MODIF: Dilema Modifikasi, Prioritas, dan Opsi: Sport? Touring? Sport-Touring?

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [1]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


DILEMA, KONTRADIKSI, PARADOKS, DAN SOLUSI WIN-WIN ATAU FIFTY-FIFTY

Penting, pertama dari semua, sy ingin menggarisbawahi peribahasa "buah si malakama" yg mengandung dilema, kontradiksi, atau paradoks, sbb:

• "Jika dimakan, maka ibu mati; dan jika tak dimakan, maka bapak mati"

Ada juga pepatah bijak yg mengatakan:

• "Adalah dua hal bertentangan: berpangku-tangan dan buah-pekerjaan:"

Nah, dalam disain dan modifikasi otomotiv ternyata berlaku hal sedemikian.

Artinya, kita tak bisa mengawinkan menjadi satu atau memadukan dua hal yg saling bertentangan.

Melainkan hrs memilih hanya salah satu saja diantaranya atau mengambil jalan tengah kompromistik "win-win" utk bisa memperoleh keduanya "fifty-fifty". Jadi,

• "Pilihan solusi final kompromistik: win-win atau fifty-fifty"

Itulah problema kita hadapi dlm melakukan modfikasi kendaraan dan pilihan solusi.

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [2]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


FAKTOR DISAIN | RANCANGAN KENDARAAN

Ada lebih selusin faktor yg menjadi pertimbangan disain suatu kendaraan, yg mana akan menentukan bentuk akhir kendaraan tsb, antara lain:

01. berat (weight)
02. dorongan (thrust)
03. angkatan (lift)
04. hambatan atau helaan (drag) dalam gerak maju.
05. kelajuan (speed)
06. unjukkerja (performance)
07. kemantapan | stabilitas (stability)
08. kemampuan | kapabilitas manouver (manouvre capabiility)
09. kemampuan | kapabilitas jelajah (crusing | roving capability)
10. tampungan | kapasitas angkut beban (load capacity)
11. jenis bahan-bakar digunakan (fuel type)
12. pemakaian | konsumsi bahan-bakar (fuel comsumption)
13. kehandalan (reliability)
14. kemudahan pemeliharan (maintainability)
15. kenyamanan | komfortabilitas kendara (riding comfortability) | ergonomik
16. keselamatan kendara (riding safety)
17. keamanan kendaran (vechicle security)
18. pemenuhan kriteria standar dunia: kebisingan, polusi gas buang, dll.
19. kecendrungan model kendaraan yg lagi digemari (trend).
20. permintan pasar (market demand)
21. harga jual kendaraan (selling price)

Nomor urut faktor tak menunjukkan prioritas mana yg lbh utama.

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [3]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


PROBLEMA DISAIN

Namun bbg faktor diatas tak dapat dicapai secara maksimum sekaligus secara bersamaan, krn ada kebutuhan faktor yg saling bertentangan. Jadi hrs ada faktor yg jadi prioritas atau diutamakan dan faktor lain yg musti dikesampingkan atau dikorbankan.

Bgmn bbg faktor diatas dipertimbangkan, bergantung pd jenis dan macam kendaraan akan dibuat. Jika spdmotor, maka pd jenis dan macam spdmotor. Silahkan lihat lanjutan pembahasan ini pd pos berikut dibawah ini.

. . .

__________________________________________________

(C) 2006–2008 — EE ONE S | Thunder Rider

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.

Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [4]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


DILEMA DAN KONTRADIKSI DISAIN DAN KONSTRUKSI OTOMOTIV

Yang jadi masalah adalah bahwa faktor-faktor diatas tak dapat dicapai secara maksimum sekaligus secara bersamaan, krn ada kebutuhan faktor yg saling bertentangan. Jadi harus ada faktor yg jadi prioritas atau diutamakan dan faktor lain yg musti dikesampingkan atau dikorbankan.

Berikut adalah bbrp contoh masalah.

• SPEED AND MANOUVER: Jika kelajuan dan kemampuan manouver adalah utama, maka tampungan angkut dan konsumsi BBM dikorbankan, sebab dorongan (thrust) kendaraan harus besar yg berarti boros BBM dan tubuh kendaraan harus kecil dan ramping yg berarti tak dpt mengangkut banyak beban dan penumpang. Spdmotor balap, mobil balap, mobil sedan, pesawat tempur, dan speedboat dirancang dgn kriteria ini.
  
  
• LOAD CAPACITY: Jika tampungan angkut kendaraan adalah utama, maka kelajuan dan kemampuan manover dan stabilitas dikorbankan, sebab tubuh kendaraan harus besar agar dpt memuat banyak beban dan penumpang yg berarti tak mampu bergerak laju dan lincah utk melakukan manouver dan stabilitas tubuhnya tak dapat diandalkan krn bentuk tubuhnya spt kotak (box). Spdmotor angkut, mobil box, mobil bus, mobil truk, dan pesawat airbus, dan kapal induk dirancang dgn kriteria ini.
  
  
• FUEL CONSUMPTION: Jika keiritan konsumsi BBM kendaraan adalah utama, maka kelajuan harus dikorbankan, krn dorongan kuat tak mungkin dihasilkan dgn sedikit BBM. Spdmotor underbone, mobil minibus, dirancamg dgn kriteria ini.

Krn untuk memperoleh semua faktor secara maksimum adalah tak mungkin, maka diambil jalan tengah, yaitu disain kompromistik utk mencapai optimum bbrp faktor yg diunggulkan, tp tetap saja tak bisa berlaku utk semua faktor.

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [5]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


DILEMA DAN KONTRADIKSI DISAIN DAN KONSTRUKSI OTOMOTIV

. . .

Berikut adalah bbrp contoh pilihan solusi utk kasus problem diatas.

• RACER | SPORTER: Spdmotor balap (racing moto, racer) dan spdmotor olahraga (sporter) dirancang utk kelajuan, kapabilitas manouver, dan stabilitas, dimana kapasitas angkut, konsumsi BBM, dan komfortabilitas dikorbankan.
  
  
• TOURER: Spdmotor wisata (touring moto, tourer) dirancang utk kapabilitas jelajah, kapasitas angkut, dan komfortabilitas, dimana kelajuan dan stabilitas sedikit dikorbankan.
  
  
• COMMUTER: Spdmotor penumbang bolak-balik (commuter) dirancang utk kapasitas angkut, konsumsi BMM, dan juga harga kendaraan, dimana kelajuan dan stabiltas dikorbankan.

Dgn demikian perlu diperhatikan ketika anda memodifikasi spdmotor atau kendaraan bermotor lainnya, faktor mana yg ingin diunggulkan dan faktor mana terpaksa harus dikorbankan, atau anda harus mengambil bentuk kompromistik.

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [6]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


DILEMA DALAM RANCANG-BANGUN TEKNOLOGI SEPEDAMOTOR

Sebenarnya dilema diatas berlaku untuk semua jenis kendaraan, baik yang bermesin maupun yang tidak, baik kendaraan darat, laut, bawah-air, dan udara. Berlaku untuk mobil dan sepeda motor, kapal laut, kapal selam, dan kapal terbang.

Dilema terjadi adalah karena keterbatasan hukum fisika fulida-dinamika, baik aerodinamika [gerak benda di udara] maupun hidrodinamika [gerak benda di air].

Dalam merancang suatu kendaraan, kita terpaksa harus memilih salah satu, dari sekian banyak fakor diatas, intinya, apakah dirancang untuk:

• PERFORMANCE AND MANOUVER: performa dan manouver, kecil, ringan, dan kapasitas angkut minim, dan ideal hanya pengendara tanpa pembonceng atau penumpang.
  
  
• SPEED AND STABILITY: kecepatan dan stabilitas, traksi kuat, tapi boros bahan-bakar dan kapasitas angkut minim, dan ideal hanya pengendara tanpa pembonceng atau penumpang.
  
  
• FUEL CONSUMPTION EFFICIENCY: keiritan pemakaian bahan-bakar dan daya angkut, tapi lambat dan tak stabil, lantaran dimaksudkan untuk mengangkut penumpang sebanyak mungkin.
  
  
• COMPROMISTIC HYBRID: bentuk hibrida kompromistik, setengah cepat dan setengah stabil, dan setengah irit dan setengah kapasitas angkut.

Karena tak mungkin dicapai sekaligus semuanya dalam satu disain kendaraan , jadi harus dipilih, mana yang musti diunggulkan dan mana yang terpaksa dikorbankan.

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [7]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


DILEMA DALAM RANCANG-BANGUN TEKNOLOGI SEPEDAMOTOR

. . .

Alasan dan kendala diatas, menjelaskan mengapa sepedamotor balap supermoto dan hyperbike, dan juga mobil balap seperti Formula One, dirancang tanpa penumpang. Demikian pula, menjelaskan mengapa mobil sedan stabil pada kecepatan tinggi, tapi boros bensin dan daya angkut rendah, sedangkan bus dan truk labil pada kecepatan tinggi, namun irit bensin dan daya angkut tinggi, sementara jeep, rover, dan crusier kompromistik antara keduanya. Begitu pula, speedboat dan pesawat jet tempur, badannya ramping, bisa bergerak cepat, tapi muat hanya satu dua orang, namun boros bahan-bakar, sedangkan kapal pesiar dan bus udara badannya besar, sarat penumpang, tak bisa cepat, namun irit bahan-bakar.

Jika semua orang memahami hal ini, tentu tak ada supir bus atau minibus yang kebut-kebutan, karena sudah dapat dipastikan bahwa pada ambang kecepatan tertentu kendaraan bertubuh kotak tsb akan oleng dan terjungkal. Sebaliknya tak ada yang bingung mengapa mobil sedan mereka begitu boros bensin dibanding minibus.

Dst ....

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [8]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


DILEMA DALAM RANCANG-BANGUN TEKNOLOGI SEPEDAMOTOR

. . .

Merangkum kupasan dan diskusi diatas, ditinjau dari mekanika sangat sesuai dengan hukum dinamika fluida (fluid dynamics), mencakup aerodinamika (aerodynamics) dan hidrodinamika (hydrodynamics), dan hal serupa juga berlaku untuk dinamika angkasa (space dynamics).

Dalam dinamika fluida, disain suatu kendaraan otomotiv: pesawat, kapal, mobil, motor, dan lainnya, ditentukan antara lain oleh faktor-faktor utama aerodinamik atau hidrodinamik diatas:

Karena adanya saling keterkaitan berkebalikan satu dengan yang lain dalam sekian faktor diatas, dimana semua faktor tak dapat diset maksimum secara bersamaan, maka untuk memperoleh keunggulan dalam sebagian faktor, berarti sebagian faktor lain harus dikorbankan.

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [9]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


DILEMA DALAM RANCANG-BANGUN TEKNOLOGI SEPEDAMOTOR

. . .

Merujuk kembali kepada uraian diatas, misalnya, jika suatu kendaraan dibutuhkan untuk kecepatan, dorongan, angkatan, unjukkerja, dan stabilitas, maka badannya harus ramping, dan dengan konsekuensi muatannya sedikit dan konsumsi bahan-bakarnya boros. Atau, jika satu kendaraan dibutuhkan untuk kapasitas angkutnya, maka badannya harus luas dan besar, dengan konsekuensi kecepatan, dorongan, angkatan, unjukkerja, dan stabilitasnya rendah.

Hal ini menjelaskan mengapa pesawat tempur dan mobil balap dan sepedamotor balap dirancang untuk pengendara tunggal, tubuhnya ramping dan bahan-bakarnya boros, sedangkan pesawat angkut dan mobil bis dan spedamotor berbocengan tak bisa terlalu kencang, dan mobil kotak bahan-bakarnya irit tapi stabilitasnya rendah.

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [10]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


DILEMA DALAM RANCANG-BANGUN TEKNOLOGI SEPEDAMOTOR

Merangkum semua penjelasan diatas, dan berhubungan dengan hal tersebut, kendaraan dapat dibedakan atas tiga kelompok sebagai berikut.

• SPECIFIC: kendaraan maksud-khusus (special-purpose vechicles):
  
  
  Jika sesuatu kendaraan dibutuhkan untuk kecepatan, daya-dorong, daya-tempuh, unjukkerja, dan stabilitas-nya, maka tubuhnya harus sekecil dan seramping dan seringan mungkin, sehingga gampang bergerak dan melakukan manouver, tapi dengan konsekuensi daya-muat atau kapasitasnya sangat terbatas dan bahan-bakar-nya akan menjadi sangat boros. Pesawat tempur, kapal jetfoil, dan mobil balap dan mobil sedan dirancang dengan kriteria ini.
  
  
• GENERIC: Kendaraan maksud-umum (general-purpose vechicles):
  
  
  Jika sesuatu kendaraan dibutuhkan untuk daya-angkutnya dan keiritan bahan-bakar, maka tubuhnya harus sebesar, seluas, atau selebar dan sepanjang mungkin, tapi dengan konsekuensi tak bisa bergerak cepat dan gesit, dan tak-stabil pada kecepatan tinggi. Pesawat airbus, kapal pesiar, dan mobil bus, truk dan mobil kotak, dan berbagai kendaraan penumpang dirancang dengan kriteria ini.
  
  
• COMPROMISTIC: kendaraan kompromistik | hibrida:
  
  
  Merupakan hasil negosiasi kepentingan 1 dan 2, sehingga memiliki bentuk kompromistik atau hibrida antara 1 dan 2.

. . .

MODIFIKASI SUZUKI THUNDER:
DILEMA MODIFIKASI, PRIORITAS, DAN PILIHAN OPTIMUM [11]

(C) 2006—2008 — EE ONE S | Thunder Rider


Berdasarkan pada semua uraian, kupasan, pembahasan, dan diskusi diatas, berikut misal dan contoh masing-masing, semuanya telah sangat jelas.

Ok, no way man !!! Anda musti memilih, mana yg ingin diunggulkan dan mana yg terpaksa musti dikorbankan. You can not always get everything what you want!!!

Suzuki Thunder sebenarnya dirancang utk kapasitas mesin 250 cc. Tp karena daya beli kebanyakan org Indonesia rendah, utk mencapai target penjualan di Indonesia, akhirnya diambil kebijakan produksi dan pemasaran, menurunkan harga jual, dgn cara meluncurkan Suzuki Thunder 125 cc.

Jadi siapa pun pemilik Suzuki Thunder 125 cc, hrs tahu diri, bahwa spdmotor Suzuki Thunder 125 cc adalah bentuk minimalis utk menekan harga jual agar bisa disesuaikan dgn daya beli masyarakat Indonesia dan negara lain dgn taraf perekonomian setara Indonesia.

Dgn demikian jangan pernah berharap terlalu banyak dgn kemampuan mesin Suzuki Thuder 125, krn ia adalah produk kompromistik hibrida antara penampilan Suzuki Thunder 250 cc dan harga Suzuki model underbound atau model bebek

Utk uraian lanjut dan lbh terarah, silahkan lihat dlm forum ini, dlm topik:

• MODIFIKASI: PENGETAHUAN DASAR TEKNOLOGI OTOMOTIV UTK MODIFIKASI
  
  
• MODIFIKASI: DAMPAK MODIFIKASI TERHADAP STABILITAS
  
  
• MODIFIKASI: DAMPAK PERUBAHAN SPROKET TERHADAP TARIKAN DAN TOP-SPEED

Semoga bisa dicerna . . . dan berguna . . .

__________________________________________________

(C) 2006–2008 — EE ONE S | Thunder Rider

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.

Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.