First topic message reminder :Pertengahan tahun adalah saat yang paling tepat untuk memprediksi ulang motor-motor yang akan meluncur di akhir tahun hingga awal tahun depan. Bukan rahasia lagi jika memang para ATPM banyak mengeluarkan jagonya pada masa-masa tersebut. Kalaupun bukan produknya, paling tidak contohnya. Maklum, angka penjualan tertinggi sepeda motor diperoleh di semester kedua hingga akhir tahun (kwartal 3 dan 4). Model dan tipe yang menarik hati konsumen akan bertahan hingga tahun berikutnya. Ini juga berarti pemasukan yang bagus dari sebuah produk yang sukses. Nah, motor apa saja yang akan keluar?
Kita tidak akan membahas keseluruhan motor, tapi
motor apa yang akan menjadi andalan terbaru untuk meraih image dan
angka penjualan sekaligus. Untuk itu kita akan meninggalkan diskusi
soal skutik yang begitu ramai pada tahun 2006 atau motor sport ringan
yang begitu panas di tahun ini. Juga kita tidak akan membahas bebek
yang selalu bersinar setiap tahunnya. Mari kita bahas “battlefield”
yang akan diisi motor-motor sport ber-cc maksimal di kelas 250cc.
Mengapa Motor Sport 250cc?Salah satu alasannya karena sejumlah pabrikan
sudah memberi isyarat akan diproduksinya andalan mereka di kelas ini.
Alasan lain, untuk meraih imej maksimal dalam dunia motor sport, produk
yang bermain di kelas “terberat” ini akan menjadi flagship. Di samping
itu, dengan pajak legalisasi moge bodong yang masih tinggi dan mahalnya
moge built-up, maka varian motor yang cukup substitutif dari sisi
tampilan dan performa berada di kelas ini. Catatannya hanya satu,
volume cc harus dikembangkan bersama-sama dengan konfigurasi mesin,
penggunaan katup ganda, bahkan silinder lebih dari satu, hingga tidak
melupakan sistem pengabutan injeksi dan fitur yang serba
terkomputerisasi.
Kelebihan motor dengan cc lumayan “besar” ini jika
ditunjang teknologi terkini, antara lain, adalah peningkatan tenaga dan
torsi yang ujungnya pada kecepatan. Selain itu, perbaikan sasis
digadang-gadang akan semakin menyempurnakan performa. Dengan semakin
pentingnya penggunaan sasis turbular yang kokoh dan deltabox yang
ringan, maka pengendalain motor juga akan semakin baik. Manuver dan
pengereman di berbagai medan jalan akan mendatangkan kepuasan
pengendaraan yang optimal. Apalagi jika revolusi model dan fitur tidak
berhenti, maka bisa dipastikan akan menjadi daya tarik besar bagi biker
yang semakin mengarah pada transformasi hobby menjadi gaya hidup baru
yang sehat dan menyenangkan.
Andalan PabrikanBagian tersulit dari prediksi motor di semester
kedua ini terletak pada kuantitas dan kualitas informasi. Hampir jadi
tradisi bahwa pabrikan-pabrikan motor dengan angka penjualan tertinggi
jarang yang mau buka mulut soal motor andalan mereka berikutnya. Jangan
harap gampang mengorek informasi dari sumber yang bisa dipercaya di
pabrikan Honda dan Yamaha. Untunglah pabrikan dengan penjualan lebih
kecil lebih senang buka mulut.
1. Kepastian Sang NinjaHingga kini baru Kawasaki yang menurunkan berita
resmi akan meluncurkan sebuah motor sport dengan volume silinder
mencapai 250cc. Bukan motorsport biasa karena mengambil model sport
bike yang beberapa tahun belakangan memang menjadi primadona merek ini
di tanah air. Melanjutkan tradisi motor berperforma tinggi, KMI selaku
ATPM Kawasaki jauh-jauh hari sudah memproklamirkan akan memproduksi
sebuah Ninja yang sama sekali baru. Bermesin 4 tak, DOHC 250cc.
Prototipe motor ini sudah di pajang di pekan Raya
Jakarta (PRJ) yang sedang berlangsung saat ini. Dengan basis varian
ZZR250 anda bisa melihat sosok sportbike yang gambot. Jika ada
kekurangan yang tampak sepintas, mungkin hanya modelnya yang masih
terkesan agak “jadul”. Ini terlihat di beberapa bagian body seperti
fairing dengan lampu model kotak yang sebenarnya sudah ditinggalkan
sejak 15 tahun lalu. Juga jok pengendara yang masih menyatu dengan
boncenger. Model buntut yang masih kotak, lampu belakang yang mirip
Kaze, hingga buntut yang masih kurang tinggi. Semua itu belum
menyiratkan citra sportbike modern yang memuja kecepatan. Masih mirip
moge-nya Ongky Alexander “jaman-jaman” Catatan Si Boy.
2. Suzuki yang Malu-MaluUntunglah Suzuki juga telah membuat pernyataan
akan meluncurkan sebuah varian motor berperforma tinggi. Sayangnya
meskipun akan memperkenalkan penggunaan teknologi injeksi dan katup
DOHC, mereka secara resmi hanya akan bermain di varian 150cc.
Bagi yang mengharapkan motor dengan cc terbesar
250cc dari pabrikan ini tetap harus menunggu kabar lebih jauh. Awal
tahun lalu memang santer diisukan akan hadir andalan pabrikan berlogo
“S Berlian” ini berupa varian Chop-Cruiser atau Suzuki Supermoto.
Seiring menurunnya daya jual Suzuki tahun ini, kabar tersebut bertiup
bagai angin lalu hingga hari ini. Tentu motor bermesin 250cc yang
digadang-gadang akan berbandrol antara 20-30 juta makin sulit dijadikan
barang dagangan yang laris bagi Indomobil Roda Dua yang memproduksi
Suzuki. Padahal para pecinta motor sport sudah sangat haus akan
kendaraan roda dua dengan torsi dan tenaga yang besar terutama sejak
berakhirnya masa jual Thunder 250.
Jika benar Indomobil Roda Dua serius menggarap
pasar ini, sebenarnya tidak sulit bagi mereka mencari basis mesin besar
berperforma tinggi. Tinggal meminjam varian Suzuki GSX 250 (tanpa
embel-embel R) atau Bandit 250 yang masing-masing sudah menggunakan
katup DOHC dan bersasis turbular yang kokoh. Model dan performa pun
bukan masalah lagi. Apalagi Suzuki secara internasional dikenal
memiliki produk yang enak dipakai, kencang, dan murah sekaligus. No
doubt about it!
3. Snapshot Fazer 250Bagaimana kabar dua pabrikan dengan penjualan motor terbesar di tanah air, Honda dan Yamaha?
Yamaha hingga kini tidak memberi pernyataan resmi
apapun mengenai kemungkinan adanya rencana motor sport bervolume 250cc.
Namun di berbagai forum komunitas roda dua tanah air, telah beredar
luas snapshot Fazer 250 setidaknya sejak 2 bulan terakhir. Kemungkinan
motor yang awalnya diproduksi untuk kawasan Amerika Latin ini memang
sedang diuji kelaikannya untuk pasar tanah air. Namun tidak menutup
kemungkinan ini hanya snapshot motor buil-up yang dipasok oleh Importir
Umum.
Banyak kalangan memang berharap YMKI selaku ATPM
Yamaha segera meluncurkan Fazer 250. Alasannya sederhana, YMKI hanya
menyediakan Scorpio untuk kelas ini. Meskipun dibekali mesin yang
tangguh dengan torsi besar, namun tak urung memiliki sejumlah
kekurangan. Scorpio tergolong sangat haus bensin, memiliki model yang
sedikit tanggung, kelemahan di monoshok dan kaki-kaki depannya.
Beberapa konsumen bahkan mengeluhkan pengendalian dan kenyamanan selama
menempuh perjalanan jauh berupa pegal di tangan pengendara atau di
pantat boncenger. Getaran mesin, stang yang tinggi, dan jok yang kurang
ergonomis menjadi sedikit faktor penyebabnya.
Fazer adalah alternatif yang sangat pas. Di
samping memiliki kapasitas mesin dan tenaga yang lebih besar, juga
lumayan irit di kelasnya. Digunakannya suplai bahan bakar injeksi dan
katup DOHC tentu solusi jitu. Begitu pula model yang lebih gambot,
montase mesin yang lebih baik, dan fitur-fitur tambahan seperti monosok
dan oil cooler, maka inilah streetfighter yang dinanti-nanti dari
pabrikan berlogo Garputala ini.
4. Jurus Terakhir Honda?AHM sebagai ATPM Honda sama sekali tidak
memberikan clue akan hadirnya varian motor ber-cc lumayan besar ini.
Meskipun sudah digosipkan lama di berbagai forum komunitas roda tanah
air, namun rahasia Honda tetap tertutup rapat. Hingga kini AHM masih
tetap mengandalkan Tiger 200cc dengan varian terbarunya yang berlabel
Revo. Model Tiger versi paling klasik hingga Tiger Revo memang selalu
menarik hati konsumen. Terutama mereka pencinta model dan menjadikan
brand sebagai alasan pemilihan kendaraan. Di samping model
streetfighter yang begitu diminati pengendara laki-laki dewasa di
Indonesia, layanan purnajual dan jual kembali mahal benar-benar menjaga
tingginya permintaan.
Namun demikian, seiring dengan semakin
kompetitifnya pasar motor sport saat ini, Honda agaknya harus mulai
berpikir dua tiga kali mengenai pendiriannya. Konservatisme produk yang
tidak diimbangi dengan inovasi sangat mengancam eksistensi
produk-produk mereka. Serbuan motor-motor baru dengan teknologi tinggi
dan model yang bagus saat ini tidak boleh diabaikan begitu saja.
Apalagi dengan melorotnya penjualan Honda dan semakin ketatnya
persaingan dengan Yamaha saat ini. Di sisi lain, banyaknya kelemahan di
tubuh Revo agaknya akan mendorong AHM segera meriset sebuah andalan
baru. Suatu hal yang sangat mudah bagi pabrikan sekelas Honda.
Setidaknya tersedia basis motor yang sudah laris
dari Honda. Honda CBF 250, VTR 250, atau Hornet 250. Masing-masing
varian memiliki kelebihan dengan penggunaan katup DOHC hingga injeksi
dan radiator. Ditilik dari konservatisme AHM, yang perpeluang besar
dipasok hanyalah CBF 250 yang berbekal tenaga pas-pasan dan pendingin
oli. CB Hornet yang menggunakan 4 silinder dan Honda VTR yang
menyandang mesin berkonvigurasi V terlalu canggih. Tentu saja akan
terlalu mahal bagi kantong konsumen jika benar-benar harus diproduksi
ataupun diimpor secara built-up. Jika AHM berubah pikiran, dan memasok
varian yang lebih canggih ini, tentu akan menjadi terobosan yang akan
memukul para pesaing dengan sekali “gebuk”. Kalaupun bukan penjualan,
minimal secara image Honda bermesin 250cc ini akan menjadi flagship AHM
di pasar motor sport yang sedang membara ini.
Mari kita tunggu, bung!
Catatan: Artikel Terkait
- Heboh Suzuki Injeksi DOHC Juni 18, 2007
- Motor Sport Idaman, What do You Want? Mei 14, 2007
- Kawasaki Pastikan Rilis Ninja 250 April 23, 2007
- V-Ixion dan Revo Bakal Ganti Mesin! April 2, 2007
- Gladiator 125 dan Fazer 250, Yamaha Dominasi Motor Sport 2007! Maret 2, 2007
- Ninja 250 2007, KRR Bermesin DOHC 4 Tak! Februari 22, 2007
- New Thunder 250: Supermoto atau Cruiser? Februari 5, 2007
- Motor Sport 2007: Pertarungan Belum Selesai Januari 1, 2007