Diwayatkan dalam banyak kitab, bahwa nabi Musa a.s. pernah bertanya kepada Allah, tentang surga dan neraka.
Untuk menjawab pertanyaan itu, nabi Musa a.s. diperintahkan oleh Allah untuk menanam gandum. Maka nabi Musa a.s. pun segera menyiapkan lahan dan menanam gandum. Dari sejak tumbuh sampai menjelang panen gandum-gandum itu terus dirawat oleh mabi Musa a.s. dengan baik.
Menjelang panen, nabi Musa a.s. segera mempersiapkan peralatan untuk memanen gandum tersebut. Nabi Musa a.s kemudian memetik gandum tersebut dan memilah mana gandum yang baik atau bernas, dan mana gandum yang kurang baik atau kopong. Kemudian gandum yang baik dimasukkan kedalam karung, dan gandum yang kurang baik beserta jeraminya dikumpulkan dan kemudian dibakar oleh nabi Musa a.s. Kemudian nabi Musa a.s, pun pulang membawa gandum-gandum yang baik di dalam karungnya.
Di tengah perjalanan, Allah bertanya kepada mabi Musa a.s. : " Wahai Musa, kenapa kamu pisahkan gandum yang baik dan gandum yang buruk? "
Maka jawab nabi Musa a.s. : " Ya Allah, gandum yang buruk itu tak ada gunanya bagiku. sehingga aku bakar bersama jerami, sedangkan gandum yang baik ini ada gunanya bagiku, lalu aku bawa pulang. "
Kemudian Allah berkata : " Wahai Musa, itulah sebab aku ciptakan surga dan neraka. Para hambaKu yang baik aku perislahkan ke dalam surga, dan mereka yang buruk terpaksa aku lemparkan ke dalam neraka. "
. . .
buyung Jenderal KOSTER
Poin Brogader : 6499 Total Posan : 4508 Sejak : 04.05.08 Domisili : PAMULANG KorWil : TANG-SEL NRA : 0237 Jabatan : Ang. Forum Thunder :
125
Julukan : 125 Sikon : menikah Hobi : TIDUR Slogan : Jadilah diri sendiri
Subyek: Re: KIAS: Surga dan Neraka 26.11.08 14:44
Subhanallah...
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, "Tuhan ijinkanlah saya untuk dapat melihat seperti apakah neraka dan surga itu".
Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua pintu dan kemudian membiarkannya melihat kedalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.
Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.
Tuhan berkata, "Kamu sudah melihat neraka". "Sekarang mari kita lihat surga".
Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata "Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?"
Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik. Kebersamaan. Kesadaran akan saling ketergantungan, dan saling tolong-menolong antara sesama".
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri".
. . .
harry2yo Moderator KOSTER
Poin Brogader : 11358 Total Posan : 16296 Sejak : 06.08.08 Domisili : Dibalik Layar KorWil : Kota Ikan SURA NRA : 0266 Jabatan : Ang. Resmi Thunder :
125
Julukan : TerBang Sikon : Amin Hobi : nge-klik Slogan : - Keselamatan Itu Penting
- Ja
Subyek: Re: KIAS: Surga dan Neraka 27.12.08 23:03
Tuhan kemudian menjelaskan, "Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik. Kebersamaan. Kesadaran akan saling ketergantungan, dan saling tolong-menolong antara sesama".
"Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri".