INFO: Inilah yang Terjadi Saat Tubuhmu Mati...!!!

Sesaat sebelum mati Anda akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan dan badan bergetar. Anda merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi.

Spoiler for DIE:

0 Menit :

1 Menit :

3 Menit :

4 - 5 Menit :

7 - 9 Menit :

1 - 4 Jam :

4 - 6 Jam :

6 Jam :

8 Jam :

24 - 72 Jam :

36 - 48 Jam :

3 - 5 Hari :

8 - 10 Hari :

Beberapa Minggu :

Satu Bulan :

Satu Tahun :

* Rigor Mortis Adalah Fase Dimana Keseluruhan Otot Di Tubuh Menjadi Kaku.

SUMBER KEHIDUPAN ADALAH DI OTAK, BUKAN DI JANTUNG !!

(C) 2006―2009 ― EE ONE S | Thunder Rider KOSTER 0115



Dulu dan bahkan hingga kini, kebanyakan orang masih salah kaprah, bahwa sumber dan pangkal kehidupan adalah di jantung, dimana orang dinyatakan mati bila jantungnya berhenti berdenyut. Padahal sebenarnya kehidupan berakar di otak.



Secara medis, seseorang baru bisa dinyatakan mati secara klinis bilamana otaknya berhenti berdenyut, bukan ketika jantung berhenti berdenyut! Otak masih berdenyut ketika jantung telah berhenti berdenyut. Hal ini menjelaskan peristiwa mati-suri (pseudo-death, suspended animation), dan segelintir orang yang dapat menghentikan secara sementara denyut jantungnya dengan cara mengendalikannya melalui pikiran.


Ilmu kedokteran (medical science) hingga kini belum dapat menentukan secara pasti apa yang menyebabkan jantung manusia mengalami vibrasi atau getaran, berdebar dan berdenyut. Para ahli telah sejak lama memperdebatkan apakan denyut jantung dipicu oleh impuls otot jantung sendiri atau dipicu oleh impuls saraf yang berpangkal di otak, karena menurut logika, otak adalah pangkal dan sumber kehidupan. Perdebatan asal-usul denyut jantung ini hingga kini, belum dapat mencapai suatu kesepakatan akan suatu kesimpulan eksakt.

Tapi praktek menunjukkan bahwa jantung orang dewasa tetap berdenyut normal meski telah diputus hubungannya dengan saraf-saraf berpangkal di otak. Praktek menunjukkan bahwa denyut jantung tidak diinisialisasi atau dipicu oleh aksi saraf-saraf di otak, tapi dipengaruhi oleh dua pasang saraf yang berakar di medulla-oblongata di pangkal otak atau otak-belakang (hind-brain), yakni saraf vagus dan saraf simfatetik, alias saraf rasional dan saraf emosional, atau saraf pikiran dan saraf perasaan.

. . .