Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 8:45
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
ISLAM MENJADI TERTUDUH
Runtuhnya menara kembar WTC ikut menghancurkan hati Elizabeth (43 tahun), warga Tampa, Florida, Amerika Serikat (AS). Maklumlah, delapan saudaranya meninggal dalam kejadian tersebut. Elizabeth kehilangan seorang paman dan tujuh kemenakan.
Perempuan berpangkat sersan satu dan anggota Angkatan Udara itu lahir dari perkawinan campuran. Kakeknya adalah seorang Yahudi, dan neneknya pemeluk Katolik. Di tahun 1997, dia sempat mendatangi Sinagog (tempat peribadatan Yahudi) di Tampa untuk meminta bantuan. Waktu itu, dia tergolong keluarga miskin. Namun karena tidak asli Yahudi, Elizabeth ditolak. Selama 8 tahun dia kemudian meninggalkan aktivitas beragama.
Peristiwa WTC menjadi titik masuknya untuk mengenal Islam. Tak lama setelah kejadian tersebut, aksi kriminal yang berbau kebencian terhadap Islam di Tampa, seperti ditulis harian St Petersburg Times, meningkat. Namun, hal itu malah membuat Elizabeth ingin mencari tahu tentang Islam. Dia melawan arus. Saat Islam dijadikan tertuduh, dan banyak orang menghindar, Elizabeth justru mendekatinya.
Dia mengaku sama sekali tidak percaya bahwa nama agama dibawa oleh 19 pembajak pesawat yang menabrak menara kembar itu. ''Saya tidak pernah membenci Islam. Saya tidak pernah membenci Muslim,'' ungkapnya. Kebenciannya terhadap pelaku penghancuran WTC itu sama besar dengan kebenciannya terhadap Jerman yang telah membantai Yahudi dalam peristiwa holocaust.
Kekagumannya terhadap Islam membesar setelah dia menyaksikan dinamika umat Islam di Maroko dalam perjalanan tiga hari pada 2005. Juni tahun itu juga dia menemui komunitas Muslim di Semenanjung Tampa. Dia lalu memeluk Islam. Janda dua anak inipun merasa nyaman dengan agama barunya. Nama Elizabeth kemudian digantinya menjadi Safia Al Kasaby.
Seperti Muslim lainnya, Safia mengalami banyak ujian akibat kampanye melawan teroris yang menjadikan umat Islam sebagai sasaran. Sebagian saudara menjauhinya. Tapi untunglah, kedua putri Safia tak pernah mempersoalkan agama baru ibunya. Natalia (10 tahun), putri kedua Safia menganggap bahwa agama ibunya itu menyejukkan.
Pembelaan juga diungkapkan Ada (18 tahun) putri pertama Safia. ''Saya katakan, ibu saya Muslim. Tapi, dia bukan teroris,'' ungkap Ada. Pernyataan Ada ini menunjukkan betapa di masyarakat AS, khususnya, telah berkembang pemahaman bahwa Islam identik dengan teroris. Karena itu, Ada perlu menegaskan bahwa meski memeluk Islam, ibunya bukan teroris.
Tak kurang penempelan label teroris pada Islam juga membuat Paus Benedictus XVI punya interpretasi keliru tentang Islam. Dalam kunjungan enam hari ke Jerman, dia menganggap bahwa berbagai kekerasan yang kini terjadi disebabkan oleh semangat umat Islam untuk mengobarkan perang agama. Dia sama sekali tidak menyadari bahwa posisi Islam telah disudutkan oleh Barat dengan kemasan perang melawan terorisme.
Dalam kunjungannya itu Paus sempat memberikan kuliah teologi kepada staf pengajar dan mahasiswa University of Regensburg, Jerman, pada Selasa (12/9) lalu. Pada 1970-an, Joseph Ratzinger, nama sang Paus, juga mengajar teologi di universitas ini.
Dengan menggunakan term jihad dan perang suci, Paus mengutip kritik yang pernah dilontarkan Manuel II, Kaisar Byzantium Kristen yang berkuasa pada abad ke-14 terhadap Nabi Muhammad SAW. 'Tunjukkan padaku apa yang Muhammad bawa. Tentu apa yang kau temukan hanyalah hal yang berbau iblis dan hal yang tak manusiawi,'' katanya.
Di antaranya, ujar Paus yang masih mengutip Manuel II, adalah perintah Muhammad SAW untuk menyebarkan keyakinannya melalui kekuatan pedang. ''Sang kaisar, menjelaskan secara detail alasan-alasan mengapa menyebarkan keyakinan atau iman melalui kekuatan pedang bukanlah hal yang masuk akal,'' katanya dalam kuliah yang berlangsung 32 menit itu. Untunglah, upaya pelurusan terhadap Islam terus terjadi. Kedok Barat untuk menggunakan isu teroris dalam memojokkan Islam pun pelan-pelan terbuka.
Bukan hanya kalangan Muslim yang berusaha membuka kedok itu. Tak kurang seorang profesor linguistik dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Noam Chomsky, ikut membukanya. Dia pernah mengatakan bahwa perang terhadap teroris yang dimaksudkan AS dan sekutunya, itu sebenarnya perang terhadap Islam. Chomsky bukanlah seorang Muslim, tapi dia termasuk kalangan yang ikut mencurigai agenda AS dan dunia Barat dalam gerakan antiterorisme itu.
Presiden Rumania, Traian Basescu, seperti dikutip Xinhua pun ikut terdorong untuk ikut meluruskan persepsi publik tentang Islam. ''Adalah kesalahan yang sangat besar untuk menganggap bahwa terorisme berasal dari Islam,'' tuturnya.
Pengakuan para disertir tentara AS yang dikirim ke Irak menambah kuat perlawanan terhadap persepsi Barat itu. Joshua Despain, mantan anggota Angkatan Udara AS mengatakan bahwa dia melihat warga Irak itu sama sekali bukanlah ancaman. Sehingga, pihaknya tak punya alasan sama sekali untuk menyerangnya.
Disertir lainnya, letnan satu Chris Harrison, mengungkapkan hal serupa. Dia katakan bahwa warga Irak adalah seperti manusia pada umumnya yang punya ketakutan dan cinta. Karena itu, dia memilih mundur dari kesatuannya. Pengakuan mereka ini jelas berbeda dengan pandangan Presiden AS, George W Bush, yang senantiasa menganggap Irak sebagai ancaman terorisme, tanpa dasar yang jelas.
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 8:50
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
ANDAI TRAGEDI WTC TAK PERNAH TERJADI
Tujuh tahun telah berlalu. Tapi, Tragedi 11 September tetap membekas dan mengubah berbagai aspek kehidupan. Langkah Jim Fetzer (dosen filsafat di Universitas Minnesota) dan Steven Jones (dosen fisika di Universitas Brigham Young, AS) untuk mengejar fakta di balik tragedi runtuhnya WTC, seperti tak kenal lelah. Lewat kelompok yang didirikannya pada 15 Desember 2005, bernama Scholars for 9/11 Truth itu, mereka terus mencoba melawan penjelasan resmi Pemerintah AS soal tragedi tersebut.
Saat ini, kelompok tersebut telah membuka situs di internet. Mereka yang masuk dalam kelompok ini umumnya adalah kalangan akademis. Banyak sekali analisis yang menguatkan adanya konspirasi di balik peristiwa itu. Berbagai tulisan tersebut menunjukkan ketidakpercayaan mereka terhadap penjelasan resmi pemerintah bahwa WTC runtuh karena serangan teroris asing (yang sebagian besar menggunakan nama berbahasa Arab). Dalam hal ini, mereka menganggap Pemerintah AS tidak jujur.
Pertanyaan soal konspirasi inipun menarik pengelola situs berita www.mnsbc.com untuk membuat voting. Para netter diminta mengungkapkan kepercayaan mereka soal adanya konspirasi di balik tragedi WTC. Ternyata 58 persen dari 63.659 responden memercayai adanya konspirasi itu. Hanya 36 persen responden yang menyatakan tidak memercayainya.
Mereka yang memercayai adanya konspirasi itu bisa mengenal adanya istilah LIHOPS dan MIHOPS. LIHOPS merupakan kependekan dari Let It Happen On Purpose, artinya Pemerintah AS membiarkan konspirasi penghancuran WTC itu terjadi. Sedangkan MIHOPS adalah kependekan dari Made It Happen On Purpose, yang berarti pemerintah secara langsung terlibat aktif dalam aksi tersebut.
Tidaklah mengherankan jika berdasar survei sebagian besar publik memercayai bahwa tragedi WTC merupakan buah dari konspirasi karena memang terdapat banyak kejanggalan dalam peristiwa tersebut. Runtuhnya menara kembar yang berlangsung tanpa menghancurkan bangunan lain di sekitarnya telah banyak mengundang pertanyaan. Runtuhnya WTC terlihat mirip dengan proses meruntuhkan bangunan tinggi yang sudah tak terpakai lagi, yang dilakukan dengan mengandalkan bahan peledak.
Lolosnya 19 pembajak untuk bisa mengendalikan pesawat-pesawat yang menabrak WTC dan salah satu sisi Pentagon juga patut dipertanyakan. Bukankah AS telah memiliki standar pengamanan dan teknologi pengintaian yang sangat canggih? Yang penting juga dipertanyakan adalah mengapa Pemerintah AS dipercaya menjalankan konspirasi itu?
Seorang penulis lepas asal London, Gwynne Dyer, mencoba menjawab pernyataan soal konspirasi ini lewat artikelnya yang dimuat situs Bangkok Post. Tulisan panjang itu dia beri judul 'What if 9/11 Had Never Happened'. Kurang lebih, lewat tulisan tersebut Gwynne mengkhayalkan kondisi saat ini jika tragedi WTC tidak terjadi.
''Mungkin tidak akan pernah terjadi penjajahan terhadap Afghanistan. Mungkin juga Bush tidak akan terpilih kembali untuk masa jabatannya yang kedua sebagai presiden,'' tulisnya. Kata dia, setelah WTC runtuh, pemerintahan Bush telah memosisikan dirinya sebagai pemimpin dunia dalam memerangi aksi terorisme global. Dalam perkiraannya, tanpa posisi itu, Bush kesulitan untuk menjadikan kinerja dalam masa jabatan pertamanya menjadi presiden AS sebagai modal untuk meraih suara dalam pemilihan untuk masa jabatan kedua.
Tanpa tragedi WTC, Bush dan kelompoknya bakal kesulitan untuk menduduki Irak. Gwyne menyebut kelompok Bush ini sebagai Bush, Cheney (wakil presiden AS), Rumsfeld (menteri pertahanan AS), Wolfowitz (presiden Bank Dunia) & Co. Mereka kemudian memanfaatkan isu WTC untuk meyakinkan publik AS bahwa penjajahan terhadap Afghanistan dan Irak memiliki dasar yang kuat.
Bahkan, tanpa peristiwa WTC, menurut perkiraannya, mungkin penyerangan brutal Israel ke Lebanon tidak akan pernah terjadi. Sebab, memang keberanian Israel untuk menjalankan operasi kekejamannya itu tak bisa lepas dari kuatnya dukungan yang diberikan oleh Bush.
Irak, Afghanistan, dan Israel, adalah modal penting bagi AS untuk membuat peta baru di Timur Tengah. Lewat penjajahan dan penyerangan besar-besaran itu, AS memiliki pengaruh kuat di kawasan kaya minyak dan mineral itu. Hal ini sangat penting bagi persoalan energi dan ekonomi AS di masa mendatang, juga penting bagi AS untuk meruntuhkan dunia Arab yang kerap menjadi representasi komunitas Muslim.
Itulah sebagian dari sekian banyak keuntungan tersembunyi yang bisa didapatkan oleh AS dari peristiwa WTC yang kemudian melahirkan kampanye untuk memerangi terorisme global. Gwyne meyakini bahwa kampanye tersebut sejatinya memang ditujukan untuk kaum Muslim yang selama ini banyak menentang kekuasaan raksasa, termasuk AS dan Inggris.
Untuk menggapai tujuan konspirasi itu, pemerintahan Bush pun tak ragu-ragu melejitkan biaya pertahanan secara signifikan. Seperti terlihat dalam statistik yang ditampilkan situs BBC, setelah peristiwa WTC, belanja pertahanan AS melonjak hingga hampir dua kali lipat. Berdasar statistik itu juga terlihat bahwa peristiwa WTC telah melambungkan aksi kekerasan terhadap Muslim di AS. Sebelum tragedi WTC, kasus bermotif kebencian terhadap Islam terjadi kurang dari 50 kali dalam setahun. Begitu WTC runtuh yang kemudian disusul kampanye melawan teroris, kasus kriminal bermotif kebencian terhadap Islam melonjak hingga tiga kali lipat. Setiap tahun bisa menjacapai hampir 200 kasus.
Banyak analisis menyebut bahwa kampanye melawan teror yang kini digiatkan AS, justru bakal memancing meluasnya aksi teror di AS sendiri, dan dunia secara luas. Standar ganda yang banyak dijalankan AS dalam politik luar negerinya memang memungkinkan untuk itu. Meski begitu, Wakil Presiden AS, Dick Cheney, menganggap bahwa saat ini AS menjadi lebih aman. Kata dia, setelah tragedi WTC, tidak ada lagi serangan di dalam negeri AS. ''Bagaimana Anda bisa menjelasakn lima tahun tanpa penyerangan.'' ujarnya seperti dikutip Aljazirah. Dia sama sekali tidak menyadari bahwa politik luar negeri AS usai tragedi WTC telah menghancurkan keamanan dan stabilitas politik di wilayah lain.
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 8:55
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
FBI CORET NAMA USAMAH BIN LADIN DARI DAFTAR PELAKU WTC
Menjelang peringatan 5 tahun runtuhnya WTC, FBI justru mencoret nama Usamah bin Ladin di deretan daftar tersangka. Padahal, gara- gara tuduhan itu Afghanistas dan Iraq diserang
Ada banyak kejutan menjelang 5 tahun runtuhnya menara kembar WTC. Diantaranya banyaknya keraguan kalangan akademisi soal keterlibatan Al-Qaidah sebagaimana yang pernah dituduhkan Amerika. Padahal akibat peristiwa itu, Amerika seolah mati-matian memburu Usamah atau Al-Qaidah.
Tidak cukup itu, Amerika bahkan menyatakan kampanye melawan terorisme ke seluruh dunia. Tapi menariknya, baru-baru ini, pihak FBI, sebagaimana dilansir Washington Post, 28 Agustus, nama Usamah tak lagi masuk dalam daftar "Ten Most Wanted List" (daftar orang paling dicari). Padahal sebelumnya, ia pernah menjanjikan hadiah 25 juta dolar AS (atau sekitar 227,5 milyar rupiah).
Ini merupakan hal yang tak masuk akal. Sebab, gara-gara menuduh Usamah pula, Amerika secara seenaknya menyerang Afghanistan, sebuah negara berdaulat. Hanya karena alasan memburu Usamah. Gara-gara perubahan pandangan AS inilah banyak pihak, termasuk kalangan akademisi Amerika mempercayai adanya 'teori konspirasi'. Ini sama persis dengan pernyataan Ustad Abubakar Ba'asyir selama ini.
David Kelley, mantan pengacara yang mengangkat isu terorisme setelah Usamah dituduh mengebom Kedubes AS 1998, mengaku tak begitu kaget dengan 'rehabilitasi' nama Usamah. Menurutnya, kasus ini terbentur hukum dan tuntutan memberi rasa keadilan bagi terdakwa kejahatan. "Mungkin hal ini agak aneh bagi pihak luar, namun masuk akal dari sudut pandang hukum, " ujar Kelley sebagaimana dikutip Kantor Berita UPI.
Menurut Kelley, bisa disimpulkan, penyelidikan yang dilakukan pemerintah Amerika memberikan hasil Usamah atau Al-Qaidah sebagai pihak yang tidak terlibat.
Pihak FBI sendiri mengakui, tidak ada tuduhan resmi kepada Usamah menunjukkan bahwa keterlibatan Al-Qaidah dalam serangan di WTC. "Tiada yang misterius dalam kasus ini, Ahli konspirasi berhak menuduh AS atau Usamah mendalangi serangan 11 September, tetapi itu tidak perlu, "ujar jurubicara FBI Rex Tom sebagaimana dikutip New York Times.
Bagaimanapun, akhirnya kasus ini kembali ke analisis semula, ketika awal insiden terjadi. Syeikh Muhammad al-Gameia, Direktur Islamic Cultural Centre of New York mengatakan, "Kalau AS tahu bahwa pelaku serangan 11/9 adalah Yahudi, akan terjadi apa yang pernah dilakukan Hitler," katanya.
Masalahnya, ketika tuduhan sudah dilakukan, dan Amerika sudah memutuskan menyerang serta menghancurkan negara lain. Segalanya sudah tidak bisa dikembalikan seperti semula.
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 9:06
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN DALAM TRAGEDI WTC
WTC 9/11, Tragedi ataukah Pengkhianatan?
Namun seperti kata pepatah, "sepandai-pandainya tupai melompat suatu saat pasti jatuh." Setelah sekian lama mencari-cari sesuatu yang tak pasti, perlahan orang mulai menyadari bahwa: "ada sesuatu yang salah' dalam cerita tragedi kemanusiaan itu."
PENTAGON:
Dimulai dengan fakta penyerangan Pentagon, pusat militer AS. Menurut versi resmi pemerintah, Pentagon ditubruk oleh pesawat penumpang Boeing 757 yang dibajak oleh teroris. Namun anehnya jika memang demikian faktanya, mengapa kerusakan yang timbul tak sedemikian parah. Bagaimana mungkin burung besi sepanjang 44 kaki dan selebar 124 kaki itu hanya mampu menciptakan lubang berdiamater 16 kaki?
Lalu mengapa di TKP tak ada bangkai pesawat, serpihan mesin, roda dan kursi penumpang, mungkinkah mereka terbakar habis. Lalu kemana juga para penumpangnya, mengapa tak ada petunjuk tentang keberadaan mereka?
Untuk memperkuat berita penyerangan itu, warga Amerika dan dunia disuguhi foto tentang sebuah objek kecil yang digadang-gadang sebagai serpihan pesawat Boeing 757. Namun gambar sebuah kipas pesawat yang diabadikan oleh Jocelyn Augustino, fotografer FEMA memunculkan kecurigaan, pasalnya kipas mesin 757 yang asli sangat berbeda dengan yang ada di foto tersebut.
Demikian dikatakan John W. Brown, jurubicara Rolls Royce. Lho kenapa perusahaan otomotif ikutan berkomentar tentang insiden penyerangan yang dilakukan teroris kelas tinggi ini? Pasalnya setelah diusut-usut, ternyata Pratt & Whitney dan Rolls Royce menjalin kerjasama untuk memproduksi mesin yang dipakai si burung besi ini. Kipas mesin yang asli berdiamater 7 kaki, sementara foto FEMA menunjukkan kipas singel yang hanya berdiameter 3 kaki.
Para saksi mata rata-rata menyatakan bahwa 'si penyerang' bukanlah pesawat. Lon Rains mengatakan, "Aku mendengar suara yang sangat keras, seperti sesuatu yang lewat dengan sangat cepat. Awalnya aku mengira itu sebuah missil." Sementara itu Don Parkal berpendapat, "Itu adalah sebuah bom, aku bisa mencium bau cordite (bahan pembuat bom). Aku tahu saat itu ada bom meledak di sesuatu tempat."
Dengarkan pula Tom Seibert yang bersikeras bahwa dirinya yakin suara yang didengarnya adalah suara missil. Meski bukti-bukti ini cukup untuk mempertanyakan keabsahan pernyataan bahwa Pentagon ditabrak sebuah pesawat, namun para pejabat militer AS tetap mempertahankan apa yang telah diumumkannya.
Entah mana yang benar, tapi marilah kita berfikir dengan logika sederhana. Jika benar ada Boeing 757 yang berisi ribuan liter avtur (bahan bakar pesawat) ditubrukan ke sebuah bangunan, maka 'seharusnya' sekitar TKP mengalami kebakakaran hebat dengan suhu mencapai 3.000 derajat celcius. Dalam kondisi ini benda-benda yang ada disekitar lokasi akan hangus terbakar atau meleleh karena terkena panas.
Tapi dari tampilan yang ada, tampak nyata kalau benda-benda seperti meja, buku telepon yang seharusnya hangus terbakar justru sehat wal-afiat. Mereka hanya rusak!!! Demikian juga pesawat telepon yang terbuat dari plastik, ia tidak meleleh terkena panas api dan tetap `nongrong' rapi di tempatnya semula.
Lucunya lagi, foto yang mempertunjukkan keanehan ini dirilis resmi oleh Pentagon sendiri. Lalu pada foto lain yang diambil dari kamera keamanan, terlihat gedung tersebut meledak dengan dahsyat, namun anehnya . dalam foto tersebut tidak ditemui pesawat yang menubruk gedung. Ini sangat tidak masuk akal.
Enam bulan kemudian sesudah penyerangan, orang Amerika mulai pulih dari keterkejutannya dan menyadari adanya keanehan. Pentagon segera saja menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan merilis foto-foto yang diambil dari peristiwa `bunuh diri' Boeing 757 itu. Bukannya puas, foto-foto itu justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan.
Seperti misalnya, mengapa semua foto itu bertanggal 12 September 2001 pukul 5:37 PM (lebih satu hari dan delapan jam dari peristiwa yang sesungguhnya).
Kedua, meski tahu bahwa gambar-gambar itu memiliki resolusi yang sangat rendah para ofisial Pentagon tidak memperkenankan diadakan analisa lebih lanjut pada foto tersebut.
Ketiga, di sudut sebuah foto ada label `pesawat' (untuk menunjukkan posisi pesawat penyerang), namun tidak ada tanda-tanda keberadaan sesuatu yang mirip atau dapat disebut sebagai Boeing 757. Keempat, mengapa foto-foto itu berasal dari satu kamera pengawas, dimana foto-foto dari kamera pengawas yang lain.
Sebuah tempat yang menjadi pusat pertahanan Amerika pastinya dilengkapi belasan kamera pengawas di setiap sudutnya yang pastinya juga merekam adegan penabrakan itu. Okelah bila Pentagon terlalu pelit untuk membagi foto-foto dari kamera pengawasnya, namun ternyata ada tiga kamera pengawas diluar Pentagon yang sempat merekam penyerangan ini.
Kamera pengawas di sebuah pos bensin di seberang I-135, kamera pengawas di atap Hilton International Hotel dan sebuah kamera pengawas di Departemen Transportasi Virginia Department seharusnya juga merekam adegan penabrakan (jika memang benar-benar terjadi) bangunan pemerintah di Interstate 135 itu. Namun sayangnya tak lama setelah kejadian, para agen federal keburu muncul untuk mengambil rekaman dari ketiga kamera pengawas itu.
Hingga kini isi ketiga rekaman video itu tak pernah muncul ke masyarakat.
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 9:11
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN DALAM TRAGEDI WTC
THE WORLD TRADE CENTER:
Kejanggalan pun muncul dari peristiwa penyerangan menara kembar WTC, Marc Bernback, staf Fox News yang menayangkan langsung adegan ini mengatakan bahwa pesawat yang menyerang Tower Selatan itu tak memiliki jendela. Berdasar keterangan ini, diperoleh kesimpulan bahwa si penyerang bukan pesawat penumpang, melainkan sebuah pesawat kargo.
Marc menggambarkan pesawat itu berwarna biru dengan logo bulat di depan pesawat. "Sepertinya pesawat itu bukan berasal dari bandara umum," tambahnya sambil berspekulasi bahwa pesawat itu mungkin berasal dari bandara militer."
Fox News, CNN, MSNBC dan jaringan berita lainnya merekam penuturan para saksi yang mengatakan mereka mendengar bunyi ledakan lain di sekitar World Trade Center SETELAH kedua pesawat pembajak itu menabrak target masing-masing. Para saksi mata yang terdiri dari anggota polisi, petugas pemadam kebakaran, reporter dan para pelaku bisnis yang ada di sekitar lokasi.
Posisi mereka saat kejadian memungkinkan mereka dapat mengetahui secara jelas tentang apa yang tengah terjadi. Bahkan untuk meyakinkan diri, mereka saling bertanya satu sama lain apakah itu suara gedung runtuh ataukan suara ledakan. Keesokan harinya saat kembali ke lokasi peristiwa, orang-orang mulai yakin bahwa apa yang mereka dengar sehari sebelumnya adalah bunyi ledakan.
"Suaranya seperti bom .. ledakannya sangat keras." Salah seorang saksi mata, seorang ahli fisika yang diwawancarai Fox News mengatakan, "Aku yakin itu suara bom .. aku sungguh sangat yakin."
Saksi mata lainnya, Louie Cacchioli, 51, seorang petugas pemadam kebakaran yang bertugas di mobil PMK nomor 47 yang sempat `nongol' di majalah People edisi 24 September 2001 mengisahkan, "Kami yang pertamakali datang ke menara kedua setelah pesawat itu menabraknya. Aku bersama sejumlah rekan-rekanku tengah berada di lantai 24 untuk membantu mengevakuasi para korban. Saat itulah kami mendengar suara ledakan bom." Dalam dokumentasi "The Filmmakers Commemorative Edition", sebuah film yang mengisahkan tentang para petugas pemadam kebakaran New York yang dibuat oleh Gedeon dan Jules Naudet, ada petugas PMK yang membeberkan analisa tentang kemungkinan bahwa ada bahan peledak dalam jumlah besar yang ditanam di menara utara dan menara selatan.
"Lantai demi lantai satu persatu rontok, ini biasanya terjadi jika bom itu dipasang dengan tujuan merontokkan bangunan itu." Para petugas pemadam kebakaran itu bukan satu-satunya yang menyadari ada hal yang tidak biasa pada peristiwa runtuhnya menara kembar itu. Sejumlah peliput berita dan reporter siaran langsung juga mulai memberi komentar pada liputannya tentang runtuhnya menara selatan dan menara utara itu.
Masing-masing berusaha memberikan perbandingan bagaimana kedua menara itu perlahan ambruk laksana sebuah penghancuran yang terkendali. mainan yang dikontrol. Satu persatu para reporter memberikan laporan pandangan mata. "Kami mendengar bunyi ledakan keras, dan kini kami melaporkan ledakan kedua." "Oh kini namapknya ada empat ledakan, atap menara itu baru saja runtuh. "
"Kami mendengar sebuah ledakan besar. Belum diketahui bagaimana ledakan itu bisa terjadi." Rick Sanchez, yang melaporkan langsung untuk MSNBC, mengatakan, "Aku berbincang dengan beberapa petugas polisi beberapa saat lalu dan mereka mengatakan bahwa mereka yakin bahwa salah satu ledakan di World Trade Center, selain ditabrak pesawat juga berasal dari sebuah van yang diparkir di gedung.
Mereka yakin mobil itu memuat sejenis bahan peledak. Dalam kesempatan terpisah ia juga menuturkan bahwa polisi yang tengah menyisir TKP menemukan 'Obyek mencurigakan' yang dikhawatirkan akan menimbulkan ledakan lagi. Demikian mencurigakannya `obyek' tersebut hingga orang enggan meyakini bahwa ledakan ini dipicu oleh teroris yang membajak pesawat setelah berhasil mengancam pilot dengan bantuan pisau pemotong kertas (cutter).
Mereka yakin ada hal lain yang tersembunyi di balik insiden WTC 11 September 2001.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 9:13
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN PENERBANGAN 175
Ada rekaman video yang sangat kontroversial yang didapat dari empat sumber berbeda. "America Remembers" (CNN), "Why The Towers Fell" (BBC), "Son of Al Qaeda" (PBS) dan "The Filmmakers Commemorative Edition" (Gedeon and Jules Naudet). Rekaman ini juga diperkuat oleh rekaman independen, yaitu rekaman yang dibuat para warga New York.
Dalam rekaman yang ditayangkan CNN terlihat bahwa Pesawat Boeing 767 itu masuk dari sisi kiri dan menerjang sudut menara selatan dengan kecepatan penuh. Image ini sempat tampil di lusinan majalah nasional yang beredar di seluruh negara dan juga menjadi 'dokumen wajib' yang menghiasi film-film tentang tragedi 9/11.
Namun banyak orang tidak tahu bahwa dibagian bawah pesawat, tepat di sebelah kanan tangki bahan bakar, nampak ada `obyek aneh' yang berformat tiga-dimensi. Jika dibandingkan, 'tonjolan' ini nampak sedikit lebih kecil daripada mesin pesawat. Ingatlah bahwa mesin 767 kira-kira diameternya sebesar 9 kaki dengan panjang 12 kaki.
Kesan pertama yang muncul adalah 'obyek' itu muncul akibat pantulan cahaya dan bayangan, namun tidak demikian menurut para ahli. La Vanguardia, majalah terbitan Barcelona, Spanyol, menerbitkan laporan dari Spanish University pada Juni 2003 yang menegaskan bahwa `obyek' itu memang berbentuk tiga dimensi dan bukan akibat pantulan ataupun bayangan.
Kesimpulan ini diperoleh lewat analisis digital menyeluruh. Hal ini menimbulkan suatu hal menarik untuk dipertanyakan, benda apakah yang 'nongkrong' di bawah perut pesawat penerbangan 175? Apa hubungan benda itu dengan serangan 9/11? Bagaimana mungkin pesawat 'aneh' itu bisa lepas landas dari bandara komersial tanpa terdeteksi adanya suatu keanehan?
Marilah merenung sebentar dan bertanya, "Apakah pesawat ini berangkat dari bandara komersil?". Salah seorang karyawan Fox News menyatakan bahwa pesawat tersebut tidak memiliki jendela penumpang. Lalu pertanyaannya adalah, perusahaan penerbangan apa yang tidak menyediakan jendela penumpang? Dan jawabannya hanya satu: tidak asa!
Seorang pembaca berita Fox News melontarkan pemikirannya pada para pemirsa, "Apakah mungkin pesawat itu merupakan pesawat kargo? Setelah pencarian selama beberapa minggu, akhirnya sebuah tim peneliti independen berhasil mendapat foto pesawat militer Boeing 767. Pesawat ini dibeli AU AS dari pihak Boeing untuk mengantikan pesawat seri KC-130.
Dan fakta paling mengejutkan adalah bahwa pesawat ini tidak memiliki jendela penumpang dan bahwa sebenarnya ini adalah pesawat pengisi bahan bakar. Apakah pesawat ini sama jenisnya dengan yang yang menabrak Menara Selatan?
Pada penyelidikan lebih lanjut tentang pesawat yang menabrak menara kedua tidak ditemui sesuatu yang aneh, atau sebenarnya ada namun kita tidak menyadarinya? Saat rekaman video runtuhnya menara kembar WTC diputar dengan kecepatan normal, yaitu 30 gambar per detik, memang semuanya tampak biasa saja.
Keanehan baru muncul saat rekaman itu diputar lebih lambat, dari 100% ke 2%. Yaitu ketika pesawat menabrak menara, tepat di sebelah kanan hidung pesawat, terlihat cahaya merah yang sangat terang. Beberapa orang berspekulasi bahwa cahaya ini adalah cahaya oleh matahari yang terpantul pada permukaan pesawat yang terbuat dari logam.
Benarkah demikian? Mari kita lihat sekali lagi perihal bagaimana sebuah pantulan dapat tercipta. Pantulan hanya dapat terlihat dari sudut tertentu. Misalnya dengan memakai bantuan cermin kita dapat memantulkan sinar matahari dan mengarahkannya ke berbagai titik di angkasa. Ini adalah hasil langsung pemantulan satu permukaan yang hanya dapat dilihat dari satu sudut saja. Singkatnya, suatu pantulan hanya dapat dilihat dari sudut tertentu.
Jika kita menjauhi posisi tersebut, maka pantulan itu tidak akan terlihat lagi. Dalam sebuah pengujian dengan bantuan empat rekaman dari sudut yang berbeda dapat ditarik kesimpulan bahwa cahaya itu bukan pantulan cahaya. Faktanya, dalam salah satu rekaman paling spektakuler, penonton dapat melihat bahwa cahaya merah itu diarahkan tepat ke saluran bahan bakar.
Ada juga beberapa pendapat yang mengukuhkan bahwa cahaya tersebut adalah lampu pendaratan yang dipasang dibawah tiap sayap pesawat dan lampu inilah yang menerangi permukaan gedung. Teori ini kedengarannya masuk akal. Namun jika rekaman yang diambil dari sudut di bawah pesawat itu diamati lebih lanjut maka akan terlihat sisi pesawat yang lain.
Lalu apakah ada cahaya, pantulan atau percikan cahaya pada sisi kiri pesawat? Sama sekali tidak ada. Jadi jika kita hapus kemungkinan bahwa cahaya tersebut berasala dari pantulan maupun lampu pendaratan, apakah hal ini membawa penjelasan yang lebih jauh terhadap misteri ini?
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 9:20
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN MENARA SATU
Yang kita butuhkan adalah konfirmasi lebih jauh bahwa ada sesuatu yang aneh tengah terjadi. Sekarang mari kita alihkan perhatian pada menara utara, bangunan pertama yang ditabrak oleh pesawat. Manakala rekaman ini diputar lambat, akan terlihat kejanggalan.
Muncul ledakan cahaya sangat kuat, yang terjadi sesaat sebelum pesawat menyentuh bangunan. Dalam kasus ini, ledakan cahaya itu nampak seperti ledakan asap putih raksasa. Kesan pertama yang muncul adalah bahwa ledakan ini berasal dari dinding luar gedung yang hancur membentuk suatu kumpulan debu raksasa.
Teori ini juga bisa diterima sampai rekaman itu diputar mundur dalam gerakan lambat. Tampak jelas dalam rekaman itu bahwa pesawat berusaha menghindari bangunan sebelum ledakan terjadi. Ada sebuahsumber yang mengkonfirmasi bahwa ledakan cahaya misterius itu bukan hanya sekali, tetapi dua kali.
Lalu apa arti semua ini? Mudah saja, bahwa ada lebih banyak hal yang tersembunyi di balik tragedi pagi itu, bahkan lebih banyak dari apa yang dipercayai oleh warga Amerika. Kami tak mampu dan tak berniat menjawab semua pertanyaan yang muncul dalam ulasan ini, namun kami hanya ingin bertanya.
Semua orang yang membaca artikel ini berhak memutuskan apakah apa yang mereka ketahui baru saja ini membutuhkan penelitian lebih lanjut. Suatu hari nanti ketika semua pertanyaan itu telah terjawab, rakyat Amerika akan merasa dikhianati. Pertanyaan-pertanyaan serius akan bermunculan menghantam para pejabat yang mereka percayai untuk menjalankan negara adidaya itu.
Rekaman video dan foto adalah fakta yang sesungguhnya, yang menjadi bukti adanya konspirasi untuk menutupi fakta lain pada tragedi 9/11. Wartakan fakta baru ini pada semua orang yang anda kenal, tanyakanlah pula bagaimana nasib orang-orang yang berada di pesawat tersebut. Jika anda yakin `ada yang salah', maka buka cakrawala anda .. cari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun jika anda tetap yakin bahwa teroris yang melakukan 9/11, maka hapus semua bayangan yang muncul seusai anda membaca ulasan ini.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 9:23
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN DALAM TRAGEDI WTC
KEKUATAN ANGIN VS TENAGA LEDAKAN
Perkiraan cuaca di AS menunjukkan bahwa kelajuan angin sekitar 4 mph. Pada waktu peristiwa tersebut cuaca di kawasan WTC sedang tak berangin. Tp foto-foto peristiwa menunjukkan hembusan asap yang sangat kuat.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 9:26
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN DALAM TRAGEDI WTC
WONDER WOMAN
Foto diatas menunjukkan seorang wanita yang masih hidup setelah gedung WTC yang ia tempati hancur ditabrak pesawat, tapi masih mampu berjalan setelah gedungnya hangus dan hancur berlubang.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 9:28
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN DALAM TRAGEDI WTC
TANGGAPAN TELAT PRESIDEN BUSH ATAS TRAGEDI WTC
WTC meledak sekitar jam 8:45 pagi. Sementara itu, pada jam 9:05, presiden Bush masih mengunjungi taman kanak-kanak. Apakah informasi peristiwa dahsyat selambat itu diterima seorang presiden negara adidaya yang gedung kebanggaannya hancur?
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi? 11.11.08 9:52
KONSPIRASI AMERIKA SERIKAT DALAM TRAGEDI WTC
KEJANGGALAN DALAM TRAGEDI WTC
KAMERA CNN YANG SEOLAH BISA MEMPREDIKSI
Di menara utara kamera CNN ketika pesawat menabrak ternyata justeru melakukan "zoom-out" secara perlahan. Tiba-tiba langsung zoom-out seolah bakalan ada pesawat yang datang, dan bener saja sebuah UA 175 langsung menuju menara selatan. Dan anehnya lagi, kenapa logo CNN seolah lagi menutupi sesuatu dari ledakan itu, makanya ditaruh logonya di dekat sekali dengan pesawat yang akan menabrak. Untuk ukuran CNN yang benar-benar canggih dalam mengeluarkan berita, masa sih membuat kesalahan penting seperti itu.
Sponsored content
Subyek: Re: LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi?
LENSA: Tragedi Menara Kembar World Trade Center. Sebuah Konspirasi?