P/S: Gangguan Sekitar Lampu Depan

Salam KOSTER!!!

Lampu kendaraan ibarat mata kedua bagi pengendara malam. Bisa dibayangkan apabila mata ini “rabun” atau bahkan “buta” , tentunya pengendara akan mengalami kesulitan melihat di malam hari. Bahkan bukan saja dirinya sendiri, pengendara lainpun akan juga mengalami kesulitan, karena tidak bisa melihat dia.

Kualitas pencahayaan headlamp (Lampu Utama) ditentukan oleh bagus tidaknya :
1. Bulb atau Bohlam
2. Reflektor Lampu
3. Catu daya/Arus ke bohlam
4. Arah dan posisi lampu

1. Bulb atau Bohlam
Pemilihan bohlam yang baik harus memperhatikan bebearapa segi, yaitu:
a. Lumen atau Kekuatan Cahaya yang dihasilkan
b. Tepatnya pancaran sinar yang jatuh ke reflector, sehingga hasil pencahayaan focus/mengumpul di satu bidang dan tidak menyebar kemana-mana.
c. Jenis bohlam apakah itu halogen atau xenon
d. Daya tahan, tidak saja masalah umur bohlam tetapi juga menyangkut kualitas lumen yang dihasilkan.

Banyak merk bohlam yang beredar di pasaran, konsumen harus jeli dalam memilih. Harga yang murah sudah jelas akan berdampak pada kualitas terutama pada pencahayaan dan daya tahan. Harga yang mahal belum tentu cocok dengan reflector lampu dan catu daya yang tersedia. Beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam memilih bohlam :

Pilih dari merk yang sudah terkenal dan asli (bukan aspal)

Jatuhnya titik cahaya tepat pada reflektor sehingga lampu menjadi focus. Pada motor bebek/skutik biasanya memakai bohlam dengan socket P15d-25-1 dan motor sport p15d-25-3, jangan pernah memakai bohlam yang dengan socket yang tidak sesuai, karena kode diatas juga menetukan panjang/pendeknya filamen bohlam yang akan mentukan jatuhnya titik sinar bohlam pada reflektor.

Bohlam yang mempunyai kaca biru akan menghasilkan warna putih, apabila anda lebih suka memilih bohlam ini, pilihlah yang cahaya jangan terlalu putih atau kacanya jangan terlalu biru, karena menyebabkan lumen output bohlam tidak maksimal keluar. Untuk kondisi jalan basah atau musim hujan sebaiknya tidak memakai bohlam ini, pakailah bohlam dengan cahaya warna kuning, semakin kuning semakin bagus untuk menembus hujan.

Ada salah kaprah di kalangan bikers motor bebek/skutik yang membesarkan watt lampunya dengan alasan pengen lebih terang. Hal ini sungguh tidak berguna, karena motor-motor tersebut masih memakai system AC. Beda dengan system DC, system AC masih menggunakan spul lampu untuk membangkitkan bohlam. Apabila spul lampu ini dirancang untuk pemakaian bohlam 25watt, tentunya akan “terengah-engah” untuk mengangkat bohlam 35 Watt. Bohlam 35W tsb tidak akan menpatkan arus yang cukup, sebagai akibatnya, cahaya yang dihasilkannya pun tidak terang alias redup. Tetapi sebaliknya apabila memakai bohlam 25W, supply arus mencukupi dan filamen bohlam akan optimal menyala, sehingga cahaya yang dihasilkanpun lebih terang. Salah satu alternative untuk lampu halogen bisa menggunakan booster sebagi penguat lampu. Jangan gunakan booster lampu sembarangan, carilah yang bergaransi dan benar-benar sudah teruji keandalannya.

2. Reflektor Lampu

Bagus tidaknya daya sorot Lampu Utama sebagian besar ditentukan oleh kondisi reflektor lampu dan kaca/plastik pelindung. Jadi apabila lampu kendaraan anda ingin terang jangan hanya memperhatikan masalah bohlam saja, karena biarpun cahaya bohlam sudah bagus dan terang, tetapi kalo kondisi reflektornya amburadul, sungguh tidak akan optimal daya sorot lampu tersebut. Jangankan rusak, reflektor yang berdebu sudah menyebabkan kekuatan daya pantulnya jauh berkurang. Untuk reflektor yang belum terlalu parah kondisi enamel pelapis reflektornya, masih bisa dibersihkan dengan bahan deterjen biasa dan dibilas dengan bersih. Awas hati-hati pembilasan yang kurang akan menyebabkan flek/bercak pada reflektor dan kaca. Gunakan lap bersih dan kering untuk menyapu seluruh permukaan agar benar-benar kering dan bebas dari debu. Lap yang kotor akan mengakibatkan baret halus dan bisa mengurangi daya pantul.

Untuk Reflektor yang sudan berubah warna, banyak baret halus, terkelupas lapisan enamel, gosong atau buram kaca depannya, lebih baik diganti. Karena sungguh percuma bohlam sudah bagus pencahayaanya tetapi tidak bisa dipantulkan dengan optimal ke jalan karena reflektor yang rusak. Dalam memilih reflektor lebih baik memakai produk standard pabrikan (OEM/Original Equipment Manufacturing) atau produk bermerk seperti Hella/Koito dll. Produk imitasi atau murahan sangat tidak disarankan karena hanya menyia-nyiakan cahaya bohlam tidak terpantul dengan sempurna, bahkan ada beberapa tidak tahan panas dan mudah meleleh.

3. Catu Daya/Arus ke Bohlam

Pada kendaraan yang sudah berumur lebih dari tiga tahun, kondisi kabel dan sambungan (Socket) mulai bermasalah. Karena memang tidak bisa dipungkiri, semakin lama umur kabel/socket, semakin besar pula hambatan (Resistansi) nya. Sebagai contoh kabel baru bisa mengalirkan arus 10A , tetapi kalau sudah berumur 3 tahun kabel tsb hanya bisa mengalirkan arus 8A. Jadi untuk kendaraan yang sudah berumur sering kali kurang efektif kalau hanya mengganti bohlam dengan watt yang lebih besar tanpa memperhatikan besarnya arus yang nyampai ke bohlam tersebut. Disarankan mengganti dengan kabel yang baru atau memakai system relay yang diambil langsung dari accu kendaraan untuk system DC (Mobil /Motor Sport). Untuk system AC tidak ada pilihan lain selain mengganti kabel yang sudah berumur tersebut sekalian dengan socket dan fitting lampunya. Sering kali pada motor yang sudah berumur, kondisi per pada socket sudah lemah, akibatnya konektor socket tidak terhubung maksimal ke konektor bohlam sehingga arus yang masuk ke bohlampun juga tidak maksimal. Hal ini menyebabkan lampu tidak bisa menyala terang. Akibat yang lebih serius dari kondisi per socket yang lemah ini adalah gesekan yang terjadi dengan konektor lampu menyebabkan suhu tinggi, apabila kondisi ini terjadi terus menerus, socket atau kutub lampu bahkan reflektor bisa meleleh karena kepanasan.

4. Arah/Posisi Lampu

Arah dan posisi lampu juga sangat menetukan terang /tidaknya. Karena arah sinar yang terlampau tinggi akan menyebabkan kondisi depan kendaraan kurang jelas, karena daya jangkau sinar punya keterbatasan. Disamping itu arah lampu yang terlalu tinggi, menyebabkan pengendara lain silau dan sangat membahayakan, karena bisa terjadi kecelakaan. Setelah jarak dan ketinggian sekitar 10m dari posisi depan kendaraan.

loveapel wrote:

nambahin dikit bang, perhatikan posisi filamen saat membeli lampu,kalau miring, sebaiknya min ta ganti, soalnya kalo dipasang, cahaya bakal ikutan miring......

mmmmm....kejadian ini mengingatkan daku pada bohlam Autovision yang aku beli di Outlet Terkemuka para biker...Karena bohlam tsb ternyata tidak kuat soldernya jadi seringkali berputar hingga mati karena tidak dapat masa...ya gak sampe 1 minggu bohlam bocor...mmm apes daah...