Jakarta - Badannya tetap tegap, menampakkan fisik yang prima. Selalu tersenyum pada setiap orang yang menyapanya.
Seorang diri, menempuh perjalanan sejauh tiga kali lingkaran bumi, sebanyak 72 negara, bertemu berbagai musim, berbagai bahasa dan budaya,
"Setiap hari berteman dengan deru mesin dan debu," ujar pria asal Bandung, yang namanya sudah tercatat Guinness Book Of Record, Jeffrey "Jurig Jalanan" Polnaja.
Semua orang menertawakan dan menyebutnya sudah gila, ketika pertama kali ide keliling dunia, seorang diri, hanya dengan sepeda motor dicetuskannya.
"Mulai dari sponsor, sampai beberapa teman, semua menertawakan, menganggap saya sudah gila," ujarnya ketika berbagi cerita dalam acara 'Harley Goes To School', di Stella Maris International School, Gading Serpong, Tangerang, Sabtu, (2/5/2009)
Namun, ketika mendatangi teman-teman sesama bikers, lain lagi reaksinya, "Mereka semua justru meresponnya dengan baik, dan mendukung niatan saya itu," papar JJ ramah.
Sejak saat itulah, JJ percaya, bikers adalah orang-orang berjiwa bebas, termasuk bebas dalam menerima ide-ide segila apapun.
Karena itulah, 5 tahun sebelum keberangkatan, JJ mempersiapkan semuanya. Baik dari segi fisik, mental, maupun skill berkendaranya.
Sampai pada hari keberangkatan, semua kebutuhannya dijejalkan pada BMW Adventure yang kelak menemaninya melewati berbagai kondisi alam.
"Semua ada di motor, mulai dari tempat tidur, kompor, bahkan bengkel," aku JJ.
Berbekal GPS dan empat alat tukar, yakni Cash Money, Credit Card, emas dan travel check, serta berbagai data dan perhitungan medan yang kelak akan dilewatinya, berangkatlah sang Jurig Jalanan.
"Emas sangat penting untuk perjalanan ke negara asing, dimana tidak semua orang mengerti mata uang (dolar), kita bisa bertransaksi dengan emas," cerita JJ.
JJ pun menambahkan, dirinya memiliki tiga cara untuk mengukur bensin, sehingga tidak kehabisan di suatu tempat yang tidak ada SPBU, "Pertama GPS, lalu di motor, terakhir feeling," tuturnya diakhiri dengan tertawa.
Tekadnya sudah bulat, dipikirannya hanya ada satu fokus; yakni membuktikan pada dunia, berjuang untuk perdamaian bisa dilakukan siapa saja dengan berbagai cara, termasuk yang dilakukannya, berkeliling dunia seorang diri dengan sepeda motor sembari mengusung semangat "Ride For Peace"
Tekad tersebut jugalah yang membuatnya mampu kembali melanjutkan perjalanan ketika baru saja melewati 9 negara, motornya mengalami kerusakan, termasuk kondisi JJ yang juga 'rusak'.
"Sempat terpikir untuk pulang, tapi saya pikir, tidak perlu cepat, selangkah demi selangkah, toh satu demi satu negara saya lewati juga, sampai akhirnya 72 negara berhasil saya lewati," tutur JJ.
Seolah tidak pernah kapok dan berniat akan berhenti, JJ menyatakan dalam waktu 2 minggu kedepan sampai bulan Agustus, dirinya akan mengunjungi benua Antartika, yakni alam dengan suhu belasan derajat di bawah nol, kutub utara, nantinya akan kembali menaklukan benua Amerika dan Australia.
Itulah JJ, sehingga bertahun-tahun hidupnya dihabiskan untuk misi perdamaiannya tersebut, meninggalkan anak, istri, teman dan dunia kesehariannya.
Bertemu dengan berbagai keragaman dunia, JJ akhirnya dapat menyimpulkan satu hal, "Berdamailah dengan ego pribadi," ucap JJ sebagai penutup.
-detik.com-