MENINGGAL: Tewas Karena Kecelakaan Moto: Keponakan KOSTER 115 Thunder Rider . .

`inna-a, li `allaahi, wa `inna-aa, `ilay-hi, raaji`uwna. [Q 2:156]
sesungguhnya-kita, adalah untuk Alláh, dan sesungguhnya-kita, kepada-Dia, adalah para-orang-yang-kembali.

Shubuh tadi saya menerima telepon yang mengabarkan bahwa keponakan saya, Habibi [26 tahun], telah meninggal dunia sekitar 01:10 WIB di rumahsakit Dr Soetomo Surabaya.

AlMarhum meninggal setelah upaya operasi penyelamatan maksimum yang dilakukan tim dokter ahli yang telah berlangsung sekitar 3 hari, sejak dia mengalami kecelakaan di Jl.Hayam Wuruk, Surabaya, sekitar 24:15 WIB Selasa 10 Februari 09, karena moto Honda dikendarainya dalam kelajuan tinggi terpental lantaran menghantam gundukan tinggi halangan jalan polisi tidur, dan dia juga terpental dan menghantam pohon, sehingga paru-parunya robek | pecah dan mengalami cedera serius di bagian kepala, meski telah mengenakan perlengkapan biker standar untuk safety riding.

Dalam peristiwa kecelakan diatas, jalan dalam keadaan sepi, tak ada kendaraan lain yang melintas di bagian jalan sama bersamaan dengan kendaraan almarhum. Jadi kejadiannya sangat mirip dengan peristiwa yang baru saja saya alami sehingga berakibat dada dan tulang rusuk memar dan tulang bahu patah dan remuk.

Semoga peristiwa semacam ini bisa menjadi renungan bagi kita semua dalam berkendara sepedamotor, bahwa kecelakaan fatal dan maut senantiasa mengintai tiap saat, kapan saja dan dimana saja, dan bisa terjadi kepada siapa saja, dalam kondisi jalan bagaimana saja dan dalam kelajuan moto berapa saja, dan walaupun kita mengenakan pelengkapan safety riding standar dan bahkan lebih drpd cukup, dan telah berkendara sebaik mungkin.

. . .

Tak ada sesuatu pun yang kekal di dunia vana ini . . .
Kita sendiri pun pada saatnya akan tiba ajalnya . . .
untuk pergi meninggalkan alam dunia ini ke alam qubur . . .
. . . dan tak seorang pun mengetahui kapan ajal seseorang sampai waktunya . . .
Jadi siapa pun hendaklah bersiap menghadapi kematiannya . . .

Tak ada yang perlu disesalkan, tak ada yang perlu disedihkan, . . .
. . . tak ada yang perlu ditangisi . . .
karena kita semua tahu sejak awal bahwa suatu saat maut akan menjemput . . .
. . . dan tak seorang pun bisa menunda atau menangguhkannya . . .



kullu nafsin dzaa`ikatu `al mawuti [Q 3:185]
tiap diri akan-merasakan sang-kematian. . . .

. . .

Mohon do'a para brogader sekalian, semoga keponakan saya bisa beristirahat dengan tenang di alam baqa dan memperoleh penerimaan yang layak di sisi-Nya . . .

Amin . . . . . . . . .

. . .