Subyek: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 28.05.08 4:52
INGIN SUKSES? . . .
MAU JADI PEMIMPIN DAN PEBISNIS?
. . . MARI BERMAIN, JANGAN BEKERJA!
Selama kita merasa belum familiar dan takut memulai bisnis, biasanya yang timbul di pikiran kita adalah: "belajar!". Pilihannya mungkin dengan jalan mengambil program S2 dan jadi seorang MBA, atau ikut sebanyak-banyaknya seminar dan pelatihan, atau bisa juga dengan berguru dan mengabdi pada seorang begawan bisnis.
Kira-kira, sudah selaraskah alur pemikiran yang sedemikian dengan apa yang terjadi pada kenyataannya? Mari kita telaah.
Kebanyakan dari kita berbisnis karena ingin sukses, lalu menjadi kaya raya. Kita membayangkan, betapa enak dan hebatnya bila kita dapat sesukses dan sekaya Bill Gates atau Donald Trump. Menurut pandangan masyarakat pada umumnya, mereka itulah orang-orang sukses yang sebenar-benarnya. Merekalah sosok-sosok pebisnis yang prestasinya membuat banyak orang terobsesi.
Maka tidak heran jika para pakar pun berusaha menyadap dan mempelajari segala hal yang ada pada orang-orang sukses itu, dengan harapan dapat mentransfer nilai-nilai kesuksesannya kepada orang-orang lain yang juga ingin menjadi figur sukses. Mereka berpendapat bahwa: "Leaders are made, not born".
Selanjutnya, segala sepak terjang yang dilakukan oleh para pebisnis tersebut, dikumpulkan, dipilah-pilah, lalu dianalisis. Dari analisis itu dibuat teori-teori. Hasilnya, muncullah berbagai teori kesuksesan yang terkemas dalam materi-materi "ilmu bisnis", wacana profesionalisme, ilmu kepemimpinan (leadership), dan lain sebagainya.
Orang-orang awam memang ingin sekali menemukan cara-cara yang bisa membantu mereka untuk secara cepat mencapai kesuksesan. Semacam rel kereta yang tinggal diikuti saja akan mengantar orang tiba di gerbang kejayaan.
Namun demikian, apa benar kalau kita ingin menjadi figur sukses -- lebih spesifiknya pebisnis sukses -- harus menempuh perjalanan yang sarat dengan teori-teori kesuksesan seperti itu?
Dari berbagai catatan yang ada, tampaknya tidak demikian. Banyak sepak-terjang yang dilakukan oleh para pemimpin bisnis dunia tidak mencerminkan bahwa kesuksesan mereka disebabkan pembelajaran yang sungguh-sungguh dalam ilmu bisnis, profesionalisme dan teori kepemimpinan. Tidak juga pengetahuan ekonomi, teori-teori tentang kebebasan finansial, ilmu marketing dan lain sebagainya. Pun, tidak karena mereka rajin mengikuti seminar kesuksesan atau lokakarya tentang strategi bisnis.
Di lain pihak, banyak pemimpin bisnis ternyata merupakan orang-orang yang justru tidak suka belajar, malas sekolah, dan hanya ingin bermain-main saja. Boro-boro ikut seminar atau lokakarya. Lho kok bisa?
Ada beberapa contoh kasus. Yang pertama, Thomas Alva Edison. Nama ini sudah kita tahu sejak di bangku SD bukan? Namun, tentunya kita kenal Edison lebih sebagai tokoh ilmu pengetahuan, karena sekolah memfokuskan ajaran hanya pada penemuan atas lampu pijar dan berbagai temuan teknis lain yang dilakukannya.
Maka jarang kita memperhatikan bahwa sesungguhnya Thomas Alva Edison adalah juga seorang pengusaha besar yang sukses. Ia adalah pemilik dan pendiri berbagai perusahaan dengan nama-nama seperti Lansden Co. (mobil/otomotif), Battery Supplies Co. (baterai), Edison Manufacturing Co. (baterai dsb), Edison Portland Cement Co. (semen dan beton), North Jersey Paint Co. (cat), Edison General Electric Co. (alat listrik dll), dan banyak lainnya. Salah satu yang masih berjaya sampai sekarang adalah General Electric.
Apakah untuk mencapai itu semua Edison harus bersusah-payah mengikuti berbagai sekolah dan pendidikan tinggi? Atau mengikuti seminar kelas dunia yang diselenggarakan oleh para pakar kesuksesan, pakar bisnis atau pakar financial freedom? Ternyata tidak. Figur Edison adalah figur pemalas yang hanya tahan 3 minggu bersekolah. Ia lebih suka bermain-main dengan perkakas, dengan kawat dan dengan listrik. Itu kesenangannya dan dengan itu ia sukses.
Contoh lain adalah Kenji Eno. Ia juga tidak suka sekolah. Ia cuma suka bermain-main dengan permainan, istimewanya dengan video games. Kelas 2 SMA berhenti sekolah terus nganggur. Lalu dapat kerja di perusahaan perangkat lunak, sampai akhirnya ia berhasil mendirikan perusahaan perangkat lunaknya sendiri yang dinamakan WARP. Dalam tempo beberapa tahun saja Kenji Eno mampu membawa perusahaannya menjadi perusahaan video games terhebat di dunia yang diakui oleh tokoh-tokoh industri.
Fenomena-fenomena yang dibuat oleh orang-orang semacam Edison dan Kenji Eno ini memberi kesan kepada kita semua bahwa bisnis itu sebenarnya lebih dekat kepada sebuah permainan, dan terlalu jauh untuk diperlakukan sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
Gede Prama yang dikenal sebagai pakar manajemen (bahkan dijuluki Stephen Covey Indonesia), mengomentari fenomena Kenji Eno sebagai kesuksesan dari kebebasan berfikir yang mampu melompat, karena belum terkena polusi-polusi yang dibuat sekolah.
Menurut saya, adalah keliru mempelajari fenomena pemimpin, untuk menciptakan pemimpin. Demikian juga, keliru mempelajari fenomena pebisnis sukses, untuk mencetak pebisnis sukses. Sebab, fenomena pemimpin (atau pebisnis) adalah fenomena manusia, yang tidak sama dengan fenomena alam. Kalau Isaac Newton mempelajari peristiwa jatuhnya buah apel ke tanah (fenomena alam) dan kemudian menemukan hukum gavitasi, maka itu oke-oke saja. Karena fenomena alam tidak berubah, hukum gravitasi pun akan tetap abadi.
Akan tetapi, mempelajari fenomena manusia pasti akan menimbulkan frustrasi. Sebab, manusia merupakan mesin perubahan, sehingga tidak akan ada fenomena manusia yang tinggal tetap abadi sepanjang masa, berlawanan dengan yang kita lihat pada peristiwa jatuhnya buah apel. Pemimpin, dalam bidang apa pun termasuk bisnis, adalah sosok manusia yang bebas, yang bertindak semaunya tanpa memperhatikan teori mau pun kaidah, sehingga nyaris percuma kalau kita ingin mempelajari dan mengikuti jejak sepak terjangnya.
Coba lihat, pada saat terjadinya resesi ekonomi dunia tahun 1929, semua orang berdasarkan teori-teori yang ada, berusaha untuk berlaku sehemat mungkin. Tapi sebaliknya, Matsushita si raja elektrik dari Jepang malah royal mengeluarkan uang. Seakan uang itu tidak lebih dari mainan saja layaknya. Meski pun bukan tanpa alasan dia berlaku demikian.
Lihat juga Kim Woo Chong, pendiri imperium Daewoo. Ketika semua pengusaha (juga dengan teori-teori yang ada) berkonsentrasi memasuki pasar negara-negara kaya semacam Amerika dan Eropa, ia malah dengan santainya masuk ke pasar-pasar "keras" seperti Iran, Sudan dan Rusia serta negara-negara blok timur.
"Kesia-siaan" mempelajari dan berusaha mengikuti sepak terjang para pemimpin bisnis bisa dirasakan secara langsung di lapangan. Saat pertama kali Harvard Business Review mempublikasikan konsep pemasaran yang beken dengan "Marketing Mix" 4P (product, price, place dan promotion), nyaris semua pengusaha serta pakar bisnis menganut konsep ini secara fanatik. Begitu juga dengan perguruan-perguruan tinggi dan sekolah manajemen.
Tapi, tidak terlalu lama, sebagai akibat "ulah" para pemimpin bisnis yang gemar bermain-main, perubahan tren perekonomian dan industri memaksa para pakar dan pembelajar merubah lagi konsepnya dengan 6P, 8P bahkan yang terakhir disebutkan sebagai 12P.
Terus bagaimana? Kalau kita harus bersiaga setiap saat untuk belajar dan tidak ketinggalan zaman dengan ilmu marketing, kapan kita berbisnis?
Saya rasa kita semua banyak yang terjebak dan hanyut dalam "arus ilmu pengetahuan" yang dibuat oleh mereka yang "pakar ilmu pengetahuan", sehingga kita tidak sempat lagi berinovasi yang justru merupakan kunci sukses bisnis. Kita malah terus menerus "dipaksa" mengejar ketinggalan ilmu pengetahuan tanpa tahu di mana ujung pangkalnya.
Pertanyaannya: "Sebenarnya kita mau jadi pebisnis atau mau jadi ilmuwan sih?"
Saya sendiri yakin bahwa bisnis dan kesuksesan itu adalah semacam permainan saja. Seperti apa yang dikatakan oleh William Cohen dalam tulisannya "The Art Of The Leader" : "Success is acquired by playing hard, not by working hard..".
Mengacu pada obsesi banyak orang tentang Bill Gates dan Donald Trump sebagaimana disebut di atas, perlu diketahui bahwa kedua orang tokoh ini pun mencapai sukses dari kesenangannya bermain-main.
Bill Gates sejak masih berusia 13 tahun sudah bermain-main dengan perangkat lunak komputer, dan dengan itu ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Donald Trump juga sejak kecil selalu bermain-main ke kantor ayahnya, Fred Trump. Dia suka sekali melihat-lihat maket gedung dan pencakar langit, sebelum tertarik dengan bidang bisnis sang ayah, yaitu properti. Dan jadilah Donald Trump seorang Raja Properti.
Terakhir yang ingin saya sampaikan adalah, orang yang mempelajari ilmu kepemimpinan tidak akan menjadi pemimpin. Tapi, orang yang mencoba menjadi pemimpin, akan menjadi pemimpin. Demikian juga, orang yang mempelajari ilmu bisnis, tidak akan menjadi pebisnis. Tapi, orang yang mencoba menjadi pebisnis, akan menjadi pebisnis.
Rusman Hakim Pengamat Kewirausahaan
042 Administrator KOSTER
Poin Brogader : 9534 Total Posan : 10367 Sejak : 11.11.06 Domisili : Didepan komputer...! KorWil : Bogor NRA : 0042 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
125
Julukan : Brandon Sikon : I istri dan 1 anak Hobi : Banyak... Slogan : Cintai dan sayangilah dua orangtuamu...
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 28.05.08 8:05
Thanks atas artikelnya pak!
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 03.06.08 4:26
colonel BARON wrote:
asyik bos!! tp mksdnya apa yah?? jadi bekerja yang yang bikin hati senang ?? gitu yah??
Maksudnya?! Jangan pernah bekerja! Bermain2 saja! Just play the game! He he he . . .
Gini bro, dari dulu sampai sekarang saya nggak pernah merasa sekolah, kuliah, dan bekerja. Cuma main2 dan bersenang2 doang!
Artinya, jangan pernah anggap tugas anda sebagai beban atau momok! Lakukan tugas utama anda, tuntaskan, dan anda bebas . . . bas . . . bas !!!
. . .
Contohnya, atawa umpamanya, saya hanya menyelesaikan SD selama 3 tahun, SMP 1 thn, SMA | SMU 1 thn, S1 1 thn, S2 1 thn, dan S3 1 thn. Jadi hanya butuh waktu sekolah sampai tuntas hanya 9 tahun! Sedangkan normal, itu harus diselesaikan dalam waktu 6 + 3 + 3 + 6 + 3 + 3 atau 6 x 4 = 24 tahun. Jadi saya punya waktu main2, selama orang lain sekolah, selama 24 - 9 tahun = 15 tahun !!! Idealnya, jika masuk SD usia 6 thn, maka pada usia 6 + 9 tahun = 15 tahun sudah bergelar Doktor !!! Ha ha ha . . .
Tapi prakteknya nggak demikian , karena ada aturan baku sekolah dan usia. Jadi waktu SD, saya sekolah memang 6 tahun, tapi belajarnya cuma 3 tahun, dan main2 doang 3 tahun . . . he he he . . .
Waktu SMP saya negosiasi dan bargain dengan orangtua saya , bahwa jika raport sekolah saya ada nilai 9 dan 10 sebanyak 10 biji, saya boleh main sesukanya . . . ha ha ha . . . Lantas SMP saya geber 1 tahun, selebihnya saya bisa main2 dari siang sampai malam . . . nggak ada yang bisa larang, dan nggak ada yang bisa marah, karena tugas dan kewajiban belajar saya sudah tuntas . . . tas . . . tas . . . he he he
Begitu juga waktu SMA, saya negosiasi dan bargain dengan kepala sekolah :melet lidah:, kalau raport saya nilainya 8, 9. dan 10 melulu, saya bebas tak pakai seragam sekolah, pakai sandal, rambut gondrong, dan merokok . . . ha ha ha . . . dan kepala sekolah saya kalah . . .
Jadi kebebasan untuk bermain menjadi motivasi saya untuk menyelesaikan tugas dan kewajiban dengan nilai sebaik2nya dan segera tuntas sebelum waktunya . . .
Dengan demikian, kunci kebasan anda adalah jadwal proyek (project schedule) dan batas waktu jatuh tempo (due date) . . . Kalau anda dapat menuntaskan semuanya dengan baik sesuai tuntutan dan selesai sebelum waktunya, anda punya sangat banyak waktu untuk bermain2 dan bersenang2 . . . dan menghasilkan uang . . . he he he . . .
. . .
Lantas, selesai sekolah, orang pada umumnya mencari pekerjaan sebagai pegawai. Tapi saya tidak! Melainkan, semasa usia sekolah saya sudah mulai bekerja di kantoran dan belajar berwiraswasta. Jadi saya sudah "mencuri start" sangat awal, lebih 10 tahun drpd kebayakan orang. Makin muda usia, makin tinggi keahlian, makin gampang memperoleh pekerjaan.
Pada kelas 3 SD saya sudah mulai jualan menjajakan kue keliling kampung dan jadi loper koran , pada kelas 3 SMP saya sudah jadi editor di sebuah suratkabar. Dari situ saya mulai tahu artinya dagang, menghasilkan uang, laba dan bisnis. Pada tingkat persiapan kuliah, saya sudah bisnis perkebunan cengkeh dan buka bimbingan tes masuk perguruan tinggi. Penghasilan saya sebulan waktu itu sudah cukup untuk membiayai kuliah saya sampai tuntas. Pada usia mahasiswa saya sudah punya mobil, dan bisa tiap malam nongkrong di kafe, karena duit saya banyak . . . ha ha ha . . .
. . .
Pada usia 18 tahun saya sudah punya sertifikat programer komputer , dan ada puluhan perusahaan menawarkan posisi tsb kpd saya. Jadi bukan saya yang cari kerja, tapi banyak perusahaan yang cari saya . . . ha ha ha . . . Seingat saya waktu itu, ada 24 perusahaan besar skala nasional dan internasional yang menawarkan posisi menggiurkan dengan gaji besar. Jadi tinggal pilih mana yang disuka dan mana yang menghasilkan duit paling banyak . . . ha ha ha . . .
. . .
Tapi saya nggak bakat atau nggak nasib jadi pegawai, karena saya suka kebebasan, tak mau terikat dengan jam kerja kantoran, dan nggak suka kerja disuruh orang. Jadi saya cuma jadi kontraktor atau konsultan lepas saja dari tahun ke tahun. Tapi dengan cara itu saya bisa masuk di puluhan perusahaan swasta dan lembaga pemerintah dalam kurun waktu sama berdasarkan pada suatu persetujuan kontrak disepakati dua pihak. Dan dalam waktu 10 tahun, saya sudah bikin perusahaan sendiri di bidang komputer dan teknologi informasi . . . he he he . . . jadi sebelum usia 30 tahun saya sudah presiden direktur . . . ha ha ha . . .
. . .
Nikmati hidup, bermain2 dan bersenanglah2, jangan bekerja . . . . . . tapi ada hal paling utama dan penting harus anda ingat! Ibadah kepada Alláh, salawat kepada rasul, dan bakti kepada dua orangtua, karena 4 figur inilah yang melandasi dan menjadi kunci kesuksesan hidup anda . . . kedudukan ibu dan bapak anda adalah nomor 3 dan 4 urutannya yang harus ditaati setelah Alláh dan rasul-Nya.
Alláh menyatakan dalam Al-Qur`án bahwa, "sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan sendau-gurau belaka [Q 47:36]," dan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya, lebih baik dan baka [Q 87:17] . . . dan siapa saja yang bertaqwa dan takwakkal kepada Alláh, maka Alláh niscaya akan memberikan jalan keluar dari segala kesulitannya, dan Alláh akan mencukupkan segala kebutuhan kehidupannya, dan melimpahinya rezeki dari arah yang tak terduga atau tak pernah disangkanya, dan memberikan kemudahan dalam segala urusannya [Q 65:2-3-4] . . .
Ini dia ayat pamungkas untuk bermain2 dan bersenang2 dan menghasilkan uang . . .
inna-maa `al-hayaatu `ald-dunyaa la'ibun wa lahwun. [Q 47:36] sesungguhnya-hanyalah sang-kehidupan dunia permainan dan canda | sendau-gurau belaka.
wa `al-`aakhiratu khayrun wa `abqaa. [Q 87:17] dan sang-akhirat adalah lebih-baik dan baka.
wa man yyattaqi `allaaha, yaja'al la-huu makhrajaan. [Q 65:2] dan siapa-saja-yang dia-bertaqwa kepada Alláh, Dia-niscaya-menjadikan bagi-dia jalan-keluar.
wa yarzuq-hu min haytsu laa yahtasibu. wa man yyatawakkal 'alaa `allahi, fa huwa hasbu-huu. [Q 65:3] dan [Alláh] Dia-memberi-rezeqi-kepada-dia dari arah-mana-saja yang tak dia-sangka. dan siapa-saja-yang dia-bertawakkal terhadap Alláh, maka Dia mencukupkan-akan-dia.
wa man yyattaqi `allaaha, yaja'al la-huu min `amri-hii yusraan. [Q 65:4] dan siapa-saja-yang dia-bertaqwa kepada Alláh, Dia-niscaya-menjadikan bagi-dia dari-berbagai urusan-nya kemudahan.
So is there anyone wants to play the game and get much money . . . ???
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 03.06.08 8:34
Setuju Om E-1, artinya dalam segala aktifitas "bekerja" kita, kita rasakan bahwa ini bukanlah sedang bekerja namun "bermain", tapi bermain yang smart... Karena segala pekerjaan didunia ini gain& result nya tidak seberapa dibandingkan dengan makna "bekerja" sebenarnya yang gain dan resultnya berlipat2 kali jauh lebih besar yaitu akhirat dan keridhoan-Nya..
Bokap ane mengajarkan hal yang sama, bahkan beliau sempat membukukannya di tahun 2002, dengan judul "smart manager" penerbit PT.Elex Media Komputindo
lanjut Om
gerry_garsono Administrator KOSTER
Poin Brogader : 8065 Total Posan : 7747 Sejak : 07.12.06 Domisili : Parung. Bogor KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0039 Jabatan : WaKetUm Thunder :
125
Julukan : Thunder Bear Sikon : in relationship Hobi : touring, rolling, adventurer, sports Slogan : Percayalah dengan diri sendiri
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 03.06.08 9:15
salam koster :koster:
wah...sharingnya om iwan seru juga tuh...dan patut menjadi contoh...he...he... jadi kita bekerja tapi smart lah...enggak usah serius2 amat...he..he.. yg penting tugas & tanggung jawab yg diberikan perusahaan sudah kita selesaikan dengan baik....ok
Bravo Koster :kosterianz:
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9716 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 6:11
nazar wrote:
Setuju Om E-1, artinya dalam segala aktifitas "bekerja" kita, kita rasakan bahwa ini bukanlah sedang bekerja namun "bermain", tapi bermain yang smart... Karena segala pekerjaan didunia ini gain& result nya tidak seberapa dibandingkan dengan makna "bekerja" sebenarnya yang gain dan resultnya berlipat2 kali jauh lebih besar yaitu akhirat dan keridhoan-Nya..
Bokap ane mengajarkan hal yang sama, bahkan beliau sempat membukukannya di tahun 2002, dengan judul "smart manager" penerbit PT.Elex Media Komputindo
lanjut Om
Lantas ni anaknya kapan ya nulis buku kayak begitu? Masak kalah ama bokap? Mestinya harus lebih maju dong!? . . . he he he . . .
. . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 6:24
atnlie wrote:
ya kita bisa demikian jika memang rulenya memungkinkan kalo ga ya kita buat enjoy aja hidup ini buat apa susah ga ada gunanya kayak lagu sapa itu ???
gerry_garsono wrote:
Kayak lagu KOES PLUS ton...he..he.. "Buat apa susah...buat apa susah...susah itu tak ada gunanya...."
Ya betul , jika kita bersusah , maka kita akan penyakitan dan cepat menjadi tua.
Sebaliknya, jika kita senang , maka kita akan sehat dan awet muda. Karena jiwa yang sehat maka tubuh pun menjadi sehat.
Orang dungu adalah orang yang membuat hal mudah menjadi susah :melet lidah:, alias mempersulit masalah atawa bikin masalah alias problem-maker atau trouble-maker, karena mereka membuat hal sederhana jadi rumit.
Sedangkan orang pintar adalah orang yang bisa membuat hal yang susah menjadi mudah , alias problem-solver atau trouble-shooter, karena mereka membuat hal rumit jadi sederhana.
Jadi dalam hifdup ini kita harus smart, pintar, cerdas, cerdik, dan punya tip dan trik dalam melakukan permainan.
Dunia ini adalah bagaikan sebuah panggung sandiwara, dan kita semua adalah para pemainnya. Jadi berperanlah sebaik mungkin, agar hidup kita sukses. So, play smartly . . .
Alláh lagi pula telah menyatakan dalam Al-Qur`án [Q 94:5 & 6] bahwa, dibalik kesusahan itu ada kemudahan, dan ini diulangi dua kali dalam satu ayat sama, yang berarti memberikan penggarisbawahan atau penekanan penting akan maksud kalimat tersebut.
maka sesungguhnya bersama sang-kesulitan adalah kemudahan. sesungguhnya bersama sang-kesulitan adalah kemudahan.
Dalam kalimat ayat ini digunakan lafazh "ma'a", artinya "bersama dengan" (together with), bukan "sesudah" atau "setelah", karena tak digunakan lafazh "ba'da" (after).
Harap dikoreksi bila tarjamah Al-Qur`án anda demikian , karena tarjamah sedemikian adalah keliru, tak sesuai dengan lafazh aslinya. Dalam Tarjamah Al-Qur`án dari Departemen Agama RI, diterjemahkan demikian. Heran, koq mengubah arti yang dinyatakan Alláh. Padahal Alláh bilang sangat logis atawa mathiq, tapi koq malah dibuat jadi tak logis. Ini yang namanya termasuk bikin susah, . . . dasar manusia! Pakai logika Alláh, jangan pakai logika manusia!
Karena itu saya tak percaya dan tak beriman kepada tarjamah kalimat ayat Al-Qur`án, tapi pada kalimat ayat aslinya. Itu gunanya mengerti bahasa Arab Al-Qur`án, agar keimanan dan keyakinan kita makin kuat.
Artinya , kemudahan itu bukan diperoleh setelah kita melalui atau menjalani kesusahan, melainkan kemudahan tsb sudah ada sejak awal bersama dengan kesusahan tsb. Dengan kata lain, kemudahan itu berada dibalik kesusahan, alias mereka paralel. Jadi sebenarnya bergantung pada kita sendiri, apakah kita mau bikin sesuatu jadi susah alias dungu, atau bikin sesuatu tsb jadi mudah alias pintar.
He he he . . . ini bukan saya lho yang ngomong , tapi Alláh yang bilang begitu.
. . . percayalah dan yakini bahwa itu benar demikian adanya . . .
Semoga bisa dicerna dan dapat dipahami . . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 7:32
colonel BARON wrote:
pantesan dari kemaren gw mau buka nasi uduk ga bisa mulu kebanyakan mikir kali ya??? btw tx all of u guys, specially om iwan.
Bro jalani aja sebagaimana adanya, jangan terlalu banyak mikir dan berteori, kalau kita berusaha secara "halal" di jalan Allah, dan itu ditekuni dengan baik, niscaya akan diridhai Allah, dan usaha dagang ente tsb akan sukses . . .
Sesungguhnya Allah adalah Maha-Pemberi rezeqi . . . Mintalah kepada Dia, niscaya Dia akan memberi . . . karena Dia adalah Maha-Kaya . . .
Dan jangan lupa, kalau nasi uduknya sudah buka, jangan lupa undang saya makan kesana . . . . . .
ha ha ha . . . asyiiik dah . . . keme kita keme . . . :gigi rontok: . . .
Terakhir diubah oleh Thunder Rider tanggal 04.06.08 7:37, total 2 kali diubah
gerry_garsono Administrator KOSTER
Poin Brogader : 8065 Total Posan : 7747 Sejak : 07.12.06 Domisili : Parung. Bogor KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0039 Jabatan : WaKetUm Thunder :
125
Julukan : Thunder Bear Sikon : in relationship Hobi : touring, rolling, adventurer, sports Slogan : Percayalah dengan diri sendiri
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 7:34
salam koster :koster:
yup om iwan...setuju bro...he..he.. udah lama nih nggak main ke rumah om iwan.... Pengajian Koster kita realiasasikan segera yak om....ok
Bravo Koster !
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9716 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 9:48
nazar wrote:
Pak E-1, kapan bisa maen2 lagi ke depok? jangan kerja melulu atuh, hekekekek
Kapan aja boleh, asalkan saya lagi ada dirumah, dan rumah saya terbuka untuk tamu 24 jam . . . he he he . . .
Kalau kerja sih nggak, kalau main sih iya . . . ha ha ha . . . :gigi rontok:
Habis proyek permainannya nambah terus, nggak ada habis2nya , dan musti dikelola paralel nih . . .
Tapi itu artinya lagi dikasih banyak rezeqi tiada putus oleh Allah, dan Allah tak memberikan sesuatu kepada seseorang melainkan sesuai dengan kemampuan yang menerima . . . besar-kecil banyak-sedikit, tetap harus selalu disyukuri . . .
Jadi bukan beban kerjaan, tapi limpahan rezeqi yang harus disyukuri . . .
. . .
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9716 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 9:50
Thunder Rider wrote:
nazar wrote:
Pak E-1, kapan bisa maen2 lagi ke depok? jangan kerja melulu atuh, hekekekek
Kapan aja boleh, asalkan saya lagi ada dirumah, dan rumah saya terbuka untuk tamu 24 jam . . . he he he . . .
Kalau kerja sih nggak, kalau main sih iya . . . ha ha ha . . . :gigi rontok:
Habis proyek permainannya nambah terus, nggak ada habis2nya , dan musti dikelola paralel nih . . .
Tapi itu artinya lagi dikasih banyak rezeqi tiada putus oleh Allah, dan Allah tak memberikan sesuatu kepada seseorang melainkan sesuai dengan kemampuan yang menerima . . . besar-kecil banyak-sedikit, tetap harus selalu disyukuri . . .
Jadi bukan beban kerjaan, tapi limpahan rezeqi yang harus disyukuri . . .
. . .
Alhamdulillah....smoga rizki nya ditambah dan barokah....mudah2an REMO kecipratan juga dari Om E-1 yak, heee
gerry_garsono Administrator KOSTER
Poin Brogader : 8065 Total Posan : 7747 Sejak : 07.12.06 Domisili : Parung. Bogor KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0039 Jabatan : WaKetUm Thunder :
125
Julukan : Thunder Bear Sikon : in relationship Hobi : touring, rolling, adventurer, sports Slogan : Percayalah dengan diri sendiri
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 10:18
SALAM KOSTER :koster:
alhamdulilah..berarti si thunder silver dah berubah penampilan nih pake ban gede + velk 17 ...wuihh...kayak motor Police patrol dong...
Upload fotonya dong om iwan...ok
Bravo Koster !
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9716 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 11:27
Sorry nih bor Gerry dan bro Jay , saya selama ini belum sempat ngurusin si Thundie untuk ganti velg dan ban. Jangankan itu, lha lampu merah tambahan di foot guard yang kemarin tutupnya jatuh dan pecah lantaran ngejar Avanza aja belum sempat ketangani. Bahkan akhir-akhir ini si Thundie jarang mandi . . . hi hi hi . . .
Memang sengaja saya lagi tahan diri untuk nggak ngurusin si Thundie untuk sementara ini, lantaran kalau sudah bongkar-pasang bisa asyik sampai malam dan bagadang, sementara lagi banyak antrian pesanan orang yang musti dituntaskan.
Selama ini banyakan hilir-mudik ketemu orang , keluar kota, dan menuntaskan pesanan pelanggan . . . ha ha ha . . . kasian juga tu si Thundie jadi nggak keurus.
Tapi entar kalau sudah rada legaan dikit pasti saya dandanin lagi tu si Silver Thunder . . .
BTW, tunggu aja tanggal mainnya . . . ha ha ha . . . . . . :gigi rontok: . . .
042 Administrator KOSTER
Poin Brogader : 9534 Total Posan : 10367 Sejak : 11.11.06 Domisili : Didepan komputer...! KorWil : Bogor NRA : 0042 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
125
Julukan : Brandon Sikon : I istri dan 1 anak Hobi : Banyak... Slogan : Cintai dan sayangilah dua orangtuamu...
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 11:44
kalo diliat2 lagi....Judulnya provokatif juga yah hehehe...seolah-olah kita disuruh main-main bukan bekerja nyari duit...tapi salutlah buat benang merah antara bermain dan bekerja seperti yg udah dijelasin sama om iwan....
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 14:03
Kan sudah dinyanyikan sama Ahmad Albar bahwa, "dunia ini panggung sandiwara", dan kita semua adalah pemainnya. Jadi berperan dan bermainlah sebaik mungkin agar hidup kita sukses. Kan begitu?
Lihat saja dunia ini dari dulu sampai sekarang . Apa yang terjadi antar negara adalah "power play" alias permainan keberdayaan atau permainan kekuasaan politik dan uang. Dalam lingkup sempit adalah negara kita sendiri, bagaimana terjadi permainan politik dan uang, dan yang paling parah adalah permainan hukum, bagaimana para koruptor karena kekuasaan politik dan uangnya bisa bebas dari jerat hukum.
Nah, demikian juga dalam dunia bisnis dan ekonomi, semuanya permainan. Tengok saja berapa banyak tender proyek pemerintah yang dijadikan permainan untuk memperoleh keuntungan segelintir orang?
Jadi bro, kita harus bisa bermain dengan cerdik. Jangan sampai kita yang justeru dipermainkan orang .
. . .
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9716 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . . 04.06.08 15:40
042 wrote:
kalo diliat2 lagi....Judulnya provokatif juga yah hehehe...seolah-olah kita disuruh main-main bukan bekerja nyari duit...tapi salutlah buat benang merah antara bermain dan bekerja seperti yg udah dijelasin sama om iwan....
sepintas dari judulnya emang bisa kontroversif, provokatif, konfrontatif, kontradiktif, indikatif, dan tatif2 lainnyah...tapi kalo dilihat penjelasannya yang gamblang dan akurat, semua orang pasti setuju koq..hee
Sponsored content
Subyek: Re: KIAT: Mari bermain, Jangan Bekerja . . .