HOBI: Kartu Mainan: Bridge

Mari Belajar Bridge

Oleh Jappy Kojongian

Sebagamana layaknya cabang olahraga otak, olahraga bridge juga dapat secara langsung mengasah dan meningkatkan kecerdasan, menahan emosi serta sarat dengan berbagai problema etika, moral dan nilai-nilai sportivitas. Pasalnya, setiap atlet bridge akan diajarkan menghitung dan menganalisa distribusi kartu pegangan lawan maupun pasangannya. Selain itu, si pemain diharuskan memiliki strategi sebelum mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
Atlet bridge juga diajarkan menahan emosi saat dirinya atau pasangannya melakukan kesalahan. Dan tidak kalah penting, atlet bridge akan ditanamkan jiwa sportivitas yang tiriggi karena dalam permainan britige penuh dengan godaan untuk melakukan tindakan melanggar koridor etika dan moral saat ingin meraih kemenangan.
Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Propinsi DKI-Jaya, Margani Mustar pernah mengatakan. “Dulunya saya alergi dengan olahraga bridge karena permainan bridge menggunakan kartu yang identik dengan judi. Tetapi setelah saya pelajari, ternyata olahraga bridge mengasyikkan karena di dalamnya terkandung ilmu matematika, ilmu management, ilmu komunikasi dan ilmu psikologi.”
Ia mengatakan hal ini di depan guru-guru dan kepala sekolah lanjutan tingkat atas se-DKi Jakarta yang sedang mengikuti penataran pelatih olahraga bridge di kantor Dinas Dikmenti jalan Gatot Subrot Jakarta, 27-28 Desmber 2004 lalu.
Margani Mustar lebih jauh mengatakan, sesuai kuItur dan postur tubuh masyarakat Indonesia, cabang olaraga bridge adalah yang paling memungkinkan dapat mencetak prestasi dunia.
“Oleh sebab itu saya imbau kepada guru-guru dan kepala sekolah lanjutan tingkat atas yang hadir, supaya olahraga bridge wajib diajarkan kepada murid-murid di masing-masing sekolah,” katanya.

Prestasi Dunia
Pemain bridge Indonesia (putra) pernah menjuarai kejuaraan internasional Piala Proton di Taipeh, Taiwan 1985, kemudian menjuarai Piala Moomba di Melbourne tahun 1989. Juara pertama kejuaraan terbuka di Canberra Australia secara berturut-turut tahun 1995, 1996 dan 1997. Juara pertama perebutan Piala NEC di Tokyo 1996. Juara pertama kejuaraan Four Star di Brighton, Inggris tahun 1996. Juara pertama kejuaraan Golden Jubilee di Pakistan tahun 1997.
Prestasi tertinggi atlet putra Indonesia di kejuaraan dunia yang resmi adalah ketika mereka menjadi runner-up Olimpiade bridge di Yunani tahun 1996 yang diikuti 76 negara. Kemudian Juara Pertama Grand Prix Bridge tahun 2000 di Laussane, Swiss, yang diikuti 6 negara peringkat terbaik dunia saat itu. Kemudian, Indonesia menjadai runner-up Kejuaraan Dunia Bridge beregu tahun. 2002 dj Montreal, Kanada, yang diikuti 160 regu dari 70 negara.
Atas prestasi-prestasj dunia ini, atlet-atlet :bridge putra Indonesia khususnya, sangat disegani dan masuk dalam peringkat elite dunia. Namun, sejak tahun 2002 prestasi bridge Indonesia di tingkat dunia mulai pudar.
Ini disebabkan para anggota pengurus inti Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB-Gabsi) berlomba-lomba merangkap menjadi atlet ketika akan membela Merah-Putih di event-event penting dunia. Meskipun dengan jelas tercantum dalam salah satu ayat di AD/ART Gabsi ”Anggota pengurus besar Gabsi tidak boleh menjadi atlet yang dipersiapkan menghadapi event penting dunia”
Tujuan salah satu ayat dalam AD/ART Gabsi itu cukup jelas. Yakni, agar anggota pengurus inti Gabsi tidak mempengaruhi kebijaksanaan PB-Gabsi dalam menentukan atlet-atlet yang akan masuk menjadi tim inti Indonesia.
Dengan begitu, setiap atlet yang berpotensi berpeluang membela Merah-Putih. Lagipula, bagaimana mungkin seorang pengurus inti Gabsi yang harus menjalankan tugas dan kewajibannya dapat berkonsentrasi penuh pada saat yang bersamaan di arena kejuaraan?
Di kala prestasi atlet-atlet bridge putra pudar, masyarakai bridge Indonesia masih bisa terhibur dengan prestasi dunia yang diraih atlet-atlet putri dan mahasiswa Indonesia.
Ketika kejuaraan dunia kategori khusus wanita memperebutkan Piala Venice di Montecarlo tahun 2003, tercatat dalam sejarah bridge Indonesia untuk pertama kalinya atlet-atlet putri Indonesia masuk 10 besar dunia. Dan ketika Kejuaraan Dunia Bridge antarmahasiswa di Istambul, awal November 2004, Indonesia berhasil menempati peringkat enam dunia.

Bermain Bridge
Olahraga asah otak bridge, dimainkan sedikitnya empat orang secara berpasangan. Ambil satu pak kartu, dan Jokernya dikeluarkan (tidak dipakai).
Yang duduk di bangku utara akan berpasangan dengan yang duduk di selatan, sedangkan timur akan berpasangan dengan barat.
Setelah kartu dikocok, seluruh 52 lembar kartu dibagikan kepada empat pemain yang masing-masing pemain mendapat 13 lembar kartu.
52 kartu itu terdiri dari empat suit kartu yang lebih dikenal dengan Sekop (bahasa Inggrisnya Spade), Hati (Heart), Wajik (Diamond) dan Kritirig (Club).
Setiap suit terdiri dari paling kecil angka 2 sampai paling besar As.
Permainan bridge dimulai dengan, masing-masing pemain menghitung nilai dari seluruh 13 kartu yang dipegahg. Caranya, As (A) dihitung nilai 4, King (K) nilai 3, Queen (Q) nilai 2 dan Jack (J) nilai 1. Angka 10 sampaidengan angka 2 tidak ada nilai.
Cara melakukan penawaran untuk mencari kontrak terbaik:
Pemain yang memiliki nilai 13 ke atas, boleh melakukan bid (penawaran) sesuai suit terpanjang yang dipegangnya. Jadi, dari 13 lembair kartu yang ada ditangan Anda, jika suit Club yang paling banyak, lakukanlah penawaran mulai dari tingkat terendah yaitu 1 Club.
Jika, suit Diamond paling banyak, Anda menawar 1 Diamond. Jika suit Heart paling banyak, Anda menawar 1 Heart dan jika suit Spade-paling banyak, Anda menawar 1 Spade.
Untuk diketahui, urutan suit mulai dari Club, Diamond, Heart dan Spade. Yang paling rendah adalah Club dan :paling tinggi Spade. Jadi, jika salah seorang sudah menawar 1 Spade, pemain yang lain tidak boleh menawar 1 Club, 1 Diamond atau 1 Heart, tetapi harus menawar tingkat dua seperti 2 Club,2 Diamond atau 2 Heart.
Diumpamakan, pemain yang duduk di Utara menawar 1 Diamond yang artinya, Utara memegang kekuatan sedikitnya nilai 13 dan suit paling panjang adalah Diamond. Pasangannya yang duduk di Selatan wajib menjawab dengan; Jika kekuatan nilai tidak lebih dari 6 (enam), Selatan boleh pass, yang artinya membiarkan Utara memainkan kontrak 1 Diamond. Tetapi jika Selatan memegang nilai 7 (tujuh) ke atas, Selatan boleh menjawab 1 Heart, 1 Spade atau 2 Club tergantung dari suit terpanjang yang ada di tangannya. Atau mendukung suit yang ditawar Utara dengan 2 Diamond jika memegang sedikitnya 4 lembar Diamond.
Sampai disini dulu, pada edisi mendatang akan disuguhkan cara memenangkan trik.

*) Penulis adalah atlet dan pengamat bridge

mudah2an dapet ijo

wah memang olah raga ini terkenal di daerah sulawesi Utara, makanya banyak atlet bridge berasal dari sana. kepingin bisa sih main cuma belajar dimana yah ??


om dexol ada inpo ??

sama om..makanya gw posting tread ini
kali aja ada yang mau share
padahal adik gw baru kemaren juara bridge
tingkat junior kejuaranaan asia
tapi berhubung ga di batam
jadinya dia ga bisa ngajarin gw...

jadi kita sama2 ke batam nih cuma mo belajar bridge ???? heheheh...

boleh juga tuh.......
oh ya...ada yang punya game nya ga ??
kaya' soltaire gitu
jadi kan bisa belajar di komputer

waduh2 .. ke batam cuma buat main bridge doang ? haha

kalo gitu mo ke manado aja dah, disana kan banyak atlit bridge tuh sekalian jalan2 ke rumah sodara, kali aja dapat nona manado huhaahahaha.....

main BRIDGE gimana tuh

setuju bro nico........
kalo emang ke manado hayu.......
cewe manado........i love u bibeh.....

halah...OOT maning......



MARI BERMAIN BRIDGE......

ada 4 pemain dengan 1 set kartu (52 buah). Permainan ini dimainkan berpasangan yang saling duduk berhadapan.
Pertama kartu dibagikan searah jarum jam, dimulai dari orang di sebelah kiri orang yang mengocok. Setiap orang akan mendapat 13 kartu.

Ada 2 bagian dari permainan. Bidding(tawar) n Play.

* Untuk melakukan tawar, setiap jenis kartu diberi nilai. Nilai tertinggi untuk sekop, hati, wajik n terkahir keriting.
* Untuk fase Play, semua tipe kartu bernilai sama kecuali satu yang sudah disetujui lebih dari yang lain- kartu ini akan mengalahkan jenis kartu lainnya.
* Untuk fase Play, urutan kartu dari yang paling tinggi ke yang paling rendah : A K Q J 10 9 ...........3 2

Permainan dimulai dengan proses tawar. Setiap orang mengatakan berapa set kartu yang ia akan menangkan n kartu yang bisa mengalahkan semua jenis. Lalu semua pemain akan membuang salah satu kartu yang dia punya. Di setiap putaran, akan ada pemenang bergantung kepada kartu yang ia buang (lihat 3 sistem nilai diatas).

wah nynda mangarti kita,.. mending langsung main aja kalo mo belajar

A. Dasar-dasar umum

1. Kewajiban umum para peserta hendaklah mentaati peraturan dan etika seketat-ketatnya. Tidak sepantasnya menghindarkan hukuman bagi pelanggaran yang dilakukan oleh lawan, meskipun hal itu menurut perasaannya tidak akan mengganggu suasana dan jalannya pertandingan.


2. Seseorang pemain hendaknya jangan berusaha menyembunyikan pelanggaran (walaupun tak sengaja dilakukan). Beritahulah segera Pemimpin Pertandingan.


3. Hanya Pemimpin Pertandingan yang berhak memberikan hukuman terhadap suatu pelanggaran.


4. Para pemain tidak dibenarkan memberikan hukuman kepada lawannya atau memberikan maaf terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh lawan.


B. Sikap sopan santun

1. Ramah terhadap partner dan lawan. Seorang pemain hendaklah selalu bersikap ramah tamah terhadap partnernya, maupun lawannya.


2. Etika dalam pembicaraan dan tindakan. Seorang pemain hendaklah dengan hati-hati menghindarkan diri dari memberikan komentar atau tindakan yang akan dapat mengakibatkan kejengkelan atau kemarahan atau memberi malu kepada pemain lainnya atau mengganggu kenikmatan bermain.


3. Mengikuti prosedur. Setiap pemain haruslah mengikuti prosedur yang benar secara seragam dalam menawar dan main, karena setiap penyimpangan dari ketentuan, dapat mengganggu lancarnya pertandingan.


C. E t i k a

Para pemain hendaknya menghindarkan diri terhadap tingkah laku !

1. Kurang perhatian. Tidak begitu menaruh perhatian akan permainan (jika seorang pemain memegang kartu yang tak menarik di tangannya atau minta mengulang-ulang jalannya penawaran)..


2. Memberikan keterangan yang tak perlu, sewaktu bermain mengenai penawaran dan kontrak.


3. Menarik-narik kartu sebelum waktunya. Menarik-narik / melepaskan selembar kartu dari tangannya sebelum gilirannya untuk lead atau bermain.


4. Tidak mengatur kartu yang telah dimainkan. Pengaturan kartu yang telah dimainkan dalam keadaan tak tersusun baik atau mencampur-adukkan kartu sebelum hasil permainan papan tersebut disetujui.


5. Curiga terhadap tuntutan dan konsesi. Melakukan tuntutan dan konsesi atas suatu trik yang diragukan.


6. Memperlambat permainan (yang sebenarnya tak perlu) dengan maksud mengacaukan pemain lainnya.


7. Tidak hormat dalam pemanggilan Pemimpin Pertandingan. Pemanggilan Pemimpin Pertandingan sebagai kebiasaan untuk menunjukkan ketidak-ramahan terhadapnya atau peserta lainnya.


D. Pelanggaran Etika

Tindakan melanggar Etika:

1. Mengadakan variasi dalam penawaran. Mempergunakan cara yang berbeda untuk

tawaran yang sama.


2. Menunjukkan reaksi terhadap penawaran dan permainan. Menunjukkan rasa setuju atau tidak setuju terhadap tawaran atau permainan.


3. Menyatakan harapan akan hasil suatu trik. Menunjukkan harapan untuk me-menangkan atau kalah dalam suatu trik sebelum trik tersebut dilengkapi.


4. Mengadakan komentar atau tindakan. Memberi komentar atau melakukan tindakan selama penawaran dan permainan yang sedang berlangsung., untuk menunjukkan perhatian atas kejadian tertentu atau kedudukan skor atau jumlah trik masih diperlukan.


5. Memberikan keterangan secara sukarela. Memberikan keterangan sukarela hendaknya hanya diberikan dalam menjawab pertanyaan.


6. Menatap pemain lain selama penawaran atau permainan berlangsung atau tangan pemain lainnya dengan maksud mengamati kartunya atau dari tempat mana ditarik suatu kartunya (akan tetapi tidak termasuk melanggar Etika, jika memperoleh informasi karena secara tak sengaja melihat kartu lawannya).


7. Membuat variasi tempo dengan sengaja. Mengadakan variasi dalam tempo penawaran dan permainan dengan maksud mengacaukan pemain lainnya.


8. Meninggalkan meja pertandingan tanpa alasan yang kuat sebelum suatu ronde selesai.

boleh ngintip kartu lawan ga
xixixixixixiiii....

itu namanya curang atuh kang....

dexolgenk wrote:

itu namanya curang atuh kang....

mmm... ga boleh ya...



kalo liat kartu punya sendiri ???