Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 27.05.08 16:21
Om E-1, ini jawaban absolut apa semacem plesetan?
kalo menurut ane, tapi wallahu a'lam yaa, cuman Allah yang tahu, bahkan Pak E-1 pun belum tentu tahu, hehe...mungkin telur dulu... kenapa? karena telur berasal dari mayoritas zat liquid dengan kandungan & komposisi senyawa kimia tertentu. Telur yang pertama2 diciptakan Allah swt, mungkin bukan berasal dari pembuahan ayam jantan dan betina, tapi diciptakan dengan kudrat-Nya dengan asbab/material air yang bersenyawa dengan partikel/molekul lain, dan bisa jadi bukan hanya satu,..ada yang menetas jadi jantan ada yang menetas jadi betina, dst.... wallahu a'lam
wa ja'alnaa minal maa'i kulla syay'in hayy dan Kami telah jadikan dari air (setelah itu) segala sesuatu yang hidup
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27453 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 27.05.08 16:52
nazar wrote:
Om E-1, ini jawaban absolut apa semacem plesetan?
kalo menurut ane, tapi wallahu a'lam yaa, cuman Allah yang tahu, bahkan Pak E-1 pun belum tentu tahu, hehe...mungkin telur dulu... kenapa? karena telur berasal dari mayoritas zat liquid dengan kandungan & komposisi senyawa kimia tertentu. Telur yang pertama2 diciptakan Allah swt, mungkin bukan berasal dari pembuahan ayam jantan dan betina, tapi diciptakan dengan kudrat-Nya dengan asbab/material air yang bersenyawa dengan partikel/molekul lain, dan bisa jadi bukan hanya satu,..ada yang menetas jadi jantan ada yang menetas jadi betina, dst.... wallahu a'lam
wa ja'alnaa minal maa'i kulla syay'in hayy dan Kami telah jadikan dari air (setelah itu) segala sesuatu yang hidup
he he he . . . koq masih pakai "mungkin" . . . yang pasti dong!?
Poin Brogader : 6177 Total Posan : 1806 Sejak : 24.05.07 Domisili : Balikpapan KorWil : Balikpapan Jabatan : Ang. Forum Thunder :
125
Julukan : 125 aja dah... Sikon : kawin 1 anak Slogan : Orang Bijak Taat Ibadah... Taat Pajak....Taat Berlalulintas
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 27.05.08 19:34
Thunder Rider wrote:
nazar wrote:
Om E-1, ini jawaban absolut apa semacem plesetan?
kalo menurut ane, tapi wallahu a'lam yaa, cuman Allah yang tahu, bahkan Pak E-1 pun belum tentu tahu, hehe...mungkin telur dulu... kenapa? karena telur berasal dari mayoritas zat liquid dengan kandungan & komposisi senyawa kimia tertentu. Telur yang pertama2 diciptakan Allah swt, mungkin bukan berasal dari pembuahan ayam jantan dan betina, tapi diciptakan dengan kudrat-Nya dengan asbab/material air yang bersenyawa dengan partikel/molekul lain, dan bisa jadi bukan hanya satu,..ada yang menetas jadi jantan ada yang menetas jadi betina, dst.... wallahu a'lam
wa ja'alnaa minal maa'i kulla syay'in hayy dan Kami telah jadikan dari air (setelah itu) segala sesuatu yang hidup
he he he . . . koq masih pakai "mungkin" . . . yang pasti dong!?
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 28.05.08 12:44
. . . halo . . . ada jawaban dan argumentasi lain nggak???
MANAKAH LEBIH DULU, TELUR ATAU AYAM ???
ATAU
MANAKAH LEBIH DULU, AYAM ATAU TELUR ???
. . . hayo . . . mana lebih dulu . . . ???
die Kolonel KOSTER
Poin Brogader : 5819 Total Posan : 1137 Sejak : 15.05.08 Domisili : Bogor KorWil : Sumedang Tandang Nyandang Kahayang NRA : 1001 Jabatan : Ang. Forum Thunder :
125
Julukan : 500cc Sikon : menikah Hobi : Nu ngeunah-ngeunahlah Slogan : Tiada hari tanpa tancap gas!
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 28.05.08 13:00
Thunder Rider wrote:
MANAKAH LEBIH BULU, TELUR ATAU AYAM ???
. . . adakah yang tahu jawabnya ???
Lantas, kalau telur apa alasannya, dan kalau ayam apa alasannya . . . ??? Ya jelas Ayam Bro..kalau yang lebih BULU (lihat deh pertanyaannya..)
. . . kenapa begitu dan kenapa begini ???
. . .
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9694 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 28.05.08 17:02
candra904 wrote:
Thunder Rider wrote:
nazar wrote:
Om E-1, ini jawaban absolut apa semacem plesetan?
kalo menurut ane, tapi wallahu a'lam yaa, cuman Allah yang tahu, bahkan Pak E-1 pun belum tentu tahu, hehe...mungkin telur dulu... kenapa? karena telur berasal dari mayoritas zat liquid dengan kandungan & komposisi senyawa kimia tertentu. Telur yang pertama2 diciptakan Allah swt, mungkin bukan berasal dari pembuahan ayam jantan dan betina, tapi diciptakan dengan kudrat-Nya dengan asbab/material air yang bersenyawa dengan partikel/molekul lain, dan bisa jadi bukan hanya satu,..ada yang menetas jadi jantan ada yang menetas jadi betina, dst.... wallahu a'lam
wa ja'alnaa minal maa'i kulla syay'in hayy dan Kami telah jadikan dari air (setelah itu) segala sesuatu yang hidup
he he he . . . koq masih pakai "mungkin" . . . yang pasti dong!?
ya udah Pa Iwan kata2 " Mungkin" dihilangkan...... 100% yakin TELUR Duluan.....
jujur aja ane gak berani bilang "pasti" sesuatu yang ane gak tau Om...khan ane bilang wallahu a'lam, ane sekedar bisa berhipotesis aja..hee kalo ane bilang pasti nanti yang Nyiptain nya bilang ke ane sotoy khan bahaya..hehe
yah kalo ada yang tau "pastinya" monggo dijawab....he
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27453 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 30.05.08 9:30
PERTANYAANNYA: MANAKAH LEBIH DULU, TELUR ATAU AYAM ???
JAWABANNYA: TELUR DULU — BARU AYAM
Alláh, Maha-Pencipta, menyatakan dengan lugas, tegas, dan jelas:
yukhriju `al-hayya mina `al-mayyiti, wa yukhriju `al-mayyita mina `al-hayyi. [Q 30:19]
[Alláh] Dia-mengeluarkan sang-hidup dari sang-mati, dan Dia-mengeluarkan sang-mati dari sang-hidup.
[Alláh] He-hath-extracted the-live from the-dead, and He-hath-extracted the-dead fro the-live"
artinya, "mati dulu, baru hidup," bukan sebaliknya. Jadi, "telur dulu, baru ayam," bukan sebaliknya.
Di sisi lain, berbagai ayat Al-Qur`án dan juga kitab suci agama samawi lainnya, juga menunjukkan bahwa proses penciptaan dan kejadian berlangsung dari sederhana ke rumit, atau dari simpel ke kompleks; bukan sebaliknya; . . . dari benih, dari zarah; . . . dari satu diri yang sendirian atau tunggal . . . from alone or a single self; bukan dari pasangan; . . . karena . . . Alláh Maha-Tunggal, Maha-Esa, Maha-Unik . . . !!!
Tidakkah ayat-ayat Al-Qur`án berlogika . . . ???
Telur bisa menetas tanpa dierami, karena pengaruh suhu dan tekanan udara lingkungan sekitar, tapi ayam betina tak bisa bertelur tanpa pembuahan oleh ayam jantan, dan sedangkan dalam penciptaan, jantan di jadikan lebih dulu daripada betina. Untuk pemahaman lanjut, silahkan lihat penjelasan dibawah ini.
KONSISTENSI SIKLUS MATI – HIDUP – MATI – HIDUP
Konsistensi siklus mati – hidup – mati – hidup dapat ditemukan pada banyak ayat Al-Qur`án, antara lain dalam [Q:S 2:28, 2:258, 3:156, 7:158, 9:116, 10:58, 15:23, 22:66, 23:80, 30:19, 40:68, 44:88, 45:26, 50:43, 57:2]
HUKUM KEDUDUKAN LAFAZH DAN SKALA PRIORITAS DALAM KALIMAT AYAT AL-QUR`ÁN
DALIL: "posisi atau kedudukan lafazh (kata, word) dalam suatu kalimat (sentence) atau anak-kalimat | frasa (phrase) menentukan level skala prioritas atau peringkat derajat kepentingan hal yang dinyatakan, diperikan, atau direpresentasikan oleh lafazh tersebut."
RUMUS: "dalam ABC atau A dan B dan C, berlaku bahwa A lebih prior daripada B, dan B lebih prior daripada C.
Dalam suatu kalimah ayat Al-Qur`án, jika ada dua atau lebih lafazh berpadanan atau berpasangan (in pair) atau dalam urutan (in sequence), maka keberadaan yang lafazh-nya disebutkan lebih dulu, berarti diciptakan atau dijadikan lebih dulu, atau harus dilaksanakan lebih dulu, atau lebih utama, dan sebaliknya.
Jika padanan tersebut ditemukan dalam beberapa ayat, dan ada pembalikan kedudukan lafazh, maka susunan padanan yang berlaku adalah sebagaimana dalam ayat terbanyak. Keadaan seperti ini hanya merupakan penekanan dalam konteks tertentu saja, tak berlaku umum.
Tidakkah ayat-ayat Al-Qur`án berlogika . . . ???
. . . ternyata pernyataan saya ini telah dinyatakan secara tersurat oleh Alläh dalam Al-Qur`än itu sendiri 14 abad lampau [Q aln-najmu 53:2-6], bahwa Muhammad tidak ber"manthiq" [yanthiqu] atau ber"logika" atas kemauan dan kemampuannya dirinya sendiri, melainkan bahwa ayat-ayat Al-Qur`än adalah kalimat Alläh yang diajarkan oleh Alläh Maha-Perkasa melalui malak Jibril (Gibriel) yang supra-kuat.
maa dhalla shaahibu–kum, wa maa ghawaaa. wa maa yanthiqu ‘ani `al-hawaaa. `in huwa `illaa wahyun, yuwhaaa. ‘allama–huu syadiydu–`al-quwaaa. dzuw–mirratin; fa `istawaa. [Q.S aln-najmu 53:2–6]
Tidaklah sesat sahabat–kalian [Muhammad], dan tidaklah dia-keliru. Dan tak dia-bermantik | berlogika berdasarkan-pada sang-hasrat [hawa nafsu, hasrat diri]. Tiada-lain dia [ayat Al-Qur`än] melainkan suatu-wahyu, [yang] dia-telah-diwahyukan. Telah-mengajar–nya sesuatu-daya–yang-kuat. Empunya–kecerdasan [Alläh, yang mengutus Jibril]; maka [Jibril] dia-telah-menyempurnakan [penampakan penjelmaan dirinya; sebagai materialisasi energi].
Untuk uraian rinci silahkan dilihat dalam forum ini, dalam topik:
. . . . . . . . . Subhaana llaah, Tersanjunglah Alláh, yang telah memberikan jawaban ini kepada saya, karena sebelumnya saya pusing tujuh keliling memikirkan; manakah yang lebih dulu, telur ataukah ayam!?
Sesungguhnya Alláh memberikan jawaban untuk orang yang beriman. Alláh mengabulkan do'a orang yang bertaqwa dari arah yang tak pernah ia duga dan sangka-sangka. Dan Alláh adalah Maha-Mengetahui segala sesuatu, dan Alláh mengajar manusia tentang apa saja yang tak ia pernah ketahui, dan Alláh atas tiap sesuatu adalah Maha-Kuasa.
Semoga ini bisa menambah dan memperkuat keyakinan kita akan keberadaan Alláh Maha-Supraba . . .
. . .
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9694 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 30.05.08 10:05
Thunder Rider wrote:
PERTANYAANNYA: MANAKAH LEBIH DULU, TELUR ATAU AYAM ???
JAWABANNYA: TELUR DULU — BARU AYAM
Alláh, Maha-Pencipta, menyatakan dengan lugas, tegas, dan jelas:
yukhriju `al-hayya mina `al-mayyiti, wa yukhriju `al-mayyita mina `al-hayyi. [Q 30:19]
[Alláh] Dia-mengeluarkan sang-hidup dari sang-mati, dan Dia-mengeluarkan sang-mati dari sang-hidup.
[Alláh] He-hath-extracted the-live from the-dead, and He-hath-extracted the-dead fro the-live"
artinya, "mati dulu, baru hidup," bukan sebaliknya. Jadi, "telur dulu, baru ayam," bukan sebaliknya.
Di sisi lain, berbagai ayat Al-Qur`án dan juga kitab suci agama samawi lainnya, juga menunjukkan bahwa proses penciptaan dan kejadian berlangsung dari sederhana ke rumit, atau dari simpel ke kompleks; bukan sebaliknya.
Telur bisa menetas tanpa dierami, karena pengaruh suhu dan tekanan udara lingkungan sekitar, tapi ayam betina tak bisa bertelur tanpa pembuahan oleh ayam jantan, dan sedangkan dalam penciptaan, jantan di jadikan lebih dulu daripada betina. Untuk pemahaman lanjut, silahkan lihat penjelasan dibawah ini.
KONSISTENSI SIKLUS MATI – HIDUP – MATI – HIDUP
Konsistensi siklus mati – hidup – mati – hidup dapat ditemukan pada banyak ayat Al-Qur`án, antara lain dalam [Q:S 2:28, 2:258, 3:156, 7:158, 9:116, 10:58, 15:23, 22:66, 23:80, 30:19, 40:68, 44:88, 45:26, 50:43, 57:2]
HUKUM KEDUDUKAN LAFAZH DAN SKALA PRIORITAS DALAM KALIMAT AYAT AL-QUR`ÁN
DALIL: "posisi atau kedudukan lafazh (kata, word) dalam suatu kalimat (sentence) atau anak-kalimat | frasa (phrase) menentukan level skala prioritas atau peringkat derajat kepentingan hal yang dinyatakan, diperikan, atau direpresentasikan oleh lafazh tersebut."
RUMUS: "dalam ABC atau A dan B dan C, berlaku bahwa A lebih prior daripada B, dan B lebih prior daripada C.
Dalam suatu kalimah ayat Al-Qur`án, jika ada dua atau lebih lafazh berpadanan atau berpasangan (in pair) atau dalam urutan (in sequence), maka keberadaan yang lafazh-nya disebutkan lebih dulu, berarti diciptakan atau dijadikan lebih dulu, atau harus dilaksanakan lebih dulu, atau lebih utama, dan sebaliknya.
Jika padanan tersebut ditemukan dalam beberapa ayat, dan ada pembalikan kedudukan lafazh, maka susunan padanan yang berlaku adalah sebagaimana dalam ayat terbanyak. Keadaan seperti ini hanya merupakan penekanan dalam konteks tertentu saja, tak berlaku umum.
Untuk uraian rinci silahkan dilihat dalam forum ini, dalam topik:
Pak E-1, jazakalloh dengan ulasannya...tapi mohon maaf jika saya yang dodol ini ingin berkomentar disini; bahwa tetap sebaik2 jawaban untuk hal ini adalah : "Wallahu a'lam", hanya Allah Yang Maha Tahu...itulah sebabnya jawaban saya (walaupun sama dengan jawaban bapak, yaitu telur dulu sebelum ayam) masih ada kata "mungkin" nya, karena saya sadar walaupun Al-qur'an atau hadith adalah mutlak benar, tapi interpretasi manusia terhadap Al-qur'an/hadith itu tidak selalu benar..... tiada yang absolut dan pasti melainkan Allah swt...Al haqqu min robbika
Manusia hanya bisa menafsirkan / meng-interpretasikan (dan itu sah2 saja), tapi tetap yang ABSOLUT dan MUTLAK kebenarannya hanya ALLAH Yang Maha Tahu, kita hanya bisa berkata "wallahu a'lam, ini hanya perdapat/interpretasi saya terhadap ayat2 Allah yang menjadi analogi untuk kejadian telur dan ayam", that's it yang bisa kita katakan, dan pastinya bagaimana? itu sudah menjadi otoritas Allah robbul jalal yang Maha Mencipta...
Mengenai ayat :
Demi Allah saya beriman dan yaqien dengan ayat ini, akan tetapi menukil ayat ini sebagai dasar justifikasi/pembenaran bahwa "telur dulu baru ayam", saya katakan bahwa ini adalah "interpretasi" yang tidak absolut kebenarannya. Karena orang sah-sah saja mengatakan bahwa sebelum jadi ayam, awalnya adalah batu, atau kayu atau apalah benda2 mati lainnya dan itu tidak bertentangan dengan ayat ini selama itu benda mati.
Memang, telur lebih logis/natural/ilmiah ketimbang batu atau benda lainnya untuk seekor ayam, tapi...
APA2 YANG TIDAK MUNGKIN BAGI RASIO/OTAK/AKAL/SCIENCE MANUSIA, ITU SEMUA SANGAT MENJADI MUNGKIN DAN SANGAT MUDAH BUAT ALLAH... BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN, INNALLAHA 'ALLA KULLI SYAY'IN QODIIR... ADAKAH YANG TIDAK MUNGKIN BUAT ALLAH LAKUKAN JIKA DIA BERKEHENDAK??? WALLAHI TIDAK ADA......
- Mungkin kah unta dikeluarkan dari batu bukan dari induk unta seprti unta2 lainnya? Wallahi, hal itu sangat mudah buat ALLAH, ingatlah ketika Allah keluarkan unta untuk Nabi Shalih as dari batu.
- Mungkinkah anak terlahir dari seorang ibu yang tidak pernah disentuh(disetubuhi) laki2 sama- sekali? tidak juga pernah dilakukan transfer sperma kedalam rahimnya? Wallahi, hal itu sangat mudah buat ALLAH, ingatlah ketika Allah menciptakan bayi 'Isa as dengan kudrat-Nya dari seorang Maryam yang suci dan tidak pernah disentuh laki2 manapun
- Mungkinkah tubuh manusia bisa bertahan hidup selama 1 tahun tanpa nutrisi apapun dan selama itu tidak ada proses penuaan? Wallahi, hal itu sangat mudah buat ALLAH, ingatlah ketika Allah menidurkan 'Uzair as selama 100 tahun, dan ketika terbangun bubur yang dimasaknya (100 tahun yang lalu) masih mendidih, tapi keledainya sudah menjadi tulang belulang dan dalam sekejap keledai itu dihidupkan kembali oleh Allah swt. Demikian juga yang terjadi pada pemuda2 ashabul kahfi yang tertidur dalam sebuah guha, selama lebih dari 300 tahun! tanpa ada proses penuaan?
- Mungkinkah api yang berkobar terasa dingin dan sejuk? Wallahi, hal itu sangat mudah buat ALLAH, ingatlah ketika Allah berfirman : Yaa naaru kuuni bardan wa salaaman 'ala ibroohim (wahai api! dingin/sejuk lah kamu dan nyamankan Ibrahim saja) Pada saat itu, api menjadi sejuk hanya buat Ibrahim, tapi panas buat tentara2 namrudz. Pada saat itu selama 40 hari Ibrahim as. berada dalam kobaran api, didalamnya tersedia buah- buahan dan hidangan dari surga.
- Mungkinkah di siang hari terang benderang tanpa ada matahari saat itu? Wallahi, hal itu sangat mudah buat ALLAH, ingatlah ketika Allah berfirman : laa yarownaa fiihaa syamsan wa laa zamhariiroo (Disurga begitu terang benderang dan sejuk tiada panas kalian tidak melihat adanya matahari atau sejenisnya disana,tidak pula kalian melihat adanya salju)
Dan banyak lagi dan banyak lagi.....ALLAHU AKBAR, INNALLAHA 'ALAA KULLI SYAY'IN QODIIR QOOLALLAHU TA'AALA : WAMAA UUTIITUM MINAL 'ILMI ILLA QOLIILAA (DAN TIDAK LAH KAMI BERIKAN ILMU KEPADA KALIAN MELAINKAN SANGAT SEDIKIT SEKALI)
Semoga bermanfaat untuk saya dan semuanya.... Yang salah dari nafsu dan kebodohan saya, yang benar mutlak dari ALLAH SWT
wallahu a'lam
gerry_garsono Administrator KOSTER
Poin Brogader : 8043 Total Posan : 7747 Sejak : 07.12.06 Domisili : Parung. Bogor KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0039 Jabatan : WaKetUm Thunder :
125
Julukan : Thunder Bear Sikon : in relationship Hobi : touring, rolling, adventurer, sports Slogan : Percayalah dengan diri sendiri
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 30.05.08 11:15
salam koster :koster:
Yup...pa ustad iwan dah Ustad jay...kita HANYA LAH sebagai manusia sebagai makhluk ciptaan-nya .... Yang mutlak & Absolut dan segala nya hanya Milik ALLAH SWT...
Jadi Kasus Telor & Ayam...kita Case Closed yak....karena semua dah dijelaskan diatas oleh om iwan...thanks... Yg salah datangnya dari saya selaku umatnya, dan yg benar & hak datangnya dari ALLAH SWT..amin
BRAVO KOSTER ! :orang pintar:
Bro Jay Donatur KOSTER
Poin Brogader : 9694 Total Posan : 12680 Sejak : 09.08.07 Domisili : Jakarta - Bogor KorWil : JAXEL NRA : 0125 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 30.05.08 11:22
yup...wacana yang bagus dari Om E-1 dan brogaders smua....
case closed yahh...?
die Kolonel KOSTER
Poin Brogader : 5819 Total Posan : 1137 Sejak : 15.05.08 Domisili : Bogor KorWil : Sumedang Tandang Nyandang Kahayang NRA : 1001 Jabatan : Ang. Forum Thunder :
125
Julukan : 500cc Sikon : menikah Hobi : Nu ngeunah-ngeunahlah Slogan : Tiada hari tanpa tancap gas!
Subyek: Semoga 30.05.08 11:26
gerry_garsono wrote:
salam koster :koster:
Yup...pa ustad iwan dah Ustad jay...kita HANYA LAH sebagai manusia sebagai makhluk ciptaan-nya .... Yang mutlak & Absolut dan segala nya hanya Milik ALLAH SWT...
Jadi Kasus Telor & Ayam...kita Case Closed yak....karena semua dah dijelaskan diatas oleh om iwan...thanks... Yg salah datangnya dari saya selaku umatnya, dan yg benar & hak datangnya dari ALLAH SWT..amin
BRAVO KOSTER ! :orang pintar:
Semoga Allah SWT mengampuni kita semua......
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27453 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 30.05.08 16:39
. . . jadi "case closed' karena sudah disepakati bahwa "telur lebih dulu daripada ayam" . . . ?! Meski pun ustadz Jay tidak menyatakan secara mutlak . . . he he he . . . ok!
. . . nah, selanjutnya kita bahas saja, bagaimana sih proses penciptaan ??? . . .
TAK ADA YANG TAK PASTI DAN TAK ADA PENYIMPANGAN SUNNATULLÁH
Pada dasarnya didalam alam ini, alam mahluk, tak ada sesuatu pun hal yang "ajaib". Yang ajaib hanya Alláh semata dan hal yang dirahasiakan-Nya. Hanya saja mungkin jangkauan ilmu manusia tidak atau belum mencapainya, krn firman Alláh atau al-Qur`án mendahului pengetahuan manusia.
Semuanya penciptaan dan kejadian berlangsung berdasarkan pada yang disebut sebagai "sunnatullaah', aturan Alláh, hukum alam, atau hukum fisika. Dan Alláh sendiri menyatakan, via Al-Qur`án bahwa, sunnatullaah berlaku tetap dan tak pernah atau tak akan berubah sepanjang masa, dan tak ada sedikit pun pelanggaran atau pengecualian didalamnya. Dan Alláh menyatakan, via Al-Qur`án bahwa, semua penciptaan dan kejadian berlangsung dalam proses standar atau baku berdasarkan pada sunnatullaah ini.
laa tabdiyla li khalqi `allaahi. [Q 30:30] tiada dia-berubah untuk penciptaan Alláh.
Alláh, sebagai Maha-Pencipta (Al-Khaaliq, All-Creator) menyatakan via ayat-ayat-Nya dalam Al-Qur`án, bahwa segala sesuatu yang diciptakan atau si tercipta (al-makhluuq, the-creature) itu diciptakan dan dijadikan melalui "proses" penciptaan (khalq, creation). Tak ada yang tercipta dan terjadi seketika begitu saja, tak ada yang melanggar hukum, aturan, atau ketentuan.
Hanya saja ada proses yang berlangsung "normal" dan ada proses yang berlangsung "dipercepat" (accelerated), "ditingkatkan" (improved), "dikhususkan" (specialized), atau "diistimewakan" atau "diluar-biasakan" (extra-ordinaried), krn ruang dan waktu bukan masalah bagi Alláh, sebab Dia tak terikat dengan ruang dan waktu yang juga adalah mahluk, dan perintah Alláh adalah bak sekejap mata.
Nah, dalam kasus "dipercepat" inilah sesuatu bisa tampak ada seketika dalam pandangan mata manusia. Dalam proses berlangsung "normal", Alláh mengkehendaki agar manusia mengambil hikmah dan ilmu didalamnya. Sedangkan dalam proses berlangsung "dipercepat", Alláh hendak menunjukkan kepada manusia akan kekuasaan-Nya. Dalam kasus "istimewa" inilah terjadi berbagai mu'jizat para nabi dan rasul.
Kalimat atau frasa "kun, fa yakun" artinya "kamu-adalah, maka dia-pun-sedang-mengada" (you-exist, then he-is-existing) atau "kamu-menjadilah, maka dia-pun-tengah-menjadi" (you-be, then-he-is-being). Bukan "kamu adalah, maka dia pun telah-ada" (you-exist, then he-has-existed) atau 'kamu-menjadilah, maka dia pun telah-menjadi" (you-be, then he-has-been). Jika seperti ini, maka kalimatnya menjadi "kun, fa kanaa."
Masalah penciptaan dan kejadian mahluk dapat diklasifikasikan secara singkat lebih-kurang sbb.
a-bio-genesis: yang hidup dari yang mati; kreasi mahluk.
non-parental: tanpa orangtua atau tanpa induk; contoh Adam a.s.
bio-genesis: yang hidup dari yang hidup; regenerasi mahluk.
mono-parental: dengan satu-orangtua atau induk-tunggal.; contoh; 'Isa Al Masih a.s.
bi-parental: dengan dua-orangtua atau induk-ganda.contoh kita semua.
ovovi-viparous: dengan telur dan embryo berkembang dalam telur tanpa dierami; contoh; piskes | ikan, amfibia, dan reptilia
o-viparous; dengan telur dan embryo belum-berkembang dalam telur tanpa dierami; contoh: aves | burung dan unggas, termasuk ayam.
vi-viparous: tanpa telur dengan embryo yang berkembang dengan plasenta; contoh: mamalia dan manusia.
Dalam kasus telur dan ayam, Alláh tak menyebutkan adanya hal khusus, sehingga bisa diartikan bahwa penciptaan dan kejadiannya berlangsung dalam proses normal.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27453 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 30.05.08 16:45
SUNNATTULLÁH DAN LOGIKA
Kesimpulan akhir manthiyq, mantik atau logika, atau logics adalah bahwa, tiap pernyataan mengandung 2 kemungkinan binary (duaan), pembentuk BIT (binary digit, angka duaan), dan 1 fuzzy logics (logika paduan, gabungan; representasi analog via digital) [digital statistical probalility]:
black (hitam) = wrong (salah) = false (palsu) = no (tak) = off (padam) = zero, cipher, null (nol) = 0.
white (putih) = right (benar) = true (sejati, betul) = yes (ya) = on (nyala) = one (satu) = 1.
gray (kelabu) = inter flip-flop (kelap-kelip; kedap-kedip; remang-remang) = antara 0 dan 1.
adalah merupakan manifestasi 3 sifat utama Alláh.
Alláh, subhaana–hu wa ta’aala, wa ’azza wa jalla, Tuhan Yang Maha-Esa, memiliki 3 sifat utama:
mustahil (tak-mungkin, impossible); misal, mustahil Alláh tak ada, mustahil Alláh tak menciptakan, mustahil Alláh tak dapat mengendalikan ciptaan dan mahluk.
muwjab (waajib, musti, pasti, must, should be able); misal, musti Alláh ada, musti Alláh menciptakan, musti Alláh dapat mengendalikan ciptaan dan mahluk.
mumkin atau jaa`iz (mungkin dan tak-musti; bisa-jadi, boleh-jadi, possible, probable); misal, Alláh bisa berada dimana saja dan kapan saja dan berbuat sekehendaknya, sehingga Alláh mungkin berbuat tapi tak musti berbuat atas sesuatu. Alláh mungkin menciptakan suatu mahluk dan mungkin juga tak menciptakan mahluk tersebut, karena Alláh menciptakan sekehendak-Nya. Alláh mungkin berkehendak mengangkat suatu mahluk dan mungkin juga tak berkehendak mengangkat mahluk tersebut, karena Alláh berlaku sekehendak-Nya. Org belajar bisa jadi pandai tapi bisa saja tetap dodol, atau org berdagang bisa untung bisa rugi; manusia wajib berusaha, tapi tak pasti berhasil. Ini melandasi konsep probabilitas statistika, dimana hukum eksak dan logika sebab-akibat matematika dan fisika tak berdaya.
Alláh adalah Al-Khaaliq (Maha-Pencipta, All-Creator) dan semua khalq (ciptaan, kreasi, creation) adalah makhluwq (tercipta, mahluk, creature). Alláh telah menciptakan ’aalam (alam, jagat, semesta, universe), sehingga berarti bahwa alam adalah mahluk, dengan sendirinya apa pun yang berada didalam alam adalah mahluk.
Jadi Alláh mungkin, bisa, dapat, sanggup, mampu menciptakan mahluk apa saja. Alláh mengendalikan sepenuhnya seluruh ciptaan dan mahluk, sehingga tak ada satu pun ciptaan tak terkendali dan tak satu pun mahluk tak dapat dikendalikan oleh Alláh, subhaana–hu wa ta’aala, wa ’azza wa jalla.
Dengan demikian, jadi bukan masalah Alláh dapat atau tidak dapat, bisa atau tidak bisa, tapi perihal Alláh mau atau tidak mau, berkenan atau tak berkenan. Sifat ketiga atau sifat mumkin dan jaa`iz Alláh ini sekaligus melupakan komplementer dari sifat dasar pertama dan kedua.
Dari sifat mumkin dan jaa`iz Alláh, secara ’ilmiýah dapat diturunkan kebolehjadian atau probalitas statistik, yang bisa dibedakan atas dua, yakni:
tertentu, berdasarkan pada hukum sebab dan akibat (cause and effect): jika . . . maka . . . (if . . . then . . ., `in . . . fa . . .); bisa diprakirakan (predictable)
tak-tentu, berdasarkan pada azas ketektentuan (uncertainity principles); tak bisa diprakirakan (unpredictable).
Di bidang sains, para ahli matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, kosmologi. dan lainnya, saat ini telah sampai pada kesimpulan, bahwa sifat mumkin dan jaa`iz Alláh dimanifestasikan didalam semesta alam melalui tiap ciptaan-Nya, dimana ada dua probalitas, yakni:
probabilitas khaotik (chaotic probability), tampak tak-beraturan atau kacau, padahal sebenarnya beraturan juga, tapi sangat pelik, sehingga manusia sangat sulit memahami aturannya.
Sungguh Alláh adalah keberadaan supracerdas, super intelligent being, sang supraba, the superb; subhaana–`allaahu.
Keberadaan Alláh dengan sifat mumkin dan jaa`iz, menjadi faktor penentu final apakah seseorang akan sukses atau tidak; seperti orang belajar bisa jadi pandai tapi bisa saja tetap dodol, atau orang sakit berobat bisa sembuh tapi bisa juga tidak, atau orang berdagang bisa untung bisa rugi; manusia wajib berusaha, tapi tak pasti berhasil.
Ini melandasi konsep probabilitas statistika, dimana hukum eksak dan logika sebab-akibat matematika dan fisika tak berdaya; dan ini menjelaskan mengapa upaya fisik atau material saja tidak cukup, tapi harus juga dengan upaya psikis atau spiritual, dimana tiap usaha senantiasa diawali dan diakhiri dengan do’a.
Tidakkah kita menyadari bahwa do’a bergantung pada sifat mumkin dan jaa`iz Alláh subhaana–hu wa ta’aala? Bisa dikabulkan dan bisa juga tidak! Lalu, bila dikabulkan, bisa semua bisa juga sebagian, dan bisa kini dan bisa juga nanti! subhaana-`allaahu.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27453 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: QUIZ: Manakah Lebih Dulu: Telur atau Ayam ??? 02.06.08 12:18
TA`WÏL BUKAN TAFSÏR
Perlu dicatat bahwa apa yang saya kemukaan atau menjadi kesimpulan saya bahwa, "TELUR LEBIH DULU DARIPADA AYAM", bukanlah penafsiran atas suatu ayat Al-Qur`án, yang dalam konteks ini, Q 30:19, melainkan penta`wilan. Harap dibedakan.
Jika penafsiran adalah mengeluarkan sesuatu atau lebih ke luar dari dalam suatu ayat (inside out), maka pentakwilan adalah memasukkan sesuatu atau lebih dari luar ke dalam suatu ayat (outside in).
BEDA TAFSÏR DAN TA`WÏL
Perbedaan dasar antara tafsír dan ta`wíl adalah:
tafsïr (tafsír, ma’na tersurat, explicite interpretation, exclusive transcription) berarti menggali, membuka, mengungkap, menguak, menyingkap; mengeluarkan yang banyak dari dalam satu ayat (inside out); memecah dari satu titik (divergen, fission, analytic distribution), dengan pemetaan dari satu ke banyak (one to many onto mapping).
ta`wïl (ta`wíl, ma’na tersirat, implicite interpretation, inclusive transcription) berarti kembali ke awal (return to origin), atau mengembalikan arti suatu kata ke asalnya, menutup; memasukkan yang banyak ke dalam satu ayat (outside in); memadu ke satu titik (convergen, fusion, synthetic integration), dengan pemetaan dari banyak ke satu (many to one onto mapping).
. . .
AYAT-AYAT MUHKAMÁH DAN MUTASYÁBIHÁH
huwa `alladziy `anzala ’alay–ka `al-kitaaba; min–hu `aayaatun mmuhkamaatun, hunna `ummu `al-kitaabi, wa `ukharu mutasyaabihaatun. [Q `áli ‘imran 3:7]
[Alláh] Dia adalah yang telah-menurunkan atas–kamu Al-Kitáb [Al-Qur`án]; sebagian-dari–nya adalah ayat-ayat muhkamáh (tentang hukum, hikam, dan hikmah; tersurat, eksplisit, eksklusif), dia adalah induk (pokok) Al-Kitáb, dan sebagian-lain adalah mutasyábiháh (tersamar; tersirat, implisit, inklusif; berkias, bertamtsíl, beribárat; bertaw`íl).
dan `alladziyna fiy quluwbi–him zaygun
fa `ammaa `alladziyna fiy quluwbi–him zaygun, fa yattabi`uwna maa tasyaabaha min–hu, `ibtighaa`a `al-fitnati wa `ibtighaa`a ta`wiyli–hii. [Q `áli ‘imran 3:7]
Maka adapun para-orang-yang didalam hati–mereka ada suatu-pembiasan, maka mereka-mengikuti apa-saja-yang dia-tersamar dari–nya [ayat-ayat mutasyábiháh tsb], untuk-mencari sang-fitnah dan untuk-mencari ta`wíl–nya.
dan `alr-raasikhuwna fiy `al-’ilmi.
wa maa ya’lamu ta`wila–hu, `illaa `allaahu wa `alr-raasikhuwna fiy `al-’ilmi. [Q`áli ‘imran 3:7]
Dan tak seorang-pun-mengetahui takwil–nya [ayat-ayat mutasyábiháh tsb], kecuali Alláh dan sang-para-pakar didalam sang-ilmu (‘ulamá`, para ilmuwan, scientists).
dan `uwluw–`al-`albaabi.
yaquwluwna `aamanaa bi–hii, kullun mmin ‘indi rabbi–naa. wa maa yadzdzakkaru, `illaa `uwluw–`al-`albaabi. [Q `áli ‘imran 3:7]
Mereka-[‘ulamá`, para ilmuwan, scientists]-berkata: “kami-telah-beriman terhadap–nya (ayat Al-Qur`án), masing-masing [ayat] adalah dari hadapan [Alláh] pengasuh–kami”. Dan tak dia-mengingat (berdzikir, memorize, remind), kecuali úlú–l-albáb (para-empunya nalar).
untuk `uwluw–`al-`albaabi.
yu`wti `al-hikmata man yasyaa`u; wa man yu`wta `al-hikmata, fa qad `uwtiy khayraan katsiyraan. wa maa yadzdzakkaru, `illaa `uwluw–`al-`albaabi. [Q al-baqarah 2:269]
[Alláh] Dia-memberi sang-hikmah [pengetahuan; ilmu; hidayah] siapa-saja-yang Dia-telah-kehendaki; dan siapa-saja-yang dia-telah-diberi sang-hikmah, maka sebetulnya dia-telah-diberi kebaikan yang-banyak. Dan tak dia-mengingat (berdzikir, memorize, remind) kecuali úlú–l-albáb (para-empunya nalar).
`inna fiy khalqi `als-samaawaati wa `al-`ardhi, wa `ikhtilaafi `al-layli wa `aln-nahaari, la `aayaatin lli `uwliy–`al-`albaabi. [Q `áli ‘imran 3:190]
Sesungguhnya didalam penciptaan sang-lelangit dan sang-bumi, dan pertentangan (perselisihan, pertukaran; komplementer) sang-malam dan sang-siang, sungguh adalah tanda-tanda untuk úlú–l-albáb (para-empunya nalar).
SIAPAKAH DAN BAGAIMANAKAH `uwluw–`al-`albaabi.
`alladziyna yadzkuruwna `allaaha, qiyaamaan wwa qu’uwdaan wwa ‘alaa junuwbi–him, wa yatafakkaruwna fiy khalqi `als-samaawaati wa `al-`ardhi; rabba–naa, maa khalaqta haadzaa baathilaan. [Q `áli ‘imrani 3:191]
[úlú–l-albáb (para-empunya nalar) adalah] para-orang-yang mereka-mengingat Alláh sambil-berdiri dan sambil-duduk dan [sambil-rebah] diatas pembaringan–mereka, dan mereka-berulang-pikir (berpikir berulang-kali) didalam penciptaan sang-lelangit dan sang-bumi; [seraya berkata] [Alláh, tuhan] pengasuh–kami, tiadalah engkau-telah-menciptakan ini sebagai-kebatilan (kesiasiaan, kepercumaan).