Memelihara hamster
katanya susah. "Dua kali beli, dua kali mati," kata teman Raisa yang
dibenarkan oleh Mamahnya. "Kalau tidak bisa memelihara cepat mati,"
kata Omang kemarin waktu berkunjung ke rumahku di Kalibata.
Saya
sendiri tidak merasa susah memelihara hamster. Awalnya, beberapa bulan
lalu Shemissa membeli hamster kecil warna putih. Setelah agak besar
perangainya menjadi agak galak dan suka menggigit. Kami sekeluarga lalu
pergi ke Jl. Barito untuk melihat-lihat berbagai jenis hamster yang
dijual di sana. Ternyata, hamster yang dibeli Shemissa adalah hamster
lokal yang panjangnya kalau sudah besar bisa mencapai 10 cm.
Kemudian
saya membeli sepasang hamster, yang menurut penjualnya dari jenis
dominant sport. Ciri-cirinya: (i) ada garis tengah warna hitam dari
kepala hingga mendekati buntut, (ii) ada 3 kombinasi warna, yaitu
hitam, coklat, dan putih, (iii) jinak dan tidak menggigit --tidak
seperti jenis campbell atau hamster lokal, (iv) ukurannya tergolong
sangat kecil dengan panjang dari depan hingga ekor hanya sekitar 5
centimeter sehingga nampak lucu.
Pasangan hamster itu kini sudah
beranak-pinak. Pertama pada tanggal 25 Desember 2007, si Momo, nama
yang diberikan oleh Shemissa, melahirkan beberapa ekor. Pas ketahuan
melahirkan, beberapa bayi hamster sudah dimakan oleh induknya. Ada 2
kepala bayi hamster yang tergeletak di tengah kandang. Saat itu saya
belum tahu bagaimana cara merawatnya.
Saya langsung konsultasi
dengan penjualnya. Kata dia, kalau induknya stres memang suka memakan
bayinya. Saran dia, langkah awal pisahkan dulu dari induknya yang
jantan. Lalu saya beli satu kandang lagi, aquarium ikan hias yang
ukurannya kira-kira panjang 40cm lebar 30cm dan tinggi 25 cm.
Induk
betina beserta 4 ekor anaknya yang tersisa saya pisahkan ke kandang
baru itu. Saya beri potongan kain dan makanan yang cukup untuk beberapa
hari. Saya letakkan di pojok rumah dan saya tutup luarnya dengan kain
lebar, biar suasanya gelap seperti di terowongan sesuai kehidupan
aslinya.
Beberapa hari kemudian saya tengok, anaknya tinggal 2
ekor. Dua ekor ini , satu jantan dan satu betina, kemudian tumbuh besar
hingga sekarang. Yang betina malah sudah melahirkan 4 ekor pada 27
Pebruari lalu.
Sementara itu, induk betina yang pertama saya
beli, sudah memberikan anak lagi pada 25 Januari 2008 sebanyak 7 ekor
(2 ekor sudah dijual oleh Shemissa kepada teman-temannya dan 2 ekor
diminta Dita), dan pada 25 Pebruari melahirkan lagi sebanyak 7 ekor.
Saat ini, di rumah ada 11 ekor bayi hamster yang lucu-lucu.
***
Bagaimana
sih cara merawat hamster agar bisa bertahan hidup dan beranak-pinak
seperti itu? Beberapa tips memelihara hamster bisa saya sebut sebagai
berikut:
- Usahakan kandang selalu bersih dan kering. Gunakan
pasir atau butiran batu yang biasa dijual di tempat penjualan hamster
sebagai alasnya. Pasir ini berguna untuk mengeringkan kandang dari air
kencing dan menghilangkan bau air kencing itu sendiri. Pasir ini juga
bisa dipakai hamster untuk mandi sehingga bulunya terlihat rapih,
kering, dan tidak bau.
- Ganti pasir ini setiap minggu atau 2
minggu sekali dengan pasir baru. Setelah seminggu atau dua minggu,
pasir ini akan terlihat kotor karena bercampur dengan kotoran dan sisa
makanan. Jika mau sedikit repot, pasir yang sudah terpakai bisa dicuci,
dikeringkan, dan dipakai ulang.
- Cara mencucinya, pasir bekas
pakai tadi direndam dulu agar kotoran dan sisa makanan mengambang
sehingga mudah untuk dibuang dan dipisahkan dari pasirnya.
- Beri
makanan dan minuman yang cukup. Untuk makanan, saya memberi kuaci atau
tumbukan kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya. Untuk minuman,
sesuai saran penjualnya, jangan beri air langsung, tetapi beri kecambah
(tauge) setiap pagi dan sore. Dengan demikian, kandang bisa terus
kering sepanjang hari. Banyak orang memberi minum dengan air sehingga
kandang menjadi basah dan hamster mudah sakit dan mati.
- Tambahkan
makanan baru hanya jika makanan yang sudah ditaburkan atau disediakan
di tempat makanan sudah habis termakan. Ini untuk menjaga kebersihan
agar tidak banyak sisa makanan berserakan di dalam kandang.
- Jika
induk betina melahirkan, pisahkan dari hamster pejantan atau hamster
lainnya, dan perbanyak makan kecambah. Ciri-ciri hamster betina yang
akan melahirkan terlihat dari bentuk perutnya yang membuncit dan si
induk seperti gelisah mondar-mandir dalam kandang dengan tingkat
keaktifan yang lebih tinggi dari biasanya. Jangan lupa beri potongan
kain untuk membuat sarang buat bayi-bayi hamster yang akan dilahirkan.
Selamat mencoba memelihara hamster.