KOSTER: Kriteria KorWil

First topic message reminder :

Ajat 5-017 wrote:

hmm.... gw ketinggalan berita lagi ni, mengenai struktur organisasi yang ada di koster, secara de facto, kita masih menganut sistem komando dari pusat langsung ke wilayah, dimana setiap wilayah memiliki satu post komando wilayah alias satu tempat kopdar, cukup sederhana struktur yanga ada sebeneranya, setiap korwil memiliki satu tempat kopdar, yang ternyata secara de facto diakui bahwa daerah kopdar atau tempat kopdar adalah sebuah korwil, memang memiliki banyak kelemahan utk struktur seperti ini, salah satu yang cukup fatal adalah rawan perpecahan, semakin besar dan semakin banyak member dalam setiap korwil berdasarkan de facto yang ada secarang maka memiliki potensi perpecahan yang makin besar pula, makin banyak keinginan, makin banyak kepentingan dan makin bervariasinya latar belakang membernya, hal ini mengacu pada satu pos komando dalam satu wilayah, yang notabene pos komando yang ada sekarang secara de facto pula diakui sebagai sebuah KORWIL, hal ini memang banyak memiliki kelemahan baik secara potensi maupun strategis, klo kita mengacu pada sitem struktur pemerintahan daerah yang ada dari tingkat pusat mulai dari bupati,camat,kelurahan,RW/RT, kordinasi komando dalam tubuh koster pasti jauh lebih Solid, atau struktur dalam militer spt yg disampaikan oleh Om iwan, intinya kita secara de facto masih menafsirkan setiap kali memiliki tempat kopdar baru, artinya kita memiliki wilayah baru yang diartikan sebagai pembentukan sebuah Korwil, padahal klo kita lihat berdasarkan struktur sistematis baik pemerintahan daerah maupun militer, pembentukan wilayah kopdar bukanlah SELALU membentuk sebuah KORWIL, krn kopdar dalam satu Wilayah KORWIL hanyalah menyebaran pos-pos komando sebagai upaya mempermudah kordinasi, makin besar KORWILnya maka makin banyak pula pos-pos komando nya alias makin tersebar pula wilayah KOPDARnya, mungkin intinya pembentukan sebuah KORWIL bukan didasarkan pada lokasi kopdar pada satu Wilayah yang sama, gimana bro.. any comment ???

Berdasarkan struktur organisasi diatas:

Jika dalam satu KORWIL hanya ada satu POS KOPDAR maka secara otomatis POS KOPDAR itu adalah KORWIL tsb, tp pembentukan satu POS KOPDAR baru dalam satu KORWIL tak secara otomatis membentuk KORWIL baru, kecuali jauh dan diluar area KORWIL tsb.

Kalau kita sederhanakan, ibarat sebuah hotel, KORWIL adalah gedung hotelnya, sedangkan POS KOPDAR adalah kamar2nya. Hotel tsb ada, krn ada kamar2nya. Jika hanya ada 1 kamar, maka hotel tsb ya kamar itu.

Jadi pada dasarnya satu KORWIL bisa memiliki bbrp POS KOPDAR.

Jika kita ibaratkan sbg "memory hotel" [judul lagu Mick Jagger, the Rolling Stones] dlm satu unit memori komputer, maka menggunakan "logical memory addressing", KORWIL bagaikan "memory segment address" dan POS KOPDAR adalah "memory offset address", dimana dlm satu segmen ada bbrp offset [0 s/d 255].

Perlu dicatat bahwa dlm struktur tsb, KORWIL itu IMAGINER (IMAGINARY), sedangkan POS KOPDAR itu RIEL (REAL). Jadi keberadaan POS KOPDAR, minimum 1 POS KOPDAR, mempresentasikan keberadaan KORWIL tsb.

Krn itu dlm struktur organisasi tsb KOSTER level IV atau KOmando SraTEgi Resort, dinamakan juga sbg "KOmando SraTEgi RIDER RENDEZVOUS", artinya 'TEMPAT DAN WAKTU PERTEMUAN TELAH DITENTUKAN PARA RIDER".



Dengan sendirinya, struktur organisasi yg saya gambarkan akan menutupi kelemahan yg mungkin ada, dlm "1 KORWIL = 1 POS KOPDAR", krn rumusnya menjadi "1 KORWIL = 1 + n POS KOPDAR".

Kalau saja tiap org menyadari bahwa perpecahan itu bersifat "melemahkan" tentu org tak akan berpecah belah. Bergabung dan bersatu itu bersifat "menguatkan" dan "menghimpun kekuatan". Biasanya org atau kelompok memisahkan diri bila merasa sdh kuat utk berdiri sendiri dan ingin mencari identitas sendiri. Tp bagaimana pun, seandainya tetap dlm kelompok akan jauh lbh kuat, dan identitas diri itu sebenarnya tak pernah hilang atau tenggelam ...

BERSATU KITA TEGUH, BERCERAI KITA RUNTUH ... militer menghayati betul makna semboyan ini ... silahkan bandingkan, mana lebh kuat, pleton apa batalion?

salam koster

Idealnya Koster emang kudu seperti ini :

• POSKOPDAR, berkedudukan minimum di satu wilayah kelurahan dlm suatu kecamatan.
  Contoh: POSKOPDAR Ciganjur, dll.
  
• KORWIL, berkedudukan minimum di satu wilayah kecamatan dlm suatu kotamadya atau kabupaten.
  Contoh: Cibinong, Parung, LeuwiLiang, Ciawi, Cisarua, Citeureup, Cileungsi, Cimanggis, Ciracas, Cilacap, dll.
  
• KORWIL MADYA atau KORDA, berkedudukan minimum di satu wilayah kotamadya atau kabupaten dlm suatu provinsi atau daerah istimewa.
  Contoh: Bogor, Depok, Jakarta Pusat, Jakarta Barat,Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Surabaya, dll.
  
• KORWIL UTAMA atau KOPPRO, berkedudukan minimum di satu wilayah provinsi atau daerah istimewa.
  Contoh: Jawa Barat, Jakarta Raya, dll.
  

untuk hal2 yg bersifat positif dan membangun its oke
tinggal disosialisasikan aja ke semua Korwil koster se Indonesia....semua nya untuk kemajuan dan kesuksesan Koster di saat ini dan dimasa depan....ok

BRAVO KOSTER ! :koster:

mbetul om Iwan...say setuju... kita harus meningkat secara bertahap...jangan langsung membentuk Korda secara langsung...step by step...jika jumlah member sudah setingkat batalion baru kita hajar tuh wilayah2 menjadi KORDA...dan tingkatkan status Posko menjadi Korwil...

oh gitu yach kriterianya .....

baru tau g ,.....

salam koster

om ndute , pa iwan dah kasih pencerahan dengan lugas, tepat & terpercaya...he..he..
sip lah..maju terus Korwil raya, korwil madya or Korda cilacap...!

BRAVO KOSTER !
:koster: