunitas Suzuki Thunder [KOSTER] Indonesia

www.suzuki-thunder.com
koster.indonesianforum.net
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.





 
BerandaPortalIndeksForum STIMilistLatest imagesBlogToolBarRSS FeedPencarianBukuTamuJoin KOSTERKontak KamiKontak PengurusThunderThunder KamiModifikasiTouringRiders Of The MonthGalleryOutletBursaLegalSpiritualKomunitasWilayahBeritaLoginPendaftaran
Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Similar topics
TOPIK PILIHAN
KOSTER 2005 — 2010
community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
MUSIK KOSTER







Real-Time Clock
community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
Latest topics
» MODIF: Pasang Delta Box di Thunder + Kuping Yamaha V-ixion
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime03.11.15 12:35 by Deden Andriawan

» [NUBIE] brian; bekasi...
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime03.11.15 12:27 by Deden Andriawan

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Jakarta Timur: BEJAT
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime30.10.13 17:33 by 124m4

» KOSTER WEB INFO: http://www.suzuki-thunder.tk. Forum Komunitas Suzuki Thunder. Sign up and Join Us
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime25.06.13 19:02 by webster

» KORWIL: KOSTER Bekasi
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime02.02.13 13:15 by harry2yo

» WARTA: KOSTER Denpasar | Bali: KOBRA
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime02.02.13 13:14 by harry2yo

» WARTA: Obrolan dan Kabar KOSTER Ponorogo
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime02.02.13 13:14 by harry2yo

» tip mengatasi pengisian thunder 125 biar awet spul ama akinya
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime16.12.12 23:07 by Arip Apendi

» salam kenal para master thunder, tolong upload dong motor para master
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime13.12.12 9:53 by Deden Andriawan

» MODIF: MetaMorfosa Thunder Mimin
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime05.12.12 17:44 by nanto_art

» MODIF: PROFIL: Modifikasi Cicilan
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime05.12.12 17:38 by nanto_art

» MODIF: Akhirnya UpSideDown
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime05.12.12 17:35 by nanto_art

» thundie ane,,masih proses modif ne... blm ssuai keinginan...hehe...
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime05.12.12 17:31 by nanto_art

» Thunder Black & White Simplicity
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime05.12.12 17:30 by nanto_art

» POLL: MODIF: Mau Hasil Modifikasi Maksimum???
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime05.12.12 17:28 by nanto_art

» MODIF: Dilema Modifikasi, Prioritas, dan Opsi: Sport? Touring? Sport-Touring?
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime05.12.12 17:24 by nanto_art

» NEWBIE : Salam Kenal smua mas bro, Arief Jakarta Selatan
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime28.11.12 13:43 by harry2yo

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Surabaya
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime27.11.12 16:54 by t.aguss

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Samarinda
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime01.11.12 11:34 by harry2yo

» MODIF: Ganti Lampu Utama Thunder dengan Lampu Lain
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime01.11.12 11:13 by harry2yo

» DIJUAL SUZUKI THUNDER 125 TH 2007(DES) HARGA 7JT
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime01.11.12 11:10 by harry2yo

» KOPDAR POUNDSTERLING KOSTER LEUWILIANG
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime01.11.12 11:06 by harry2yo

» NEWBIE from Batam
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime01.11.12 11:01 by harry2yo

» MODIF: Ganti Ban Thunder dengan Ban Lebar
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime01.11.12 11:00 by harry2yo

» Setelan Angin Karburator
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime22.10.12 1:00 by double

» DI JUAL BODY KIT MOTOR SPORT (FULL FAIRING) SUZUKI THUNDER
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime04.10.12 1:21 by voltage

» Nyari KOSTER di daerah Bandung biar bisa bantu Modif :D
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime24.09.12 13:08 by bhaktiaditya

» MODIF: Ubah Thunder ke Model Mono-ShockBreaker
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime21.09.12 18:28 by harry2yo

» Salam Kenal....
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime21.09.12 18:18 by harry2yo

» SALAM KENAL DARI SAYA WEBSTER
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime21.09.12 18:16 by harry2yo

» Salam kenal untuk semuanya disini
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime21.09.12 18:14 by harry2yo

» Thunder 125 thn 2009 ganti karbu konvesional venturi 26,koq gak stabil ya?
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime04.09.12 0:01 by enjienji

» KOSTER OUTLET: FuelFlow Booster: Performance Booster | Fuel Saver: X Power
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime01.08.12 0:47 by manyon

» MODIF: Saran utk Thunder 125 2005 Non-Kick Starter
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime18.07.12 7:42 by Deden Andriawan

» WARTA: Obrolan Hangat dan Kabar Terbaru KOSTER Depok | KORIDOR
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime20.06.12 17:50 by Deden Andriawan

User Yang Sedang Online
Total 6 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 6 Tamu

Tidak ada

User online terbanyak adalah 234 pada 17.12.09 20:24
SITUS KOSTER
BLOG KOSTER
FACEBOOK KOSTER


community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus;

SKEMA INSTALASI
APLIKASI facebook KOSTER

instal : klik disini

KOMENTAR


Punya FaceBook? Tambahkan KOSTER Indonesia dan KorWilnya disini :

Temukan dan tambahkan semua teman KOSTER seIndonesia di FaceBook anda bro!

E-MAIL GRATIS THUNDER
daftar dan periksa disini !!
provided and supported by :
powered by :
MESIN LACAK
NAVIGASI
PAGINA BANTU

E-MAIL KOSTER

PESAN KE PENGPUS
KOSTER INDONESIA

singkat lengkap

MILIS GROUP

Ketikkan E-Mail Anda:





Powered by
www.suzuki-thunder.net

NOTIFIKASI FORUM

Ketikkan E-Mail Anda:





Delivered by
www.suzuki-thunder.net

ANGGOTA KOSTER

ANGKA PERTUMBUHAN
ANGGOTA FORUM KOSTER
WAKTU ANGGOTA
01-09-06 1
20-04-08 1.000
10-05-09 2.000
07-10-09 2.500
09-12-09 3.000
23-12-09 3.050
06-01-10 3.100
02-02-10 3.200
18-02-10 3.250
05-03-10 3.300
22-04-10 3.350
03-04-10 3.375
09-04-10 3.400
08-05-10 3.500
05-06-10 3.600
16-06-10 3.625
17-06-10 3.630
18-06-10 3.635
19-06-10 3.640
23-06-10 3.650
28-06-10 3.670
02-07-10 3.680
06-07-10 3.690
07-07-10 3.700
15-07-10 3.737
21-07-10 3.750
23-07-10 3.760
25-07-10 3.770
28-07-10 3.780
31-07-10 3.790
04-08-10 3.800
05-08-10 3.810
12-08-10 3.830
17-08-10 3.850
21-08-10 3.870
23-08-10 3.880
25-08-10 3.890
28-08-10 3.900
01-09-10 3.920
06-09-10 3.930
07-09-10 3.940
09-09-10 3.950
17-09-10 3.975
20-09-10 3.980
25-09-10 3.990
03-10-10 4.000
11-10-10 4.025
10-11-10 4.050
06-12-10 4.075
11-12-10 4.090
22-12-10 4.100
01-03-11 4.130
16-03-11 4.140
28-03-11 4.150
07-04-11 4.160
16-04-11 4.170
29-04-11 4.180
07-05-11 4.190
08-05-11 4.200
19-05-11 4.210
28-05-11 4.220
27-06-11 4.250
11-08-11 4.300
19-09-11 4.350
RERATA PER BULAN : 100


ANGKA PERTUMBUHAN
ANGGOTA RESMI KOSTER
NRA KOSTER WILAYAH
0001 - 0154 JaDeBoTaBek
0155 - 0170 TanjungPinang
0171 - 0243 JaDeBoTaBek
0244 - 0251 Pandaan
0252 - 0271 Surabaya
0272 - 0325 JaDeBoTaBek
0326 - 0335 Cilacap
0336 - 0364 Kupang
0365 - 0375 Kendari
0376 - 0385 Trenggalek
0386 - 0400 Pontianak
0401 - 0420 Malang
0421 - 0460 Blitar
0461 - 0540 Jember
0541 - 0615 Bondowoso
0616 - 0635 Situbondo
0636 - 0655 Denpasar
0656 - 0680 TanjungPinang
0681 - 0780 JaDeBoTaBek
0781 - 0837 JaDeBoTaBek
0838 - 0841 Indramayu
0842 - 1000 . . .

community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus

NRA terakhir dikeluarkan
pengurus pusat KOSTER:

NRA: 0841 community, thunder 125', 'thunder 250', KOSTER, 'komunitas suzuki thunder indonesia', 'thunder community', 'thunder rider community', sti, tc, tci, tc125, trc, trc125, tic, bathoc, intec, besed, sepedamotor, motor, moto, motorcycle, motosport, community, tour, touring, race, racing, 'safety riding', driving, modifikasi, modification, troubleshooting, maintenance, performa, performance, appearance, indonesia, parung, tesqscape, firwany, kospad, kompas, kopasus
KORWIL: Indramayu


WILAYAH KOORDINASI KOSTER INDONESIA
KW WILAYAH NRA
30 Jakarta Pusat 7
20 Jakarta Barat 13
19 Jakarta Selatan 21
18 Jakarta Timur 32
21 Jakarta Utara 12
39 Tanggerang Sel 12
01 Bogor 79
02 Bogor: Cibinong 44
22 Bogor: BojongGede 6
08 Bogor: Parung 23
32 Bogor: P. Panjang
03 Bogor: LeuwiLiang 27
06 Bogor: Ciawi 27
07 Bogor: Cisarua 7
16 Bogor: Citeureup 4
17 Bogor: Cileungsi 14
05 Depok 49
40 Indramayu 4
13 Dumai
09 TanjungPinang 41
27 Cilacap 10
29 Surabaya 20
43 Ponorogo 20
44 Pacitan
33 Malang 20
48 Batu
49 AsamBagus
50 Tamanan
04 Blitar 40
41 Tulungagung  
37 Trenggalek 10
28 Pasuruan: Pandaan 8
42 Probollingo
11 Jember 80
12 Situbondo 20
38 Bondowoso 75
31 Banyuwangi
45 Banjarmasin  
46 Palangkaraya
15 Samarinda
34 Balikpapan
35 Pontianak 15
36 Bali 20
14 Kupang 30
25 Soppeng
23 Kendari 10
24 BauBau
26 Manado
47 Kawanua
10 Papua
TOTAL KORWIL 50
TOTAL NRA KOSTER 900
TOTAL ANGGOTA 5.000


KOSTER WILAYAH
SENUSANTARA

PENDATAAN KORWIL
[ pop-up ]

BELUM ANGGOTA KOSTER?
KLIK DISINI
[ pop-up ]

INAUGURASI KOSTER
[ pop-up slideshow ]

CETAK
BROSUR KOSTER

[ ukuran dalam pixel ]
1024 x 768 
   ●  800 x 600
   ●  640 x 480
   ●  520 x 390

KIRIM PESAN KE PENGPUS
KOSTER INDONESIA

singkat lengkap


AKTIVITAS KOSTER
[ pop-up ]

KONFIRMASI PEMBAYARAN
[ pop-up ]

LOGIN FACEBOOK-FORUM

KOMENTAR


 

 IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami

Go down 
5 posters
PengirimMessage
Thunder Rider
Admin | WebMaster
Admin | WebMaster
Thunder Rider


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 27452
Total Posan : 24741
Sejak : 19.06.07
Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0115
Jabatan : Penasehat Ahli
Thunder :
  • 125
Julukan : Wild Horse | Silver Hawk
Status :
  • kawin | nikah
Sikon : 1I2A
Hobi : 1001
Slogan : Tiap Pribadi adalah Unik

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime12.10.09 21:34

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI



Artikel ini ditulis, berkaitan dengan bencana nasional gempa bumi dan Tsunami, untuk mengingatkan kembali berbagai bencana gempa bumi di tanahair. Artikel ini merupakan artikel pengetahuan ilmiah popular kontemporer, terdiri dari tiga bagian:

  1. MELACAK PUSAT DAN SAAT GEMPA BUMI :
    EPISENTRUM

  2. SKALA KEKUATAN DAN TENAGA GEMPA BUMI :
    SKALA MERCALLI DAN SKALA RICHTER

  3. MACAM GEMPA DAN SEBAB GEMPA BUMI :
    VULKANIK DAN TEKTONIK


Naskah ini asli dan belum pernah dimuat dimana pun sebelumnya. Artikel ini pertama kali saya tulis pada 1984 atau lebih 25 tahun lalu, ketika saya masih bekerja sebagai geophysicist dan seismologist, tapi belum pernah dipublikasi. Namun pengetahuan tak pernah basi.

Tulisan ini boleh dikutip seluruh atau sebagian asal menyebutkan sumbernya. HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dilindungi Undang-Undang.

Semoga bermanfaat bagi rekan sekalian. Atas perhatian rekan-rekan, saya ucapkan banyak terimakasih.

Salam hangat.





Achmad Firwany


______________________________________________________________________

(C) 1984-2009 — Achmad Firwany

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dari tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedalam bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dalam bentuk apapun atau dalam cara apapun, mencakup tapi tak terbatas pada cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; untuk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dari pemilik hak atas karya intelektual ini.

Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.

Kembali Ke Atas Go down
http://pro.tesqscape.com/
Thunder Rider
Admin | WebMaster
Admin | WebMaster
Thunder Rider


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 27452
Total Posan : 24741
Sejak : 19.06.07
Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0115
Jabatan : Penasehat Ahli
Thunder :
  • 125
Julukan : Wild Horse | Silver Hawk
Status :
  • kawin | nikah
Sikon : 1I2A
Hobi : 1001
Slogan : Tiap Pribadi adalah Unik

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime12.10.09 21:40



GEMPA BUMI DAN TSUNAMI






MELACAK PUSAT DAN SAAT GEMPA BUMI


(C) 1984-2009 — Achmad Firwany



bagian pertama dari tiga tulisan




 

Awal milenium ini dunia kembali diguncang berbagai gempa di berbagai penjuru, juga di Indonesia. Banyak bangunan runtuh dan hancur, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Media masa, baik cetak maupun elektronik kerap menyebutkan lokasi pusat gempa yang diduga, yang ternyata terletak beratus atau beribu mil jauhnya dari tempat kejadian. Pada kesempatan ini penulis ingin sedikit mengulas bagaimana lokasi suatu pusat gempa diketahui dan bagaimana mengetahui kapan tepatnya gempa terjadi pada sumbernya.



SEISMOLOGI
 

Gempa bumi adalah getaran alam. Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang perilaku alam ini adalah ilmu alam atau fisika. Gempa terjadi dibawah permukaan bumi. Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang bumi ini adalah ilmu bumi atau geologi. Sedangkan geofisika merupakan ilmu terapan yang dibangun berdasarkan penerapan fisika pada geologi untuk mengetahui perilaku fisik bumi. Seismologi adalah salah satu cabang geofisika yang khusus mempelajari tentang gempa.


 

SEISMOGRAF
 

Daerah sumber gempa dan kekuatan gempa dapat diketahui berkat suatu alat yang disebut seismograf, yang berfungsi mendeteksi gempa melalui sensor getaran gempa yang dalam istilah teknis disebut getaran seismik, dan mentranslasikan getaran ini kedalam gambar pola gelombang serta menterjemahkannya kedalam angka-angka besaran sebagai data. Rekaman seismograf ini disebut seismogram. Seismograf dirancang untuk untuk merekam gelombang seismik berikut data berkaitan lainnya, seperti sumber getaran, arah getaran, dan kekuatan getaran.
 

Dalam seismologi, sumber atau pusat gempa dibawah permukaan bumi disebut fokus gempa atau hiposentrum (hypocenter), dan titik di permukaan bumi yang ditarik melalui garis tegaklurus terhadapnya disebut episentrum (epicenter). Hingga kini telah diteliti berbagai hiposentrum hingga kedalaman 1.000 km dari episentrum. Dalam kemajuan teknologi sekarang ini, seismograf modern sudah merupakan sebuah sistem komputer akusisi-data seismik waktu-nyata (real-time seismic data-aquistion computer system). Seismograf mengukur gelombang seimik dengan beberapa cara. Salah satu cara adalah dengan mendeteksi gelombang melalui sensor pengindera getaran bumi. Gelombang yang diukur pun ada beberapa macam.



GELOMBANG SEISMIK
 

Gelombang gempa yang dalam istilah teknis disebut gelombang seismik memiliki karakteristik tersendiri. Berdasarkan waktu tiba (arrival time) gelombang pada sensor seismograf, ada tiga macam gelombang seismik.
 

Pertama, gelombang seismik primer (primary seismic wave, P-wave), yang tiba paling awal, secara fisik digolongkan gelombang membujur atau gelombang longitudinal, merupakan gelombang tekanan atau desakan (pressure wave, compression wave, push-pull wave), yang menekan dan mendorong bebatuan dalam arah rambatnya ketika melewatinya. Gelombang P merambat melalui padatan, cairan, dan gas. Di air dan di udara, gelombang ini merupakan gelombang sonik atau gelombang suara.
 

Kedua, gelombang seismik sekunder (secondary seismic wave, S-wave), yang tiba kemudian, yang secara fisik digolongkan gelombang melintang atau gelombang transversal, merupakan gelombang guncang (shake wave) atau gelombang gunting (shear wave), yang bersifat sangat merusak karena memotong bebatuan sisi-menyisi tegak-lurus arah rambatnya. Gelombang S hanya merambat melalui padatan, tidak melalui cairan dan gas karena tak ada pergeseran beban rapat yang menghantarkannya.
 

Ketiga, gelombang tertier (tertiary wave, T-wave), yang tiba paling ahir, merupakan gelombang permukaan (surface wave) yang menjalar sepanjang permukaan bumi, atau disebut juga gelombang seismik panjang (long seismic wave, L-wave) karena panjang-gelombangnya mencapai 1 mil, yang lebih dikenal dengan sebutan gelombang Raleigh (Raleigh wave). Gelombang P dan S disebarkan dari hiposentrum secara serentak ke semua arah pada saat gempa terjadi. Sedangkan gelombang T disebarkan secara radius oleh episentrum yang terbentuk ketika gelombang P dan gelombang S mencapai permukaan bumi. Pola gelombang permukaan adalah seperti riak gelombang terjadi pada permukaan air ketika sebutir batu dilemparkan ke kolam.


MEDIA SEISMIK
 

Gelombang P bergerak paling cepat, mencapai dua kali lipat kecepatan gelombang S. Gelombang T paling lambat. Dengan demikian waktu tiba gelombang S lebih awal daripada gelombang P, dan terahir gelombang T. Gelombang P merambat dengan kecepatan rata-rata 10 km per detik, sedangkan gelombang S rata-rata 5 km per detik. Secara fisik, kecepatan rambat gelombang seismik didalam bumi sangat bergantung pada kerapatan (density) material media dilaluinya yang sekaligus merupakan penghantarnya. Makin padat dan rapat material kerak bumi, makin cepat gelombang seismik merambat. Makin kedalam bumi, makin rapat materialnya, dan makin cepat gelombang seimik merambat seperti tampak pada tabel 1. Namun pada lapisan antara kerak bumi dan inti bumi, material kembali merenggang, menunjukkan bahwa inti bumi sebenarnya terdiri dari material cair.



INTERVAL SEISMIK
 

Diatas 7.000 mil jarak antara seismograf dan episentrum terjadi kelambatan waktu tiba gelombang P, atau gelombang P tiba dibawah jadwal semestinya. Sedangkan gelombang S seringkali tak lagi dapat dideteksi. Tampak bahwa pada pada jarak ini gelombang P telah menembus bagian kerak bumi mendekati bagian terdalam, sekitar 1.800 mil atau 2.896 km dari permukaan, yang tak lagi merupakan bagian padat dapat menghantarkan gelombang P secara cepat, melainkan bagian cair, sehingga gelombang S tak lagi terhantarkan. Karena secara alami material kerak bumi tak homogen, maka waktu tiba gelombang seismik pada stasiun berjarak sama terhadap pusat gempa tidak selalu pasti sama, tapi terjadi deviasi beberapa detik hingga menit. Permukaan bumi yang dilapisi lapisan lunak yang mengandung banyak humus atau lapisan cuaca (wheatering layer) akan memperlambat rambat gelombang. Untuk memperoleh kecepatan rambat gelombang akurat diperlukan koreksi-koreksi statis dan dinamis. Namun interval atau beda waktu tiba gelombang P dan gelombang S akan selalu lebih-kurang sama.



jarak stasiun
seismograf
terhadap
episentrum

waktu tiba
gelombang
primer Tp

waktu tiba
gelombang
sekunder Ts

selang
waktu tiba
gelombang
Tp î º Ts

kecepatan
gelombang
primer
Vp

kecepatan
gelombang
sekunder
Vs

mil

km

mnt:dtk

mnt:dtk

mnt:dtk

km/dtk

km/dtk

100

161

0:27

0:47

0:20

5,96

3,43

1.000

1.610

3:20

6:00

2:40

8,05

4,47

2.000

3.220

5:56

10:48

4:52

9,04

4,07

3.000

4.830

8:00

14:30

6:30

10,06

5,55

4.000

6.440

9:50

17:50

8:00

10,92

6,02

5.000

8.050

11:26

20:51

9:25

11,73

6,43

6.000

9.660

12:43

23:27

10:44

12,66

6,87

7.000

11.270

13:50

25:39

11:49

13,58

7,32

kecepatan rata-rata rambat gelombang seismik :

10,25

5,63

1 mil = 1,609.344 km. 1 km = 0,621.371 mil.


TABEL 1.TABEL KONSULTASI EPISENTRUM GEMPA BUMI



FOKUS SEISMIK
 

Berdasarkan interval waktu tiba gelombang P dan S, mengacu pada table yang telah dibuat berdasarkan pengukuran-pengukuran sebelumnya, seperti pada tabel 1, dapat diketahui radius episentrum terhadap stasiun seismograf. Dengan mencari interseksi busur-busur lingkaran radius stasiun-stasiun seismograf berbeda yang tersebar di berbagai tempat sekitar gempa, yang mencatat getaran gempa secara serentak dalam waktu bersamaan, dapat diketahui arah episentrum terhadap posisi stasiun seismograf, yaitu pada titik interseksi. Paling sedikit diperlukan tiga lingkaran pada peta dimana stasiun seismograf berbeda sebagai pusat masing-masing. Secara geodetik, dengan mengukur jarak stasiun terhadap daerah terkena gempa, dapat dihitung jarak episentrum dari daerah tersebut. Dengan mengkonsultasikan hasilnya terhadap peta geografis bumi dapat diketahui dengan tepat lokasi episentrum. Sedangkan untuk mengetahui lokasi hiposentrum, informasi yang diperoleh harus dikonsultasikan dengan peta geologis dibawah episentrum. Korelasi angka-angka pada tabel dapat digambarkan sebagai grafik 1 (kurva) atau grafik 2 (batang).



WAKTU SEISMIK
 

Seismograf bekerja secara waktu-nyata (real-time), sehingga secara tepat mencatat hari, jam, menit hingga detik ketika masing-masing gelombang seismik mencapai sensor seimik pada stasiun-stasiun berbeda. Berdasarkan waktu tiba gelombang pada stasiun, dengan menghitung mundur, dapat diketahui secara tepat kapan gempa terjadi pada hiposentrum.


Kembali Ke Atas Go down
http://pro.tesqscape.com/
Thunder Rider
Admin | WebMaster
Admin | WebMaster
Thunder Rider


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 27452
Total Posan : 24741
Sejak : 19.06.07
Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0115
Jabatan : Penasehat Ahli
Thunder :
  • 125
Julukan : Wild Horse | Silver Hawk
Status :
  • kawin | nikah
Sikon : 1I2A
Hobi : 1001
Slogan : Tiap Pribadi adalah Unik

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime12.10.09 21:46




SKALA KEKUATAN DAN TENAGA GEMPA BUMI


(C) 1984-2009 — Achmad Firwany



bagian kedua dari tiga tulisan




 

Belakangan ini di suratkabar dan televisi sering diberitakan tentang gempa bumi (earth-quake) berikut efek kerusakan dan kecelakaan diakibatkannya, serta ukuran kekuatannya dalam skala Richter. Gempa ini terjadi di berbagai belahan bumi, termasuk Indonesia. Begitu juga bencana alam sebagai akibat gelombang pasang Tsunami. Tiap kali ada pemberitaan gempa, hampir selalu dinyatakan kekuatannya dalam skala Richter, yang bagi banyak orang awam tidak dapat mengartikannya, kecuali akibat gempa ditimbulkannya. Tulisan ini akan sedikit mengupas apa yang dimaksud dengan skala Richter, dan berapa besar tenaga seismik yang mampu mengguncang bumi pada skala tersebut.



SKALA GEMPA
 

Skala yang dimaksud diatas adalah skala kekuatan gempa-bumi yang digunakan dalam seismologi dan geofisika. Skala ini merupakan tingkat ukuran kekuatan (intensity) dan besaran (magnitude) gempa, yang menyatakan besar energi kandungan goncangan tersebut. Selanjutnya disini disebut sebagai MS (Mercalli Scale) dan RS (Richter Scale). Berikut ini adalah perbedaan mendasar antara dua skala ini.
 

MS merupakan skala kekuatan kentara (apparent intensity) yang diukur secara visual dan subyektiv, berdasarkan pada akibat atau efek tampak ketika gempa berlangsung. MS dinyatakan dalam angka romawi dari I sampai XII.
 

Sedangkan RS merupakan skala kekuatan mutlak (absolute intensity) yang diukur secara obyektif, berdasar pada pengukuran gerak tanah, sebagaimana ditentukan oleh rekaman gelombang seismik, yang dihasilkan oleh seismograf yang dipasang pada suatu jarak diketahui dari episentrum (pusat gempa pada permukaan bumi) yang tegaklurus terhadap hiposentrum (sumber gempa didalam bumi). RS dinyatakan dalam angka arabik dari 1 sampai 9, selebihnya skala dibawah 1 dan diatas 9 merupakan skala ektensi untuk gempa ekstra.
 

MS dikatakan sebagai skala subyektif karena disusun berdasarkan pada akibat gempa dirasakan atau tampak oleh manusia pada suatu area episentral. Jadi MS tak menentukan berapa besar kekuatan goncangan sebenarnya pada hiposentrum. Karena penyusunan kekuatan gempa yang tak obyektif pada MS, maka pemakaian skala RS lebih memuaskan untuk referensi ilmiah, dan mengingat bahwa RS juga disusun berdasarkan pada amplitudo runutan (trace amplitude) getaran pada seismograf.



SKALA MERCALLI
 

Skala pertama kekuatan subyektif gempa bumi, terdiri dari 10 skala, diperkenalkan pada 1883, merupakan perbaikan skala yang diajukan pada 1874 oleh M.S. Rossi dan F.A. Forrel. Skala ini disempurnakan lagi pada 1902 oleh G. Mercalli, Cancani, dan Sieberg, sehingga menjadi 12 skala, yang diatas disebut sebagai MS. Namun skala ini kemudian diperbaiki lagi pada 1931 oleh Wood dan Newman, dan versi termodifikasi yang disebut sebagai MMS (Modified Mercalli Scale) ini, secara otomatis menggantikan MS. Pada 1950 di Jepang, para seismologis Jepang juga membuat ukuran objektif gempa dalam 7 skala dapat disesuaikan dengan MS.



SKALA RICHTER
 

Karena MMS masih memiliki referensi yang subyektif, maka skala kekuatan obyektif gempa bumi diajukan pada 1935 oleh Charles F. Richter dan Benno Guttenberg, seismologist Amerika Serikat, di California Institute of Technology, skala mana hingga kini kita kenal sebagai skala Richter atau RS.
 

Untuk menghubungkan efek RS terhadap MMS, pada 1956 Richter melakukan penyesuaian besaran pada MMS yang sesuai dengan besaran pada RS, sehingga diperoleh hubungan skala subyektif dan skala obyektif. MMS yang dimodifikasi oleh Richter ini disebut sebagai MMS 56. Namun Pada 1964 MMS 56 diperbaiki lagi oleh Medvedev, Sponheuer, dan Karnik, dan disebut MSK MMS 56. Istilah MS atau MMS yang digunakan sekarang merujuk pada skala modifikasi terahir ini. Deskripsi lengkap tentang skala intensitas seismik ini mengacu pada buku-teks Richter (Richter, Charles F., Elementary Seismology. Freeman, San Francisco, USA, 1958).



PENGUKURAN SKALA
 

Dalam MS, intensitas gempa membesar sesuai dengan nomor skala. Getaran paling lemah dinyatakan pada skala I, berada dibawah ambang batas kepekaan manusia, disebut getaran infra-seismik, hanya dapat dideteksi oleh sensor seismograf. Getaran sangat lemah pada skala II, dapat dirasakan oleh sebagian orang yang tengah berada pada keadaan diam ketika gempa sedang berlangsung. Getaran lemah pada Skala III, dapat dirasakan oleh sebagian orang yang berada pada tempat diam, seperti rumah, tapi tidak bagi mereka yang tengah berada pada kendaraan bergerak. Pada skala III ini, air pada bejana sudah mulai bergoyang. Pada skala IV, getaran merambat keseluruh rumah. Skala V akan membanting daun pintu dan jendela rumah. Skala VI akan menggeser perabotan rumah.
 

Skala VII akan mendentangkan lonceng gereja, dan orang yang sedang mengendarai mobil dapat merasakan getarannya. Skala VIII akan menumbangkan pohon dan melongsorkan tanah. Skala IX akan merekahkan tanah beberapa cm dan membengkokkan rel kereta-api. Skala X merekahkan tanah hingga beberapa meter dan mengambrukkan jembatan. Pada skala XI, bangunan gedung runtuh total. Sedangkan pada skala XII, tanah merekah hingga beberapa km, sebagian permukaan tanah terangkat dan sebagian lagi terhentak, dan terjadi pengrusakan total permukaan bumi. Deskripsi MS adalah seperti pada tabel 1.



skala
Rossi-Ferrel
1874 - 1883
skala
Jepang
1950
skala
Mercalli
termodifikasi
1902 - 1964
Deskripsi analog besaran
intensitas | kekuatan gempa
pada skala Mercalli
I0Igempa ekstra lemah
II1IIgempa sub lemah
III2IIIgempa infra lemah
IV2,3IVgempa sangat lemah sekali
V-VI3Vgempa sangat lemah
VII4VIgempa lemah | kecil
VII-VII4,25VI-VIIgempa moderat | menengah
VIII4,5VIIgempa kuat | besar
IX5VIIIgempa sangat kuat
X6IXgempa sangat kuat sekali
X6Xgempa ultra kuat
X7XIgempa supra kuat
X7XIIgempa ekstra kuat


TABEL 1.SKALA MERCALLI
 



Dalam RS, intensitas gempa juga membesar sesuai dengan nomor skala seperti pada MS. Namun jika pada MS peningkatan kekuatan adalah secara kualitatif, maka pada RS peningkatan kekuatan adalah secara kuantitatif. Dalam RS, dinyatakan bahwa dalam urutan nomor skala yang merupakan bilangan bulat (integer), kekuatan meningkat secara logaritmis desimal (10 log, logaritma berbasis 10). Dengan kata lain, tiap peningkatan nomor skala integral, kekuatan gempa meningkat 10 kali lipat: 1 (log 0), 10 (log 1), 100 (log 2), 1.000 (log 3), dan seterusnya. Deskripsi RS adalah seperti tampak pada tabel 2.

 

 

skala
Richter
1935
deskripsi analog besaran
intensitas | kekuatan gempa
dan kandungan energi gempa
pada skala Richter
efek fisik
akibat gempa
yang terdeteksi
oleh manusia

  0,0  -  0,9

gempa ektra lemah

tak terdeteksi

  1.0  -  1,9

gempa sub lemah

tak terasa

  2.0  -  2,9

gempa infra lemah | kecil sekali

hampir tak terasa

  3,0  -  3,9

gempa sangat lemah

mengayunkan

  4.0  -  4,9

gempa lemah | kecil

mengguncangkan

  5,0  -  5,9

gempa moderat | medium | sedang

merusakan

  6.0  -  6,9

gempa kuat | besar

menghancurkan

  7,0  -  7,9

gempa sangat kuat | besar sekali

meruntuhkan

  8,0  -  8,9

gempa ultra kuat

memporakperandakan

  9,0  -  9,9

gempa supra kuat

menengelamkan

10,0 - 10,9

gempa ekstra kuat

tak terperikan


TABEL 1.SKALA RICHTER



FORMULA RICHTER
 

Besaran mutlak skala Richter dinyatakan sebagai berikut : Magnitudo skala Richter adalah nilai logarithma berbasis 10 dari tinggi amplitudo maksimum gelombang seismik dalam mikrometer yang dicatat oleh seismograf dengan faktor perbesaran 2.800 dan faktor peredaman 0,8, berjarak 100 km dari episentrum. Untuk jarak berebeda seismograf terhadap episentrum, Richter membuat tabel koreksi. Secara matematis, magnitudo skala Richter dihitung dengan formula Richter.
 

Formula Richter adalah sebagai berikut : M Richter scale = log (A / T) + F (g,h) + Cs + Cr, dimana M = magnitudo atau besaran skala Richter, A = amplitudo maksimum pada seismogram dalam unit mikrometer, T = tempo atau periode waktu gelombang seisimik dalam detik per siklus, F (g,h) = fungsi koreksi jarak dari episentrum ke geosensor seismograf (g), dan dari episentrum ke hiposentrum (h), Cs = koreksi stational, dan Cr = koreksi regional.



TENAGA GEMPA
 

Besar energi seismik terkandung dalam gucangan gempa dihitung dengan formula matematik sebagai berikut : 10 log E = 11,3 + 1,8 x M Richter scale, dimana E = energi dalam unit Erg, atau 10 Log E = (11,3 + 1,8 x M Richter scale) / 10^7, untuk E = energi dalam unit Joule. 1 Joule setara dengan energi dibutuhkan untuk memindahkan batu seberat 1 kg sejauh 1 meter. Berarti gempa berkekuatan 6 skala Richter memiliki energi sebesar 10^22 erg (10 log E = 22,1) atau 10^15 Joule. Energi mana mampu menggeser batu seberat seribu ton atau sejuta kg (10^6 kg) sejauh sejuta km (10^9 m) dalam waktu 1 detik.



EFEK GEMPA
 

Efek gempa besar paling jelas adalah guncangan (shock). Ada tiga macam guncangan terjadi, khususnya di episentrum. Pertama, guncangan awal (fore-shocks, initial shocks), merupakan gempa kecil disebut tremor, biasanya terjadi beberapa kali, dan makin lama makin kuat. Kedua guncangan utama (main shock), merupakan gempa merusak. Bisa cukup sekali, tapi bisa juga beberapa kali. Ketiga guncangan ahir (after-shock, final shocks), juga merupakan tremor yang terjadi beberapa kali, tapi makin lama makin lemah. Pada gempa besar, guncangan ahir ini baru meredam setelah beberapa bulan.
 

Efek utama gempa adalah suara keras. Sebagian besar suara ini justeru bukan berasal dari hiposentrum, melainkan dari episentrum dan radius efektifnya pada permukaan bumi sebagai akibat benturan dan keruntuhan. Efek kedua adalah api dan kebakaran. Api terjadi jika dari dalam bumi disemburkan gas panas, khususnya jika terjadi ledakan gunung berapi, tapi juga bisa berasal dari instalasi pipa gas dan listrik dibawah tanah. Ketiga adalah efek terhadap air laut, terlebih jika sumber gempa berada dibawah permukaan samudera, maka akan terjadi gelombang seismik lautan yang mirip gelombang pasang, yang populer dengan nama Tsunami. Panjang-gelombang Tsunami dari puncak ke puncak bisa mencapai 200 km dan tinggi puncak amplitudo gelombangnya bisa mencapai 20 meter, sehingga bila menerpa pantai mampu masuk ke dalam pesisir sejauh 2 s/d 20 km dan menyapu bangunan setinggi 2 s/d 20 meter.



Kembali Ke Atas Go down
http://pro.tesqscape.com/
Thunder Rider
Admin | WebMaster
Admin | WebMaster
Thunder Rider


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 27452
Total Posan : 24741
Sejak : 19.06.07
Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0115
Jabatan : Penasehat Ahli
Thunder :
  • 125
Julukan : Wild Horse | Silver Hawk
Status :
  • kawin | nikah
Sikon : 1I2A
Hobi : 1001
Slogan : Tiap Pribadi adalah Unik

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime12.10.09 22:11




MACAM GEMPA DAN SEBAB GEMPA BUMI


(C) 1984-2009 — Achmad Firwany




bagian ketiga dari tiga tulisan




Frekuensi gempa bumi belakang ini cukup tinggi. Terjadi di berbagai tempat di belahan bumi, dengan kekuatan bervariasi. Banyak ahli geofisika mencoba menjelaskan fenomena ini, sejak berabad-abad lalu: Mengapa gempa terjadi? Orang awam umumnya tahu bahwa ledakan gunung berapi menimbulkan gempa bumi. Tapi gempa juga bisa terjadi tanpa ada sebuah gunung pun yang meletus. Orang pun berasumsi bahwa mungkin ada gunung meledak dibawah permukaan laut, atau peristiwa seperti Krakatau tengah terjadi. Tulisan ini mencoba sedikit menelesuri berbagai penyebab gempa bumi.



SEBAB GEMPA

Berdasarkan penyebabnya, ada dua macam gempa. Gempa alami (natural quake) yang terjadi secara alami, dan gempa buatan atau gempa tiruan (artificial quake) yang sengaja dibuat manusia untuk tujuan teknik atau ilmiah. Gempa buatan-manusia dilakukan misalnya seperti akibat percobaan bom atom, dan penelitian untuk mengetahui komposisi lapisan-lapisan tanah dibawah permukaan bumi, untuk pemetaan geologik, khususnya untuk keperluan pertambangan seperti eksplorasi minyak dan gas bumi. Sudah tentu gempa buatan-manusia merupakan gempa terkendali yang tak merusak dan membahayakan. Namun ternyata kita bisa belajar banyak dari gempa tiruan.

Dengan mensimulasi gempa, kita bisa lebih banyak tahu tentang cara bagaimana mendeteksi sumber gempa alami berikut kandungan energi seismik dilepaskannya. Berdasar asalnya, gempa alami dapat dibedakan atas dua macam, yaitu yang berasal dari dalam bumi (internal origin), dan yang berasal dari luar bumi (external origin, extra-terrestrial) seperti gempa karena benturan meteor atau komet dari angkasa luar. Sedangkan gempa berasal dari dalam bumi sendiri masih dapat dibedakan atas dua macam berdasarkan sumbernya, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.



VULKANIK DAN TEKTONIK

Gempa vulkanik disebabkan oleh letusan gunung berapi (vulcano), baik yang berada di daratan maupun dibawah permukaan lautan. Sumber gempa vulkanik mudah diketahui berdasarkan peta gunung berapi, dan daerah yang terguncang jelas hanya sekitar radius gunung, serta efek kerusakan yang ditimbulkan bergantung pada efektivitas dan frekuensi ledakan. Namun gempa yang paling sering terjadi justeru tergolong tektonik, dan gempa tektonik ini puluhan hingga ribuan kali lebih kuat dari gempa vulkanik. Gempa tektonik disebabkan oleh pergesaran lempeng tektonik (tectonic plate) pada kerak (crust) bumi, khususnya pergerakan sepanjang retakan-retakan (faults) dan patahan-patahan (cracks) lempeng tektonik.

Teori pergeseran lempeng tektonik atau hanyutan benua (continental drift) atau penyebaran dasar laut (sea-floor spreading) merupakan teori geofisika paling modern tentang perilaku kerak bumi yang mampu menjelaskan secara rinci sebab gempa tektonik. Teori ini mendasarkan pada kenyataan bahwa kerak bumi merupakan sekumpulan lempengan-lempengan padat dan berat yang mengambang diatas lapisan bumi cair dan lunak seperti lumpur beku (slush). Formasi bebatuan dan karang pada kerak dibumi dibentuk dari dasar kerak bumi, dan berlangsung terus menerus sebagai efek pelepasan panas inti bumi cair yang mendidih melalui selimut (mantel) bumi. Ketika suatu formasi baru dibentuk, terjadi desakan dari bawah yang menggeser lempengan, sehingga terjadi keretakan dan benturan antar patahan lempeng.

Teori hanyutan benua ini sebenarnya telah dinyatakan 15 abad lampau secara tersurat dalam Al-Qur`an, surah 27 ayat 88:


wa taraa `al jibaala, tahsabu haa jaamidatan, wa hiya tamurru marra `als sahaabi. shun'a`allaahi `alladziy `atqana kulla syay`in. `inna huu khabiyrunm bi maa taf'aluwna.[ Q `aln naml 27:88 ]









Dan kalian-telah-menampak sang-gunung-gunung dengan-samar-berulang-samar-akan–dia [seolaholah dia] tengah-mandak [diam, statik], dan [padahal] dia dia-tengah-beranjak [bergerak, dinamik, hanyut bersama benua] bagai-telah-beranjak sang-awan. [demikianlah] pelaksanaan Allah Dia-yang Dia-telah-mengokohkan | memantapkan segala sesuatu. Sesungguhnya Dia [Allah] menerima-kabar tentang apa-apa-saja-yang kalian-lakukan.[ Q `aln naml 27:88 ]

[transliterasi, translasi, dan transkripsi oleh penulis: Achmad Firwany]




GRAVITASI DAN MAGNETIK

Kerak bumi memiliki ketebalan rata-rata 25 mil atau sekitar 40 km. Dibawah lithosfir atau landas benua, kerak ini merupakan lapisan granitik Si-Al (Silisium-Aluminium) dan dapat mencapai kedalaman 40 mil atau 64 km, tapi hanya 5 mil atau 8 km dibawah hidrosfir atau dasar laut sebagai lapisan basaltik Si-Ma (Silisium-Aluminium). Tebal lapisan lempeng tektonik diperkirakan sekitar 40 km sesuai dengan ketebalan kerak. Dibawah kerak atau lempeng ini terdapat lapisan antara semacam lumpur beku yang dikenal dengan istilah ketaksinambungan Mohorovisis (Mohorovicic discontinuity) dengan ketebalan sekitar 100 km. Dibawahnya adalah lapisan mantel karang silika padat dengan ketebalan sekitar 1.800 mil atau 2.896 km yang menyelimuti inti bumi.

Inti bumi terdiri dari bagian cair dan bagian padat, keduanya merupakan komposisi besi dan nikel panas. Didalam inti cair setebal 1.360 mil atau 2.188 km diperkirakan terdapat inti bumi padat super rapat dengan radius mencapai 815 mil atau 1.312 km. Diperkirakan inti bumi padat merupakan pembangkit medan gravitasi bumi, dan inti bumi cair sebagai pembangkit medan magnetik bumi. Total radius bumi rata-rata pada ekuator sekitar 3.963 mil atau 6.378 km. Namun dari ketebalan ini, tak lebih dari seperseratusnya yang mampu kita teliti dengan baik dengan teknologi yang telah kita miliki sekarang ini.



ISOTASI

Apapun teori dikemukakan untuk menjelaskan gempa alami berasal dari dalam bumi, yang jelas dapat kita garisbawahi bahwa tiap saat bumi selalu berupaya mencapai tahana keseimbangan sementara (quasi equilibrium state), penyesuaian-kembali isostatik (isostatic readjusment), atau restorasi isostasi (restoration of isostacy) dalam medan gravitasi dan medan elektromagnetik buana, keseimbangan mana disebut isostasi (isostacy) oleh Dutton, geologis Amerika, pada 1889. Karenanya bumi tak pernah diam. Bumi kita sesungguh adalah benda yang memiliki kecerdasan kosmik (cosmic intelligence), sebagai salah satu benda angkasa yang turut menjaga keseimbangan kosmik secara keseluruhan.





Penulis:
Achmad Firwany
MSc MIEEE CEE CDP CCP CSP
ahli seismologi dan geofisika eksplorasi minyak dan gas bumi,
fisika, elektronika, komputer, teknologi informasi dan komunikasi,
pengamat kosmofisika dan penterjemah ilmiah Al Qur`an.


1978-1988, bekerja sebagai geophysicts dan seismologist, geophysical engineer dan seismic computer programmer, untuk geophysical and seismic computer data processing, pada berbagai perusahaan eksplorasi minyak dan gas bumi multinasional dan nasional, antara lain pada SSL (Seismograph Service Limited), MOI (Mobil Oil Indonesia), DigiCon, GECO (GeoService Company), divisi seismik ElNusa (Elektronika Nusantara, subsidiari PERTAMINA), dll. 1988-1993, bekerja sebagai computer engineer dan programmer, pada berbagai perusahaan komputer. 1994-sekarang, bekerja sebagai internet presence provider dan konsultan teknologi informasi dan komunikasi | sibernetika dan telematika.






BIBLIOGRAFI


  • Broms, Allan, Our Emerging Universe – The Creation and Evolution of the Universe, the Solar System, and the Planet Earth, New York: Dell Publishing Co., Inc., 1961.
  • Carson, Rachel L., The Sea Around Us, New York: The New American Library of World Literature, Inc., 3rd printing, 1956.
  • Rapport, Samuel and Helen Wright (editors), The Crust of The Earth, New York: The New American Library of World Literature, Inc., 4th printing, 1962.



REFERENSI


  • Al Qur`an, mushhaf arabiyan.
  • Ballentyne, D. W. G., and D. R. Lovett, A Dictionary of Named Effects and Laws in Chemistry, Physics and Mathematics, London: Chapman and Hall, ltd., 4th edition, 1980.
  • Barnhart, Robert K. (editor), The World Book Dictionary, Chicago, Ilinois: World Book, Inc., 1988.
  • Cayne (editor In Chief), Benard S., Encyclopedia Americana, Danbury, Connecticut: Grolier Incorporated, 1981.
  • Childs, W. H. J., Physical Constants, London: Chapman and Hall, ltd., 9th edition, 1972.
  • Funk (editor), Charles Earle, New College Standard Dictionary, New York: Funk & Wagenalls Company, 1956.
  • Jerrard, H. G., and D. B. McNeils, A Dictionary of Scientific Units, London: Chapman and Hall, Ltd., 3rd edition, 1972.
  • Kondo (editor), Herbert, The New Book of Popular Science, Connecticut, Danbury: Grolier Inc., 1981.
  • Mandel, Siegfried, Dictionary of Science, New York: Dell Publishing Co., Inc., 3rd printing, 1972.
  • Moore, W. G., A Dictionary of Geography, Harmmonsworth, Middlesex: Penguin Books Ltd., 6th edition, 1973.
  • Morris (editor), William, The Grolier International Dictionary, Danbury, Connecticut: Grolier Incorporated, 1981.
  • O`day, Edward F., Physical Quantities and Units, Engelwood Cliffs, New Jersey: Prentica-Hall, Inc., 1967.
  • Osman (consultant editor), Tony, New Encyclopaedia of Science, Cordoba: Purnel Reference Books, 1979.
  • Pitt (editor), Valerie H., A Dictionary of Physics, Harmmonsworth, Middlesex: Penguin Books Ltd., reprinted edition, 1980.
  • Sheriff (compiler), Robert E., Encylopedic Dictionary of Exploration Geophysics, Tulsa, Oklahoma: SEG – Society of Exploration Geophysicist, 2nd edition, 1984.
  • Shirkevich, M., and N. Koshkin, and F. Leib (translator), HandBook of Elementary Physics, Moscow: Foreign Languages Publishing House, 196?.
  • Spiegel, Murray R., Mathematical HandBook of Formulas and Tables, New York: McGraw-Hill Book Company, 1968.
  • Uvarov, E. B., D. R. Chapman, and Alan Isaacs, A Dictionary of Science, Harmmonsworth, Middlesex: Penguin Books Ltd., reprinted 4th edition, 1972.
  • Watson, Jane Werner, The World of Science, New York: Golden Press Inc., 1966.
  • Whitten, D. G. A. with J. R. V. Brooks, A Dictionary of Geology, Harmmonsworth, Middlesex: Penguin Books Ltd., 1981.



INTERNET SOURCES






______________________________________________________________________

(C) 1984-2009 — Achmad Firwany

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dari tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedalam bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dalam bentuk apapun atau dalam cara apapun, mencakup tapi tak terbatas pada cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; untuk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dari pemilik hak atas karya intelektual ini.

Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.



Sumber: www.com19.web.id

Kembali Ke Atas Go down
http://pro.tesqscape.com/
Thunder Rider
Admin | WebMaster
Admin | WebMaster
Thunder Rider


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 27452
Total Posan : 24741
Sejak : 19.06.07
Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0115
Jabatan : Penasehat Ahli
Thunder :
  • 125
Julukan : Wild Horse | Silver Hawk
Status :
  • kawin | nikah
Sikon : 1I2A
Hobi : 1001
Slogan : Tiap Pribadi adalah Unik

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime13.10.09 12:58




BIANG GEMPA TEKTONIK






SEBUAH SEJARAH ILMIAH LEMPENG TEKTONIK DUNIA

A SCIENTIFIC HISTORY OF WORLD' TECTONIC PLATES


(C) 1989-2009 — Achmad Firwany








Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah lebih sepuluh kali diguncang gempa tektonik (tectonic quake) besar. Yang terbesar, Desember 2004, di DIA (Daerah Istimewa Aceh) dan propinsi Sumatera Utara, dan sekitarnya, dengan kekuatan 9,9 pada skala Richter, sehingga disusul oleh Tsunami, dan menewaskan lebih 170.000 orang. Dan yang terbesar kemudian, Mei 2006, di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan sekitarnya, dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter, dan menewaskan lebih 5.500 orang. Sebelumnya, gempa di Nias, Maret 2005 lalu, menewaskan sekitar 1.000 orang. Belum terhitung korban jiwa gempa di Sulawesi dan Papua.



Gempa tektonik semacam ini akan terus-menerus terjadi secara periodik di berbagai wilayah di Nusantara, bahkan di seluruh dunia, terutama di wilayah pesisir, seperti dinyatakan oleh garis tegas tampak pada gambar dibawah ini.




PETA EPISENTRUM GEMPA TEKTONIK INDONESIA





PETA EPISENTRUM GEMPA TEKTONIK DUNIA


Gempa tektonik, sebagaimana halnya dengan gempa vulkanik (gempa gunung-api), pada dasarnya sedikit-banyak masih bisa diprediksi secara ilmiah, jauh hari sebelumnya, meskipun tak dapat tepat benar, dalam arti ada error, namun masih dalam batas toleransi. Tapi entah mengapa pendapat para ahli gempa kurang mendapat respons semestinya. Padahal kalau dihitung, biaya finansial penelitian ilmiah dan pembelian instrumentasi teknis yang diperlukan untuk memprediksi kemungkinan ini, jauh lebih kecil dari kerugian harta dan jiwa karenanya.




TUJUH LEMPENG TEKTONIK MAYOR DI PERMUKAAN BUMI


SEVEN MAJOR TECTONIC PLATES IN EARTH SURFACE

  • lempeng Afrika
  • lempeng EurAsia: Europa-Asia
  • lempeng Amerika Utara
  • lempeng Amerika Selatan
  • lempeng IndoAutralia: Indonesia-China-Australia
  • lempeng Antartika
  • lempeng Pasifik


Tujuh lempeng tektonik utama (main tectonic plates) ini terletak mengapung diatas lapisan Bumi yang namanya platosfir (platosphere, plate-sphere): lempeng benua-samudera, persis di dasar samudera yang membentuk lapisan air atau hidrosfir (hydrosphere). Masing-masing dari lempeng tektonik mayor ini terdiri lagi dari beberapa lempeng tektonik minor, seperti lempeng tektonik Jepang, Philiphina, dan India.

Karena lempeng tektonik ini mengapung, mereka bergerak dan bergeser antar sesamanya, pelan tapi pasti, dan benturan antar mereka menimbulkan "gempa tektonik".





PETA LEMPENG TEKTONIK MAYOR DAN LEMPENG TEKTONIK MINOR






SEJARAH ILMIAH LEMPENG TEKTONIK


THE SCIENTIFIC HISTORY OF TECTONIC PLATES



Sejarah atau kisah pembentukan lempeng tektonik, merupakan bagian tak terpisahkan dari kisah pembentukan samudera dan benua di seluruh permukaan Bumi (all oceans and continents over the whole surface of the Earth).


Sejak 300 juta hingga 30 juta tahun lampau, telah berlangsung evolusi geologis yang sangat signifikan dalam pembentukan samudera dan benua di permukaan Bumi. Restrukturisasi dan reformasi permukaan Bumi terus berlangsung.

Menurut teori geologi, konon dalam era PalaeoZoic 250-200 juta tahun silam, di seluruh Bumi hanya ada satu benua dan satu samudera, yang merupakan asal dari segala benua dan samudera yang ada sekarang, yaitu samudera "Tethys" dan benua "Pangaea".

Namun ketika berlangsung pencairan es pada epoh glasial dan pengeringan pada epoh interglasial di periode Triassic dan Jurassic dalam era MesoZoic 200—150 juta tahun lampau, benua tunggal ini belah dua jadi sepasang benua, yaitu benua "Laurasia" di utara dan "Gonwana" di selatan, yang dipisahkan oleh terusan lautan Tethys yang berfungsi sebagai selat di antaranya. Di periode waktu geologik Jurasic inilah terjadi kebangkitan dinasti Dinosaurus.




PETA EVOLUSI HANYUTAN BENUA


Waktu terus berlalu, epoh glasial dan interglasial berlanjut hingga periode Cretaceous dalam era MesoZoic 100-50 juta tahun lampau, benua tunggal ini pecah jadi 3, kemudian 5, dan akhirnya 7. Hingga total ada 7 benua dan 7 samudera.

Jika dalam periode Triassic dan Jurassic benua-benua jaraknya reativ berdekatan, maka dalam periode Cretaceous, benua-benua bergerak saling menjauh satu terhadap yang lain. Sejak 50 juta tahun lampau, dunia berada dalam era CaenoZoic atau PhaneroZoic, dan hingga sekarang pergeseran benua masih terus berlangsung.


Hipotesa dan teori pembentukan samudera dan benua ini, dalam geologi dinamakan hanyutan benua (continental drift). Hipotesa dan teori ini diajukan oleh banyak ahli, antara lain seperti dibawah ini.


KONTRIBUTOR HIPOTESA DAN TEORI
HANYUTAN BENUA DAN LEMPENG TEKTONIK

  • Sir Francis Bacon, first Baron Verulam (1561–1626), filosofer Inggris, hipotesa
  • Georges Lousi Leclere Buffon Comte, Comte de Buffon (1707–1788), naturalis Perancis, hipotesa
  • William H. Pickering, astronomer Inggris, 1907, hipotesa
  • F. B. Taylor, geologiwan Inggris, 1910, hipotesa
  • Alfred Wegener, geologiwan Inggris, 1912, 1922, teori hanyutan benua
  • Henry Smith William, astronomer, 1931, teori
  • Fritz Kahn, 1934, teori
  • Charles H. Hapgood & Kames H. Campbell, 1958, teori
  • David B. Ericson
  • Maurice Ewing
  • Goesta Wollin
  • Bruce G. Heezen


Hipotesa bahwa benua mengapung dan bergerak menjadi sorotan banyak para ahli ketika pertama kali, Alfred Wegener, geologiwan Inggris, mengangkatnya menjadi teori, 1912—1922.

Teori ini mungkin tak sepenuhnya benar, tapi hanya teori ini yang bisa menjelaskan mengapa semua benua bergerak. Teori ini kemudian diperbaiki oleh banyak ahli geologi menjadi teori lempeng tektonik (tectonic plate). Sekarang teori ini telah direvisi dari tahun ke tahun dan terus bertahan, karena hanya teori inilah yang satu-satunya dapat menjelaskan secara ilmiah distribusi pusat gempa tektonik di berbagai belahan Bumi sejak ratusan tahun silam.



Bisa jadi teori hanyutan benua dan lempeng tektonik ini benar dan final, karena lebih lima belas abad silam, Tuhan, Allah, The Creator of The Earth, telah menyatakannya secara tersurat melalui ayat AlQur`an.



wa taraa `al jibaala, tahsabu haa jaamidatan, wa hiya tamurru marra `als sahaabi. shun'a`allaahi `alladziy `atqana kulla syay`in. `inna huu khabiyrunm bi maa taf'aluwna.[ Q `aln naml 27:88 ]








Dan kalian-telah-menampak sang-gunung-gunung dengan-samar-berulang-samar-akan–dia [seolaholah dia] tengah-mandak [diam, statik], dan [padahal] dia dia-tengah-beranjak [bergerak,
dinamik, hanyut bersama benua]
bagai-telah-beranjak sang-awan. [demikianlah] pelaksanaan Allah Dia-yang Dia-telah-mengokohkan | memantapkan segala sesuatu. Sesungguhnya Dia [Allah] menerima-kabar tentang apa-apa-saja-yang kalian-lakukan.[ Q `aln naml 27:88 ]

[transliterasi, translasi, dan transkripsi oleh penulis: Achmad Firwany]



Tuhan, Allah juga secara tegas menyatakan dalam Al-Qur`an bahwa berlangsung pemapakkan kutub-kutub Bumi yang terjadi karena dampak rotasi aksial Bumi dan pengikisan pesisir benua yang terjadi karena dampak erosi kontinental.



`a wa lam yaraw `annaa natiy `al `ardha, nanqushu haa min `athraafi haa. [ Q `alr rá’du 13:41 ]





Apakah dan tak-sudah mereka-telah-memperhatikan bahwasanya Kami-[Allah dengan para-malaa`ikat dan makhluq lain yang terlibat sebagai alat]-mendatangi sang Bumi, Kami-mengurangi dia [Bumi] dari tepi nya.[ Q `alr rá’du 13:41 ]

[transliterasi, translasi, dan transkripsi oleh penulis: Achmad Firwany]



Diatas tujuh lempeng tektonik dunia ini terhampar tujuh benua dan tujuh samudera.



TUJUH BENUA - SEVEN CONTINENTS

  • Afrika
  • Asia
  • Europa
  • Amerika
  • Australia
  • Artika
  • Antartika


Setelah itu, baru kemudian tujuh benua (continent) ini terbagi atas jazirah (peninsula), semenanjung | tanjung (cape), dan kepulauan (island).



TUJUH SAMUDERA - SEVEN OCEANS

  • Pasifik Utara
  • Pasifik Selatan
  • Atlantik Utara
  • Atlantik Selatan
  • Indonesia | Hindia
  • Artika
  • Antartika


Setelah itu, baru kemudian tujuh samudera (ocean) ini terbagi atas beberapa laut (sea) dan selat (strait), terusan (canal), dan teluk (gulf, bay).




Apakah semua ini hanya kebetulan belaka atau kesengajaan dari Sang MahaPencipta?








Penulis:
Achmad Firwany
MSc MIEEE CEE CDP CCP CSP
ahli seismologi dan geofisika eksplorasi minyak dan gas bumi,
fisika, elektronika, komputer, teknologi informasi dan komunikasi,
pengamat kosmofisika dan penterjemah ilmiah Al Qur`an.


1978-1988, bekerja sebagai geophysicts dan seismologist, geophysical engineer dan seismic computer programmer, untuk geophysical and seismic computer data processing, pada berbagai perusahaan eksplorasi minyak dan gas bumi multinasional dan nasional, antara lain pada SSL (Seismograph Service Limited), MOI (Mobil Oil Indonesia), DigiCon, GECO (GeoService Company), divisi seismik ElNusa (Elektronika Nusantara, subsidiari PERTAMINA), dll. 1988-1993, bekerja sebagai computer engineer dan programmer, pada berbagai perusahaan komputer. 1994-sekarang, bekerja sebagai internet presence provider dan konsultan teknologi informasi dan komunikasi | sibernetika dan telematika.







BIBLIOGRAFI


  • Broms, Allan, Our Emerging Universe – The Creation and Evolution of the Universe, the Solar System, and the Planet Earth, New York: Dell Publishing Co., Inc., 1961.
  • Carson, Rachel L., The Sea Around Us, New York: The New American Library of World Literature, Inc., 3rd printing, 1956.
  • Rapport, Samuel and Helen Wright (editors), The Crust of The Earth, New York: The New American Library of World Literature, Inc., 4th printing, 1962.



REFERENSI


  • Al Qur`an, mushhaf.
  • Ballentyne, D. W. G., and D. R. Lovett, A Dictionary of Named Effects and Laws in Chemistry, Physics and Mathematics, London: Chapman and Hall, ltd., 4th edition, 1980.
  • Barnhart, Robert K. (editor), The World Book Dictionary, Chicago, Ilinois: World Book, Inc., 1988.
  • Cayne (editor In Chief), Benard S., Encyclopedia Americana, Danbury, Connecticut: Grolier Incorporated, 1981.
  • Childs, W. H. J., Physical Constants, London: Chapman and Hall, ltd., 9th edition, 1972.
  • Funk (editor), Charles Earle, New College Standard Dictionary, New York: Funk & Wagenalls Company, 1956.
  • Jerrard, H. G., and D. B. McNeils, A Dictionary of Scientific Units, London: Chapman and Hall, Ltd., 3rd edition, 1972.
  • Kondo (editor), Herbert, The New Book of Popular Science, Connecticut, Danbury: Grolier Inc., 1981.
  • Mandel, Siegfried, Dictionary of Science, New York: Dell Publishing Co., Inc., 3rd printing, 1972.
  • Moore, W. G., A Dictionary of Geography, Harmmonsworth, Middlesex: Penguin Books Ltd., 6th edition, 1973.
  • Morris (editor), William, The Grolier International Dictionary, Danbury, Connecticut: Grolier Incorporated, 1981.
  • O`day, Edward F., Physical Quantities and Units, Engelwood Cliffs, New Jersey: Prentica-Hall, Inc., 1967.
  • Osman (consultant editor), Tony, New Encyclopaedia of Science, Cordoba: Purnel Reference Books, 1979.
  • Pitt (editor), Valerie H., A Dictionary of Physics, Harmmonsworth, Middlesex: Penguin Books Ltd., reprinted edition, 1980.
  • Sheriff (compiler), Robert E., Encylopedic Dictionary of Exploration Geophysics, Tulsa, Oklahoma: SEG – Society of Exploration Geophysicist, 2nd edition, 1984.
  • Shirkevich, M., and N. Koshkin, and F. Leib (translator), HandBook of Elementary Physics, Moscow: Foreign Languages Publishing House, 196?.
  • Spiegel, Murray R., Mathematical HandBook of Formulas and Tables, New York: McGraw-Hill Book Company, 1968.
  • Uvarov, E. B., D. R. Chapman, and Alan Isaacs, A Dictionary of Science, Harmmonsworth, Middlesex: Penguin Books Ltd., reprinted 4th edition, 1972.
  • Watson, Jane Werner, The World of Science, New York: Golden Press Inc., 1966.
  • Whitten, D. G. A. with J. R. V. Brooks, A Dictionary of Geology, Harmmonsworth, Middlesex: Penguin Books Ltd., 1981.



INTERNET SOURCES






______________________________________________________________________

(C) 1984-2009 — Achmad Firwany

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dari tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedalam bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dalam bentuk apapun atau dalam cara apapun, mencakup tapi tak terbatas pada cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; untuk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dari pemilik hak atas karya intelektual ini.

Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.


FINE ART ™
FIRWANY INTERNATIONAL NETWORK ENTERPRISE — ARTICLES ON REFORM AND TRANSFORM
www.fine-art.tesqscape.com

TESQ ™
THE EXPLANATION OF SCIENTIFIC QUR`AN
www.com.tesqscape.com




Sumber: www.com19.web.id

Kembali Ke Atas Go down
http://pro.tesqscape.com/
buyung
Jenderal KOSTER
Jenderal KOSTER
buyung


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6476
Total Posan : 4508
Sejak : 04.05.08
Domisili : PAMULANG
KorWil : TANG-SEL
NRA : 0237
Jabatan : Ang. Forum
Thunder :
  • 125
Julukan : 125
Sikon : menikah
Hobi : TIDUR
Slogan : Jadilah diri sendiri

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime14.10.09 8:46

nice info... IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami 289947
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.net
Thunder Rider
Admin | WebMaster
Admin | WebMaster
Thunder Rider


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 27452
Total Posan : 24741
Sejak : 19.06.07
Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0115
Jabatan : Penasehat Ahli
Thunder :
  • 125
Julukan : Wild Horse | Silver Hawk
Status :
  • kawin | nikah
Sikon : 1I2A
Hobi : 1001
Slogan : Tiap Pribadi adalah Unik

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime14.10.09 12:29

Ucapkanlah AlHamduLillah ketika terjadi Gempa Bumi dan Gunung Meletus, karena para mala`ikat Allah sedang bertugas menjaga tekanan bumi konstan ... Allahu Akbar


Oleh: Agus Haryo Sudarmojo, Geologiwan.


Asswr, kaum muslimin sekalian yang selalu dirahmati Allah SWT, marilah kita bersama – sama sedikit memahami ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk meraih kasih sayang (ridho) Allah……

Bila kita memahami beberapa bencana geologi seperti Gempa bumi & Gunung Meletus yang terjadi di planet ini, sering kita bertanya-tanya dalam hati, kenapa harus ada bencana tersebut yang mengakibatkan ratusan bahkan hingga ratusan ribu orang saudara2 kita menjadi korban karenanya……, kadang sampai ada saudara kita mengeluh kepada Sang Penciptanya……Ya Allah….kenapa bencana ini Engkau datangkan pada keluarga kami…sehingga seluruh keluarga kami menjadi korban….sampai saudara kita itu berburuk sangka kepadaNya.

Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi,maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia kebelakang,rugilah ia didunia dan khirat.Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.Al Hajj (QS : 22:11)


Kaum Muslimin yang di cintai Allah, sesungguhnya gempa bumi & Gunung meletus yang terjadi di Planet Bumi ini, adalah aktifitas tentaranya Allah yang sedang menjaga agar tekanan Bumi tetap pada 1,37 juta atm & bertemperatur T=3700 - 4500 C, sehingga planet ini terbebaskan dari kehancurannya. Jadi untuk menyelamatkan Planet Bumi ini tetap eksis sehingga umat manusia yang ada didalamnya tetap selamat, maka pilihan aktifitas bumi adalah ;1.Gempa Bumi, 2.Gunung Meletus, 3.Kedua2nya.


Seandainya tekanan dan panas Bumi tidak pernah dilepaskan dari dalam Bumi secara bertahap melalui zona2 subduksi (tempat lempeng samudera masuk & meleleh ke bawah lempeng benua),gunung2 api, rekahan & patahan. Maka sama saja seperti seseorang yang tidak bisa bersendawa & buang gas dari dalam perut, apa jadinya? maka perut kita akan membengkak dan lalu meledak..., begitu juga Planet Bumi, bila tidak pernah melepaskan energi2 yg ada, maka tekanan dan temperaturnya akan meningkat pesat, dan berakhir pada meledaknya Planet Bumi !.

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. (AL-ANBIYA (21) ; 31 )

Ayat diatas dapat dipahami, bahwa bila terjadi gempa bumi maka untuk menenangkan gempa tersebut agar tidak berdampak terlalu besar, maka Planet Bumi akan bersendawa melalui gunung2nya, sehingga tekanan dalam interior bumi akan menjadi normal kembali.

Oleh karena itu, setelah kita mengikuti argumentasi diatas, paradigmanya menjadi terbalik, ketika terjadi Gempa Bumi, marilah kita ucapkan Alhamdulillah, dan ucapkan Innalillahi wa inna ilaihi rojin, ketika saudara2 kita menjadi korban karenanya, Insyallah yang menjadi korban bencana alam menjadi Syuhada.

Masih beranikah kita Berburuk sangka kepada Allah SWT bahwa Kejam, tidak Adil, Pilih Kasih, ketika sebagian kecil manusia meninggal dunia terkena musibah bencana Geologi seperti : Gempa bumi, Tsunami, & Gunung berapi, karena Planet Bumi mencari keseimbangan baru untuk menyelamatkan 6,67 milyar umat manusia sebagai penghuninya !!!

Mari kita ucapkan istighfar : Astaghfirullahul azim 3x……ampunilah kami Ya Allah……Maafkanlah kekhilafan & kebodohan kami… Sesungguhnya saudara2 kita yang dalam keadaan bertaqwa, menjadi korban bencana apapun….Insyallah akan mati syahid…..dihadapanNya.

Aku ini mengikuti prasangka hamba-Ku, Apabila dia berprasangka kepada Ku dengan baik, maka Akupun akan baik kepadanya, dan apabila dia berprasangka kepada-Ku dengan prasangka buruk, maka Akupun buruk kepadanya. (HR.Ahmad)




Sumber: www.com19.web.id
Kembali Ke Atas Go down
http://pro.tesqscape.com/
gerry_garsono
Administrator KOSTER
Administrator KOSTER
gerry_garsono


ANGGOTA DEWAN KEHORMATAN
Male Poin Brogader : 8042
Total Posan : 7747
Sejak : 07.12.06
Domisili : Parung. Bogor
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0039
Jabatan : WaKetUm
Thunder :
  • 125
Julukan : Thunder Bear
Sikon : in relationship
Hobi : touring, rolling, adventurer, sports
Slogan : Percayalah dengan diri sendiri

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime14.10.09 15:46

salam koster
salam bikers


Mantaf om iwan..banyak ilmu yg di dapat setelah membaca artikel ttng gempa bumi ini....thanks pa iwan...
Semoga kita senantiasa selalu menjaga Alam semesta ini dengan hal2 yg positif...!

Bravo KOSTER ! :kosterianz: Bendera Indonesia
Kembali Ke Atas Go down
http://www.suzuki-thunder.com
teddy
MAYJEN KOSTER
MAYJEN KOSTER
teddy


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 6962
Total Posan : 2070
Sejak : 08.12.06
Domisili : LeuwiLiang
KorWil : LeuwiLiang
NRA : 0090
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 250
Julukan : t250
Slogan : Bravo KOSTER

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime14.10.09 17:48

woi keren nich artikel...
Kembali Ke Atas Go down
harry2yo
Moderator KOSTER
Moderator KOSTER
harry2yo


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 11335
Total Posan : 16296
Sejak : 06.08.08
Domisili : Dibalik Layar
KorWil : Kota Ikan SURA
NRA : 0266
Jabatan : Ang. Resmi
Thunder :
  • 125
Julukan : TerBang
Sikon : Amin
Hobi : nge-klik
Slogan : - Keselamatan Itu Penting
- Ja

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime14.10.09 17:53

nambah wawasan nih

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami 163226
Kembali Ke Atas Go down
Thunder Rider
Admin | WebMaster
Admin | WebMaster
Thunder Rider


ANGGOTA RESMI
Male Poin Brogader : 27452
Total Posan : 24741
Sejak : 19.06.07
Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari
KorWil : Parung | KOSPAD
NRA : 0115
Jabatan : Penasehat Ahli
Thunder :
  • 125
Julukan : Wild Horse | Silver Hawk
Status :
  • kawin | nikah
Sikon : 1I2A
Hobi : 1001
Slogan : Tiap Pribadi adalah Unik

IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime31.10.09 2:49

Upaya Prediksi Gempa



KOMPAS.com — Fenomena kegempaan telah terjadi sejak permukaan Bumi ini terbentuk. Untuk memahaminya, dikembangkan seismologi, bagian dari ilmu kebumian. Namun, hingga kini gempa belum juga dapat diperkirakan sehingga selalu mengancam kehidupan di atasnya. Riset pun terus berjalan.

Awal pekan lalu muncul rumor akan terjadi gempa berkekuatan 8,5 skala Richter pada Sabtu, 24 Oktober 2009. Guncangannya disebutkan mengarah ke Jakarta.

Berita yang disebutkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) itu telah dibantah Kepala BMKG, 19 Oktober. Isu ini tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas karena gempa tektonik belum bisa diprediksi secara ilmiah.

Kenyataannya pada tanggal itu Jakarta ”aman-aman” saja. Meski terjadi gempa pada pagi hari (pukul 10.09 WIB), skalanya hanya 5,1 SR dan hanya sedikit menggoyang Sukabumi.

Lalu ada gempa lagi pada malam harinya (21.40 WIB) di Laut Banda. Gempa tergolong kuat (7,3 SR) dengan pusat ada pada jarak 209 kilometer barat laut Saumlaki, Maluku. Karena pusat gempanya dalam, guncangannya terasa hingga ke Ambon dan Merauke.

Sejauh ini, ilmu kebumian yang dikuasai manusia baru sebatas merekam gempa yang terjadi, baik waktu, lokasi, maupun intensitasnya. Belum ada teknik prediksi gempa yang tergolong maju dan teruji secara ilmiah.

Namun, upaya rintisan ke arah itu terus dilakukan. Salah satu teknik pemantauan menggunakan gelombang elektromagnet (EM) yang terpancar dari perut Bumi. Penelitian ini telah lama dirintis Varotsos, pakar geofisika dari Universitas Athena, Yunani, pada tahun 1884.

Menurut dia, teknik ini memiliki prospek yang baik untuk memperkirakan gempa karena tingkat kesuksesannya dalam memprediksi gempa ketika itu sudah mencapai 63 persen.

Melihat prospek itu, beberapa negara maju, di antaranya Jepang dan Taiwan—yang kerap diguncang gempa—seperti halnya Indonesia, belakangan ini gencar melakukan pengembangan teknik ini, tidak hanya untuk mengamati sebaran EM di lapisan litosfer Bumi, tetapi juga di atmosfer hingga ionosfer.

Gelombang EM digunakan untuk mengindikasikan terjadinya gempa karena percepatan gerakan lempeng dan magma akibat perubahan formasi bebatuan di perut Bumi menimbulkan lonjakan gelombang elektromagnet. Anomali ini terlihat sebelum gempa terjadi.

Menggali ilmu pemantauan gempa dari dua negara itu, Djedi S Widarto, peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, beberapa waktu lalu mengungkapkan hasil risetnya di Liwa, daerah di pesisir barat perbatasan Lampung-Bengkulu yang diguncang gempa dahsyat beberapa tahun lalu.

Pertanda munculnya gempa tektonik dapat diketahui dua hingga lima hari sebelum kejadian, ditunjukkan adanya anomali gelombang elektromagnet di permukaan Bumi. ”Ada lonjakan elektromagnetik sekitar 5 milivolt sebelum terjadi gempa besar di daerah itu,” urainya. Penyimpangan ini bahkan terpantau di lapisan ionosfer yang berada 300 hingga 400 kilometer di atas permukaan Bumi.

”Dengan berkembangnya teknik sensor dan instrumentasi, pemantauan anomali elektromagnetik dalam 5-10 tahun mendatang dapat digunakan sebagai parameter untuk memprediksi gempa tektonik,” ujar Djedi, doktor geofisika dari Kyoto University.

Akibat pergerakan lempeng, terjadi rekahan yang memengaruhi gaya berat dan mineral magnetis di dalam Bumi sehingga mengganggu kestabilan gaya medan elektromagnetik. ”Gangguan ini bisa sampai radius 400 kilometer di atas permukaan Bumi, pada lapisan ionosfer,” ujar Djedi, yang menyelesaikan riset itu di Institute of Space Science National Central University, Taiwan.

Sementara itu, peneliti dari Lapan, Sarmoko Saroso, yang melakukan penelitian anomali elektromagnetik di institut yang sama, memperoleh data adanya anomali EM ketika terjadi gempa Aceh, 26 Desember 2004 lalu. Data tersebut terekam pada waktu yang bersamaan di empat stasiun global positioning system (GPS), yaitu di Medan, Singapura, Myanmar, dan India.

Pascagempa Aceh, para pakar dari kedua negara tersebut sepakat menjalin kerja sama riset lebih lanjut, melibatkan lembaga penelitian di Indonesia, yaitu LIPI dan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional.

Pengukuran elektromagnetik dilakukan dengan menggunakan jaringan GPS, selain alat magnetometer, sensor elektroda geolistrik, dan teropong korona. Sistem ini dilengkapi dengan alat telemetri untuk data secara real time. Penelitian di Liwa tahun 2005 itu mendeteksi lonjakan gelombang elektromagnetik sebagai pertanda gempa tektonik berkekuatan 5,2 SR pada 12 hari sebelum kejadian.

Asperitas

Selain teknik pengukuran gelombang elektromagnet itu, Jepang mulai meneliti asperitas (asperity), yaitu tingkat kekasaran permukaan lempeng di zona subduksi dengan sistem seismograf. ”Dengan mengetahui kekasaran permukaan, dapat diketahui terjadinya perlambatan gerak penunjaman hingga akhirnya 'terkunci' dan kemudian lepas atau menggelosor,” tutur Eko Yulianto, yang meraih doktor geologinya dari Universitas Hokkaido, Jepang.

Yoshiko Yamanaka dan Masayuki Kikuchi dari Institut Riset Gempa Bumi Universitas Tokyo meneliti karakteristik kekasaran permukaan (asperity) lempeng, dengan mempelajari sumber kegempaan di daerah antarlempeng atau zona subduksi di lepas pantai Distrik Tohoku, timur laut Jepang.

Penelitian yang dipublikasikan tahun 2003 ini berdasarkan data seismik regional selama lebih dari 70 tahun lalu. Mereka menemukan tiga kategori pola distribusi asperitas lempeng di Tohoku, dibedakan pada tingkat kekasaran dan kegempaan yang ditimbulkannya.


Senin, 26 Oktober 2009 | 08:18 WIB

Yuni Ikawati

Editor: wsn
Sumber : http://sains.kompas.com/read/xml/2009/10/26/08182486/Upaya.Prediksi.Gempa
Kembali Ke Atas Go down
http://pro.tesqscape.com/
Sponsored content





IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Empty
PostSubyek: Re: IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami   IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami Icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 
IPTEK: Biang Gempa-Bumi dan Tsunami
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» INFO: Gempa Bumi 14:55 WIB Terasa Kencang di JADEBOTABEK
» IPTEK: KOSMOS: Hipotesis Gaia: Bumi Yang Hidup Dan Bernafas
» Korban Tsunami

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
 :: Forum Bebas :: Wawasan Pemandangan | Scope of View :: Sains dan Teknologi | Science and Technology-
Navigasi: