CARA PENINGKATAN TENAGA MESIN RANMOR TERBAIK DI DUNIA!!!(C) 2006—2010 — KOSTER 0115 Thunder Rider | EE ONE S. . .
MENAMBAH TENAGA MESIN RANMOR?BORE-UP SILINDER MESIN? BERARTI PEMBOROSAN!!!
PERBESAR DIAMETER SPRAYER KARBURATOR? BERARTI PEMBOROSAN!!!
BOROS BBM DAN BOROS DUIT!!!LALU BAGAIMANA AGAR HEBAT TAPI HEMAT?
GUNAKAN LOGIKA DAN AKAL SEHAT!!!. . .
TENAGA DAN VOLUME SILINDERHukum alam atau fisika menyatakan bahwa tenaga atau energi tak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan, melainkan hanya dapat diubah dari satu bentuk ke lain bentuk.
Jumlah total tenaga dan benda atau energi dan materi di seluruh semesta atau alam raya adalah tetap atau konstan. Hukum alam atau fisika menyatakan bahwa energi dan materi adalah satu hal sama dalam wujud berbeda.
Hukum alam atau fisika pula menyatakan bahwa energi atau tenaga adalah fungsi ruang dan juga fungsi waktu. Tenaga adalah produk gaya (force) terhadap ruang dan produk daya (power) terhadap waktu.
Kesimpulannya adalah mustahil atau tak mungkin memperbesar tenaga pada volume ruang tetap, dan makin lama makin banyak tenaga dialihkan dgn bergulirnya waktu.
Karena itu tenaga ranmor bergantung pada volume silinder mesin (engine cylinder volume). Makin besar volume silinder mesin, makin jauh perpindahan (displacement) atau langkah torak (piston stroke) terhadap ruang, makin besar tenaga dihasilkan pd gaya tetap, dan makin besar daya dihasilkan pd satuan waktu tetap.
Jadi, tak ada cara lain yg lbh efektiv utk memperbesar tenaga mesin ranmor, kecuali dgn cara memperbesar volume silinder mesin. Dlm konteks ranmor ini berarti peningkatan rasio kompresi (compresion ratio) atau perbandingan volume total silinder mesin thdp volume kamar bakar (combustion chamber) secara fisik.
Dgn demikian, "bore-up" atau over-size" silinder mesin adalah termasuk kategori ini.
. . .
TENAGA DAN BAHANBAKARMeski demikian, sesuai pernyataan pertama diatas, cara lain dpt dilakukan utk peningkatan tenaga adalah melalui pengubahan bentuk lain tenaga. Dlm konteks ranmor, yakni pengubahan tenaga BBM (bahanbakar minyak). Makin banyak BBM dibakar, makin besar gaya dorong (thrusting force) atau dorongan (thrust), makin besar tenaga mesin dihasilkan. Namun ini berarti pemborosan BBM dan tentu biaya.
Penggantian penyemprot (sprayer; sproier) karburator dgn yg memiliki diameter penampang lbh besar adalah termasuk kategori ini.
Berkaitan dgn hal ini, utk mesin Otto, yakni mesin menggunakan busi (spark plug; bougie), digunakan juga pengubahan tenaga listrik. Makin kuat tenaga listrik, makin kuat percikan bunga-api listrik (electric spark; vonk) dihasilkan busi, makin tinggi suhu pembakaran utk membakar gas campuran udara dan BBM, makin sempurna pembakaran, makin banyak gas dibakar, makin besar tekanan (pressure), makin besar dorongan, makin besar tenaga mesin dihasilkan. Namun ada batas maksimum suhu diperkenankan, batas ketingkatbakaran gas yg ditentukan oleh nomor oktan (octant number) BBM, dan kriteria komposisi campuran yg ditentukan oleh rasio stoisiomerik (stoichiometric ratio) campuran udara dan BBM, dan ketepatan waktu penyulutan (ignition timming), agar proses pembakaran berlangsung semestinya sbgmana diinginkan. Jika tidak, maka yg terjadi justeru pembakaran tak sempurna dan pembuangan tenaga percuma sebagai gas buang dan panas.
. . .
Cara manapun diterapkan dari alternativ diatas, berarti adalah pemborosan atau pembengkakan biaya, baik awal, pengubahan, maupun operasional. Artinya, tak efisien secara ekonomik, meski efektiv secara teknik.
. . .
TENAGA DAN EFISIENSI TERMAL MESINEfisiensi termal mesin berarti penghematan panas mesin, yakni penghematan tenaga mesin yg terbuang sbg tenaga panas.
Hukum alam atau fisika menyatakan bahwa tiap media bergesekan akan selalu menghasilkan panas! Artinya, dlm tiap pergesekan akan selalu ada sebagian tenaga total [potensial dan kinetik] terbuang krn diubah menjadi tenaga panas sbg efek fisik utk mengatasi gesekan tsb. Makin kasar permukaan media, makin besar gesekan, makin banyak tenaga terbuang sng panas! Dan ini berlangsung dlm tiap mesin ranmor dan mekanisme pendukungnya!
Jadi, cara terbaik utk meningkatkan tenaga mesin adalah dgn cara memulihkan tenaga mesin yg terbuang sbg tenaga panas. Makin kecil tenaga panas, makin besar tenaga mesin.
Stop! Harap dicatat bahwa tenaga panas (heat energy) tak samadgn suhu panas (hot temperature)! Tak identik! Samasekali beda! Jika tenaga panas adalah ukuran kuantitas, maka suhu panas adalah ukuran kualitas.
Dgn demikian tinggi suhu panas mesin bukan ukuran banyak tenaga mesin terbuang sbg tenaga panas!
Suhu panas mutlak dibutuhkan oleh mesin! Tp pengubahan tenaga mesin menjadi tenaga panas tidak!
Cara paling murah dan mudah, efiesien dan efektiv, secara teknik dan juga ekonomik, adalah optimisasi operasi mesin (engine operation optimization), utk mencegah dan meniadakan pengubahan tenaga mesin menjadi tenaga panas, yg dpt dilakukan, antara lain dgn cara:
- minimasi friksi atau gesekan bagian-bagian bergerak mesin, melalui penggunaan pelumas tepat yg memiliki kekentalan (viscosity) terbaik bertahan terhadap rangkum perubahan suhu (temperature variation range) mesin, utk gesekan antar permukaan logam, didalam mesin dan diluar mesin.
- minimasi friksi atau gesekan antara permukaan ban dan jalan, melalui penggunaan ban sesuai dgn beban dan laju ranmor dan sikon jalan, dgn tekanan udara sesuai dgn volume ban dan beban.
- akurasi pewaktuan penyulutan (ignition timming), melalui penyetelan waktu pembukaan dan penutupkan katup (valve; klep) mesin secara tepat thdp titik mati (death point), keregangan katup (valve clearance), dan kumparan jemput (pick-up coil) atau pendeyut (pulser).
- maksimasi tenaga listrik utk penyulutan busi, melalui penyulut (ignitor) dan kumparan sulut (ignition coil).
- maksimasi penyulutan, melalui penggunaan busi yg sesuai dgn tegangan dan arus listrik dihasilkan dan penyetelan keregangan elektroda busi, utk menghasilkan percikan bunga-api listrik terkuat.
- maksimasi BBM, melalui penggunaan nomor oktan BBM sesuai dgn rasio kompresi mesin, dgn atau tanpa katalisator pembakaran.
- maksimasi rapat molekular (molecular density) BBM, dan penyaring bahanbakar (fuel filtering).
- maksimasi komposisi komponen udara, dan penyaringan udara (air filtering).
- maksimasi proses pembakaran gas campuran udara dan BBM.
- minimasi terpaan angin atau helaan (drag) krn gerak ranmor thdp udara, melalui pembentukan tubuh kendaraan ke bentuk aerodinamik, dimana hukum dinamika fluida (fluid dynamics) menyatakan bahwa, makin kuat dorongan (thrust), makin kuat helaan (drag), sementara dua gaya ini berlawanan arah atau bertolak belakang.
Semua ini dilakukan utk satu tujuan, yaitu meminimasi tenaga gerak terbuang sbg tenaga panas.
Sepuluh cara utama diatas inilah yg disarankan atau dianjurkan oleh tiap pabrikan ranmor di seluruh dunia! Tak ada cara lain lbh efisien dan efektiv, alias hemat dan berdampak, secara teknik dan ekonomik! Atas dasar konsep pemulihan tenaga terbuang ini pula semua donkrak (booster) ranmor di seluruh dunia dirancang dan dibuat, agar tenaga terbuang adalah minimum.
Sadarilah bahwa anda tak akan pernah lebih pintar drpd jutaan ilmuwan dan insinyur terdidik dan terlatih yg bekerjasama dlm tim utk merancang bbg ramor di seluruh perusahaan pabrikan otomotiv di seluruh dunia!!!
Apa yg dilakukan oleh tiap item dlm daftar diatas tiada lain adalah upaya peningkatan efisiensi mesin, utk memulihkan sebagian tenaga mesin yg terbuang sbg tenaga panas! Sedemikian shg tenaga dihasilkan mesin dan ditransalsikan ke ranmor adalah maksimum! Namun krn selalu saja ada sebagian tenaga mesin terbuang sbg tenaga panas krn gesekan antar media, ygmana tak bisa dihilangkan samasekali atau dibuat menjadi nol, maka dikatakan bahwa upaya minimasi keterbuangan ini adalah optimisasi mesin. Optimum artinya adalah yg terbaik antara medium dan maksimum.
And all of these what I have done to my Thunder!
Has proven that best maintenance produces best performance!!!
. . .
__________________________________________________
(C) 2006–2010 — KOSTER 0115 Thunder Rider | EE ONE S
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.