Poin Brogader : 9525 Total Posan : 10367 Sejak : 11.11.06 Domisili : Didepan komputer...! KorWil : Bogor NRA : 0042 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
125
Julukan : Brandon Sikon : I istri dan 1 anak Hobi : Banyak... Slogan : Cintai dan sayangilah dua orangtuamu...
Subyek: S/R: HELM: Pilih Kualitas Atau Gegar Otak 13.12.07 8:08
Pilih Kualitas Atau Gegar Otak
Source : google.com Data Kepolisian pada 2003 jumlah kecelakaan lalulintas 13.399 kejadian. Sebanyak 70% (9.386) melibatkan motor. Kecenderungan terus meningkat pada 2004 sebanyak 17.732 kali, 80,21% melibatkan motor. Artinya dari 10 kecelakaan 8 kejadian menimpa roda dua. Parahnya, dari data itu 1 dari 3 pengendara yang terluka mengalami cedera kepala alias gegar otak. Ih.... ngeri. Bukan bermaksud menakuti tapi ini adalah fakta di lapangan. Artinya, soal keselamatan diri dalam berkendara, bikers termasuk golongan rendah. Dari data itu bisa diambil kesimpulan, penggunaan helm juga cenderung diabaikan. Padahal soal penggunaan helm sdh diberlakukan sejak 1986. Tidak bisa tidak, sosialisasi soal penggunaan helm yang berkualitas sangat penting dilakukan. Ini untuk keselamatan pengendara sendiri, tegas Kombes Drs. Soelistyo Ishak. Beliau adalah Kasubdit Dikmas, Ditlantas Mabes Polri. Pihak-pihak yang berkompeten sdh melakukan langkah itu. Menteri Perhubungan dan AISI pada hari Selasa silam (19/4) mengadakan pertemuan konsultasi dgn topik Peningkatan Keamanan Berkendara. Sebagian besar kecelakaan karena kesalahan pengendara. Karenanya kampanye dan pendidikan massal diharapkan membantu menurunkan tingkat kecelakaan lalulintas yang melibatkan motor, jelas Ridwan Gunawan, Ketua Asossiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) membocorkan pertemuan itu. Soal keselamatan pengendara jadi perhatian serius berbagai kalangan. Pengamat otomotif, Prof. Dr. Rahardi Ramelan menilai, Penting dilakukan yakni disiplin berkendara. Ini masih sangat lemah. Banyak yang menganggap penggunaan helm sebagai aturan atau perintah penguasa. Bukan atas kesadaran akan keselamatan diri, jelas Guru Besar ITS Surabaya. Yang terjadi saat ini, meski sdh pake helm. tp kualitas pelindung kepala masih diragukan. Lihat saja, masih banyak yang seliweran pakai helm cetok, helm proyek atau helm plastik. sdh waktunya helm yang tak memenuhi standar dilarang produksi. Karena merugikan masyarakat dgn memberikan perlindungan semu, tambah Ridwan. Namun menurutnya, negeri ini lemah soal pelaksanaan. Alasannya jangan sampai mematikan usaha kecil. Saya berpendapat sdh waktunya kita mengharuskan dan melaksanakan peraturan SNI bagi semua helm yang diproduksi dan diimpor ke Indonesia, tegasnya. Jadi, mari mulai sekarang pakai helm berkualitas atau maut menghadang. (Sumber : Motorplus-online.com)
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27466 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Rahasia di Balik Otak Manusia Pada kulit otak saja, Anda bisa menemukan kurang lebih 125 triliun sinaps.
Muhammad Chandrataruna
Ilustrasi Otak (kotaku.com)
VIVAnews - Otak manusia benar-benar mengagumkan. Otak seorang yang normal dan sehat memiliki sekitar 200 miliar sel saraf, yang terhubung satu sama lain melalui ratusan triliun sinaps (penghubung satu neuron dan neuron berikutnya). Sinaps berfungsi spt mikroprosesor, dan 10.000 di antaranya bertugas menghubungkan satu neuron ke sel saraf lainnya.
Pada kulit otak saja, Anda bisa menemukan kurang lebih 125 triliun sinaps, jumlah ini setara dgn jumlah yang ada di 1.500 galaksi Bima Sakti. Sangat mengagumkan. Sinaps itu sangat kecil. Diameternya kurang dari seperseribu milimeter.
Saking mungilnya, hingga saat ini, blm ada penelitian yang mampu mengetahui secara jelas apa fungsinya dan apa yang mereka lakukan sehari-hari. Jumlahnya berbeda-beda dari waktu ke waktu. Bisa bertambah dan berkurang. Dan, itu masih terus terjadi selama hidup.
Mereka adalah peneliti dari Stanford University School of Medicine, yang tlh menghabiskan waktunya bbrp tahun terakhir untuk membuat model rekayasa pencitraan baru ttg otak, yang disebutnya tomografi array (array tomography).
Disebut demikian karena model pencitraan kali ini terhubung dgn software baru yang dapat memilah-milah gambar seolah-olah terlihat spt tiga dimensi. Tak cuma itu, gambar hasil pencitraan oleh software tsb juga bisa diputar, ditembus, bahkan dinavigasikan secara bebas.
Untuk menguji model mereka, tim tidak langsung mengambil sampel manusia, melainkan tikus. Tikus dipilih karena otaknya secara biologis memiliki neuron lebih besar dan tampak dari kulit otak. Cahayanya kuning-hijau. dgn adanya cahaya ini, peneliti jadi mampu melihat sinaps dgn latar belakang neuron.
Pada penelitiannya terhadap manusia, mereka menemukan bahwa otak manusia ternyata jauh lebih kompleks dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya, bahkan sampai ke titik di luar dugaan.
"Satu sinaps spt sebuah mikroprosesor, lengkap dgn media penyimpanan dan elemen untuk memproses informasi, bukan sekadar tombol on dan off," kata Stephen Smith, profesor fisiologi molekuler dan seluler yang juga punya andil besar pada penelitian tsb.
"Satu sinaps bisa menampung 1.000 tombol skala molekuler. Itu baru satu sinaps. Bisa dibayangkan, satu otak manusia memiliki berapa tombol. Bisa melebihi seluruh tombol komputer, router dan koneksi seluruh Internet yang ada di bumi," jelas Smith, yang dikutip VIVAnews dari Cnet, Minggu 21 November 2010.
Pada video berdurasi empat menit di bawah ini Anda akan dibawa mengeksplorasi kulit luar otak tikus melalui enam layer dan subkortikal putih ke arah ke striatum dgn sajian 3D ala Stephen Smith cs:
Secara medik dan fisik, para dokter membagi tingkat kesadaran pikiran otak manusia atas dua: pikiran sadar (concious) dan tak-sadar (unconcious), dimana yg pertama ketika kita bangun, dan yg kedua ketika kita tidur. Selanjutnya mrk membagi frekuensi gelombang aktivitas otak manusia atas lima kategori utama: Alpha, Beta, Gamma pd daerah sadar, dan Delta dan Theta pd daerah tak-sadar. Pola frekuensi gelombang otak ini berguna utk mendeteksi gangguan, penyakit, atau kelainan pd otak, spt misalnya pd penderita ayan atau epilepsi.
Sedangkan para ahli metafisika dan parapsikologi, serta para mentalist membagi tingkat kesadaran pikiran otak manusia atas tiga: pikiran sadar (concious), bawah-sadar (sub-concious) dan adi-sadar (super-concious).
Berikut saya mencoba membuat diagram hubungan antara dua konsep tingkat kesadaran otak (brain conciousness) ini, dgn klasifikasi sbb.
Pola frekuensi gelombang aktivitas diatas adalah hasil rekaman EEG (Electro EncephaloGraph) atau perangkat elektronik pengukur pulsa otak manusia terhadap sampel tipikal.
Jika diagram diatas adalah penyusunan dlm grafik secara horizontal atau membujur, maka berikut adalah penyusunannya dlm tabulasi secara vertikal atau melitang.
SPEKTRUM RANGKUM FREKUENSI GELOMBANG AKTIVITAS OTAK MANUSIA
KONDISI
SITUASI MENTAL
NAMA GELOMBANG
FREKUENSI dlm Hertz
SADAR EKSTRIM
konsentrasi tinggi luarbiasa, pengerahan energi luarbiasa.
bangun, kesadaran penuh akan badan dan lingkungan; produksi strontonin meningkat.
ALPHA SMR
12.0
15.0
SADAR RENDAH
relaksasi, pra-tidur, gerbang akses ke pikiran bawahsadar, trance ringan.
ALPHA
8.0
12.0
ANTARA SADAR DAN TAK SADAR
emosi, pengalaman emosional, kreativitas, meditasi dalam, gerbang ke alam pikiran bawah sadar, mengantuk, tidur bermimpi, terhipnosa, trance; produksi catecholamin meningkat, vital untuk memori atau ingatan dan pembelajaran.
THETA
4.0
8.0
TAK SADAR PENUH
instink atau naluri, tidur tanpa mimpi, tidur nyenyak, tidur lelap, pingsan, trance berat, koma ringan; produksi hormon pertumbuhan meningkat.
DELTA
1.0
4.0
SEKARAT
koma berat, mati suri.
DELTA RENDAH
0.1
1.0
MATI
mati.
NOL
0.0
(C) 2009-2010 FINE ART | TESQ
. . .
Penjelasan ttg masing-masing tingkat kesadaran ini akan saya bahas pd bagian lanjut.
. . .
Semoga bisa dicerna dan dipahami . . .
See you in the next post . . .
_________________________________________________
(C) 2009-2010 Achmad Firwany
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Sponsored content
Subyek: Re: S/R: HELM: Pilih Kualitas Atau Gegar Otak