Contributed by Andry Berlianto
Edited by Saftari
Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling
praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun
keluarga.
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat
motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga
konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.
Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor,
tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan
baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan
sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang
membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan
sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor
kendaraan dan lingkungan.
Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu
klub motor sejenis maupun klub motor berbagai merek, yang penting
adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib.
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan
memberi pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan
untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai
sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan.
Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi
pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku
berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup
bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.
Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara,
pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan,
posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.
Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:
- Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang
dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap
keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
- Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian
tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan
baik kecil maupun besar.
- Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu
memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu
dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
- Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki.
Secara umum untuk pelatihan praktek Safety Riding diajarkan:-
Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem
depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk
membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak
berhenti ber-akselerasi.
-
Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik
ini untuk melihat kemampuan peserta menikung dengan cepat dari sisi
kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang
src=”techtips/safetyriding/safetyriding-03.jpg” />
-
Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.
-
Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempitberupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan
diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk
tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan
rendah.
Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.
Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para
pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan
berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di
benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan dilakukan.
Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti
masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah
dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua
dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat
ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.
Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono,
tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna
jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.
Safety is Everything bro !
sumber : www.saft7.com