RELIGI: Cintailah dan Sayangilah Ibunda Kita

First topic message reminder :

SALAM KOSTER :koster:

Mama/ibu/emak/ummi..... melahirkan qta, sambil menangis kesakitan, msh qta menyakitinya, msh mampukah qta tertawa melihat penderitaannya, mencaci makinya, melawannya, memukulnya, mengacuhkannya, meninggalkannya...mama tak pernah mengeluh membersihkan kotoran yg ada pada qta waktu qta maxi kecil, memberikan ASI waktu kita bayi, mencuci celana kotor kita, menahan derita mengendong kita seharian. sadarilah bahwa didunia ini tak ada 1 org pun yg maw mati demi kita selain "MAMA", kirimkan ke temen2 mu agar mereka dapat merasakan kasih sayang mama yg begitu luar biasa.........
ALLAHU AKBAR.....Dapatkah Kita membalas segala kebaikan2 yang telah Ibunda tercinta kita berikan kepada kita ??
Berbahagialah apabila bro2 semua masih ada ayahanda & ibunda di dunia ini.......sayangilah & hormatilah keduanya.....
Kita tidak akan mampu membalas segala jasa2 kedua orangtua kita tercinta terutama Ibunda tercinta.....

Thunder Rider wrote:

BERAPA BESAR HUTANG ANDA?

Jika setiap dan semua yang telah kita masing-masing terima dari dua orangtua kita anggap sebagai penerimaan pinjaman atau hutang kita masing-masing kepada dua orangtua, maka tak seorang pun diantara kita yang akan dapat melunasi pembayaran hutangnya, meski sepanjang hidup kita di dunia ini kita mengabdikan diri kepada mereka, karena pemberian mereka berdua teramat banyak dan tak akan terbalas oleh kita dengan jalan atau cara apa pun juga, kecuali dengan berbakti sebagai anak shalih kepada dua orangtuanya, karena tak akan terbayangkan oleh kita berapa besar yang telah mereka berikan untuk membesarkan kita.

Bagaimana seandainya dua orangtua kita minta pamrih kepada kita , bahwa mereka memiliki andil atau saham atas kelahiran kita di dunia, dan penggantian atas semua biaya barang dan jasa yang telah mereka berikan selama membesarkan kita? Seandainya kita menggendong ibu kita tujuh kali keliling dunia dan thawah berkeliling ka`bah, niscaya belum terbayar air susu ibunda.

Yaa Allah, ampunilah dosaku dan dosa dua-orangtuaku . . .
Wahai ibunda dan ayahanda, ampunilah dosa anakmu . . .

SATUJU PISAN BRO

NICE STORY . . .



HADIAH CINTA DARI IBUNDA


"Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya.

Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah daun telinga!

. . .

Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh."

Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Nanti kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya.

. . .

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka.

Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya.

. . .

Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini."

. . .

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah ... bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?"

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan tapi tidak diketahui.

. . .

Mother is the best super hero in the world.

MALÄ`IKAT MU

Suatu hari tatkala beberapa orang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia, maka sebagai persiapan keberangkatan, Alläh, Maha Tuhan, Al Khäliq, Maha Pencipta (All Creator), yang telah menciptakan mereka sebagai makhlüq (creatures), sekaligus sebagai Rabb, pengasuh dan pemelihara (cherisher and maintainer| sustainer) mereka selama ini, mengumpulkan mereka semuanya.

Adapun persiapan acara perpisahan itu dihadiri pula oleh para malä`ikat, makhlüq maksud-khusus (special-purpose creatures), sebagai pengemban kewenangan khusus dan pelaksana perintah khusus (specific authority delegator and specific command executor).

Dihadapan semua bayi yang akan pergi ke dunia.

Alläh mengambil kesaksian mereka seraya bertanya:
"`A lastu bi rabbi–kum???"
"Apakah Aku-bukannya sebagai pengasuh-dan-pemelihara–kalian???"

Semua bayi pun serentak menjawab bersama:
"Balaa, syahidnaa!!!" "`Anta `allaaha, rabba–naa!!"
"Memang, kami-telah-bersaksi!!!" "Engkau-lah Alläh, pengasuh-dan-pemelihara–kami!!"

Lalu Alläh melanjutkan: "Adakah yang ingin kalian tanyakan?"

Salah seorang diantara mereka, mewakili teman-teman nya bertanya kepada Alläh:

"Wahai Rabb kami, para malä`ikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirim aku dan teman-teman ku ke dunia, tapi bagaimana caranya aku bisa hidup disana, sedangkan aku begitu kecil dan lemah? Begitu pula mereka, teman-teman ku, sama halnya dengan ku!?"

Dan Alläh menjawab, "Aku telah memilih satu malä`ikat untuk mu. Ia akan mengayomi, menjaga dan memelihara, merawat dan mengasihi, menyayangi dan menyintai mu. Demikian juga teman-teman mu, ada satu malä`ikat untuk tiap seorang dari mereka"

"Rabb, tapi disini, didalam surga, apa yang pernah aku lakukan hanyalah bergembira, bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi ku bersama teman-teman untuk berbahagia."

"Jangan ragu, disana pun malä`ikat mu akan bernyanyi, tersenyum dan tertawa untuk mu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cinta nya dan menjadi lebih berbahagia."

"Dan tapi bagaimana aku bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika aku tidak mengerti bahasa mereka ?"

"Jangan cemas, malä`ikat mu akan berbicara kepada mu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar, dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dan ia akan mengajarkan kepadamu bagaimana cara kamu berbicara dalam bahasa mereka."

"Wahai Rabb, pengasuh dan pemelihara ku, tapi apa yang akan aku lakukan saat aku ingin berbicara kepada Mu?"

"Jangan bingung, malä`ikat mu akan mengajarkan kepada mu bagaimana cara kamu berdo’a untuk berkomunikasi dengan Ku."

"Tapi Rabb, aku mendengar bahwa di dunia banyak orang jahat. Bagaimana aku melindungi diri?"

"Jangan takut, malä`ikat mu akan senantiasa melindungi mu dan mempertahankan keamanan dan keselamatan mu, walaupun hal tersebut mungkin saja dapat mengancam jiwanya."

"Tapi Rabb, saya pasti akan merasa sedih, karena tidak melihatMu lagi."

"Jangan sedih, malä`ikat mu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan ia akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada Ku, walaupun sesungguhnya Aku senantiasa berada bersamamu dan sangat dekat dengan mu."

Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara gemuruh dari dunia dapat terdengar dan sangat mencengkam perasaan sang bayi, dan sang bayi bertanya lirih: "Rabb, jika aku harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahukan kepada ku nama malä`ikat pelindung ku tersebut?

Alläh berkata: "Kamu akan memanggil malä`ikat mu: Ummü, Ummï, Ummä, Mammy, Mamma, Momma, Mom, Mere, Marrain, Madrino, Mader, Muder, Mater, Mather, Mother, . . . atau . . . Ibu . . . !!!"

. . . . . . . . .



RENUNGKANLAH

Ingatlah selalu kasih sayang ibu, berdo’alah untuknya dan cintailah dia sepanjang masa.
Betapa besar rahmah dan berkah Alläh atas seorang wanita sebagai ibu . . .

OH IBUUUUUU..........

Tul Om...jadi dahulu kita semua bersaksi, beriman dan mengakui akan ALLAH swt...
hanya saja al-insan ini setelah dilahirkan ke alam dunia menjadi lupa apa yang pernah mereka ikrarkan dahulu...
Tidak salah jika dinamakan INSAN, berasal dari kata NISYAAN (=bahasa arab artinya = lupa), Al-insaan, mahallul khoto wannisyaan (= manusia, penuh dengan dosa dan lupa)
Trimakasih ya Alloh, engkau telah utus Nabi2Mu dan Rasul2Mu serta Da'i2Mu, serta kitab2Mu untuk mengingatkan kami ini supaya kami terselamat dari tipu daya dan pesona dunia yang fana ini

emaaaaaak....I LOVE U..

baguuss..baguuss....

MENGAPA IBU MENANGIS?

Suatu ketika, ada seorang anak lelaki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa ibu menangis ?" Ibunya menjawab, "Sebab aku wanita." Saya tidak mengerti," kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tidak akan mengerti . . ."

Kemudian, anak itu bertanya kepada ayahnya. "Ayah, mengapa ibu menangis?" Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan." Hanya itu jawaban yang dapat diberikan oleh ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Pada suatu malam, ia bermimpi dan mendapat petunjuk daripada Alläh mengapa wanita mudah sekali menangis.

Saat Alläh menciptakan wanita, Dia membuat menjadi sangat penting.

Alläh ciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya. Walaupun, bahu itu cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur.

Alläh berikan wanita kekuatan untuk melahirkan keturunan dari rahim nya. Dan sering kali pula menerima cerca daripada anaknya sendiri . . .

Alläh berikan ketabahan yang membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah di saat semua orang berputus asa.

Alläh berikan kesabaran bagi wanita, untuk merawat keluarganya, walau ia letih, sakit, lelah, dan tanpa berkeluh-kesah.

Alläh berikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya, dalam situasi apa pun. Biarpun anak-anaknya kerap melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini memberikan kehangatan kepada anak-anaknya yang ingin tidur. Sentuhan lembutnya memberi keselesaan dan ketenangan.

Alläh berikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa kegentiran dan menjadi pelindung baginya. Bukankah tulang rusuk suami yang melindungi setiap hati dan jantung wanita?

Alläh kurniakan kepadanya kebijaksanaan untuk membolehkan wanita menilai tentang peranan kepada suaminya. Seringkali pula kebijaksanaan itu menguji kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap saling melengkapi dan menyayangi.

Dan akhirnya . . .

Alläh berikannya air-mata agar dapat mencurahkan perasaannya . . . Inilah yang khusus Alläh berikan kepada wanita, agar dapat digunakan di mana ia inginkan.

Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air-mata ini adalah air-mata kehidupan.

hiks hiks...gw terenyuh baca postingan diatas dari Om E-1....hiks hiks

pak iwan......kisah2nya selalu mbuat kita inget dosa2 ke mama n mbuat kita trenyuh.....makasih pak....

hiksss...hikssss....hikssss....

ndute5758 wrote:

pak iwan......kisah2nya selalu mbuat kita inget dosa2 ke mama n mbuat kita trenyuh.....makasih pak....

hiksss...hikssss....hikssss....

siip lah...apakah black mammoth sewaktu2 siap untuk dijual jika ibunda memerlukan biaya dari bro ndute sementara satu2nya jalan hanya dengan menjual black mammoth?

nazar wrote:

ndute5758 wrote:

pak iwan......kisah2nya selalu mbuat kita inget dosa2 ke mama n mbuat kita trenyuh.....makasih pak....

hiksss...hikssss....hikssss....

siip lah...apakah black mammoth sewaktu2 siap untuk dijual jika ibunda memerlukan biaya dari bro ndute sementara satu2nya jalan hanya dengan menjual black mammoth?

bukannye gw mo sombong bro...
klo emang itu perlu dan udah satu2nya jalan terakhir, kita musti ikhlas...

kemaren aja cincin kawin gw udah disekolahin buat keperluan mami....
syukur alhamdulillah gw juga punya bini pengertian ma mertua dan dia dukung langkah ane....hehehehee...
makasih sayang...
ntar klo ada doku, papa tebus lagi....hihihiii....



ente sendiri apakah black remo sewaktu2 siap untuk dijual jika ibunda memerlukan
biaya dari bro jay sementara satu2nya jalan hanya dengan menjual
black revo ???

mo jay... di tanya balik tuh sama om ndute... :gigi rontok:

ndute5758 wrote:

nazar wrote:

ndute5758 wrote:

pak iwan......kisah2nya selalu mbuat kita inget dosa2 ke mama n mbuat kita trenyuh.....makasih pak....

hiksss...hikssss....hikssss....

siip lah...apakah black mammoth sewaktu2 siap untuk dijual jika ibunda memerlukan biaya dari bro ndute sementara satu2nya jalan hanya dengan menjual black mammoth?

bukannye gw mo sombong bro...
klo emang itu perlu dan udah satu2nya jalan terakhir, kita musti ikhlas...

kemaren aja cincin kawin gw udah disekolahin buat keperluan mami....
syukur alhamdulillah gw juga punya bini pengertian ma mertua dan dia dukung langkah ane....hehehehee...
makasih sayang...
ntar klo ada doku, papa tebus lagi....hihihiii....



ente sendiri apakah black remo sewaktu2 siap untuk dijual jika ibunda memerlukan
biaya dari bro jay sementara satu2nya jalan hanya dengan menjual
black revo ???

Tentunya donk bro...apa sih yang nggak buat bikin seneng ibu kandung kita bro?
Apapun pengorbanan yang kita lakukan tidak akan menebus & menggantikan jasa ibu kita terhadap diri kita, iya nggak?
Ternyata bro endute benar2 berhati mulia...cie cie

NDUTE GETOOO LOOOOOO......

makanya yg mau bertemen ama ndute gk akan sia2....
coz ndute tu baik hati dan tidak sombong, rajin dan suka bermusyawarah, hemat cermat dan bersahaja....

halah...kok malah dasa darma...

Ibu ane kelahiran 1951? berapa usia mama2 ente sekarang?

PERTANYAAN IBU

Ibuku selalu bertanya padaku, apa bagian tubuh yang paling penting. Bertahun-tahun, aku selalu menebak dengan jawaban yang aku anggap benar. Ketika aku muda, aku pikir suara adalah yang paling penting bagi kita sebagai manusia. Jadi aku menjawab, "Telinga, Bu." Tapi ternyata itu bukan jawabannya.

"Bukan itu, Nak. Banyak orang yang tuli. Tapi teruslah memikirkannya dan Ibu akan menanyakannya lagi nanti."

Beberapa tahun kemudian, aku mencoba menjawab sebelum Ibu bertanya padaku lagi. Sejak jawaban pertama, kini aku yakin jawaban kali ini pasti benar. Jadi, kali ini aku memberitahukannya, "Bu, penglihatan kita sangat penting bagi semua orang. Jadi pastilah mata kita."

Dia memandangku dan berkata, "Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta."

Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, "Bukan. Tapi kamu makin pandai dari tahun ke tahun, Anakku."

Akhirnya tahun lalu kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.

Dia bertanya padaku, "Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?"

Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku.

Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, "Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar-benar ‘hidup'. Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu kepada Ibu dulu, Ibu selalu berkata kamu salah dan Ibu telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari dimana kamu harus mendapat pelajaran yang sangat penting."

Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air mata. Dia berkata, "Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu."

Aku bertanya, "Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?"

Ibu membalas, "Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangi ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Ibu cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapanpun kamu membutuhkannya."

Akhirnya aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri, tapi memiliki simpati terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan. Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan. Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti

betul pak iwan... :nangis bombay:

iya betul...

SATUJU BRO..