Mempertanyakan tentang cara melakukan pemeriksaaan atau pengetesan komponen kelistrikan Suzuki Thunder adalah satu hal yang banyak menyangkut masalah teknik kelistrikan kendaraan bermotor. Jika dibahas dan dikupas satu per satu akan menyita penjelasan sangat panjang dan rumit. Untuk itu, saya tak akan membahas hal ini secara rinci disini, melainkan langsung ke pokok persoalan. Untuk pengetahuan dasar kelistrikan dan komponen listrik terpasang pada Suzuki Thunder, silahkan lihat pos-pos lain yang berkaitan dengannya.
Berikut adalah bbrp link artikel berhubungan atau berkaitan dgn kelistrikan.
PEMERIKSAAN KELISTRIKAN SUZUKI THUNDER
PROBLEM DAN SOLUSI KELISTRIKAN SUZUKI THUNDER
PENGANTAR KE KELISTRIKAN SUZUKI THUNDER
MASALAH AKI SUZUKI THUNDER
SUZUKI THUNDER TANPA AKI ATAU DENGAN AKI LEMAH
FORMULASI | KALKULASI KABEL LISTRIK MOTO SUZUKI THUNDER
MENGENAL BERBAGAI SAKLAR DAN TOMBOL DAN YANG TERPASANG DI SUZUKI THUNDER UTK ADDISI DAN ATAU MODIFIKASI KELISTRIKAN SUZUKI THUNDER
PEMASANGAN LAMPU UTAMA
HI-PASS BEAM CIRCUIT | SIKRKUIT LAMPU SOROT
HAZARD LAMP CIRCUIT - MEMBUAT SIRKUIT TAMBAHAN AGAR PASANGAN LAMPU BELOK | SIGN LAMP BISA BERKEDIP BERSAMAAN DAN JUGA BERKEDIP BERGANTIAN
ADD LAMP - TWEETER CIRCUIT | SIRKUIT UNTUK LAMPU DAN KLAKSON TAMBAHAN
FUEL METER CIRCUIT | SIRKUIT METERAN BENSIN
MOTOR, ALTERNATOR, DAN TRANSFORMATOR SUZUKI THUNDER
Untuk melakukan tes, pengujian, atau pemeriksaan komponen kelistrikan Suzuki Thunder, dibutuhkan pengetahuan dasar teknik kelistrikan berikut pemahaman istilah teknik kelistrikan kendaraan bermotor, dan peralatan atau alat ukur kelistrikan memadai. Tanpa ini peguna tak mungkin melakukan tes.
Kupasan beberapa cara, prosedur, metoda, dan teknik tes kelistrikan Suzuki Thunder pada pos-pos berikut ini, dibuat dengan asumsi bahwa peguna memenuhi kriteria diatas. Dengan catatan, jika peguna tak memenuhi kriteria ini, maka jangan coba-coba melakukannya, karena justeru bisa berakibat fatal pada sistem kelistrikan Suzuki Thunder dan atau alat-ukur digunakan. Cara, prosedur, metoda, dan teknik tes pada pos-pos berikut ini saya susun untuk teknikan, bukan untuk peguna kebanyakan.
EE ONE S | Thunder Rider tak bertanggungjawab dan tak dapat dituntut atas kerusakan, kerugian, dan atau kehilangan yang terjadi atas Suzuki Thunder anda karena penggunaan atau penerapan informasi dipaparkan dan dijabarkan disini terhadap Suzuki Thunder anda.
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Terakhir diubah oleh Thunder Rider tanggal 20.10.08 0:53, total 1 kali diubah
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Suzuki Thunder menggunakan komponen khusus yang dinamakan sistem penyulutan transistor elektronik. Pada sistem tersebut, karakteristik penyulutan yang sebelumnya diatur secara mekanik, diubah menjadi elektrik-elektronik.
Pada sistem penyulutan transistor, tenaga listrik pada kumparan jemput (pick-up coil) yang dihasilkan rotor magnet, mengalir ke transistor pada sirkuit kontrol pewaktuan penyulutan (ignition timing control circuit). Tenaga listrik ini dilepaskan pada titik pewaktuan penyulutan (ignition timing) tertentu dan mengalir ke kumparan primer kumparan penyulutan (ignition coil). Selanjutnya, arus listrik diinduksikan pada kumparan sekunder kumparan penyulutan dan menghasilkan percikan listrik kuat diantara celah elektroda busi.
penyulutan elektronik ini meminimasi ketakteraturan pewaktuan penyulutan dan memperbaiki unjukkerja penyulutan pada kelajuan tinggi.
Fungsi utama penyulut (ignitor):
Pengontrol sudut putar: Mengontrol waktu penyulutan dalam merespon putaran mesin.
Pengontrol penutupan sudut pewaktuan. Pada kelajuan rendah, sudut pewaktuan menutup berkurang sehingga pemakaian tenaga berkurang. Pada kelajuan tinggi, sudut pewaktuan menutup bertambah untuk mencegah kumparan penyulutan mendadak kehilangan tegangan.
Demikian agar dipahami . . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Bersihkan busi dengan menggunakan sikat kawat dan jarum peniti guna membersihkan endapan arang | karbon, dengan catatan penggunaan peniti jangan sampai merusak bagian keramik | porselin.
Selanjutnya, periksalah busi dengan menggunakan "thickness gauge" atau "feller", dan pastikan celah (gap, clearance) pasangan elektroda busi berada pada rentang 0,6 s/d 0,7 mm.
Demikian agar dipahami . . . dan dipraktekan sesuai spesifikasi teknik . . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Pemeriksaan atas unjukkerja kumparan penyulutan (ignition coil) dilakukan dengan menggunakan elektro-tester. Didalam kondisi pemeriksaan, pastikan bahwa ketiga jarum penunjuk berjarak minimum 8 mm.
Pemeriksaan terhadap nilai hambatan | resistansi dari kumparan penyulutan dilakukan dengan menggunakan fasilitas ohm-meter dari AVO-meter | multi-meter | pocket tester, analog atau digital, dengan ketentuan sebagai berikut:
LILITAN | SPUL
HAMBATAN LILITAN KUMPARAN PENYULUTAN
Primer
R1 = P — J|P, antara 3,5 s/d 4,5 Ohm (Ω)
Sekunder
R2 = kap | ujung kabel busi — J|P, antara 20 s/d 30 KiloOhm (kΩ)
Nilai hambatan lilitan kumparan penyulutan (ignition coil winding resistance):
Primer: P — J|P antara 3,5 s/d 4,5 Ohm atau rerata 4 Ohm [arus kuat sekitar 3 A, tegangan rendah 12 V, dengan daya sekitar 36 W]
Sekunder: kap | ujung kabel busi — J|P antara 20 s/d 30 KiloOhm atau rerata 25 kiloOhm [arus lemah sekitar 0,000.05 A, tegangan tinggi sekitar 635.000 V]
Pemeriksaan kumparan jemput (pick-up coil) dilakukan dengan mempergunakan fasilitas ohm-meter dari AVO-meter | multi-meter | pocket tester, analog atau digital. Atur skala resistansi Ohm pada skala R x 1 untuk spul pemuatan dan kemudian R x 10 untuk spul penjemputan.
Ukur hambatan | resistansi diantara ujung kabel-kabelnya sesuai tabel berikut:
LILITAN | SPUL
HAMBATAN LILITAN KUMPARAN JEMPUT
pemuatan (charging winding)
R1 = K — K, antara 0,5 s/d 2 Ohm (Ω)
penjemputan (pick-up winding)
R2 = B — H, antara 120 s/d 200 Ohm (Ω)
Keterangan: K = kabel kuning, B = kabel biru, H = kabel hijau.
Nilai hambatan lilitan kumparan jemput (pick-up coil winding resistance):
Resistansi charging coil K - K antara 0,5 s/d 2,0 Ohm
Resistansi pick-up coil B - H antara 120 s/d 200 Ohm
Keterangan: K = kabel kuning, B = kabel biru, H = kabel hijau.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
Pemeriksaan penyulut (ignitor) dilakukan dengan mempergunakan fasilitas ohm-meter dari AVO-meter | multi-meter | pocket tester, analog atau digital. Atur skala resistansi Ohm pada skala R x 1.
Ukur hambatan | resistansi masing-masing 4 terminal satu terhadap yang lain. Atau ukur nilai resistansi diantara terminal-terminalnya sesuai tabel berikut:
KUTUB TESTER NEGATIV (–)
KUTUB TESTER POSITIF (+)
1
2
3
4
1
—
3,6
5,0
6,5
2
3,0
—
2,0
3,0
3
5,0
2,0
—
4,0
4
—
—
—
—
Unit Resistansi (R) dalam Ohm (Ω)
Ilustrasi pemetaan CDI:
—
—
—
4
—
1
2
3
Semoga bisa dicerna dan dipahami . . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
PEMERIKSAAN SISTEM UNIT IGNITOR SECARA KESELURUHAN
Buka tempat duduk (jok) dan lepaskan sambungan kabel dari pick-up coil.
Putar sakelar kunci kontak pada posisi "ON". Kondisi unit ignitor masih baik jika hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
Sambungkan kutub positif ( ) dari tester (skala R x 1) dengan kabel hijau ignitor dan kutub negatif (-) tester dengan kabel biru ignitor.
Kemudian sambungkan kutub positif ( ) dari tester dengan kabel biru ignitor dan kutub negatif () pocket tester dengan kabel hijau ignitor. Pada saat kutub-kutub pada tester telah tersambung, busi akan menyala.
Catatan: Pemeriksaan ini menunjukkan bahwa ignition coil yang dipergunakan berada dalam kondisi baik dan layak untuk dipergunakan.
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
PEMERIKSAAN HASIL PEMUATAN-ULANG AKI OLEH ALTERNATOR
PEMERIKSAAN TEGANGAN KELUARAN DC DENGAN BEBAN
Tegangan DC keluaran | output regulator adalah antara 13,5 s/d 16.0 V DC pada putaran mesin medium sekitar 5.000 RPM.
Sambungkan 2 kabel keluaran DC dari terminal kuproks ke aki sesuai polaritas positiv (+) dan negativ (–), yakni 2 kabel keluaran | output DC regulator.
Nyalakan mesin, dan set atau tahan pada putaran mesin 5.000 RPM. Jangan menyalakan lampu apapun atau membunyikan kalson.
Dengan AVOmeter atau voltage tester, yang diset ke skala 25 atau 50 V DC, ukur tegangan DC antara kutub aki positiv (+) dan negativ (–).
Jika nilai tegangan dibawah 13,5 V DC atau diatas 16.0 V DC, maka berarti ada yang salah. Periksa unjuk kerja alternator tanpa beban dan juga rektifier dan regulator.
Catatan: Pada saat melakukan pengetesan ini, pastikan aki berada pada kondisi terisi penuh (fully charged).
Silahkan dipraktekkan untuk yang sudah paham . . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
PEMERIKSAAN HASIL PEMUATAN-ULANG AKI OLEH ALTERNATOR
PEMERIKSAAN TEGANGAN KELUARAN AC TANPA BEBAN
Tegangan AC keluaran | output alternator adalah lebih 17 V AC pada putaran mesin medium sekitar 5.000 RPM.
Lepaskan sambungan 3 kabel keluaran AC dari terminal alternator, yakni 3 kabel masukan | input AC rektifier.
Nyalakan mesin, dan set atau tahan pada putaran mesin 5.000 RPM.
Dengan AVOmeter atau voltage tester, yang diset ke skala 25 atau 50 V AC, ukur tegangan AC masing-masing kabel terhadap netral atau antara tiap pasangan kabel AC.
Jika nilai tegangan dibawah 17 V AC, artinya alternator rusak.
Semoga bisa dipahami dan dipraktekkan . . .
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
PEMERIKSAAN HASIL PEMUATAN-ULANG AKI OLEH ALTERNATOR
PEMERIKSAAN RESISTANSI DIODA REKTIFIER DAN SCR REGULATOR [CUPROX]
Lepaskan kuproks (rektifier dan regulator) dari dalam sambungan dari alternator dan ke aki.
Gunakan AVOmeter atau resistansi tester, set pada skala R x 1 kOhm. Ukur nilai hambatan | resistansi antara elektroda [anoda dan katoda] dioda dan SCR (Silicon Controlled Rectifier) | thyristor-3.
Resistansi panjer maju (forward bias) dioda | SCR adalah antara 3 s/d 5 kOhm.
Resistansi panjer mundur (reverse bias) dioda | SCR adalah antara 30 s/d 50 kOhm.
Jika resitansi tak sesuai, maka ganti dioda rektifier dan atau SCR regulator, atau ganti kuproks.
KUTUB TESTER NEGATIV (–)
KUTUB TESTER POSITIF (+)
M
H
H
H
H/P
M
—
40
40
40
30
H
3
—
50
50
40
H
3
50
—
50
40
H
3
50
50
—
40
H/P
5
3
3
3
—
Unit Resistansi (R) dalam Ohm (Ω)
Keterangan: M = kabel merah, H = kabel hitam, H/P = kabel hitam bergaris putih
Semoga bisa dicerna dan dipahami untuk dipraktekkan . . .
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
PEMERIKSAAN RELEI MOTOR STARTER DAN KUMPARAN MOTOR STARTER
Lepaskan sambungan kabel dari motor starter yang menuju ke relei motor starter.
Putar kunci kontak ke posisi "ON", kemudian periksa hubungan diantara terminal-terminalnya, baik pada kutub positif ( ) dan negatif (–), sementara tombol starter ditekan.
Periksalah kumparan motor starter dari kemungkinan korslet dan atau rusak. Kumparan motor starter dinyatakan baik bila memiliki nilai hambatan | resistansi listrik antara 3 s/d 4 Ohm (Ω).
EE ONE S | Thunder Rider tak bertanggungjawab dan tak dapat dituntut atas kerusakan, kerugian, dan atau kehilangan yang terjadi atas Suzuki Thunder anda karena penggunaan atau penerapan informasi dipaparkan dan dijabarkan disini terhadap Suzuki Thunder anda.
HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya tulis intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.
Tak sebagian pun dr tulisan, dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, digandakan dan atau diperbanyak: diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedlm bentuk bahasa apapun atau disimpan dlm satu sistem retrieval apapun; dlm bentuk apapun atau dlm cara apapun, mencakup tp tak terbatas pd cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; utk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dr pemilik hak atas karya intelektual ini.
Untuk non-komersial, penggunaan sebagai rujukan atau referensi, secara keseluruhan atau sebagian, harap cantumkan sumber informasi ini sebagai acuan.
buyung Jenderal KOSTER
Poin Brogader : 6499 Total Posan : 4508 Sejak : 04.05.08 Domisili : PAMULANG KorWil : TANG-SEL NRA : 0237 Jabatan : Ang. Forum Thunder :
125
Julukan : 125 Sikon : menikah Hobi : TIDUR Slogan : Jadilah diri sendiri
klo ganti aki thunder yg lebih gede ampere nya ganti punya apa ya? punya thunder 250 bisa kah? atau ada alat yg bisa nambahin ampere tanpa ganti aki? hehehehe.. newbie nih pertanyaannya.. :D
thank in the advance
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
klo ganti aki thunder yg lebih gede ampere nya ganti punya apa ya? punya thunder 250 bisa kah? atau ada alat yg bisa nambahin ampere tanpa ganti aki? hehehehe.. newbie nih pertanyaannya.. :D
thank in the advance
Bisa pakai aki 8Ah, 9Ah, atau 19Ah, bebas, merek apa saja. Bisa aki moto apa saja. Tp konsekuensinya adalah bahwa, ruang penempatan dibutuhkan aki makin besar, lrn utk meningkatkan Ahr, luas permukaan pelat elektroda hrd diperluas. Jadi makin tinggi Ah suatu aki, makin luas permukaan pelat elektrodanya.
Tenaga atau energi tak dpt diciptakan dan tak dpt dimusnahkan, tp hanya bisa diubah dr suatu bentuk ke bentik lain. Jadi tak ada satu alat pun sepanjang zaman bisa menambah tenaga. Melainkan utk menambah tenaga, dibutuhkan sumber tenaga.
Jadi, kalau tak mau ganti aki, tambahkan aki baru yg dipasang paralel, atau gunakan kapasitor elektrolitik yg dipasang paralel dgn aki, yg berfungsi sbg bank muatan atau waduk muatan (charge reservoar)
. . .
thundercat_no.1 SERKA KOSTER
Poin Brogader : 5918 Total Posan : 153 Sejak : 26.03.08 Domisili : Jak-ass-tra Jabatan : Ang. Forum Thunder :
klo ganti aki thunder yg lebih gede ampere nya ganti punya apa ya? punya thunder 250 bisa kah? atau ada alat yg bisa nambahin ampere tanpa ganti aki? hehehehe.. newbie nih pertanyaannya.. :D
thank in the advance
lrn utk meningkatkan Ahr, luas permukaan pelat elektroda hrd diperluas. Jadi makin tinggi Ah suatu aki, makin luas permukaan pelat elektrodanya.
thanks pak guru pencerahannya.. nah yg ane mau tanya lg klo disini ance cuma mau ganti dgn aki thunder250 yg sama2 12v hanya ampere nya lbh gede 10a
apakah hrs ditambah luas permukaan pelat elektrodanya? btw pelat elektroda apa yak? kiprok kah?!
Thunder Rider Admin | WebMaster
Poin Brogader : 27475 Total Posan : 24741 Sejak : 19.06.07 Domisili : Bogor.Parung | Depok.BojongSari KorWil : Parung | KOSPAD NRA : 0115 Jabatan : Penasehat Ahli Thunder :
klo ganti aki thunder yg lebih gede ampere nya ganti punya apa ya? punya thunder 250 bisa kah? atau ada alat yg bisa nambahin ampere tanpa ganti aki? hehehehe.. newbie nih pertanyaannya.. :D
thank in the advance
lrn utk meningkatkan Ahr, luas permukaan pelat elektroda hrd diperluas. Jadi makin tinggi Ah suatu aki, makin luas permukaan pelat elektrodanya.
thanks pak guru pencerahannya.. nah yg ane mau tanya lg klo disini ance cuma mau ganti dgn aki thunder250 yg sama2 12v hanya ampere nya lbh gede 10a
apakah hrs ditambah luas permukaan pelat elektrodanya? btw pelat elektroda apa yak? kiprok kah?!
Anda takperlu melakukannya sendiri Maksudnya, dlm pabrikasi aki, dgn sendirinya hal tsb dilakukan oleh pabrikan, shg makin besar Ahr suatu aki, makin besar ukuran | dimensi aki tsb, dimana panjang x lebar x tinggi kemasan aki 10Ah lbh besar drpd aki 7, 8, dan 9Ah, setidaknya dlm ukuran salah satu diantaranya.
. . . yg perlu dilakukan adalah memperbesar ruang utk penempatan aki dgn ukuran fisik yg lbh besar drpd aki standar bawaan asalnya.
. . .
thundercat_no.1 SERKA KOSTER
Poin Brogader : 5918 Total Posan : 153 Sejak : 26.03.08 Domisili : Jak-ass-tra Jabatan : Ang. Forum Thunder :
Pemeriksaan penyulut (ignitor) dilakukan dengan mempergunakan fasilitas ohm-meter dari AVO-meter | multi-meter | pocket tester, analog atau digital. Atur skala resistansi Ohm pada skala R x 1.
Ukur hambatan | resistansi masing-masing 4 terminal satu terhadap yang lain. Atau ukur nilai resistansi diantara terminal-terminalnya sesuai tabel berikut:
KUTUB TESTER NEGATIV (–)
KUTUB TESTER POSITIF (+)
1
2
3
4
1
—
3,6
5,0
6,5
2
3,0
—
2,0
3,0
3
5,0
2,0
—
4,0
4
—
—
—
—
Unit Resistansi (R) dalam Ohm (Ω)
Ilustrasi pemetaan CDI:
—
—
—
4
—
1
2
3
Semoga bisa dicerna dan dipahami . . .
om aku dah coba cek koil/cdi pake AVO digital tapi angka nya ga rubah2 apa karena avo aku merek murahan...padahal udah di bolak balik yiap2 kutub +/- tapi tetep aza mohom pencerahan nya om
bassist_thunder CATAM KOSTER
Poin Brogader : 5086 Total Posan : 4 Sejak : 22.06.10 Domisili : Palembang NRA : 0000 Jabatan : Ang. Forum Thunder :
125
Sikon : Belum Menikah Hobi : otomotif, bermain alat musik, programming DLL Slogan : Bravo KOSTER
kan std nya 15 A tapi waktu saya pakein ke Thundie saya eh malah gak ada aliran listriknya
waktu saya ganti yg 20 A malahn baik2 aja tu Thundie saya
apa mungkin maslah nya saya ganti lampu rem yg 6 W? Mohon Pencerahannya
ini maslah waktu sekering saya masih pake yg tabung
skrg saya udah pake sekering gepeng tapi blom coba yg 15 A Thanxxx
yadie_bejat Jenderal KOSTER
Poin Brogader : 9683 Total Posan : 4274 Sejak : 08.10.08 Domisili : antara bekasi dan jakarta timur KorWil : bejatterz SeJaT NRA : B3JA Jabatan : JENDRAL BEJAT Thunder :
125
Julukan : 125 "b Status :
lajang
Sikon : mSh tEbAr pE5oNa Hobi : tEbaR pEsoNa ma cewe gw lah.. Slogan : be U'r self lah..