RELIGI: Tarjamah Ilmiah Al-Qur`án

TARJAMAH ILMIAH AL-QUR`ÁN


bi–ismi–`allaahi `alr-rahmaani `alr-rahiymi
Dengan–nama–Alläh Maha-Pengasih [lagi] Maha-Penyayang


`As-salaamu ’alay–kum wa rahmatu–`allaahi wa barakaatu–huu
Sang-salam atas–kalian dan rahmat–Alläh dan berkat–Nya.

Sesungguhnya saya beriman kepada ayat Al-Qur`án sebagaimana telah diwahyukan Alláh SWT melalui Jibril kepada Muhammad saw. Bukan kepada tarjamah Al-Qur`án yang diterjemahkan oleh manusia yang sangat memiliki keterbatasan.

Jika ayat Al-Qur`án yang diwahyukan dalam bahasa Arabiya berlaku sepanjang zaman, alias tak bergantung waktu (time independent), maka tidak demikian dengan tarjamah dan tafsir Al-Qur`án tsb. Karena tarjamah dan tafsir ayat bersifat kontemporer atau bergantung waktu (time dependent). Artinya, tarjamah dan tafsir suatu ayat sangat bergantung pada kemampuan manusia mencerna kandungan ayat tersebut pada zamannya.

Jadi pada dasarnya tak ada yang salah degan tarjamah ayat Al-Qur`án selama ini. Hanya saja senantiasa harus ditinjau kembali sesuai dengan zamannya. Dalam hal ini, menurut saya pribadi sangat banyak tarjamah ayat Al-Qur`án yang tidak sesuai lagi dengan zamannya alias kadaluwarsa. Pokok masalahnya adalah karena ayat Al-Qur`án ada 2 macam, yakni ayat muhkamáh [berhikmah] dan ayat mutasyábiháh [tersamar]

Dari 6.235 ayat Al-Qur`án Yang Mulia, yang mencakup sekitar 77.439 lafazh Arabiya, termasuk diantaranya 9.408 lafazh berulang, yang terdiri dari lebih-kurang sebanyak 325.345 – 340.740 huruf Arabik dan tanda-bacanya, bergantung cara penulisan mushhafnya, selama lebih 14 abad lamanya, oleh para-penterjemah dan ahli tafsir dianggap hanya ada sekitar 300an ayat berhikmah atau muhkamáh.

Agar dapat mengemukaan hal ini, saya telah mengambil kursus tarjamah Al-Qur`án berijazah dan disumpah selama lebih-kurang 3 tahun lamanya, dan agar dapat menyampaikannya, saya juga telah mengikuti kursus muballigh bersertifikat. Dan upaya ini ternyata tak sia-sia, karena Alláh SWT telah membukakan jalan istimewa untuk saya memahami ayat-ayat-Nya, dimana pd 1995 lalu, saya menemukan bahwa ternyata ayat-ayat Al-Qur`án dinyatakan sebagai penyataan manthiiq alias logika semantik lingusitik dan logika simbolik matematik, yang dapat dijabarkan sebagai rangkaian program komputer dalam logika digital elektronik.

Pernyataan saya ini berdasarkan pada ayat Al-Qur`án itu sendiri, sebagai berikut.



maa dhalla shaahibu–kum, wa maa ghawaaa. wa maa yanthiqu ‘ani `al-hawaaa. `in huwa `illaa wahyun, yuwhaaa. ‘allama–huu syadiydu–`al-quwaaa. dzuw–mirratin; fa `istawaa. [Q.S aln-najmu 53:2–6]

Tidaklah sesat sahabat–kalian [Muhammad], dan tidaklah dia-keliru. Dan tak dia-bermantik | berlogika berdasarkan-pada sang-hasrat [hawa nafsu, hasrat diri]. Tiada-lain dia [ayat Al-Qur`än] melainkan suatu-wahyu, [yang] dia-telah-diwahyukan. Telah-mengajar–nya sesuatu-daya–yang-kuat. Empunya–kecerdasan [Alläh, yang mengutus Jibril]; maka [Jibril] dia-telah-menyempurnakan [penampakan penjelmaan dirinya; sebagai materialisasi energi].

Not he-hath-betrayed your–comrade [Mohammed], and not he-hath-deceived. And not he-verseth-in-logics based-upon the-desire [self]. Neither it is [verse of The-Qur`än] except a-revelation, [which] it-is-revealed. Hath-taught–him a-power–of–the-strength. Belonger–of–intelligence [Alläh, who apostled Gibriel]; then [Gibriel] He-hath-perfected [visualization of manifestation of himself; as materialization of energy].

Dengan izin Alláh, subhaana–hu wa ta’aala, wa ’azza wa jalla, Tuhan Yang Maha-Esa, saya mecoba mengangkat lebih daripada 1.000 ayat Al-Qur`án yang selama ini dianggap sebagai ayat-ayat tersamar atau mutasyábiháh kedalam suatu penjelasan ilmiah dan logis berdasarkan pada data dan fakta penemuan sains dan teknologi terkini dan hasil ijtihad para ilmuwan di berbagai bidang pengetahuan. Sebagian besar adalah merupakan upaya saya sendiri selama lebih 22 tahun untuk menafsirkan Al-Qur`án secara ilmiah.

. . .

TARJAMAH ILMIAH AL-QUR`ÁN

Sebagai tambahan, seluruh ayat-ayat Al-Qur`án dikutip disini selalu menyertakan naskah aslinya dalam bahasa Arab, sebagai prosedur standar, dan diterjemahkan sebagaimana adanya secara lafzhiýah (word-look or word-based translation), tanpa diubah, ditambah atau dikurangi, dan tanpa interpretasi subyektiv, justeru sebaliknya, dengan interpretasi obyektiv dalam transkripsi kalimah (sentence transcription).

Tulisan latin dalam bahasa arabiya, disertakan dibawah kutipan ayat Al-Qur`án dalam huruf arabik, bukanlah cara pengejaan (speeling) atau cara membacanya, tapi transliterasi harfiýah (letter-look or literal translation), atau pemetaan aljabar linier satu ke satu (one to one onto mapping, one to one correspondence), namun dengan qa`idah dan tadjwid bisa digunakan sebagai cara mengucapkannya.

Untuk memudahkan partisipasi pembaca dalam memahami interpretasi, ayat-ayat Al-Qur`án disertakan dalam presentasi ini, maka pemaparan ini kami lengkapi dengan kházanah lafazh Al-Qur`án yang termaktub dalam ayat-ayat yang diangkat kepermukaan. Kosakata ini kami anggap penting untuk menghindari kesalahpahaman makna lafazh atau arti kata, dan kami harap penampilan perbendaharaan kata ini tidak mengganggu konsentrasi pada isi.

Harap maklum, untuk alasan penekanan dan pemfokuskan pada konteks spesifik lafazh, atau pada frasa kalimat, dan keterbatasan pagina, maka beberapa ayat-ayat Al-Qur`án ditampilkan dalam pemaparan ini, terutama ayat yang panjang, tak dipaparkan seluruhnya, atau dipecah atas beberapa bagian dalam presentasi tersendiri.

Semua ayat-ayat Al-Qur`án dikutip untuk pembahasan dalam tulisan ini, sepenuhnya diterjemahkan secara ilmiah oleh penulis.

Untuk rujukan baku dan pembanding, kami persilahkan para pembaca membuka mushhaf Al-Qur`án dan terjemahnya dalam bahasa Indonesia terbitan dari Departemen Agama Republik Indonesia dan atau mushhaf Al-Qur`án dan terjemahannya dalam bahasa Inggris terbitan dari kerajaan Saudi Arabiya.

. . .

TARJAMAH ILIMAH AYAT 78 SURAT 4 AL-QUR`ÁN

Sebelum tarjamah ini dilakukan, harap pahami formula matematika fisika yang berikut ini, yang sudah saya sederhanakan dalam bahasa awam.

KESIMPULAN FORMULASI FISIKA RELATIVITAS ENINSTEIN - FITZGERALD - LORENTZ

KECEPATAN ABSOLUT CAHAYA DALAM RUANG HAMPA
Kecepatan cahaya didalam ruang hampa adalah mutlak dan seragam (absolut and uniform) di seluruh semesta dan adalah kecepatan maksimum fisik bisa dicapai.

DUALITAS ENERGI-MATERI
Energi dan materi adalah satu hal sama dalam dua wujud berbeda. Dalam satu sistem tertutup, energi dan materi adalah konservativ, tak dapat diciptakan atau dimusnahkan Jika suatu kuantitas materi lenyap maka sebagai gantinya akan muncul energi dengan kuantitas setara, dan sebaliknya, sedemikian sehingga pelenyapan atau annihilisasi materi (annihilation of matter) setara dengan pemunculan atau materialisasi energi (materialisation of energy).

EKUIVALENSI ENERGI-MATERI
Cahaya adalah perilaku dualitas energi?materi (energy?matter duality) atau dualitas gelombang?partikel (wave?particle duality), memiliki dua-sifat, berlaku sebagai gelombang energi dan juga sebagai partikel materi, dan dinamakan photon.

FAKTOR RELATIVISTIK
Suatu materi yang bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya akan mengalami pengerutan jarak ruang (space distance contraction) dan penguluran kurun waktu (time duration dilatation) dan pemuaian masa material (material mass expansion), dengan satu faktor relativistik yang bergantung pada kecepatan relativ materi tersebut terhadap kecepatan cahaya.

KONTRAKSI JARAK RUANG
Suatu materi yang bergerak dengan kecepatan relativistik, relativ terhadap seorang pengamat, tampak mengalami kontraksi dalam ukuran jarak ruang dalam arah geraknya: panjang, lebar, atau tinggi, sehingga mempunyai ukuran jarak lebih pendek daripada materi tersebut bergerak dengan kecepatan biasa atau diam relativ terhadap pengamat.

DILATASI KURUN WAKTU
Suatu materi yang bergerak dengan kecepatan relativistik, relativ terhadap seorang pengamat, tampak mengalami ekspansi dalam ukuran kurun waktu, sehingga mempunyai ukuran waktu yang lebih lama daripada materi tersebut bergerak dengan kecepatan biasa atau diam relativ terhadap pengamat.

EKSPANSI MASA MATERI | ENERGI
Suatu materi yang bergerak dengan kecepatan relativistik, relativ terhadap seorang pengamat, tampak mengalami ekspansi dalam ukuran masa, sehingga mempunyai ukuran masa yang lebih besar daripada materi tersebut bergerak dengan kecepatan biasa atau diam relativ terhadap pengamat.

. . .

Semoga bisa dicerna dan dipahami . . .

alhamdulillah, mohon dilanjut Pak ustadz....

TARJAMAH ILIMAH AYAT 78 SURAT 4 AL-QUR`ÁN

nazar wrote:

"Aynamaa takuunuu yudrikkumul mawtu walaw kuntum fii buruujim musyayyadah" (Al-qur'an...surat ?? ayat??)

"Dimanapun kalian berada (jika sudah tiba ajalnya), pasti maut akan merenggut nyawamu, sekalipun kalian bersembunyi didalam bangunan yang kokoh"

Ini adalah ayat 78 surat 4.

Tarjamah ilmiah menurut saya adalah sebagai berikut.



`ayna-maa takuwnu, yudrik–kumu `al-mawtu, wa law kuntum fiy buruwjin mmusyayyadatin. [Q `aln-nisaa`u 4:78]

Dimana-saja kalian-akan-berada, niscaya-menggapai–kalian sang-maut, dan meski-pun kalian-telah-berada didalam gegalaksi (gegugus-bintang; galaxies, star-clusters) yang-melesat-cepat [di ujung semesta]. [Q 4:78]


Menurut saya pribadi, ayat 4:78 adalah suatu penjelasan tentang relativitas atau kenisbian ruang-waktu.

TANGGAPAN ALLÁH ATAS DILATASI WAKTU RELATIVITAS

Satu bukti nyata bahwa Al-Qur`án bukan buatan manusia adalah bahwa pernyataan Alláh melalui ayat Al-Qur`án justeru telah ada sekitar 14 abad lampau sebelum manusia berteori tentang relativitas ruang–waktu, bahkan lama sebelum manusia mengenal secara definitiv tentang apa yang disebut gugus-bintang atau galaksi. Sehingga keinginan manusia untuk melakukan penerbangan antar-galaktik telah diantisipasi Sang Pencipta manusia jauh hari sebelumnya.

Seperti telah diuraikan diatas, seorang yang bergerak dengan pesawat antariksa antar-galaktik dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya akan mengalami penguluran kurun waktu, dimana sehari baginya bisa setara seribu tahun atau bahkan lebih bagi orang yang tinggal diam di Bumi. Ayat berikut ini merupakan tanggapan tentang dilatasi waktu tersebut, bahwa manusia tak mungkin secara terus-menerus mengalami penguluran waktu, karena ada batas waktu, dimana manusia harus mati.

Dalam tarjamah ilmiah ayat Q 4:78 ini, ayat Q 85:1 dan 15:16 akan diangkat sebagai pembanding.



wa `als-samaa`i dzaati `al-buruwji. [Q `al-buruwju 85:1]
`ayna-maa takuwnu, yudrik–kumu `al-mawtu, wa law kuntum fiy buruwjin mmusyayyadatin. [Q `aln-nisaa`u 4:78]

Dan [demi] sang-langit yang-mengandung gegalaksi (gegugus-bintang; galaxies, star-clusters). [Q 85:1]
Dimana-saja kalian-akan-berada, niscaya-menggapai–kalian sang-maut, dan meski-pun kalian-telah-berada didalam gegalaksi (gegugus-bintang; galaxies, star-clusters) yang-melesat-cepat [di ujung semesta]. [Q 4:78]

__________________________________________________

KHAZANAH LAFAZH

burjun. (jamaa’: buruwjun, `abraajun.), galaksi, gugus-bintang (jamak: gegalaksi, gegugus-bintang), galaxy, star-cluster, cluster-of-stars, mansion-of-star
samaa`un. (jamaa’: samaawaatun.), langit, heaven, celestum
jawwun. (jamaa’: `ajwaa`un.), angkasa, space, sky
jawwaniyyatun., antariksa, antar-angkasa, interspace

. . .

Para ahli tafsir Al-Qur`án yang bukan ahli di bidang pengetahuan alam dan tak memahami tentang relativitas dilatasi waktu, tak menterjemahkan lafazh buruwjun mmusyayyadatin pada ayat [Q 4:78] diatas sebagai gegugus-bintang yang-melesat-cepat, tapi sebagai benteng yang tinggi-kokoh. Terjemahan mana tak relevan dan juga tak konsisten dengan ayat [Q 85:1] dan surah `al-buruwju sendiri, dan juga dengan ayat lain seperti ayat [Q 15:16] dibawah. Hanya saja karena mereka tak bisa membayangkan bahwa manusia mungkin saja melakukan penerbangan antar-galaktik. [lihat terjemahan Al-Qur`án dalam berbagai bahasa].



wa la qad ja’alnaa fiy `als-samaa`i buruwjaan, wa zayyannaa–haa li `aln-naazhiriyna. [Q `al-hijru 15:16 ]

Dan sungguh sebetulnya Kami-telah-menjadikan di sang-langit gegalaksi (gegugus-bintang; galaxies, star-clusters), dan Kami-telah-menghiasi-nya untuk sang-para-pemandang. [Q `al-hijru 15:16 ]





Terjemahan musyayyadatin sebagai yang-melesat-cepat pada ayat [Q 4:78], sesuai dengan fakta dan data bahwa semua galaksi bergerak saling menjauhi dari pusat semesta menuju limit terjauh semesta, dengan kecepatan makin jauh makin cepat mendekati kecepatan cahaya, selaras dengan gerak pemuaian semesta (universal expansion of the universe), sebagaimana dinyatakan dalam delapan ayat Al-Qur`án [Q 2:22 13:2 50:6 51:47 55:7 78:12 79:28 88:18], sebagai efek ledakan dahsyat sang dentuman-besar (the big-bang) dalam pembentukan seluruh langit dan bumi, sebagaimana dinyatakan sembilan ayat Al-Qur`án [Q 7:54; 10:3; 11:7; 25:59; 32:4; 41:9,12; 50:38; 57:4], dan sesuai dengan penemuan ilmu dan teknologi bahwa semesta berasal dari satu singularitas medan terpadu (unified field singuarity) atau ketunggalan telur kosmik, telur primitiv (primordial egg, ylem), sekitar 21 milyar tahun silam.

. . .

Semoga bisa dicerna dan dipahami . . .

. . .

Demikian penjelasan kami, semoga bermanfaat untuk semua, sebagai bekal dasar untuk jadi lebih bijaksana; tak ada manusia sempurna, sehingga tak ada seorang pun pernah luput dari kekeliruan, kesalahan, dan kealpaan; begitu pula kami; dan dengan rendah hati mohon maaf dan harap maklum bila ada salah kata dan atau salah ketik. Hanya Alláh Maha-Berilmu dan Maha-Benar. Semoga kita semua dilimpahi ilmu bermanfaat dan senantiasa dibimbing-Nya ke jalan yang benar dan tetap berada dalam kebenaran, dijauhkan dari sifat sombong dan angkuh, dan didekatkan kepada sifat rendah hati, penolong, penyabar, dan pemaaf. `Amín.

wa `allaahu a’lamu bi`alsh- shawaabi,
wa bi–`allaahi `alt-tawfiqiy wa `al-hidayaati,
wa `as-salaamu ’alay–kum wa rahmatu–`allaahi wa barakaatu–huu.
dan Alláh Dia-lebih-mengetahui dengan tepat,
dan dengan–Alláh-lah sang-petunjuk dan sang-panduan,
dan sang-salam atas–kalian dan rahmat–Alláh dan berkah–Nya.

. . .

makasih Pak E-1, maklum kelemahan saya itu hanya hafal & ingat ayat2nya saja tapi jarang hafalin nomor surat dan nomor ayatnya...

jadi kalo saya bacakan ayat / hadith silahkan Pak E-1 melengkapi dengan nama surat dan nomor ayat nya sesuai dengan kaidah penulisan latin yang berlaku


sebuah riwayat : pernah sayyuduna 'aliy karromallohu wajhahu berkata jika seandainya aku harus menuliskan tafsir dari Al-fathihah kedalam buku-buku, niscaya buku2 tersebut tidak dapat dipanggul oleh 70 unta sekalipun, dan itu pun belum cukup untuk memberikan keseluruhan tafsir dari satu surat saja yaitu Al-fathihah

Saya ingin meniru kata-kata bijak & tawadhuk dari orang yang paling saya kagumi sepanjang zaman setelah para anbiya alayhimushsholaatu wassalam, yaitu....Sayyiduna Abu Bakar shiddiq radliyallohu'anhu

berkata sayyidina Abu bakar r.a : in kaana khoyrun fa huwa minallohi, wa in kaana khotho'un faminni wa min syaython
"Jika hal itu benar, maka itu berasal dari Allah swt, dan jika ada salah,maka salah disebabkan saya dan dari syaython"

salam koster :koster:

Masya allah, allahu akbar....
Semua ilmu ada didalam AL quran...., tugas kita mau mempelajari, membaca, menterjemahkan, mengamalkan, mengkaji isi dari ayat2 di dalam al quran tsb....
Insya allah kita bisa ...kalo ada niat & kemauan yg kuat...ok
Mari kita Jadikan Al qur'an itu sebagai pedoman & petunjuk di dalam kehidupan kita di dunia & akherat kelak...amin..
om iwan thanks info nya...TOP BGT dah...

Bravo Koster ! :koster inside:

lanjut ustadz....

mangkanya jangan pernah meragukan al quran

masri kita dawamkan membaca al quran

maksimal seminggu sekali kalo sampe setiap hari tidak bisa menjalankan
dari pada tidak sama sekalo

JAMÄ’ MA’NA | RANGKAP ARTI DAN RANGKAP-MAKSUD (MULTI-PURPOSE)

nazar wrote:

sebuah riwayat : pernah sayyuduna 'aliy karromallohu wajhahu berkata jika seandainya aku harus menuliskan tafsir dari Al-fathihah kedalam buku-buku, niscaya buku2 tersebut tidak dapat dipanggul oleh 70 unta sekalipun, dan itu pun belum cukup untuk memberikan keseluruhan tafsir dari satu surat saja yaitu Al-fathihah

Berdasarkan pengamatan dan penelitian saya pribadi, ayat-ayat Al-Qur`än diprogram atau diacarakan demikian canggih, sehingga hampir semua ayat atau rata-rata ayat Al-Qur`än ternyata rangkap-maksud (multi-purpose). Artinya, dapat ditafsirkan dan atau ditakwilkan secara kontemporer, temporal, remanen ataupun permanen, bergantung pada kemampuan manusia pada suatu masa atau kurun waktu, dan kedalam konteks apa suatu ayat ingin diterapkan. Hal ini menjelaskan mengapa ayat-ayat Al-Qur`än berlaku selamanya (valid forever) sepanjang zaman.

Disamping itu, ayat-ayat Al-Qur`än juga rangkap-tingkap (multi-level). Artinya dapat diterapkan untuk berbagai peringkat keadaan manusia. Hal ini menjelaskan mengapa ayat-ayat Al-Qur`än berlaku global untuk semua manusia dimana saja dan bilamana saja sepanjang masa.

. . .

lanjut Om e-1 tentang fisika relativistik dan statement implisit& explisit Al-Qur'an mengenainya....

MUTLAK DAN NISBI

Sementara ayat-ayat Al-Qur`än dalam bahasa Arab dan kandungannya memiliki kebenaran mutlak (absolute truth) dan bersifat global sepanjang waktu, maka tarjamah, tafsir, dan takwil-nya hanya mempunyai kebenaran nisbi (relative truth) dan bersifat lokal dalam kurun waktu tertentu dan terbatas, sejauh batas jangkauan kemampuan manusia dalam kurun waktu tersebut.

Satu kelemahan fatal manusia adalah bahwa mereka mencoba mencocokkan maksud suatu ayat Al-Qur`än dengan pengetahuan mereka capai. Artinya derajat ayat diturunkan atau ditarik kebawah untuk disesuaikan dengan capaian pemahaman manusia. Semestinya adalah sebaliknya, justeru capaian pemahaman manusia harus dinaikkan dan diulur keatas untuk mencapai kandungan suatu ayat Al-Qur`än.

. . .

Thunder Rider wrote:

MUTLAK DAN NISBI

Sementara ayat-ayat Al-Qur`än dalam bahasa Arab dan kandungannya memiliki kebenaran mutlak (absolute truth) dan bersifat global sepanjang waktu, maka tarjamah, tafsir, dan takwil-nya hanya mempunyai kebenaran nisbi (relative truth) dan bersifat lokal dalam kurun waktu tertentu dan terbatas, sejauh batas jangkauan kemampuan manusia dalam kurun waktu tersebut.

Satu kelemahan fatal manusia adalah bahwa mereka mencoba mencocokkan maksud suatu ayat Al-Qur`än dengan pengetahuan mereka capai. Artinya derajat ayat diturunkan atau ditarik kebawah untuk disesuaikan dengan capaian pemahaman manusia. Semestinya adalah sebaliknya, justeru capaian pemahaman manusia harus dinaikkan dan diulur keatas untuk mencapai kandungan suatu ayat Al-Qur`än.

. . .

setuju Pak E-1....saya mah dodol dan jahil dalam memahami Al-Qur'an, tidak seperti anda...
silahkan lanjut, saya ingin belajar

MASALAH TARJAMAH

Dalam konteks ilmiah (‘ilmiyyah, scientific), tarjamah Al-Qur`än dalam bahasa Indonesia dari Departemen Agama Republik Indonesia tak dapat digunakan sebagai acuan, karena merupakan tarjamah ma’nawiyyah ayat (verse meaning-based translation) , terjemahan bebas, dan bersifat terminologik daripada etimologik. [lihat, http://www.alquran-digital.com]

Dalam tarjamah Indonesia Al-Qur`än ini, struktur dan qa`idah bahasa Arab Al-Qur`än hancur, dimana ayat-ayat kehilangan struktur mantik atau logika dan estetika linguistik-nya, bahkan sebagian besar ayat kehilangan arti (ma’na, mean) pokok terkandung didalamnya.

Hal ini antara lain karena tim penterjemah tak selalu dapat menemukan maksud suatu lafazh dan padan artinya dalam bahasa Indonesia dan mencoba menempatkan suatu arti yang mendekati dan dipahami pada waktu itu.

. . .

salam koster :koster:

wah...penjelasannya lugas,tajam , terpercaya..nih...he...
lanjut pak ustadz...om iwan...

TAFSÏR DAN TA`WÏL

Perbedaan dasar antara tafsír dan ta`wíl adalah:

• tafsïr (tafsír, ma’na tersurat, explicite interpretation, exclusive transcription) berarti menggali, membuka, mengungkap, menguak, menyingkap; mengeluarkan yang banyak dari dalam satu ayat (inside out); memecah dari satu titik (divergen, fission, analytic distribution), dengan pemetaan dari satu ke banyak (one to many onto mapping).
  
  
• ta`wïl (ta`wíl, ma’na tersirat, implicite interpretation, inclusive transcription) berarti kembali ke awal (return to origin), atau mengembalikan arti suatu kata ke asalnya, menutup; memasukkan yang banyak ke dalam satu ayat (outside in); memadu ke satu titik (convergen, fusion, synthetic integration), dengan pemetaan dari banyak ke satu (many to one onto mapping).

. . .

Semoga bisa dipahami . . .

salam koster :koster:

jadi nambah ilmu nih om..., thanks info nya...
lanjut om...

INFORMASI SAINS DAN TEKNOLOGI

Satu hal yang sangat menyolok dan membedakan Al-Qur`än terhadap semua Al-Kitäb sebelumnya [Alt-Tawrat, Alz-Zabür | Mazmur, dan Al-Injïl] adalah bahwa, jika Al-Kitäb para pendahulunya mayoritas hanya berisikan hal-hal tentang ketuhanan dan ritual peribadatan manusia serta sejarah masa lampau, maka hal-hal tsb adalah minoritas dalam Al-Qur`än. Sebab ternyata, sebagian besar ayat-ayat Al-Qur`än berbicara tentang penciptaan semesta (universe) dan segala isinya, sains dan teknologi yang dimaktubkan atau disisipkan dalam ayat-ayat tentang ketuhanan, sebagai tanda keluasan wawasan, pengetahuan, ilmu | sains dan teknologi Alläh.

Dari 6.235 ayat Al-Qur`än, hanya hanya 900an ayat atau sekitar 1/7 bagian saja dari Al-Qur`än yang dianggap sebagai ayat-ayat muhkamäh, yaitu ayat-ayat yang berbicara tentang hukum, hikam, dan hikmah aturan kehidupan, hubungan antar manusia dan hubungannya antara manusia dengan Alläh, yang mana merupakan ayat-ayat yang mengandung arti tersurat dan tak-mencakup (explicite and excluive), dan diantaranya hanya sekitar 300an ayat saja yang isinya mudah dicerna oleh kebanyakan orang awam.

Selebihnya, sekitar 6/7 bagian saja dari Al-Qur`än, merupakan ayat-ayat mutasyäbihah (tersamar, under-cover) yang mengadung arti tersembunyi (hidden meanings) atau tersirat dan mencakup (implicite and inclusive) yang hanya bisa dipahami oleh para orang yang empunya nalar (logika, logics), para ilmuwan (scientist), yang dalam Al-Qur`än disebut sebagai `uwluw–`al-`albaabi (ülü–l-albäb, para-empunya nalar) .

Ribuan ayat mutasyäbihah Al-Qur`än tsb berbicara tentang segala ilmu, dari logika, matematika, fisika, kimia, genetika, biologi, geologi, astronomi, kosmologi, kosmogoni, dlsb. Didalam ayat-ayat tsb terkandung informasi tentang teknologi digital sistem komputer, teknologi fissi dan fusi nuklir, teknologi rekayasa (engineering), teknologi medis, gravitasi hingga teknologi penerbangan antariksa, dlsb.

Hanya saja, ayat-ayat ini hanya bisa dipahami oleh para ilmuwan (scientists) yang juga bisa mengerti bahasa Arab sastra tinggi Al-Qur`än. Ini membuat para penterjemah dan penafsir Al-Qur`än yang bukan ilmuwan (non-scientist) menghadapi masalah besar ketika mencoba mentranslasikan dan menginterpretasikan ayat-ayat Al-Qur`än; sehingga mereka menulis apa adanya sesuai dengan capaian wawasan mereka, dan ini membuat kandungan rahasia Al-Qur`än tsb tetap tersembunyi dan tak muncul ke permukaan dalam banyak tarjemahannya dan tafsirnya.

Yang sangat menakjubkan adalah bahwa Al-Qur`än yang telah diwahyukan hampir 14 abad ini ternyata mengandung informasi yang up-to-date, yang baru ditemukan atau dikenal orang sekarang ini, dan bahkan yang belum lagi dimengerti oleh manusia di zaman ini atau baru akan ditemui nanti atau kelak di masa depan. Secara gamblang saja, bagaimana Mungkin Muhammad yang hidup 14 abad lampau bisa menjelaskan sains dan teknologi komputer hingga penerbangan antariksa? Bahkan Al-Qur`än menyebutkan secara akurat angka-angka yang hanya bisa diperoleh manusia super-cerdas sekarang ini melalui kalkulasi matematika rumit fisika tinggi dengan bantuan super-komputer dan eksplorasi antariksa???

Namun informasi rahasia ini tak mudah ditemukan oleh sembarang orang tanpa ilmu dengan hanya secara sepintas membaca beberapa baris ayat atau suatu surah tertentu, karena informasi ini dipecah dan disebar secara acak dan tersamar atau tersembunyi dalam berbagai ayat terpisah tapi membentuk satu pola matematik yang indah. Thus membutuhkan panduan atau hidayah dari Alläh sebagai pewahyu dan penyusunnya. Dia memandu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan membukakan tabir atau hijab yang selama ini menutupi matanya.

. . .

salam koster :koster:

yup..bener om iwan...satuju !!
AL QUR'AN ITU bersifat UNIVERSAL....

BRAVO KOSTER !

salam Koster,

padahal Al quran umurnya sudah lama ya tapi bisa sesuai dengan zaman sekarang

salam koster :koster:

ted...di al quran dah dijelaskan tentang kejadian tentang air laut yg rasanya asin & tawar ??
kenapa kapal2 di laut melaju ke arah timur tapi benderanya ke arah barat , semua itu ada di dalam ayat2 al quran....masya allah...allahu akbar...!

[BOETHO] wrote:

MANGKANYA....KALO BISA HATAM-IN TUH AL-QURAN.....

halah kos nu hapal wae ayat alquran hehehe

[BOETHO] wrote:

MATAK ETA TED......URANG NGOMONG KITU TEH URANG TEU APAL...

SAMI......
ABDI OGE CAN KHATAM